BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK


BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

LAPORAN KERJA PRAKTIK PEKERJAAN PEMANCANGAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN UNTUK LOKASI BINAAN (LOKBIN) RAWA BUAYA- JAKARTA BARAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

KERJA PRAKTIK. Dosen Pembimbing. Ika Sari Damayanthi S, ST, MT. Disusun Oleh: Siti Ratna Sari Triaz Saputra

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB II DATA TEKNIS PROYEK

BAB III METODE PELAKSANAAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Prusahaan Gambar 8. Logo Perusahaan Sumber : PT Jaya Kontruksi MP. Tbk Nama Perusahaan : PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk Alamat Kantor Pusat : Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta 12330 Indonesia. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang telah berhasil beroperasi selama lebih dari empat dekade. PT Jaya Konstruksi MP telah menyelesaikan lebih dari dari ribuan proyekproyek besar dan kecil. Ini menjadi bangga besar. Kesuksesan PT Jaya Konstruksi MP adalah hasil dari kerja keras dan kesabaran dari staf kami yang berdedikasi dan disiplin untuk mencapai produk yang berharga dan dapat dipercaya. Pencapaian tertinggi diberikan dari pemerintah dan perusahaan swasta nasional sebagai klien kami, seperti: Metropolitan Development, Mulia Group, Ometraco Group. Dan internasional seperti: Medali Emas dalam konstruksi yang merupakan Penghargaan IFAWPCA Builder yang diberikan oleh asosiasi FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 33

internasional industri konstruksi, Medali Perak di Research Award Konstruksi IFAWPCA untuk Wilayah Barat dan Asia. 3.2. Data Fisik Gambar 9. Bangunan Rumah Susun Rawa Buaya Nama Proyek Kategori Proyek Jenis Proyek Lokasi Proyek : Proyek Rumah Susun Rawa Buaya III : Gedung : Rumah susun : Jl. Rawa Buaya Outer Ringroad Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Administrasi Jakarta Barat. Jumlah Lantai : Terdiri dari 16 (enam belas) lantai. FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 34

3.3. Data Proyek Gambar 10. Lokasi Proyek Rumah Susun Rawa Buaya Sumber : PT Jaya Kontruksi MP. Tbk Lokasi Proyek jasa konstruksi pembangunan Rumah Susun untuk Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya berlokasi di Jl. Rawa Buaya Outer Ringroad Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Administrasi Jakarta Barat. Lokasi proyek berbatasan dengan : 1) Selatan : Permukiman Warga 2) Barat : Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 35

3) Timur : Pabrik Mie dan Permukiman warga 4) Utara : Komplek Jalan Danmogot Dan Pasar Modern Ramayana Dengan rincian : 1. Lantai Ground Floor sampai dengan lantai 3 Pasar. 2. Lantai 4 sampai dengan 16, hunian. 3. Lantai 17 ruang mesin. 4. Tidak Menggunakan Basement. 3.4. Latarbelakang Proyek DKI Jakarta merupakan salah satu kota dengan kepadataan penduduk cukup tinggi yaitu berkisar 13.800/km2, hal ini dipicu oleh tingginya arus urbanisasi yang merupakan permasalahan yang belum dapat diatasi Pemda Provinsi DKI Jakarta. Dengan tingginya kepadatan penduduk di DKI Jakarta, maka kebutuhan akan rumah layak huni pun semakin meningkat. Pemda Provinsi DKI Jakarta senantiasa menjalankan fungsinya untuk memantau kondisi fasilitas-fasilitas hunian dan pasar karena salah satu kewajiban Pemda DKI Jakarta yaitu memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi penduduknya sehingga Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat mengupayakan pembangunan perumahan secara vertikal yakni rumah susun. Rumah susun yang dimaksud adalah Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) maupun menengah ke bawah dengan konsep mix-use hunian dan kios/pasar. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta merencanakan untuk menata kawasan Lokasi Binaan Rawa Buaya. Lokasi lahan pembangunan merupakan lahan yang dikelola oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Cq Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokasi Binaan (Lokbin) Usaha Mikro dan Kecil dengan luas ± 16.866 m². Pada Lokasi Binaan Rawa Buaya terdapat dua komoditas yakni pedagang sayur mayur dan barang bekas. FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 36

Untuk memaksimalkan daya guna lahan tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencoba untuk memadukan kebutuhan pasar masyarakat dengan kebutuhan perumahan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kegiatan Pembangunan Rumah Susun untuk Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya ini memiliki konsep mix-use hunian dan kios. Pada lokasi tersebut direncanakan akan dibangun 5 Tower rumah susun 16 lantai dengan 1052 unit hunian. Pembangunan Rumah Susun untuk Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya dilaksanakan secara bertahap, yakni 3 Tower rencana pembangunan dengan design and build pada TA. 2016-2017, sedangkan 2 Tower dengan jumlah hunian 384 unit tipe 30 dan jumlah kios sebanyak 256 unit (lantai 2 sebanyak 120 unit; lantai 3 sebanyak 136 unit) dibangun secara bertahap. Pada TA. 2014 telah dibangun sampai dengan tahap pekerjaan struktur bawah (pondasi). Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pembangunan yang meliputi pekerjaan struktur bangunan 4 lantai 2 tower rumah susun. Pembangunan Rumah Susun untuk Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya ini selanjutnya dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta mulai dari TA. 2016 sampai dengan TA. 2017 yang akan dilaksanakan dengan pembiayaan Tahun Jamak (Multi Years). Untuk melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi kegiatan pembangunan Rumah Susun untuk Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya tahun 2016-2017 yang meliputi pekerjaan struktur 16 lantai 2 tower rumah susun sampai dengan finishing (siap huni) akan ditugaskan kepada Kontraktor Pelaksana setelah melalui proses pengadaan barang/ jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3.5. Pihak-Pihak Yang Terlibat 3.5.1. Pemilik Proyek / Owner Pada proyek bangunan Rumah Susun Rawa Buya ini secara keseluruhan adalah di bawah kepemilikan dari PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA yang berperan sebagai pemilik proyek atau owner atau juga disebut sebagai pemberi tugas. Keterangan Owner ialah sebagai berikut : Pemilik/Owner : PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 37

