Misi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Koleksi busana wanita berjudul Metamorphic Cityscape ini diangkat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODE PERANCANGAN

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Bengkulu, feminine, kontemporer, Rafflesia Arnoldii, tie dye.

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akan diciptakan. Desain busana erat hubungannya dengan mode (fashion).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata Kunci : anggun, busana siap pakai, bersih, ceria, sederhana. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang pemilihan judul: Eksplorasi Material Kulit untuk Produk

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION VISUAL MERCHANDISER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Sinta Kumalasari,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

ABSTRAK. Kata kunci: siap pakai, fenomena alam, digital printing, feminim, kimono moderen. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

EKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN E. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia teknologi sangat cepat dan beragam. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung


BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. harus diselesaikan dalam proyek perancangan karya tekstil dengan eksplorasi eco

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Kata kunci: etnik, modern, payet, sablon flock, ukiran Toraja

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

ABSTRAK. Keywords : Baroque, motif, bordir, hitam, emas. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN UMUM

ABSTRAK. Kata Kunci : Etnik Kontemporer, Fashionable, Ready-to-wear Deluxe, Semi Formal, Urban. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

Transkripsi:

Program D1 Fesyen Program pendidikan vokasi berkelanjutan yang mengedepankan keberlanjutan kompetensi keahlian di tingkatan diploma selama satu tahun dengan tujuan menghasilkan lulusan yang berkesempatan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi wirausahawan yang kreatif dalam bidang fesyen.

Visi Misi Tujuan Memprakarsai pendidikan yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat untuk memenuhi penyediaan tenaga kerja dalam industri kreatif Memberikan kesempatan pada masyarakat atau lulusan Sekolah Menengah (SMK) (dengan taraf pendidikan SMA/SMK/sederajat) untuk mendapatkan pendidikan berkelanjutan sehingga dapat berperan serta dalam bidang fesyen dan industri kreatif Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat Menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai pekerja kreatif di bidang fesyen Mengakomodir kebutuhan akan tenaga kerja di bidang industri kreatif

Kompetensi Lulusan KOMPETENSI D1 D3 D4 S1 H M L H M L H M L H M L TEKNIS V V V V ESTETIKA V V V V KONSEP V V V V Keterangan: H : High M: Medium L : Low

Mata Kuliah No. Kode MK SEMESTER 1 SEMESTER 2 Nama Mata Kuliah SKS No. Kode MK Nama Mata Kuliah 01 FS1101 Pengantar Fashion 03 01 FS1002 Pra-TA 04 02 FS1103 Ilustrasi Fashion 04 02 FS1004 TA Fashion 06 SKS 03 FS1105 Studio Fashion 1 04 03 FS1202 Pend. Jarak Jauh (SEAMOLEC) 04 FS1107 Reka Bahan & Ragam Hias 04 04 05 FS1109 Pendidikan Jarak Jauh (SEAMOLEC) 06 KU1001 Bahasa Indonesia 02 07 KU1003 Bahasa Inggris 02 08 KU1005 Creativepreneur 04 03 TOTAL 26 TOTAL 14 TOTAL 40 SKS

Penjelasan Mata Kuliah

Pengantar Fashion Istilah-istilah terkait dengan fashion Berisi pengetahuan mengenai berbagai elemen busana; yang termasuk dalam elemen busana utama, busana milineris, aksesoris beserta jenis-jenisnya. Pengetahuan mengenai konstruksi atau pecahan pola dalam busana seperti bagian badan, lengan, saku, kerah, ban pinggang dan lainnya. Definisi, sejarah, fungsi variasi, elemen dan konstruksi busana Pengantar fashion yang disampaikan akan mencakup pengetahuan istilah-istilah dalam fashion dan tema-tema tampilan busana.

Siluet Fashion Pengetahuan Model dan Variasi Busana Pengetahuan Fashion dari Masa ke Masa

Warna dalam Fashion Contoh: Warna cerah Ilusi optik Kesan psychedelic Fashion era 1960 akhir 1970 awal Hippies gerakan anti kekerasan kembali pada segala sesuatu yang bersifat organik http://www.jackhaas.net/fractal-digital-art-print-psychedelic-self-print-web.jpg http://lh4.ggpht.com/-ce2zdrkj1ke/tp7tsp6hbsi/aaaaaaaacga/g1ibr6fqbmu/flower-power_196.jpeg http://frontpsych.files.wordpress.com/2011/11/psychedelic.jpeg http://cdn.blisstree.com/files/2010/07/dv741008-620x502.jpg

