Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

STUDI PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERBAIKAN RESISTANSI PEMBUMIAN JENIS ELEKTRODA BATANG. Publikasi Jurnal Skripsi

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

PERBEDAAN PENAMBAHAN GARAM DENGAN PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN PADA SISTEM PENTANAHAN. IGN Janardana

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Pengaruh Umur Pada Beberapa Volume PENGARUH UMUR PADA BEBERAPA VOLUME ZAT ADITIF BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN

PEMANFAATAN BENTONITE SEBAGAI MEDIA PEMBUMIAN ELEKTRODA BATANG

PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA

Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

SIMULASI PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN. Mohamad Mukhsim, Fachrudin, Zeni Muzakki Fuad

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN RESISTIVITAS LISTRIK MORTAR MENGGUNAKAN METODE PROBE DUA ELEKTRODA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 1 Januari 2015; 23 28

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

STUDI PENGARUH JENIS TANAH DAN KEDALAMAN PEMBUMIAN DRIVEN ROD TERHADAP RESISTANSI JENIS TANAH

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

KUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG)

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Penentuan Kedalaman Elektroda pada Tanah Pasir dan Kerikil Kering Untuk Memperoleh Nilai Tahanan Pentanahan yang Baik

Analisa Tahanan Pembumian Peralatan Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan Yang Menggunakan Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 Meter

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN 1 GIRI BANYUWANGI TAHUN 2010 / 2011 AYUNAN SEDERHANA

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

PERUBAHAN KONFIGURASI ELEKTRODE PENTANAHAN BATANG TUNGGAL UNTUK MEREDUKSI TAHANAN PENTANAHAN

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia

ANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013

Studi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Pembumian Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah

PETUNJUK PRAKTIS PERANCANGAN PENTANAHAN SISTEM TENAGA LISTRIK

PENGARUH KADAR AIR DAN KEDALAMAN ELEKTRODA BATANG TUNGGAL TERHADAP TAHANAN PEMBUMIAN PADA TANAH LIAT

Permeabilitas dan Rembesan

Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

EVALUASI SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK BELAWAN

SIMULASI SMITH CHART UNTUK PENYESUAI IMPEDANS TIPE TRAFO 1/4 λ dan TIPE SINGLE STUB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan suatu komponen material dan untuk menganalisa kekuatan

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

RANCANG BANGUN SISTEM GROUNDING UNTUK PENGEMBANGAN LABORATORIUM FISIKA UNNES SEMARANG

Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan. Oleh Maryono

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pentanahan merupakan sistem pengamanan terhadap perangkatperangkat

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang dengan pesat dan besar. Apabila terjadi kesalahan di sistem tenaga

PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47

PENGGUNAAN KONDUKTOR TEMBAGA DAN ALUMINIUM UNTUK SISTEM PENTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada gardu induk harus memiliki sistem pembumian yang handal yang

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

BAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Satellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT

KARAKTERISTIK BATANG PENTANAHAN SISTEM ARANG-GARAM (SIGARANG) SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN

Transkripsi:

Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember Surabaya, Indonesia Abstract Pada studi ini diakukan metode pembumian dengan eektroda batang serta kombinasi peetakan semen konduktif untuk mengetahui penurunan resistansi pembumian sebeum dan seteah pemberian semen konduktif disekitar eektroda batang. Pada studi ini hasi pengujian secara angsung yang teah diperoeh digunakan sebagai acuan awa untuk diakukan tinjauan seanjutnya. Studi ini diakukan agar pembumian dapat diakukan pada tanah yang tidak dapat digai dengan kedaaman yang cukup sehingga pemberian semen konduktif ini memungkinkan untuk diakukannya pembumian yang baik. Pengkodisian tanah yang diakukan pada studi ini yaitu dengan menggunakan eektroda batang (rod) yang ditanam kedaam tanah dengan kedaaman tetap, yang sebeumnya tanah teah di treatment dengan dengan mencampurkan semen konduktif pada tanah sebagai medium penurun resistansi tanah dengan voume dan posisi yang berbeda. Untuk mengetahui parameter tahanan yang akan diukur memakai aat earth resistance tester. Pengujian ini diakukan beruang kai untuk mengetahui niai rata rata yang ditentukan anaisa data dengan pengujian serta perhitungan matematik. Dari anaisis teah diperoeh bahwa posisi peetakan semen konduktif mempengaruhi penurunan resistansi pembumian. Seain itu, pengaruh kerapatan materia yang terkandung daam tanah juga mempengaruhi penurunan resistansi pembumian. Keywords Spacer (Perentang); Quadrupe Spacer; Poutan air garam; Finite Eement Method Simuation. I. PENDAHULUAN Suatu sistem distribusi tenaga istrik merupakan sistem yang uas yang menghubungkan satu titik ke titik ain sehingga sangat peka terhadap berbagai gangguan,diantaranya adaah gangguan tanah[1]. Dari gangguan tersebut memiiki banyak dampak yang dapat menurunkan tegangan cukup besar, menurunkan stabiitas sistem, membahayakan manusia dan dapat merusak peraatan eektronik. Dan saah satu faktor yang berpengaruh agar kestabian sistem dan keamanan peraatan istrik tetap terjaga adaah dengan pentanahan pada peraatan yang baik [2]. Daam suatu sistem pentanahan yang baik, semakin keci niai resistansi pembumian maka kemampuan mengairkan arus ketanah semakin besar sehingga arus gangguan yang mungkin terjadi tidak mengair ke peraatan dan merusaknya. Ini berarti pentanahan yang baik, niai resistansi tanahnya harus 1-5 ohm atau ebih rendah [3]. Dengan kondisi dimana suatu okasi memiiki resistansi tanah yang tinggi, dengan kondisi tanah yang berbatu itu bisa menjadi tidak mungkin untuk meakukan pembumian dengan batang vertika (rod). Karena struktur tanah yang kering,kadar air yang terkandung daam tanah, temperatur tanah dan ukuran butiran materia[4]. Mengacu pada peneitian sebeumnya yang teah diakukan untuk mengurangi resistansi pada tanah menggunakan semen konduktif sebagai media pentanahan eektroda jenis batang, metode tersebut mampu mengurangi resistansi tanah seminim mungkin [5]. Pada tugas akhir ini diakukan perubahan treatment yang diakukan pada tanah menggunakan semen konduktif sebagai indikator campuran tanah untuk menurunkan resistansi tanah.dan diharapkan metode ini dapat menurunkan resistansi tanah dengan ebih efektif agi. II. ELEKTRODA BATANG DAN SEMEN KONDUKTIF Daam suatu sistem pembumian yang baik jenis tanah juga sangat menentukan resistivitas tanah tersebut. Tidak semua tanah memiiki niai resistivitas yang baik untuk suatu sistem pembumian ini dipengaruhi oeh kerapatan serta kontaminasi yang dimiiki oeh tanah tersebut serta tempat dan kondisi dimana tanah itu berada. Sehubungan dengan sistem pembumian tanah dibagi daam beberapa jenis. Berikut adaah Tabe 1 Niai resistivitas beberapa jenis tanah [6] Jenis Tanah Resistivitas daam (ohm-cm) Tanah iat, tanah kebun, d 500 5.000 Tanah iat 800 5.000 Campuran tanah iat, pasir dan keriki 4.000 25.000 Pasir dan keriki 6.000 10.000 Batu tuis, pasir berbatu, d 1.000 50.000 Gambar 1 Eektroda batang tabe dari beberapa jenis tanah serta perkiraan niai resistivitasnya dan dapat diperoeh data sebagai berikut [6]. Niai resistivitas yang berada di daam Tabe 1 adaah suatu perkiraan untuk niai resistivitas yang diharapkan. Berbagai macam peneitian dari waktu ke waktu yang mengukur niai resistivitas berbagai jenis tanah baik meaui pengambian sampe contoh dan mengukurnya daam peneitian khusus maupun dengan pengukuran yang tidak berpengaruh pada massa tanah. Peneitian tersebut bukan termasuk masaah yang 24

