DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITAN... ABSTRAK... ABSTRACT... SUMMARY...

dokumen-dokumen yang mirip
ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

NASKAH PUBIKASI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

PERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

DAFTAR ISI. COVER... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii. LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN... iv

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR

TINJAUAN KEERGONOMISAN LOKET PENDAFTARAN DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL ARTIKEL. Oleh : ANNISA HANIFATI NIM D

REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X

ANALISIS DESAIN FURNITUR BELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR: SEBUAH ANALISIS ANTROPOMETRIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

PENGEMBANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

ANALISIS KEERGONOMISAN SARANA KERJA DI BAGIAN TPPRJ RS.BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 5% per tahun. Sementara pada anak-anak dan remaja kejadiannya

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MEJA KOMPUTER YANG ERGONOMIS SKRIPSI OLEH : AGUS MAHARDIKA

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. terpadu, full day school atau boarding school. Padatnya jam belajar yang ditawarkan

PERBAIKAN DESAIN KURSI DAN MEJA SORTASI BIJI KOPI UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN KERJA DI UPH HARAPAN MAKMUR 6 BONDOWOSO

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik

Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi

Ergonomy Analysis Of Mobile Rice Milling Unit Based On Anthropometry Aspects ABSTRACT

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN I-1

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB V HASIL DAN ANALISA

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN KERJA PETUGAS TPPRJ DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik Kerja Operator di Stasiun Penjilidan pada Industri Percetakan Berdasarkan Prinsip Ergonomi

Perancangan Kursi Pilot Helicopter Jenis Sykorski S-76 Berdasarkan Pendekatan Ergonomik

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

KAJIAN ERGONOMI PADA FASILITAS DUDUK UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Seminar Nasional IENACO ISSN:

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

PENGARUH JARAK JANGKAUAN TANGAN TERHADAP WAKTU TIMBULNYA KELELAHAN OTOT PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

Dimensi Antropometrik Anak Sekolah dan Ukuran Kursi Sekolah

Transkripsi:

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITAN... ABSTRAK...... ABSTRACT... RINGKASAN SUMMARY... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv v vi vii ix xi xii xv xvi xvii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang...... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian. 7 1.4 Manfaat Penelitian 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja.. 8 2.2 Kantin sebagai Salah Satu Prasarana Pendidikan 11 2.3 Akibat yang ditimbulkan dari Desain Kursi dan Meja yang Tidak Ergonomis... 12 xii

2.4 Pengukuran Antropometri... 15 2.5 Anthropometri dan Aplikasinya dalam Perancangan Fasilitas Kerja... 20 2.5.1 Kursi Ergonomi... 21 2.5.2 Kriteria Meja Ergonomi... 23 2.6 Kajian Antropometri dan Aspek Ergonomi pada Meja dan Kursi Kantin 23 BAB III KERANGKA PENELITIAN.. 27 3.1 Kerangka Berpikir.. 27 3.2 Kerangka Konsep 28 BAB IV METODE PENELITIAN. 30 4.1 Rancangan penelitian.. 30 4.1.1 Desain Penelitian. 30 4.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian. 30 4.2 Subjek dan Sampel.. 30 4.2.1 Variabilitas Populasi... 30 4.2.2 Besaran Sampel... 31 4.2.3 Teknik Penentuan Sampel 32 4.2.4 Teknik Pengambilan Data 32 4.3 Variabel 32 4.3.1 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel 32 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 33 4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian 34 4.5 Protokol Penelitian 35 4.6 Analisis Data. 35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 36 xiii

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian. 36 5.2 Data Antropometri serta Ukuran Meja dan Kursi Kantin. 37 5.3 Evaluasi Kesesuaian Ukuran Meja dan Kursi Kantin dengan Data Antropometri. 39 1.4 Pembahasan Kesesuaian Ukuran Meja dan Kursi Kantin terhadap Antropometri 41 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 44 6.1 Kesimpulan... 44 6.2 Saran... 45 Daftar Pustaka.. 46 Lampiran.. 48 xiv