Ilustrasi Fashion Membuat gambar utuh dari tubuh manusia dengan semua elemen busana yang dikenakan. Berisi pengembangan pengetahuan mengenai berbagai elemen busana yang termasuk dalam elemen busana utama, busana milineris, aksesoris beserta jenis-jenisnya. Pengetahuan tersebut diolah menjadi bentuk ilustrasi untuk mengakomodasi kebutuhan proses desain fashion. Mengkreasikan suatu komposisi rancangan dalam bentuk ilustrasi busana untuk menyampaikan ide dan informasi yang hendak disampaikan. Ilustrasi ditekankan pada penggambaran konstruksi atau pecahan pola dalam busana seperti bagian badan, lengan, saku, kerah, ban pinggang dan lainnya secara tepat sesuai dengan ide dan informasi yang disampaikan.

Menggambar tubuh dengan perbandingan 1:8 atau 1:9, berikut gestur dan lekuk tubuhnya untuk mendukung kesan dan karakteristik busana. Membuat ilustrasi dari elemen, konstruksi dan variasi busana.

Membuat ilustrasi utuh dengan informasi visual yang tepat Contoh ilustrasi fashion, jika ditentukan bahwa calon penggunanya dengan profil sebagai berikut: 1. Perempuan 2. Berusia 25-35 tahun 3. Hidup di kota metropolitan 4. Bekerja di perusahaan besar 5. Atraktif 6. Easy going Jika dibuat ilustrasi busana kerjanya adalah sebagai berikut.

Reka Bahan & Ragam Hias Ragam Hias Reka Bahan Pengetahuan mengenai tekstil, dasar material tekstil, teknik pembuatan tekstil, hingga pengolahan tekstil. Praktek terhadap tekstil, khusunya dalam pengolahan latar dan rekayasa permukaan tekstil. Pengetahuan dan pembelajaran mengenai ragam hias (motif) dalam tekstil, baik ragam hias modern atau ragam hias tradisional Indonesia.

Reka Latar (Surface Design) Dye (celup) Printing (cetak saring) Painting (Lukis) Steaming & Boiling Peranan reka bahan Merekayasa dan mengolah tekstil, dalam : Surface (latar) (2d) Layer (lapisan) Tekstur (3d) Warna Estetik

Peranan Ragam Hias dalam Fashion Ragam Hias Tradisional Minangkabau Siriah Gadang yang diwujudkan dalam aplikasi hiasan pada busana kebaya. Ragam Hias Tradisional Batik Parang Rusak yang diwujudkan dalam batik pada busana bawahan kebaya.

Studio Fashion I Mencari Sumber Ide Mengolah Sumber Ide KONSUMEN (GAYA HIDUP) ALUR DUNIA FESYEN DESAIN PERANCANGAN Mengkreasikan ide sesuai dengan unsur dan prinsip desain PEMASARAN /PENJUALAN PROSES PRODUKSI

Membuat image board Image board merupakan media dalam menuangkan ide berupa gabungan dalam sebuah tema yang menjadi acuan dalam desain perancangan Tema : Klasik Natural Hangat, Klasik, Simpel, Alami, Elegan, Formal, Antik, Flora, Diam, Tenang Sasaran Pengguna : Wanita / Pria Usia 25-35 tahun Kelas ekonomi menengah ke atas Tempat tinggal : Pinggir Kota Seniman, Desainer, Guru, Fotografer Menyukai Kegiatan sosial, Penyuka Alam

Mewujudkan image board menjadi rancangan lalu menjadi produk

Skema Perkuliahan Ilustrasi Fashion Bahasa Indonesia Studio Fashion 1 Creativepreneur Tugas Akhir Proyek Reka Bahan & Ragam Hias Pengantar Fashion Bahasa Inggris

Kompetensi Pekerjaan Lulusan SMK Lulusan D1 Lulusan D3 Lulusan D4 Lulusan S1 Pembuat pola konstruksi busana Aplikator ornamentasi busana (penyulam, pembordir, penjahit) Supervisor pola konstruksi busana Ilustrator busana dasar Supervisor ornamentasi busana Asisten Perancang busana Ilustrator busana lanjutan Fashion Entrepreneur Perancang busana junior Fashion Entrepreneur Perancang busana senior Style & Creative Director Fashion Entrepreneur

Terima kasih