BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan penerangan jalan yang lebih baik sangat penting pada saat

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. bersangkutan, penerangan jalan yang memberikan control kesilauan yang baik

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan sebuah metode untuk menentukan kebenaran yang

BAB I PENDAHULUAN. ruas jalan. Penerangan lampu jalan harus memberikan rasa aman dan nyaman

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai distribusi penerangan rata-rata ( ) pada jenis lampu SON-T 250 W

EVALUASI KELAYAKAN LAMPU PENERANGAN JALAN DI JALAN ARTERI KALIWUNGU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

EVALUASI STANDAR PENERANGAN JALAN MENGGUNAKAN CIE. Laporan Tugas Akhir. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan insfraktuktur jalan arteri yang bagus. Kota Semarang banyak terhubung dengan kota-kota besar di Pulau Jawa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari perhitungan Distribusi Penerangan Rata-rata (L AVR ) pada jenis lampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah administrasi yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. a. Tingkat kelayakan sistem penerangan jalan diketahui dengan. kemiringan lampu 30, lumen lampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 Km 17, Kabupaten Bantul, DIY) Laporan Tugas Akhir. Oleh : MONIKA JOYS PUTRIANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF GEOMETRIK JALAN ( STUDI KASUS : RUAS NGAWI MANTINGAN ) TESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

BAB III LANDASAN TEORI. dapat diketahui kelas jalan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pesat teknologi yang terjadi saat ini telah. memberi banyak kenyamanan dan kemudahan bagi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG JALAN TOL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI PENERANGAN LAMPU JALAN (Studi Kasus Jalan W.R. Supratman Kota Bandung, Jawa Barat) Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kota adalah prasarana transportasi jalan. Transportasi darat merupakan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. majunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah atau negara. Transportasi

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

ANALISIS HASIL PEMETAAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN DI KOTA GORONTALO

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang besar pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Sumber Pencahayaan di Kawasan Kampus ITB

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yaitu Bidang

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN ( STUDI KASUS BUNDARAN WARU ) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

ANALISIS KECELAKAAN TIKUNGAN JALAN YOGYAKARTA - SEMARANG DI DUSUN KEDUNGBLONDO, DESA NGIPIK, KECAMATAN PRINGSURAT, TEMANGGUNG. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN. Kemacetan adalah situasi keadaan tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kebutuhan akan penerangan jalan yang lebih baik sangat penting pada saat ini. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Tengah Resor Kendal, jumlah kecelakaan di jalan raya akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Adapun dampak yang ditimbulkan antara lain kerusakan materi, luka-luka, bahkan kematian. Untuk itu, diperlukan adanya suatu ukuran pencegahan efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi. Salah satu usaha pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara perencanaan dan perbaikan sistem penerangan jalan, hal ini dikarenakan kecelakaan timbul apabila pengelihatan kabur, suram, dan gelap. Namun demikian dalam memenuhi kebutuhan penerangan jalan dibutuhkan biaya yang relatif besar, mencakup biaya konstruksi pemasangan dan biaya pemeliharaan. Oleh karena itu, sistem penerangan jalan tidak dapat diterapkan begitu saja pada semua jalan. Dalam perencanaan sistem penerangan jalan harus disesuaikan dengan ruas jalan dan klasifikasi jalan. Penerangan jalan secara teratur biasanya hanya terdapat pada pusat kota yang berpenduduk cukup banyak. Penerangan jalan di luar kota yang juga banyak penduduknya sangat jarang ditemui, salah satu penyebabnya adalah karena biaya pembangunan dan perawatan penerangan jalan tersebut sangat besar. Negara yang 1

berpenduduk padat dan perekonomiannya maju penerangan jalannya juga terbatas di dalam kota saja. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerangan juga adalah hal yang sangat penting dalam perlengkapan dan keindahan jalan terutama pada malam hari. Sejalan dengan perkembangan Kota Kendal dan pertumbuhan penduduknya, kebutuhan akan sarana dan prasarana kota juga secara otomatis meningkat pula. Pada malam hari, timbul kebutuhan akan fasilitas penerangan jalan dan sarana umum lainnya untuk menunjang aktivitas / kegiatan dengan memperhatikan faktor-faktor keamanan, kenyamanan dan keindahan. Disamping itu, tuntutan dari masyarakat di seluruh pelosok Kota Kendal untuk dapat menikmati sistem penerangan pada malam hari di daerahnya masing-masing yang belum dapat terpenuhi seluruhnya dengan sistem penerangan yang ada selama ini. Jalan Arteri Kaliwungu merupakan salah satu akses jalan yang sangat penting, karena jalan tersebut sebagai salah satu jalan alternatif menuju Kota Semarang dan kota kota besar lainnya. Kondisi penerangan jalan pada jalan tersebut masih kurang layak karena banyak pengguna jalan yang mengeluhkan mengenai tingkat penerangan yang kurang memadai. Kebutuhan akan penerangan jalan yang baik sangat diperlukan karena penggunaan jalan tersebut banyak digunakan pada malam hari. Kekurangan akan penerangan jalan tersebut mengakibatkan rawan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, perlengkapan jalan seharusnya diperhatikan untuk kepuasaan dan kenyamanan pengguna jalan tersebut. 2