tidak mudah tetapi memungkinkan untuk memberikan hasi yang akurat. Sangat suit untuk dapat memastikan bahwa contoh sampe yang diambi dari tanah daam kondisi yang sama ketika diukur sebagaimana ia ditempatkan. A. Eektroda Batang Tujuan utama sistem pembumian adaah mendapatkan niaai resistansi yang rendah sehingga memungkinkan untuk arus gangguan yang terjadi dapat dengan cepat tersaurkan ke tanah. Eektroda pembumian yang digunakan untuk meewatkan arus gangguan ke tanah adaah eektroda pembumian jenis batang. Seperti yang dijeaskan sebeumnya eektroda batang adaah eektroda yang terbuat dari tembaga,besi baja profi atau pipa yang dipancangkan kedaam bumi. Daam penggunaanya, eektroda batang sangat dipengaruhi oeh ukuran, dimensi dan bahan dari eektroda batang tersebut, karena pada dasarnya pembumian dengan eektroda batang peru memperhatikan panjang dan ukuran eektrodanya agar daam meakukan instaasi pembumian bisa diperoeh hasi dan niai yang baik, meskipun pengaruh ukuran diameter terhadap resistansi pembumiannya adaah keci yang hanya berpengaruh sekitar 10% [7]. Pada umumnya eektroda batang menggunakan siinder yang terbuat dari tembaga murni, batang tembaga teanjang dan berapis (copper-cad stee), batang besi tahan karat (stainess rod), kawat tembaga yang dimasukkan ke daam batang pipa yang digavanisasi dan dapat berupa baja yang sudah disepuh oeh tembaga. Bentuk iustrasi eektroda batang ditunjukkan oeh Gambar 1. B. Semen Konduktif Jenis semen yang akan digunakan daam peneitian kai ini adaah semen konduktif atau semen grounding (ground Enhancement Materia).Semen grounding adaah bahan pengurukan atau backfi yang meningkatkan konduktivitas tanah disekitar eektroda batang dan sistem pembumian kisi kisi.pada umumnya semen grounding digunakan pada kondisi dengan resistansi tinggi termasuk berbatu dan berpasir tanah, serta medan kering,pegunungan, dan tanah beku agar resistansi menurun untuk menciptakan sistem pentanahan yang handa. Sistem pentanahanyang handa akan memberikan jaan impedansi yang cukup rendah untuk mengairkan arus ke tanah. Gambar 2 Pengukuran resistivitas semen konduktif Seain itu semen konduktif memiiki beberapa keebihan yang sangat menguntungkan bagi sistem pembumian diantaranya adaah : 1. Konduktivitas istrik yang stabi. 2. Memiiki efisiensi yang sangat tinggi untuk menurunkan resistansi. 3. Sangat baik ketahanannya terhadap korosi. III. PERANCANGAN PENGUJIAN Gambar 2 menunjukkan rangkaian pengukuran resistansi semen konduktif. Semen Konduktif yang akan digunakan sebagai media untuk memperkeci niai resistansi pembumian dimasukan daam pipa ukur pastik dan diberi tutup pada setiap ujung pipa dan dipasang kawat tembaga serta dipasang seri dengan ohmmeter untuk dapat mengetahui niai resistansinya.. Untuk mengukur resistivitas semen konduktif dapat diakukan dengan menggunakan Ohmmeter dan diperoeh dari hasi pengukuran, dengan persamaan: A. R ρ = (1) 2 π r. R ρ = ohm cm dengan: R = niai resistansi hasi pengukuran (ohm) = tinggi semen konduktif daam tabung ukur (cm) 25

