Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug :08

dokumen-dokumen yang mirip
Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini

PERTEMUAN I. Edisi The Daily Graphic 1877

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Koran saat sarapan, kita bisa melihat foto-foto laki-laki dan perempuan yang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

Edisi Juli-Agustus 2015

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar

BAB III DATA PERANCANGAN

G30S dan Kejahatan Negara

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Ditulis oleh Administrator Rabu, 13 November :09 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 13 November :29

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN. penting, dokumentasi politik, iklan, dan lain lain. Namun sekarang ini sebuah

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

Burhanuddin Muhammad Diah

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1959 TENTANG SUSUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sebuah Catatan ANDI ISTIABUDI

HUT RI KE-71 DALAM KARTUN OOM PASIKOM

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Sambutan Kepala Perpustakaan Nasional RI Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke 62 Republik Indonesia

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

ULANGAN AKHIRSEMESTER GENAP Tahun Pelajaran

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

Jaya), kota ini berkembang pesat semenjak kemerdekaan Republik. dengan begitu pesat, ini terlihat dari banyaknya bangunan bangunan

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

GERAKAN RAKYAT YOGYAKARTA PADA MASA REVOLUSI Oleh : Suratmin

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memakan waktu tidak sebentar. Pers yang ada saat ini dimulai jauh sebelum pers

Tinjauan Pustaka, Kerangka Fikir dan Paradigma

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug 2010 18:08 Fotografi memang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga menjadi bukti sejarah hidup manusia dan peristiwa-peristiwa yang melingkupinya. Dengan keberadaan foto, banyak orang bisa diingatkan dan disadarkan tentang suatu hal. Frans Soemarto Mendoer sangat memahami hal tersebut. Karena itulah, setelah mendapat kabar dari seorang sumber di harian Jepang Asia Raya bahwa akan ada kejadian penting di rumah kediaman Soekarno, Frans langsung bergerak menuju rumah bernomor 56 di Jalan Pegangsaan Timur itu sambil membawa kamera Leica-nya. Dan benar, pagi itu, Jumat, 17 Agustus 1945, sebuah peristiwa penting berlangsung di sana: pembacaan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Soekarno. Inilah foto legendaris, saat bapak proklamasi Indonesia, Soekarno, membacakan teks proklamasi. Saat itu Frans hanya memiliki sisa tiga lembar plat film. Jadi dari peristiwa bersejarah itu, ia hanya bisa mengabadikan tiga adegan. Yang pertama, adegan Soekarno membacakan teks proklamasi. Yang kedua, adegan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA. Dan yang ketiga, suasana ramainya para pemuda yang turut menyaksikan pengibaran bendera. Setelah menyelesaikan tugas jurnalisnya itu, Frans langsung bergegas meninggalkan rumah kediaman Soekarno karena menyadari bahwa tentara Jepang tengah memburunya. Frans Soemarto Mendoer Frans menjadi satu-satunya orang yang mengabadikan momen sakral itu karena Alex Alexius Impurung Mendoer, kakak kandungnya yang juga sempat memotret prosesi bersejarah tersebut, harus merelakan kameranya dirampas oleh tentara Jepang. 1 / 5

Dan sewaktu tentara Jepang menemui Frans untuk meminta negatif foto Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Frans mengaku film negatif itu sudah diambil oleh Barisan Pelopor. Padahal negatif foto peristiwa yang sangat penting itu ia sembunyikan dengan cara menguburnya di tanah, dekat sebuah pohon di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Kalau saja saat itu negatif film tersebut dirampas tentara Jepang, maka mungkin generasi sekarang dan generasi yang akan datang tidak akan tahu seperti apa peristiwa sakral tersebut. Bahkan, mengenai kehadiran Frans di rumah Soekarno pada waktu itu, wartawan senior Alwi Shahab menulis Andaikata tidak ada Frans Mendoer, maka kita tidak akan punya satu foto dokumentasi pun dari peristiwa proklamasi kemerdekaan Tulisan itu dimuat di harian Republika edisi Minggu, 14 Agustus 2005, tiga hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-60. Pencucian tiga buah foto bersejarah itu juga tidaklah mudah karena dihalang-halangi pihak Jepang. Frans bersama Alex terpaksa secara diam-diam harus mengendap, memanjat pohon pada malam hari, dan melompati pagar di samping kantor Domei (sekarang kantor berita ANTARA) untuk bisa sampai ke sebuah lab foto guna mencetak foto-foto tersebut. Padahal, bila dua bersaudara itu tertangkap oleh tentara Jepang, mereka akan dipenjara, bahkan dihukum mati. Foto pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu pertama kali dimuat di harian Merdeka pada tanggal 20 Februari 1946, lebih dari setengah tahun setelah pembuatannya. Film negatif catatan visual itu sekarang sudah tak dapat ditemukan lagi. Ada dugaan bahwa negatif film itu ikut hancur bersama semua dokumentasi milik kantor berita Antara yang dibakar pada peristiwa di tahun 1965. Waktu itu, sepasukan tentara mengambil seluruh koleksi negatif film dan hasil cetak foto yang dimiliki Antara lalu membakarnya. Mendirikan IPPHOS Frans Soemarto Mendoer lahir pada tahun 1913. Keluarga Mendoer merupakan putra daerah Kawangkoan, Manado, Sulawesi Selatan. Frans belajar cara memotret kepada kakak kandungnya sendiri, Alex, yang kala itu menjadi wartawan foto Java Bode, koran berbahasa Belanda yang berkedudukan di Jakarta. Lambat laun, karena menyukai dunia fotografi, Frans menjadi wartawan foto 2 / 5