IBUKOTA JAKARTA. Alamat : Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Blok F Lt 1, Gambir, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110 Telp : 021-3822255 Fax : 021-3822255 3.5.2. Konsultan Perencana Pada proyek Rumah Susun Rawa Buya Secara Keseluruhan Dikerjakan Oleh PT. Granitindo Cipta Sejati yang berperan sebagai pengerjaan Arsitektur. Keterangan Konsultan Arsitektur : PT GRANITINDO CIPTA SEJATI Alamat : Gd. Graha Arsa Lantai 4 No 31 RT 05/05 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan. 3.5.3. Konsultan Pengawas Pada proyek Rumah Susun Rawa Buya Secara Keseluruhan Dikerjakan Oleh PT. ELSADAI SERVO CONS yang berperan sebagai Pengawas pengerjaan Arsitektur. Keterangan Konsultan Pengawas : PT. ELSADAI SERVO CONS Alamat : Lorong Anugerah No. 9Atingkulu Lingk II, Manado 95119. Telp : (0431) 875046 Fax : (0431) 875275 Email : elsadaiservocons@yahoo.co.id 3.5.4. Kontraktor Pada proyek Rumah Susun Rawa Buya Secara Keseluruhan Dikerjakan Oleh PT. JAYA KONSTRUKSI yang berperan sebagai Kontraktor pengerjaan Struktur dan Arsitektur. Keterangan Kontraktor : FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 38

PT JAYA KONSTRUKSI Alamat : Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta. 12330 Indonesia. Telp : (021) 7363939 Email : info@jayakontruksi.com 3.6. Alat Yang Digunakan Pada setiap pembangunan proyek dalam skala besar dibutuhkan alat-alat yang dapat membantu pekerjaan agar menjadi lebih mudah dan cepat. Peralatan yang digunakan terdiri dari peralatan yang dapat bekerja secara maual dan mekanikal.berikut adaah alat- alat yang digunakan dalam proyek Rumah Susun Rawa Buaya : 1. Truck mixer Alat ini berfungsi untuk mengangkut dan mengaduk campuran beton dari tempat pembuatannya ( concrete batching plant ) ke lokasi proyek. Alat ini terbagi dalam berbagai kapasitas dan bentuk. Pada proyek ini dipergunakan truck mixer dengan kapasitas 5-7 m3 per truck. Untuk keperluan beton dengan volume yang besar dalam waktu yang singkat dan tidak mengurangi sifat beton, maka penggunaan truck mixer sangat diperkenankan. Gambar 11. Truck mixer FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 39

2. Concrete Vibrator Concrete Vibrator digunakan untuk memadatkan dan meratakan beton agar tidak terjadi segregasi. Selain itu vibrator juga berfungsi untuk mengeluarkan gelembung udara yang terdapat pada beton yang dapat mengurangi kekuatan beton. Cara kerjanya dengan menggetarkan ujung vibrator yang dimasukkan ke dalam adukan beton, maka tidak akan timbul rongga sehingga bahaya keropos beton dapat dikurangi. Alat ini bersifat portable sehigga mudah untuk dipindahkan sesuai tempat pengecoran. Gambar 12. Concrate Vibrator 3. Concrete Bucket Merupakan alat yang dipergunakan para pekerja di lapangan untuk pengecoran tempat-tempat yang tidak dapat menggunakan croncrete pump. Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk corong dan penggunaannya dengan membuka lubang dibagian bawah. Gambar 13. Concrate Bucket FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 40

4. Tower Crane Tower Crane (TC) hal yang sangat vital dalam proyek yang digunakan sebagai sarana mobilisasi untuk membawa bahan-bahan dan peralatan yang tidak dapat dibawa secara manual oleh manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik secara horizontal maupun vertical dengan ruang gerak terbatas sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien Gambar 14. Tower Crane 5. Schaffolding Schaffolding digunakan untuk menyokong bekisting sebelum dan setelah dicor yang ketinggiannya dapat disetel sesuai dengan elevasi yang direncanakan. Sebelum pengecoran schaffolding berfungsi untuk menahan beban tulangan dan bekisting. Ketika pengecoran berlangsung, schaffolding berfungsi untuk menahan berat adukan cor sampai beton cukup kuat untuk menahan berat sendiri. Gambar 15. Schaffolding FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 41

6. Bar Cutter Machine Bar Cutter Machine digunakan pada saat pabrikasi untuk memotong besi tulangan sehingga panjangnya sesuai dengan shop drawing dan Bar Bending Schedule (BBS). Penggunaan bar cutter ini menggunakan tenaga listrik. Pengoperasian alat ini adalah dengan meletakkan tulangan yang akan dipotong diatas meja kerja kemudian tulangan dipotong dengan menekan tombol yang terdapat dalam bar cutter listrik. Gambar 16. Bar Cutter Machine 7. assenger Hoist (Alimax) Lift Barang dan orang (Alimax) digunakan sebagai alat transportasi pekerja dan barang yang digerakan oleh dinamo yang sumber energinya berasal dari generator. Gambar 17. assenger Hoist (Alimax) FUAD ALWI MAULANA 41212010034 FT. ARSITEKTUR 42