99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan atas penelitian dan analisa yang dilakukan dalam usaha mengevaluasi kinerja PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard dapat diterapkan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia karena telah memenuhi datadata yang dibutuhkan untuk analisis kinerja berdasarkan empat perspektif dalam Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan menunjukan bahwa perspektif keuangan dari PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia cukup baik. Perusahaan masih menunjukan rasio likuiditas yang baik. Walaupun dengan perbandingan selama 3 tahun, rasio likuiditas perusahaan mengalami penurunan namun keaadaan perusahaan masih likuid dalam menunaikan kewajiban jangka pendeknya. Begitupun dengan rasio solvabilitas perusahaan yang dianggap masih solvable. Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2010 adalah laba bersih yang paling kecil jika dibandingkan dengan tahun 2009 dan tahun 2011. Laba bersih tersebut banyak dipengaruhi dengan beban klaim dan manfaat klaim. Pada perspektif pelanggan, Perusahaan mengalami kenaikan pangsa pasar hingga dapat menjangkau kota-kota kecil di Indonesia. Artinya 99
100 masyarakat Indonesia makin mempercayai perusahan dalam memberikan proteksi asuransi. Dalam sisi mempertahankan nasabah lama ini, perusahaan cukup baik, dapat terlihat dari uang pertanggungan dan polis yang meningkat. Perusahaan telah melakukan inovasi dalam bidang pelayanan kepada pelanggan dengan meluncurkan program Direct Marketing & Tele Marketing pada perspektif bisnis internal. Dengan adanya program ini, maka jarak antara pelanggan dan perusahaan semakin kecil dan terjalin komunikasi yang baik. Dari perspektif belajar dan bertumbuh dapat dilihat bahwa karyawan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merasa puas terhadap pekerjaannya, hal tersebut akan dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan. Begitu juga dengan kapabilitas sistem informasi dan teknologi. 2. Keunggulan-keunggulan Balanced Scorecard jika dibandingkan dengan metode tradisional pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia adalah sebagai berikut: a) kriteria yang digunakan dalam Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja lebih luas dari pada digunakan oleh perspektif tradisional. Perspektif tradisional cenderung menekankan pada pengukuran keuangan sebagai indikator utama mengukur kinerja perusahaan. Sedangkan pada Balanced Scorecard menambah tolak ukur keuangan dengan tiga aspek tambahan, yaitu pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran.
101 b) Sistem pengukuran kinerja perspektif tradisional hanya melaporkan apa yang telah terjadi pada periode lalu atau saat ini, tanpa menunjukkan bagaimana perusahaan dapat memperbaiki kinerja pada periode berikutnya. Sedangkan Balanced Scorecard dalam mengatasi kekurangan ini dapat menghubungkan strategi jangka panjang perusahaan dengan tindakan jangka pendek yang merupakan alat keberhasilan perusahaan pada masa kini dan masa yang akan datang serta dapat dievaluasi secara terus menerus. c) Perspektif tradisional hanya bertumpu pada kinerja perusahaan berdasarkan keuangan, tidak memiliki kemampuan mengukur kinerja sumber daya tidak berwujud dan harta intelektual, sedangkan dalam Balanced Scorecard mampu mengukur semua aspek perusahaan. B. Saran Penulis belum pernah menemukan penelitian seperti ini sebelumnya, oleh karenanya penulis berasumsi bahwa penelitian ini adalah penelitian yang pertama kali dibuat. Maka saran penulis untuk penelitian berikutnya adalah sebaiknya dilakukan penelitian dalam periode waktu yang lebih lama serta memperluas tempat penelitian, bukan hanya di kantor cabang PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia saja, tetapi bisa di lakukan di kantor pusat dan di daerah - daerah yang lain. Bisa juga dengan melakukan penelitian pada perusahaan asuransi lainnya untuk mengetahui kinerja mereka dengan menggunakan metode balance scorecard.
102 Selain itu penulis juga menyarankan untuk memperbanyak sample dan angket (kuesioner), agar nantinya hasil penelitian benar-benar menjadi lebih terperinci.
103 DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal, Memahami Konsep Balanced Scorecard, Penerbit Harvarindo, 2009 Anthony & Govindarajan, Management Control Systems, Terjemahan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000 Atkinson, Banker, Kaplan & Young, Management Accounting, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009 Elizabeth A. Mulligan, Financial Accounting And Reporting Requirements In Life Insurance Companies, Penerbit LOMA, 2009 Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan,Penerbit Salemba Empat, 2009 Kaplan, Robert S, and David P Norton, Balanced Scorecard. Terjemahan. Jakarta, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009 Mulyadi, Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Penerbit Salemba Empat, 2001 Mulyadi, Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat dan Rekayasa.Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, 2006 Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, 2009 S.Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2000 Umar, Husein, Riset Akuntansi, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2007