d (panjang eektroda batang daam tanah) (diameter eektroda batang) Gambar 3 Pengukuran resistivitas tanah menggunakan metode empat titik dengan Earth Resistance Tester A = uas penampang tabung ukur (cm 2 ) r = jari jari tabung ukur (cm) ρ = niai resistivitas semen konduktif (ohm-cm) Gambar 3 memperihatkan rangkaian pengukuran resistivitas tanah. Pada rangkaian ini, digunakan empat buah eektroda batang yang dihubungkan dengan Earth Resistance Tester. Pada pengukuran resistansi tanah besar arus yang mengair ke tanah akan terbaca pada Ampermeter dan hasi pengukuran pada Votmeter juga terbaca, au untuk mendapatkan niai resistansi tanahnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: ρ = 1+ dengan a = jarak antara eektroda batang yang dimasukkan ke tanah (cm) b = kedaaman penanaman eektroda batang (cm) ρ = resistivitas tanah (ohm-cm) U = tegangan yang terukur pada Votmeter (vot) I = arus yang terukur pada Amperemeter (ampere) n = memiiki niai antara 1 sampai 2 tergantung oeh perbandingan b/a Secara teori resistansi daam sistem pembumian adaah komposisi dari resistansi eektroda batang, resistansi kontak antara permukaan eektroda batang dan tanah disekitarnya, resistansi bagian tanah di sekitar eektroda batang pembumian. Untuk mengetahui pengaruh niai resistansi eektroda batang terhadap resistansi pembumian pada peneitian ini, diakukan perhitungan resistansi eektroda batang yang tegak urus dengan tanah dapat ditentukan dengan persamaan [6]: R = ρ 4 og e 2 π d dengan ρ 4π a U 4π a U = 2a 2a n I I 2 2 2 2 ( a + 4b ) (4a + 4b ) (resistivitas eektroda batang) (2) (3) Gambar 4 Variasi pemodean peetakan semen konduktif pada obyek uji Tabe 2 Hasi pengukuran resistansi pembumian daam medium tanah dengan komposisi 50% voume semen konduktif 50% voume tanah Kondisi Tanah Pada peneitian ini, peetakan semen konduktif sebagai treatment pada penurunan resistansi tanah digunakan sebagai variabe utama. Komposisi antara semen konduktif dengan tanah adaah 50:50. Variasi pemodean peetakkan semen konduktif ditunjukkan oeh Gambar 4. IV. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Re (Ohm) 1. Sebeum Pemberian semen Konduktif 49 2.Seteah pemberian semen konduktif, dengan peetakan semen pada: -Posisi 1 18,3 -Posisi 2 20,5 -Posisi 3 35 -Posisi 4 23,3 -Posisi 5 28,3 Data data yang ada daam peneitian adaah data data yang didapatkan dari hasi pengambian data berupa pengukuran secara angsung baik diapangan maupun di aboratorium. Dengan menggunakan persamaan (1), (2), dan (3), maka dapat diperoeh besarnya resistivitas semen konduktif adaah 35,91 Ohm-cm, resistansi tanah kete adaah 3371,57 Ohm-cm, sedangkan resistansi eektroda batang dapat diabaikan karena niai resistansi yang sangat keci. Data-data yang diperoeh bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengaruh pemberian semen konduktif terhadap perubahan resistansi pembumian. Tabe 2 menunjukkan hasi pengukuran secara angsung dengan menggunakan aat Earth Resistance Tester. 26

