ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL Ardhan Pratama Yoga ardhanpyoga@ymail.com Raditya Wibowo wibowo.raditya@gmail.com Abdullah Abdullah.aljufri@ymail.com Ir. Dahlan Martadiredja, MT BINA NUSANTARA UNIVERSITY 2014
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jaringan LAN yang ada pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan seluruh gedung yang terintegrasi dengannya serta melakukan optimasi terhadap jaringan LAN tersebut dengan melakukan perubahan topologi dan penerapan fitur load balancing sehingga ketersedian jaringan meningkat dan mencegah terjadinya overload jaringan karena distribusi alur pengiriman data dapat terjadi dengan baik. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode analisis (survey terhadap sistem yang sedang berjalan dan studi literatur) dan metode perancangan topologi jaringan, serta perancangan simulasi solusi optimasi jaringan. Hasil penelitian adalah simulasi optimasi jaringan dengan perubahan topologi dan pengaplikasian protokol Gateway Load Balancing Protocol untuk menerapkan fitur load balancing sebagai solusi alternatif untuk jaringan saat ini. Simpulan dari penelitian ini adalah dilihat dari simulasi yang dilakukan, fitur load balancing dapat terimplementasi dengan baik dan ketersediaan jaringan meningkat sehingga mencegah overload dan menghapus single point of failure. Kata kunci : LAN, load balancing, overload, Gateway Load Balancing Protocol. 2
PENDAHULUAN Jaringan di Kementerian Luar Negeri RI dipilih menjadi tempat diadakan peneleitian skripsi ini karena jaringan ini cukup kompleks namun dapat dikembangkan menjadi lebih baik dalam beberapa hal. yaitu menjadi jaringan yang mampu mengatasi masalah yang terjadi di Kementerian Luar Negeri RI. Masalah dalam jaringan Kementerian Luar Negeri RI adalah terjadinya beberapa kali network overload dalam beberapa waktu terakhir, sehingga diputuskan dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah kira-kira yang menyebabkan network overload dan bagaimana cara mengatasinya. Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana meningkatkan performa jaringan dalam Kementerian Luar Negeri RI? 2. Bagaimana performa jaringan dalam Kementerian Luar Negeri RI setelah Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: dilakukan optimasi dibanding dengan performa sebelum dilakukan optimasi jika dilihat dari simulasi optimasi jaringan? 1. Merancang sebuah optimasi jaringan untuk kementrian luar negeri Republik Indonesia guna mengefisiensikan data flow dalam jaringan. Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah : 2. Menyediakan gambaran alternatif jaringan Kementerian Luar Negeri RI yang memiliki ketersediaan jaringan yang lebih baik. 3. Menyediakan simulasi yang menggambarkan pengurangan beban kerja pada perangkat jaringan yang digunakan di jaringan Kementrian Luar Negeri RI. 4. Mengetahui perbedaan performa jaringan sekarang dan simulasi jaringan sesudah diimplementasikan metode load balancing dengan menggunakan GLBP. Skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu :. 1. Bab 1: Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika penulisan yang 3
digunakan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Bab 2: Tinjauan Pustaka Bab ini berisi definisi dan penjelasan singkat mengenai istilah-istilah dalam jaringan, teori umum yang menjelaskan istilah-istilah umum dalam jaringan, teori khusus yang mendukung analisis mengenai teknologi load balancing yang digunakan dan penelitian sebelumnya tentang perbandingan dengan penelitian-penelitian terdahulu dengan topik yang serupa. 3. Bab 3: Metodologi Bab ini berisi tentang metodologi yang dipakai, analisis masalah dan perancangan solusi untuk pengoptimalan kinerja jaringan. 4. Bab 4: Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi tentang spesifikasi system, konfigurasi jaringan, simulasi jaringan, implementasi jaringan dan evaluasi jaringan.. 5. Bab 5: Simpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil uji kerja GLBP serta saran mengenai simulasi teknologi load balancing di Kementrian Luar Negeri RI. 4
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama dilakukan analisis sistem yang sedang berjalan, melalui studi pustaka dan studi langsung. Setelah ditemukan penyebab masalah yang dialami dari hasil studi, dilakukan perancangan solusi sementara serta simulasi pada tahap kedua. Setelah simulasi, dilakukan evaluasi hasil simulasi pada tahap ketiga, serta perbandingan dengan jaringan sebelumnya. Adapun keterangan lebih lanjut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Analisis 1. Studi Langsung Studi langsung meliputi tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan mengenai sistem yang sedang berjalan, peralatan pendukung serta permasalahan yang dihadapi selama berjalannya sistem yang sedang digunakan serta mengamati secara langsung konfigurasi yang digunakan. 2. Studi pustaka Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan load balancing dan network redudancy protocol berupa cara kerja, peralatan pendukung, serta konfigurasinya. Studi ini bisa melalui membaca literatur-literatur yang menjelaskan teknologi yang dibutuhkan, dokumentasi-dokumentasi yang sudah ada, serta buku-buku lainnya yang menunjang teori-teori yang dibutuhkan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah yang timbul, kira-kira apa penyebabnya. Setelah disimpulkan beberapa penyebabnya,maka dilakukan tahap kedua, yaitu simulasi. 2. Simulasi Setelah menganalisis masalah dan merancang solusi sementara, didapatkan desain jaringan baru berikut teknologi load balancing yang akan digunakan. Hal selanjutnya adalah membuat simulasi dari jaringan yang baru tersebut. Simulasi tersebut dibuat menggunakan software emulator GNS3. Hasil pengujian performa jaringan yang diperoleh akan dibandingkan dengan jaringan yang sedang digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana optimasi 5