ABSTRAK KAJIAN ERGONOMI MEJA DAN KURSI KANTIN PADA PENGGUNANYA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2014 Kantin sebagai salah satu prasarana pendidikan merupakan tempat yang digunakan oleh mahasiswa untuk makan atau hanya sekedar beristirahat. Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada meja dan kursi kantin di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tampak adanya suatu bentuk dan ukuran yang tidak ergonomis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian dan ketidaksesuaian pada meja dan kursi kantin serta kajian ergonominya melalui pendekatan antropometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional karena dalam pelaksanannya meliputi pengumpulan data, analisis dan interpretasi dari data dimana pengambilan data dan pengukuran variabelnya dilakukan pada waktu yang bersamaan. Materi penelitian dengan membandingkan ukuran antropometri yang diperoleh dari subjek penelitian dengan aspek ergonominya. Subjek diminta kesediannya untuk diukur dimensi tubuhnya menggunakan alat antropometer dalam persentil 95 untuk kemudian dikaji dengan aspek ergonominya. Dari 38 sampel yang diperoleh, pada pengukuran kursi kantin didapatkan tinggi alas meja kerja dari alas duduk 34 cm dengan tinggi siku duduk 28.7 cm pada pengukuran antropometri, tinggi permukaan duduk dari alas lantai 46 cm dengan tinggi popliteal 49 cm, lalu panjang alas duduk 39 cm dengan panjang pantat popliteal 58.1 cm serta tinggi sandaran kursi 51 cm dengan tinggi sandaran punggung 62 cm. Selain berupa pengukuran, juga dikaji aspek pada bentuk alas dan sandaran kursi yang belum sesuai dengan kaidah ergonomi. Sehingga berdasarkan hasil data tersebut didapatkan dua aspek yang sesuai dengan konsep ergonomi dan empat aspek yang tidak sesuai dengan konsep ergonomi. Dapat disimpulkan, terdapat ketidaksesuaian pada desain meja dan kursi kantin dari segi ukuran dan bentuknya, terutama pada desain kursi yang masih banyak diperlukan perbaikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut. Kata kunci: Antropometri, Ergonomi, Popliteal, Kantin, Kursi,Meja xv

ABSTRACT ERGONOMIC STUDY OF CANTEEN DESK AND CHAIR IN MEDICAL FACULTY OF UDAYANA UNIVERSITY 2014 Canteen as one of the educational infrastructure is a place that is used by students to eat or just relax. Based on the results of direct observation at the cafeteria table and chair in the Faculty of Medicine, University of Udayana, looks existence of a shape and size that is not ergonomic. This study was conducted to determine whether there is appropriate and not-appropriate in the cafeteria tables and chairs as well as a study ergonominya through anthropometric approach.this is a descriptive study with cross sectional approach wherein the implementation includes data collection, analyse and interpretation which the data collection and variable measurement done within the same time. Material of this research is the study of ergonomics canteen tables and chairs on the users at the Medical Faculty of Udayana University. Subjects were asked to measure the dimensions of his willingness using antropometer in the 95th percentile for later studied with ergonomic aspect.from 38 samples obtained, the measurements obtained cafeteria chair height pedestal desk of the cushion 34 cm by 28.7 cm high elbow sitting on anthropometric measurements, high surface to sit on the floor mat 46 cm by 49 cm popliteal height and length cushion 39 cm with a length of 58.1 cm popliteal buttocks and back of the chair 51 cm high by 62 cm high backrest. In addition to the form of measurement, also studied aspects in the form of base and seat back are not in accordance with the rules of ergonomics. So based on the results of two aspects of the data obtained in appropriate with the concept of ergonomics and four aspects which are not appropriate with the concept of ergonomics. It can be concluded, there is a mismatch in the design canteen tables and chairs in terms of size and shape, especially in the design of the chair is still much needed repairs. The results of this research could be applied as a basis for further research Keywords: Anthropometry, Ergonomics, popliteal, Diner, Chairs, Tables xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen penting yang saling berhubungan. Diantara komponen yang ada dalam sistem tersebut adalah sarana dan prasarana. Pengkajian terhadap sarana dan prasarana memang menjadi bahan diskusi yang tetap aktual dan menarik, sebab sarana prasarana turut menentukan berhasil tidaknya proses pendidikan yang dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu sarana dan prasarana mesti dikembangkan secara dinamis sesuai dengan keperluan dan tuntutan zaman. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Tap MPR No.II/MPR/1988). Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan masyarakat mempunyai arti penting baik bagi individu atau masyarakat, karena terjadi interaksi antar manusia, sehingga mengembangkan kemampuan sikap dan bentukbentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungannya yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Dikti, 1983) Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar xvii