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa permasalahannya adalah bagaimana kualitas penerangan di Jalan Arteri Kaliwungu Kendal yang memiliki akses yang sangat padat dan rawan kecelakaan. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan sistem penerangan jalan di Jalan Arteri Kaliwungu Kendal, berdasarkan nilai perhitungan distribusi penerangan rerata dan nilai ambang batas silau. 2. Mengevaluasi karakteristik penerangan jalan di Jalan Arteri Kaliwungu Kendal, serta memberikan solusi alternatif sehingga dapat dicapai pelayanan penerangan jalan seperti yang direncanakan dan sesuai dengan standar pemasangan lampu jalan raya menurut standar CIE ( Classification system of the International Commission on Illumination ). 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup berarti di bidang teknik sipil, khususnya bidang studi transportasi, yaitu memberikan masukan tentang hasil kajian berupa kondisi sistem penerangan jalan di lokasi kepada instansi terkait agar dicapai suatu kondisi penerangan jalan yang 3

layak sesuai dengan standar CIE ( Classification system of the International Commission on Illumination ) 1.5. Batasan Masalah Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut. 1. Survei dilakukan di sepanjang jalan Arteri Kaliwungu Kendal 2. Ukuran kinerja yang diteliti berdasarkan standarisasi CIE ( Classification system of the International Commission on Illumination ), meliputi distribusi penerangan rerata permukaan jalan dan nilai ambang batas silau. 3. Pengumpulan data dari lapangan dilakukan pada malam hari yaitu antara jam 18.00 22.00 WIB dimana lampu penerangan jalan difungsikan penggunaannya 1.6. Keaslian Tugas Akhir Topik yang diambil pada tugas akhir ini di adopsi dari buku Road Lighting yang ditulis oleh W. J. M. Van Bommel dan J. B. Boer, 1980. Menurut pengamatan penulis bahwa judul tugas akhir Evaluasi Penerangan Jalan Arteri Kaliwungu Kendal belum pernah dilakukan sebelumnya, adapun penelitian tentang Evaluasi Kelayakan Lampu Penerangan Jalan di Jalan Raya Janti dan DR. Sutomo yang membahas perbandingan antara dua jalan yang berbeda karakteristiknya yang ditulis oleh Djoddiyanto (2005), dan penelitian tentang 4

Evaluasi Penerangan Jalan (Studi Kasus Perempatan Blok O sampai Terminal Giwangan) yang ditulis oleh Henny Hariani (2008). 1.7. Sistematika Penulisan Untuk mencapai tujuan utama, pembahasan mengenai tingkat kelayakan lampu penerangan jalan ini disusun sesuai dengan kerangka penulisan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Pendahuluan berisi tentang uraian masalah materi Tugas Akhir secara umum meliputi latar belakang, pokok masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Pada tinjauan pustaka akan dijelaskan mengenai teori teori yang melandasi masalah yang hendak dibahas meliputi tinjauan umum, sistem penerangan jalan, jarak pandangan malam, serta instalasi penerangan jalan. BAB III : Landasan Teori Landasan teori berisi tentang rumusan atau teori yang dipakai sebagai dasar dalam menganalisis data yang ada. BAB IV: Metodologi PenelitianMetodologi penelitian berisi tentang cara dan langkah yang diambil untuk pelaksanaan penelitian, serta cara yang digunakan untuk pengolahan dan pembahasan. 5

BAB V : Hasil dan Analisis Data Memuat data yang diperoleh, serta menganalisis data dengan menggunakan rumusan atau teori yang terdapat pada bab sebelumnya. BAB VI : Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan akhir yang didapat dari hasil analisis data yang berkaitan dengan permasalahan dan juga berisi saran saran berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh. 6