I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Cara Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Lampung

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

Program Pendidikan Keperawatan Muhammadiyah Gombong memiliki jenjang sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar berkulitas guna

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai NPSN dan telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ami Ridho Utami, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta

BAB I PENDAHULUAN. 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ekonomi ditujukan untuk mahasiswa agar menjadi seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) paripurna, manusia yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia,

I PENDAHULUAN. harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial. bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan

U N I V E R S I T A S R I A U

SOSIALISASI SNMPTN dan SBMPTN Jakarta, 12 Januari 2018

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) 2018

TATA CARA / INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS HANG TUAH TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PROGRAM DIPLOMA DAN SARJANA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

I. PENDAHULUAN. pengajar/dosen, tetapi juga dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Pengajar/dosen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

I. PENDAHULUAN. untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU BUKAN PENENTU PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

KORELASI DISIPLIN DAN PRESTASI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

PANDUAN BEASISWA JALUR PRESTASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS FAJAR TAHUN AKADEMIK

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dijelaskan

I. PENDAHULUAN. pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran tidak. pembangunan untuk masa depan bangsa Indonesia.

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI, KEBIDANAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK BANJARNEGARA TAHUN AKADEMIK

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. kelulusan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat grade nilai yang dicapai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK

TATA CARA / INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU GELOMBANG III UNIVERSITAS HANG TUAH TAHUN AKADEMIK 2015/2016 PROGRAM DIPLOMA DAN SARJANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu kesatuan proses terpadu dalam menghasikan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan adanya pendidikan seseorang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki. Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan paling tinggi setelah menempuh jenjang pendidikan sebelumnya yaitu jenjang pendidikan menengah baik SMA, SMK, atau sederajat. Pada jenjang pendidikan paling tinggi ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun program-program yang sesuai dengan perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi. Seleksi masuk perguruan tinggi dapat ditempuh dengan dua jalur yaitu jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Akademik (PMKA) dan jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Kebijakan tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 1984 dengan istilah lain yaitu Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK). Kemudian pada tahun 1989/1990 jalur PMDK ditiadakan, dan hanya melaksanakan tes tertulis saja. Pada tahun 1991 diberlakukan kembali sistem penerimaan mahasiswa baru dengan jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Akademik (PMKA) merupakan pembaharuan sistem Penelusuran Minat Dan

2 Kemampuan (PMDK). Pada tahun akademik 1998/1999 istilah tersebut berubah lagi menjadi Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB). Kemudian pada tahun 2008/2009 penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung dilaksanakan melalui empat jalur, yaitu (1) Penel usuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) 20%, (2) Penjaringan Bibit Unggul Daerah (PBUD) 5%, (3) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 45%, dan (4) Seleksi Ujian Masuk Lokal Unila ( UML-Unila) untuk Reguler Mandiri dan Diploma 30%. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31) Pada tahun ajaran 2011/2012 Universitas Lampung bekerjasama dengan harian Radar Lampung memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun memiliki prestasi akademik yang baik dan motivasi belajar yang tinggi. Universitas Lampung akan menerima calon mahasiswa baru melalui jalur PMPAP (Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan) atau UPP (Universitas Lampung Peduli Pendidikan ). UPP adalah jalur penerimaan mahasiswa Unila yang baru tahun ini diadakan Unila. Jalur ini menerima 300 calon mahasiswa tidak mampu yang tersebar diseluruh kabupaten/kota se-lampung. Mereka yang diterima melalui jalur ini dibebaskan biaya pendidikan (SPP) selama delapan semester atau empat tahun (standar waktu akademik Strata (S1). Jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) adalah cara penerimaan mahasiswa baru Unila tanpa melalui ujian tulis. Jalur ini dimaksudkan untuk menjaring lulusan SLTA yang berada diseluruh Indonesia (termasuk di daerah terpencil), yang berkemampuan akademik dan bakat baik, di sekolahnya