seperti gedung, ruang kelas, meja-kursi, alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah dan segala fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai. Berdasarkan uraian diatas, salah satu sarana dan prasarana yang menunjang dari kegiatan kemahasiswaan adalah kantin. Kantin sebagai tempat yang multifungsi dapat dipergunakan untuk makan, beristirahat, mengobrol, bahkan mengerjakan tugas. Kantin yang baik merupakan sebuah ruangan tertutup atau terbuka yang terdiri atas meja dan kursi sangat vital keberadaannya dalam menunjang kegiatan kemahasiswaan diluar jam kuliah. Lingkungan kantin adalah tempat dimana proses belajar, diskusi, rapat, dan segala kegiatan kampus lainnya berlangsung. Hal ini meliputi keadaan dan kondisinya, pengaturan tempat duduk, bentuk kursi, berbagai macam perlengkapan yang tersedia. Dalam aktivitas kampus diluar perkuliahan di kelas, sebagian besar aktivitas mahasiswa dilaksanakan dengan duduk. Dalam arti duduk, makan, membaca dan menulis. Sehingga kenyamanan dan efektivitas gerak mahasiswa tidak bisa dikesampingkan begitu saja, karena rancangan meja dan kursi kantin yang baik dan menunjang kenyamanan dan efektivitas gerak mahasiswa, yang pada akhirnya merupakan salah satu pendukung dalam kegiatan kemahasiswaan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk merancang fasilitas yang lebih ergonomis dilakukan dengan pendekatan antropometri. Melalui pendekatan antropometri ini dapat diperoleh rancangan meja dan kursi kuliah yang lebih ergonomis karena xviii

disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia, sehingga diperoleh dimensi meja dan kursi kuliah yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia pada posisi duduk. Kursi merupakan salah satu komponen penting di tempat kerja. Sehingga kenyamanan dan efektivitas gerak mahasiswa tidak bisa dikesampingkan begitu saja, karena rancangan meja dan kursi kantin yang baik menimbulkan kenyamanan dan menunjang efefktivitas gerak mahasiswa, sehingga pada akhirnya menjadi pendukung kegiatan kemahasiswaan. Pilihan kursi yang nyaman dapat diatur dan memiliki penyangga punggung (Wasi, 2005). Desain kursi sesuai dengan kriteria agar permukaan kerja tetap dibawah siku seperti bagian sebelumnya (Nurmianto, 2008). Untuk mendesain peralatan secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan, harus disesuaikan dengan penggunanya. Apabila tidak ergonomis akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada penggunanya. Dampak negatif bagi manusia tersebut akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Bekerja pada kondisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain: nyeri, kelelahan, bahkan kecelakaan kerja (Santoso, 2004). Perancangan tempat kerja untuk pekerjaan duduk lebih sulit, karena dalam perancangan ini selain harus memperhitungkan tinggi meja, namun juga interaksinya dengan tinggi tempat duduk. Misalnya jika kita merancang dengan kriteria agar permukaan tempat kerja tetap di bawah siku, maka sering kali rancangan tersebut tidak nyaman pada ruang untuk lutut. Untuk menjamin cukupnya ruang bagi lutut orang dewasa, maka direkomendasikan mengambil presentil 95 dari ukuran-ukuran telapak kaki sampai puncak lutut dan menambahkan dengan kelonggarankelonggarannya (Purnomo, 2003). xix

Menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan Kerja RI, ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stres yang akan dihadapi. Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang artinya kerja dan nomos yang artinya hukum dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspekaspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan perancangan (Nurmianto, 2008). Ergonomi adalah ilmu dan seni serta penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, 2004). Menurut Adnyana (2001), bahwa ergonomi, merupakan satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin pekerjaan, sistem, organisasi dan lingkungan dengan kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, efesien dan produktif, melalui pemanfaatan tubuh manusia secara maksimal dan optimal. Agar tercapai kondisi seperti itu, seharusnya peralatan dan lingkungan dikondisikan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, bukan sebaliknya manusia disesuaikan dengan alat. Untuk keperluan perancangan alat dan lingkungan diperlukan nilai standar ergonomis yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan dan batasan manusia. Menurut Santosa (2004), kondisi tubuh menjadi kurang optimal, tidak efisien, kualitas rendah, dan seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, nyeri pinggang, gangguan otot rangka dan penurunan daya dengar yang tidak bisa xx

dihindari. Walau tenaga kerja tersebut belum sampai sakit parah dan masih dapat masuk kerja, suatu pertimbangan yang tepat, cerdas dan dapat mencapai kesuksesan seharusnya mempertimbangkan kaidah ergonomis, agar terjadi keserasian yang baik antara kemampuan dan batasan manusia dengan mesin dan lingkungannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chiu et al. (2012) di Taiwan, ketidakergonomisan meja dan kursi pada sekolah dasar mengakibatkan sakit pada tulang belakang dikarenakan postur tubuh bekerja secara tidak alami dan mengganggu pertumbuhan tulang pada anak. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Afzan et al. (2012) di Malaysia menyatakan 100% dari tinggi badan anak tidak sesuai dengan tinggi kursi, kedalaman kursi dan tinggi meja. Selain itu, 44% dari sandaran kursi tidak sesuai dengan tinggi anak untuk anak kelas 2. Sedangkan bagi anak yang duduk di kelas 5, tinggi anak 79% tidak sesuai dengan tinggi kursi, 91% dengan sandaran kursi dan 100% dengan kedalaman kursi dan tinggi meja. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sutafa et al. (2012) di Bali yang menyatakan bahwa anak mengalami keluhan muskuloskeletal utamanya pada leher, bahu, tulang belakang, pinggang, pantat, siku, paha dan pangkal kaki serta mampu mengurangi konsentrasi anak selama belajar yang diakibatkan oleh ketidakergonomisan meja dan kursi sekolah. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, meja dan kursi kantin yang terdapat di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tidaklah sesuai antara tinggi meja dan kursinya. Sehingga tidak menutup kemungkinan hal terebut dapat menyebabkan ketidaknyamanan penggunannya yang dapat berakibat ke masalah kesehatan seperti low back pain, neck pain dan masalah pada muskuloskeletal lainnya. Dimana melalui penelitian yang akan dilakukan ini, diharapkan dapat menjadi analisis awal dan bahan pertimbangan untuk merancang desain meja dan kursi kantin yang ergonomis. xxi

Kebenaran uraian di atas tentu perlu dibuktikan melalui penelitian. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Kajian Ergonomi Meja dan Kursi Kantin pada Penggunanya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah seperti diuraikan di atas dan guna membatasi permasalahan yang akan dibahas, maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat rancangan meja dan kursi kantin yang ergonomis di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2014? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui aspek ergonomis dari meja dan kursi kantin di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar tahun 2014 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a. Diharapkan sebagai pengembangan riset di bidang ergonomi. b. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian sejenis. 2. Manfaat Aplikatif : a. Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi penyedia sarana di FK UNUD tentang kursi dan meja yang ergonomis sehingga dapat mengurangi timbulnya keluhan otot-otot skeletal xxii