31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Coping Stress 2. Variabel Bebas : Program Studi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Coping Stress Secara operasional, Coping stress adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang ditujukan untuk mengatur suatu keadaan yang penuh stres dengan tujuan mengurangi distress pengerjaan skripsi pada mahasiswa Universitas X. 2. Program Studi Secara operasional, Program Studi merupakan program dari cabang ilmu pengetahuan (science) atau pengetahuan (knowledge) yang dipelajari atau diriset oleh komunitas perguruan tinggi, masyarakat ilmiah melalui penerbitan hasil risetnya di jurnal saintifik, dan masyarakat umum. C. Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi pada Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Hukum Universitas X. 31
32 D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Skala memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian, inventori dan lain-lainnya, yang mengacu pada alat ukur aspek atau atribut efektif (Azwar, 2003). 1. Skala Coping Stress Coping stress diukur melalui skala yang dibuat oleh peneliti. Aitem pernyataan disusun berdasarkan aspek dari Carver (Sugianto, 2012), yaitu: a) Keaktifan diri, b) Perencanaan, c) Kontrol diri, d) Mencari dukungan sosial yang bersifat instrumental, e) Mencari dukungan sosial yang bersifat emosional, f) Penerimaan, g) Religiusitas. Skala ini terdiri dari 37 aitem pernyataan yang terbagi dalam 29 Favourable dan 8 Unfavourable. Setiap aitem pernyataan dalam skala Coping stress ini berbentuk pernyataan yang meminta respon dari individu dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Skala ini disusun berdasarkan pada skala Likert yang terdiri dari lima alternative jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Kurang Setuju (KS), dan Sangat Kurang Setuju (SKS). Untuk pemberian bobot pada masing-masing skala pada aitem pernyataan favorable dan unfavorable dibawah ini merupakan penjelasan rincinya :
33 Tabel 1 Skoring Butir Pernyataan Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Kadang-Kadang (KK) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 Nilai total diperoleh dari pejumlahan seluruh skor yang diperoleh oleh subjek. Total skor menunjukan tinggi rendahnya Coping stress pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi coping stress pada mahasiswa dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka taraf coping stress mahasiswa rendah. Tabel 2 adalah distribusi penyebaran aitem pernyataan pada setiap aspek dari coping stress sebelum uji coba. Tabel 2 Distribusi penyebaran aitem sebelum uji coba Aitem Pernyataan Dimensi Favourable Unfavourable Jumlah Keaktifan diri 1, 2, 3, 10, 27, 35 6 Perencanaan 4, 7, 12, 25, 29 5 Kontrol diri 9, 11, 36 13,14,15,16,19 8 Mencari dukungan 8,17, 22, 23, 24, 6 sosial bersifat instrumental 32 Mencari dukungan 20, 21, 26, 33, 34 5
34 sosial bersifat emosional Penerimaan 28, 37 18, 30,31 5 Religiusitas 5, 6 2 Jumlah 29 8 37 E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, alat ukur tersebut harus dipastikan terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut memang layak dipergunakan untuk kepentingan pengambilan data penelitian. Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsinya. Jadi, sejauhmana skala itu mampu mengukur atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Validitas juga menjadi karakterikstik utama yang harus dimiliki oleh setiap skala (Azwar, 2005). Koefisien diharapkan mencapai 0,25 atau lebih. Menurut Idrus (2007), untuk mengetahui kemampuan alat ukur ini dapat dilihat dari tiga sisi yaitu: (1) dari isi yang ingin diukur, (2) dari konstruk teoritis yang ingin diukur, dan (3) dengan membandingkan berdasar kriteria. Alat ukur dalam penelitian ini akan divalidasi dengan cara menggunakan harga koefesien korelasi yang minimal sama dengan 0,25 dalam penyusunan skala. Semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor skala kurang dari 0,3 dapat disisihkan dan pernyataan
35 dengan koefisien korelasi 0,25 ke atas diikutkan dalam skala (Azwar, 2006). Menyusun kisi-kisi juga merupakan langkah validasi alat ukur. Reliabilitas mengacu pada konsitensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi antara individu lebih ditentutkan oleh faktor error (kesalahan) dari pada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien korelasi dari 0 sampai dengan 1.00, semakin mendekati 1 koefisien reliabilitas yang menunjukan bahwa semakin baik alat ukur tersebut digunakan. Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini diestimasi melalui pendekatan konsistensi Alpha Cronbach. F. Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan untuk: (a) Uji Reliabilitas Butir Pernyataan, (b) Uji Reliabilitas Skala, (c) Uji Normalitas, (d) Uji Homogenitas, dan (e) Uji Hipotesis. Dari kelima analisis ini akan difasilitasi menggunakan perangkat lunak SPSS versi 21. Table 3 adalah ringkasan analisis ini.
36 Tabel 3 Rencana Analisis Data dan Taraf Signifikansinya Analisis Jenis Data Statistik Taraf Signifikansi Uji Validitas Pernyataan Interval Product Moment Itemtotal r > 0.25; p < 0.01 Uji Reliabilitas Skala Interval Chronbach Alpha p < 0.01; r > 0.7 Uji Normalitas Interval Kolmogorov-Smirnov p > 0.05 Uji Homogenitas Interval Levene s test p > 0.05 Uji Hipotesis Interval Independent sample t- test p < 0.05