yang dapat dilakukan. 3. Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap simulasi sistem jaringan yang baru berdasarkan kriteria yang telah disusun, sehingga dapat mengetahui sejauh mana tujuan awal telah dicapai. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil evaluasi terhadap simulasi yang dilakukan, telah didapat fitur-fitur pada jaringan ini yang dapat menghapuskan kekurangan-kekurangan yang didapat pada jaringan awal. Dilihat dari ketersediaan jaringannya, simulasi ini dapat memberikan alur data dengan jumlah hop yang sama apabila terdapat salah satu link yang mati. Hal ini dikarenakan telah ditambah beberapa backup link, yaitu : Uplink dari Distribution Layer ke Core Layer menjadi dua link. Terdapat link langsung antara kedua Core Multilayer Switch Link antara Core Layer menuju ISF Switch menjadi dua link (link ditambah dari Core Multilayer Switch Sekunder, sebelumnya hanya terdapat link dari Core Multilayer Switch Primer) Selanjutnya, jika dilihat dari kinerja router protocolnya, simulasi ini juga berhasil memberikan waktu konvergensi yang lebih baik dan menjalankan proses load balancing sehingga arus data dapat dibagi merata. Hal ini dikarenakan protokol yang digunakan diganti dari HSRP menjadi GLBP. Dengan menggunakan GLBP, waktu konvergensi saat failover ke default gateway yang lain berkurang menjadi 5 detik, sesuai dengan hasil simulasi yang telah dilakukan. Berbeda dengan waktu konvergensi HSRP yang memakan waktu 30 detik. Load balancing juga dapat berjalan dengan baik, karena dapat membagi data terhadap dua Default Gateway yang aktif sama banyaknya sehingga muatan data berkurang. Kedua hal di atas dirangkum dalam tabel di bawah ini. Poin Penilaian Waktu Konvergensi (HSRP) Fitur Load Balancing (HSRP) Jaringan Awal (HSRP) Ada (Tiga puluh detik) Tidak ada, rentan overload Jaringan Hasil Optimasi (GLBP) Ada (lima detik) Ada, dapat mengantisipasi overload 7
Ketersediaan Jaringan Kurang bagus; terdapat beberapa single point of failure, uplink dari Distribution Layer ke Core Layer hanya satu, tidak ada link langsung di antara kedua Core Multilayer Switch Bagus; menghilangkan single point of failure, terdapat dua uplink dari Distribution Layer ke Core Layer, terdapat link langsung di antara kedua Core Switch (sebelumnya kedua link tersebut tidak ada) 8
SIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan analisa dan simulasi yang dilakukan pada Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, dengan membandingkan topologi jaringan yang lama dengan topologi jaringan yang baru dan penambahan Load balancing pada sistem jaringan dengan menggunakan metode GLBP dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu evaluasi optimasi yang dilakukan menunjukan peningkatan yang cukup signifikan baik dari ketersediaan jaringan dan kinerja router protocol yang digunakan, yaitu GLBP. Dari hasil penelitian ini, terdapat saran yang ingin disampaikan bagi Instansi terkait, yaitu Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Saran yang ingin disampaikan adalah : 1. Memperkirakan alur perjalanan paket dengan baik sebelum menambah perangkat jaringan baru. 2. Apabila ingin menambah perangkat jaringan baru setelah implementasi solusi pada Bab 4 dilakukan, maka perlu dilakukan pengecekan menyeluruh pada jaringan agar ketersediaan jaringan tetap terjaga. 3. Melakukan upgrade IOS pada switch-switch yang ada di Distribution Layer dan Core Layer, karena versi IOS paling tinggi yang digunakan adalah versi 12.2, bahkan ada beberapa switch yang masih menggunakan versi 12.1. Agar jaringan bersifat expandable dalam mendukung perkembangan jaringan, maka disarankan melakukan upgrade IOS ke minimal versi 12.4. 9
REFERENSI Bhagat, NH. (2011). Virtual Router Redundancy Protocol-A Best Open Standard Protocol in Maintaining Redundancy,. International Conference on Web Services Computing (ICWSC) 2011 Proceedings, pp 67 70. Ithaca : International Journal of Computer Application (IJCA). Dubey, P., Sharma, S., & Sachdev, S. (2013). Review of First Hop Redundancy Protocol and Their Functionalities,. International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT) Volume 4 Issue 5, pp 1085 1088. Lousiana : International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT). Hucaby, D. (2010). CCNP SWITCH 642-813 Official Certification Guide. Indianapolis : Cisco Press. Imiefoh, P. (2012). Network Gateway Technology: The Issue of Redundancy towards Effective Implementation,. An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia Vol. 6, pp 71 81. Grahamstone : African Journal Online (AJOL). McQuerry, S. (2007). Authorized Self-Study Guide Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1 (ICND1). (2 nd Edition). Indianapolis : Cisco Press. Odom, W. (2007). CCENT/CCNA ICND 1 Official Exam Certification Guide. (2 nd Edition). Indianapolis : Cisco Press. Odom, W. (2008). CCENT/CCNA ICND 2 Official Exam Certification Guide. (2 nd Edition). Indianapolis : Cisco Press. 10
RIWAYAT PENULIS 1. Ardhan Pratama Yoga Ardhan lahir di Magelang pada 14 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam Computer Science pada 2014. Saat ini bekerja sebagai System Engineer di PT. Transition System Indonesia. 2. Raditya Wibowo Raditya lahir di Tangerang pada 06 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam Computer Science pada 2014. Saat ini bekerja sebagai Instructor di PT. Jawdat Technology. 3. Abdullah Abdullah lahir di Tangerang pada 28 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam Computer Science pada 2014. Saat ini bekerja sebagai Mahasiswa Magang di PT. Packet System Indonesia. 11