3 masing-masing. Prosedurnya adalah dengan mengundang sejumlah SLTA untuk mendaftarkan siswa kelas tiganya. Kemudian, dilakukan penilaian terhadap nilai rapor, dari semester 1 sampai dengan semester 5, serta prestasi dibidang seni dan olahraga. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31) Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah cara penerimaan mahasiswa baru Unila mengikuti sistem seleksi ujian tulis yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia. Calon mahasiswa yang diprioritaskan adalah lulusan SLTA tahun ini dan dua tahun sebelumnya, karena banyak sekali peserta yang turut dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri, maka calon mahasiswa harus mampu bersaing dan berusaha untuk memperoleh hasil tes yang lebih baik dari peserta lain, sehingga dapat dipilih sebagai mahasiswa baru yang memiliki kemampuan akademik untuk berprestasi dan menyelesaikan program pendidikan di perguruan tinggi negeri sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. (Panduan Umum Universitas Lampung, 2010:31) Seleksi masuk perguruan tinggi berlaku untuk semua perguruan tinggi negeri, seleksi ini diselenggarakan disetiap perguruan tinggi negeri secara serentak dan berlangsung satu kali setiap tahun, yaitu sekitar bulan Mei atau Juni. (Panduan Belajar ke Perguruan Tinggi, 1996:25). Universitas Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia mempunyai tugas untuk menghasilkan tenaga-tenaga akademik yang profesional. Untuk itu kualitas input perlu diperhatikan untuk menghasilkan output yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan seleksi terhadap tiap-tiap

4 input dan melakukan penilaian terhadap prestasi akademik tiap-tiap outputnya. Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang masuk, diperlukan evaluasi terhadap masukan. (Dimyati, Mujiono, 1999:26). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Lampung yang berfungsi mencetak tenaga kependidikan yang profesional, khususnya dalam hal ini mencetak tenaga sebagai calon guru. Kegiatan belajar mengajar di jenjang perguruan tinggi berbeda dengan jenjang pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat keberhasilan belajar di perguruan tinggi juga berbeda dengan pendidikan sebelumnya. Pada perguruan tinggi hasil belajar dapat dilihat melalui Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka setiap mahasiswa harus dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan menumbuhkan sikap disiplin, kemandirian dalam belajar, memiliki aktivitas dan motivasi belajar yang kuat dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar atau dosen. Tercapainya suatu prestasi belajar yang baik, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar individu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Roestiyah (1994:2), sebagai berikut: 1. Faktor intern ialah faktor yang timbul dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, kebiasaan, minat, aktivitas dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu. 2. Faktor ekstern ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya.

5 Selanjutnya Slameto (2005:54) mengatakan bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu: a. Faktor jasmaniah, meliputi: a) Faktor kesehatan b) Faktor cacat tubuh b. Faktor psikologis, meliputi: Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. c. Faktor kelelahan, meliputi: Kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu, yaitu: a. Faktor keluarga b. Faktor sekolah c. Faktor masyarakat Telah dijelaskan diatas bahwa banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, baik yang berasal dari dalam individu maupun dari luar individu diantaranya motivasi belajar dan aktivitas belajar. Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan aktivitasaktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Mahasiswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan akan menimbulkan dorongan belajar yang kuat sehingga mahasiswa akan belajar aktif. Dorongan belajar inilah yang disebut motivasi belajar. Motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN) dirasa lebih kuat jika dibandingkan dengan motivasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB), hal ini dikarenakan mereka harus melewati ujian tertulis terlebih dahulu sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB hanya dilihat dari nilai rapor. Jadi mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN lebih

6 memiliki semangat yang tinggi untuk belajar sehingga akan berhubungan dengan prestasi belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang rendah maka akan membuat prestasi belajar juga akan rendah dan sebaliknya apabila memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar juga akan tinggi. Faktor lain yang mungkin ada kaitannya dengan prestasi belajar adalah aktivitas belajar. Dalam proses belajar mengajar diperlukan aktivitas belajar yang optimal dari mahasiswa. Diharapkan dengan aktivitas belajar yang baik, akan menjadikan prestasi belajar yang baik pula dari mahasiswa tersebut. Oleh karena itu tenaga pengajar harus kreatif dalam mengajar agar dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2004:171) yang mengatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Aktivitas belajar mahsiswa pada pendidikan Geografi khusunya angkatan 2008 dan 2009 dirasakan masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mahasiswa pada saat perkuliahan sedang berlangsung, seperti banyak mahasiswa yang kurang memperhatiakn penjelasan dosen dan kurang berkonsentrasi dalam belajar. Aktivitas belajar dapat berupa memperhatikan, mencatat, mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat atau bertanya, membaca, membuat rangkuman dan diskusi. Selama duduk dibangku kuliah, apabila mahasiswa kurang disiplin dan mandiri maka mahasiswa akan tertinggal dengan mahasiswa lain. Karena pada jenjang pendidikan tinggi ini mahasiswa tidak lagi dibimbing penuh oleh tenaga pengajar melainkan tenaga pengajar hanya memberikan materi kuliah saja, selebihnya