pada tahun 1935. Frans duduk di kiri depan Frans dan Alex adalah dua fotografer bersaudara yang menggagas pembentukan Indonesia Press Photo Service, atau yang kemudian disingkat IPPHOS. Dengan mengajak beberapa kawan, di antaranya kakak-beradik Justus dan Frank Umbas, Alex Mamusung, dan Oscar Ganda, mereka secara resmi mendirikan kantor berita IPPHOS pada 2 Oktober 1946. Dengan adanya kantor berita itu, minat Frans terhadap dunia fotografi semakin tersalurkan. Dari kepiawaiannya memainkan kamera, terabadikanlah foto-foto para tokoh penting bangsa ini, seperti Soekarno, M. Hatta, Amir Sjarifuddin, Sutan Sjahrir, Sayuti Melik, dan lain-lain. Salah satu foto kehidupan Soekarno sehari-hari yang sempat didokumentasikan oleh Frans yakni foto saat Presiden pertama Indonesia itu tengah menyaksikan para sopir kepresidenan mereparasi mobil. Ada juga foto momen-momen penting saat Soekarno mengumumkan kabinet pertamanya di bulan September 1945. Frans juga sempat memotret mimik muka mantan Perdana Menteri Amir Syarifuddin yang tengah larut dalam perasaan emosional saat membaca buku tragedi Romeo and Juliet karya Shakespeare di atas gerbong yang membawanya ke hadapan regu tembak. Bahkan, pada masa-masa revolusi fisik dulu, Frans juga banyak mengabadikan suasana Kota Jakarta, misalnya foto tulisan Merdeka atau Mati atau Freedom or Death yang banyak terdapat di tembok-tembok bangunan kala itu. Dari sisi fotografi, apa yang dilakukan Frans Mendoer dan rekan-rekannya di IPPHOS bukan saja menjauhkan suasana kaku dan berjarak yang sangat terasa pada fotografi zaman Hindia-Belanda, tapi juga menghilangkan segala bentuk diskriminasi sosial. Pada hasil-hasil bidikan kamera mereka, manusia Indonesia sengaja ditonjolkan tampak hidup, tersenyum, bahkan berdiri tegap berdampingan dengan manusia-manusia dari belahan bumi lainnya. Frans dan rekan-rekannya di IPPHOS sengaja menampilkan foto manusia-manusia Indonesia yang tidak lagi hanya menjadi piguran, tapi menjadi sosok utama yang menjadi pusat perhatian. Bidikan kamera-kamera mereka telah mampu menyajikan 3 / 5

wajah bangsa Indonesia pada kurun 1945-1949 dalam nuansa yang lain, yakni nuansa pergerakan. Tetap Idealis Orang-orang IPPHOS, terutama Frans Mendoer dan Alex Mendoer, sudah berperan sentral sebelum lembaga itu resmi berdiri. Rasa kebangsaan mereka pun telah teruji. Ketika rakyat Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan bebas menentukan masa depannya, para fotografer IPPHOS tetap idealis, sebuah pilihan yang sangat sulit dijalani. Sebab, jika mau, kehidupan Frans Mendoer sebenarnya bisa lebih terjamin dengan bekerja di media luar negeri. Hal itu sebenarnya sangat gampang dilakukan oleh Frans, mengingat nama Mendoer sebagai fotografer andal sudah terkena ke mana-mana. Selain itu, Frans dan Alex Mendoer juga sering meliput kondisi pergerakan kebangsaan di tiap negara Asia yang disorot publik dunia. Hal itu membuat keberadaan mereka sangat diperhitungkan oleh media-media asing. Apalagi, keluarga Mendoer berasal dari etnis Minahasa yang dianggap dekat dengan bangsa Belanda. Namun, atas nama bangsa, Frans tetap setia dalam pangkuan ibu pertiwi Republik Indonesia. Ia tetap mengabdikan dirinya bagi Republik Indonesia. Hebatnya lagi, IPPHOS juga tetap media independen. Jenderal Besar Sudirman disambut di YogyakartaPada 1946, situasi dan keamanan Jakarta semakin gawat. Hal itu memaksa Soekarno-Hatta memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta. IPPHOS pun bersedia membuka kantor cabang di ibu kota RI kedua itu dan Frans Mendoer menjadi penanggungjawabnya. Di Yogyakarta, semua hasil jepretan Frans saat meliput suasana perang dan kehidupan rakyat di tengah tekanan Belanda, menjadi kartu sakti perjuangan Republik Indonesia di forum internasional. Salah satu karya monumental Frans adalah foto penyambutan Panglima Besar Jenderal Soedirman oleh Letnan Kolonel Soeharto dan Rosihan Anwar di Stasiun Tugu atas perintah Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. 4 / 5

Frans meninggal dunia pada 24 April 1971 di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta. Dalam berita yang dimuat harian Pedoman tertulis bahwa tidak banyak wartawan yang mengantar jenazah Frans Soemarto Mendoer ke makamnya. Bahkan, meskipun jasanya bagi bangsa ini sangat besar, Frans dianggap tidak memenuhi syarat untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sungguh sangat ironis. Re:Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by RYugatz - 17 Aug 2010 21:43 wah,, ternyata kita melupakan salah satu tokoh pahlawan yg sangat penting... ckckck mulai skrng kita juga harus mengghargainya Re:Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by jhox3-28 Aug 2010 16:18 INFONYA KEREN!! 5 / 5