Gambar 5 Mode Peetakan Semen Konduktif pada Posisi 1 Gambar 7. Fungsi Resistansi Pembumian terhadap Jarak pada setiap apisan tanah pada posisi 1 Karena hasi paing efektif adaah posisi 1 dan 2, maka perbandignan dengan hasi pengukuran secara matematis hanya diakukan pada posisi 1 dan 2 saja. Dengan menggunakan persamaan di atas, maka nantinya diperoeh bahwa besar resistansi tanah hasi pengukuran yaitu 3275,16 Ohm-cm. Seteah niai resistansi pada masing-masing apisan diketahui dari pendekatan matematis, maka diperoeh data sebagai berikut: ρ s = 35,91 ohm-cm ρ TK = 3371,57 ohm-cm = 3275,16 ohm-cm ρ TL Gambar 6. Mode Peetakan Semen Konduktif pada Posisi 2 Niai rho di atas secara rinci dapat diihat etaknya pada Gambar 5 untuk posisi 1 dan Gambar 6 untuk posisi 2. Niai niai tersebut digunakan dasar untuk menentukan hubungan antara resistansi pembumian terhadap jarak pada setiap teba apisan tanah yang dipengaruhi oeh mode peetakan semen konduktif. Grafik hubungan antara resistansi pembumian dengan jarak pada setiap teba apisan tanah untuk mode posisi 1 dan 2 berturut-turut ditunjukkan oeh Gambar 7 dan 8. Dari Tabe 3 terihat bahwa prosentase kesaahan mode peetakan semen konduktif pada posisi satu ebih keci dibandingkan mode peetakan semen konduktif pada posisi dua. Terbukti seteah diakukan anaisis meaui dua pendekatan yaitu secara matematik dan pengukuran secara angsung, dapat diketahui bahwa peetakan semen konduktif pada tanah dengan posisi satu mempunyai niai resistansi pembumian yang paing keci. Gambar 8. Fungsi Resistansi Pembumian terhadap Jarak pada setiap apisan tanah pada posisi 2 Tabe 3 Perbandingan niai resistansi pembumian antara hasi pengukuran dengan dengan anaisa matematik Mode Peetakan Re hasi Re hasi anaisa Semen Konduktif pengukuran (ohm) V. KESIMPULAN Pada peneitian ini teah diakukan pemanfaatan semen konduktif sebagai media pembumian eektroda batang. Beberapa kesimpuan yang dapat diambi bahwa posisi peetakan semen konduktif daam tanah memiiki pengaruh yang sangat besar daam memperkeci niai resistansi pembumian. Seain itu, Pengaruh kerapatan materia yang terkandung daam tanah juga sangat mempengaruhi penurunan resistansi pembumian. REFERENCES matematis (ohm) Posisi 1 18,3 18,0017 Posisi 2 20,5 18,0017 [1] W,Keitz,Switzer. 1999.Practica Guide to Eecktrica grounding. ERICO [2] Hutauruk, T.S. 1991. Pembumian Netra Sistem Tenaga dan Pembumian Peraatan. Jakarta: Erangga [3] 1982. IEEE Green Book: Recommended Practice For Grounding of Industria and Commercia Power Sistem ANSI. New York: Institute of Eectrica and Eectronics Engineers, Inc. [4] George,Frank,Tagg.1964.Earth Resistances. Pitman Pubishing Corp [5] Yanuarianto,Yudistiro.2008.Pemanfaatan Arang Kayu Sebagai Media Pembumian Eekroda Jenis Batang.Maang : Jurusan Teknik Eektro Fakutas Teknik Universitas Brawijaya [6] Tagg, G.F. 1964. Earth Resistance. London: The Whitefriars Press Ltd. 27

[7] Roy B. Carpenter Jr., Mark M. Drabkin & Joseph A. Lanzoni. 1997. Better Grounding. Journa. USA: Lightning Eiminators & Consutants, Inc. [8] Anonim. IEEE Green book Std 142-1991: 184 (* Sesuai SPLN 102, 1993: 9) [9] Anonim. Pedoman Pengawasan Instaasi Listrik (Disnaker-RI), 1987: 18 [10] Anonim. DISNAKER RI, 1987: 18 [11] Anonim. Paba,1988:218 28