7 mahasiswa di tuntut kemandiriannya untuk mencari materi sendiri. Untuk itu mahasiswa dituntut melakukan aktivitas belajar secara aktif, baik belajar di kampus, belajar di rumah, belajar kelompok, mengikuti bimbingan dan lain sebagainya. Mahasiswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik apabila mahasiswa dapat ikut secara aktif dalam kegiatan belajar termasuk didalamnya aktif hadir, aktif mengerjakan tugas, maupun aktif untuk mengikuti segala kegiatan belajar yang diadakan. Hal ini bertujuan untuk dapat memahami beberapa pengetahuan yang diajarkan oleh tenaga pengajar atau dosen. Semakin tinggi aktivitas belajar yang dilakukan mahasiswa maka akan semakin mudah diperoleh prestasi belajar yang baik. Dalam pencapaian Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang merupakan cerminan dari motivasi belajar dan aktivitas belajar, menunjukkan tingkat yang berbedabeda untuk masing-masing mahasiswa. Hal yang demikian ini sebagaimana terjadi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009 yang tertera pada tabel dibawah ini: Tabel 1.Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung. Jalur Masuk PTN PKAB Angkatan Mahasisw a < 2,76 (Rendah) Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,76 3,00 (Sedang) > 3,00 (Tinggi) Total Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2008 3 11,54 2 7,61 4 15,38 9 34,61 2009 1 3,84 5 19,23 11 42,30 17 65,38 Jumlah 4 15,38 7 26,92 15 57,69 26 100 2008 1 1,23 11 13,58 22 27,16 34 41,97 SNMPT 2009 5 6,17 8 9,87 34 41,97 47 58,02 N Jumlah 6 7,40 19 23,45 56 69,13 81 100 Sumber : BAAK Unila dan Perhitungan Penulis Tahun 2011

8 Dari data di atas terlihat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdiri dari IPK yang berbeda-beda, diantaranya IPK < 2,78 (rendah) sebanyak 4 orang atau 15, 38 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN ada sebanyak 6 orang atau 7, 40 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih banyak IPK rendah yaitu 15, 38 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,76-3,00 (sedang) untuk mahaiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdapat sebanyak 7 orang atau 26,92 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN terdapat sebanyak 19 orang atau 23,45 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih banyak IPK sedang yaitu 26,92 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) > 3,00 (tinggi) untuk mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB terdapat sebanyak 15 orang atau 57,69 % dari 26 orang, sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN terdapat sebanyak 56 orang atau 69,13 % dari 81 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB memiliki lebih sedikit IPK tinggi yaitu 57,69 % dari 26 orang jika dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN.

9 Berdasarkan Tabel tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB lebih rendah jika dibandingkan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN. Tabel 2. Nilai Rata-rata Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 Yang Diterima Melalui Jalur PKAB dan SNMPTN Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung. No Jalur Masuk PTN Jumlah Mahasiswa Nilai Tertinggi 2008 2009 Nilai Jumlah Nilai Terendah Mahasiswa Tertinggi Nilai Ratarata Nilai Terendah 1 PKAB 9 3,45 2,26 2,92 17 3,51 2,22 3,12 2 SNMPTN 34 3,65 2,04 3,16 47 3,73 2,05 3,15 Sumber : BAAK Unila dan Perhitungan Penulis Tahun 2011 Nilai Ratarata Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi belajar Mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN. Perbedaan prestasi belajar mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor dari dalam mahasiswa maupun faktor dari luar mahasiswa. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam memperoleh pendidikan dituntut oleh banyak faktor diantaranya adalah motivasi dan aktivitas belajar yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Dan Hubungan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Antara Mahasiswa Yang Diterima Melalui Jalur PKAB Dan SNMPTN Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009.

10 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi belajar mahasiswa rendah 2. Aktivitas belajar mahasiswa yang tidak teratur 3. Minat belajar kurang 4. Fasilitas belajar mahasiswa yang minim 5. Cara belajar mahasiswa yang tidak teratur 6. Waktu belajar mahasiswa yang sedikit 7. Prestasi belajar mahasiswa rendah C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut: 1. Perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. 2. Perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN 3. Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. 4. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. 5. Hubungan aktivitas dengan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN.

11 D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009? 2. Bagaimanakah perbedaan aktivitas belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009? 3. Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009? 4. Bagaimanakah hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009? 5. Bagaimanakah hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009?

12 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1. Perbedaan motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 Dan 2009. 2. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009. 3. Hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini yaitu: 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Progran Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. 2. Memberikan informasi mengenai data motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009.

13 G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang diterima melalui jalur PKAB dan SNMPTN pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009. 3. Tempat Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2011. 5. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan Geografi. Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam konteks keruangan dan kewilayahan (Suamaatmadja 2001:11). Jadi pendidikan geografi adalah usaha yang disengaja dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam usaha mencapai pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan muka bumi serta interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam konterks keruangan dan kewilayahan.