PENDAHULUAN. di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

TINJAUAN PUSTAKA. Elektromedik fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. membuat alat sterilisasi botol susu bayi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, tumbuhan, dan hewan di bumi ini selain oksigen, udara juga berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

BAB III METODE PENELITIAN

Schematic Diagram. Keterangan : : lampu indikator power : lampu indikator filamen : Relay

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB IV PENELITIAN. Nama Alat : Sterillisasi UV Dental KIT (SUDEK)

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB 1 PENDAHULUAN. penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah infus, kandungan obat didalam infus sudah. menggatikan cairan tubuh yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik. menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2010

Mamah: susuku tercemar!

MODIFIKASI STERILISATOR BASAH. BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia (Anonim, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: ERIN AFRIANI J.

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

BAB 1 PENDAHULUAN. di udara, permukaan kulit, jari tangan, rambut, dalam rongga mulut, usus, saluran

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Air susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

LAMPIRAN PETUNJUK PENGGUNAAN

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan menjaga tubuh,sehingga alat kesehatan modern terlaris saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. termometer dengan hygrometer yang dinamakan Thermohygrometer. adalah derajat Celcius (C). Kemudian alat yang kedua yaitu hygrometer

BAB I PENDAHULUAN. di dalam kehidupan makhluk hidup. Manusia memerlukan udara untuk bernafas

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang yang modern didalam penggunaannya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

Gambar 4.1. Penampang Alat.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB I PENDAHULUAN. dan penyediaan energi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

Desain Prototype sterilisator. Hari Agung Fitriadi

ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA KUE BASAH DI PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA. Susi Novaryatiin, 1 Dewi Sari Mulia

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

BAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah dengan cara Solar Desinfection (SODIS). SODIS adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dari spesimen-spesimen yang diperiksa. Petugas laboratorium merupakan orang

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare hingga kini masih merupakan penyebab kedua morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

III. METODE PENELITIAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Limba U I Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Pasar sental Kota Gorontalo

KONDISI BAKTERIOLOGIK PERALATAN MAKAN DI RUMAH MAKAN JOMBANG TIKALA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, untuk membersihkan peralatan bayi diperlukan perhatian lebih. Hal ini dikarenakan bayi masih sangat rentan dan tingkat imunitasnya masih rendah, sehingga pada keadaan tertentu bayi mempunyai resiko gangguan kesehatan jika lingkungan dan peralatan yang dipakainya tidak bersih. Pada umumnya penyebab gangguan kesehatan pada bayi terjadi dari kuman atau bakteri akibat kebersihan yang kurang terjaga pada peralatan makan bayi. Untuk mengeringkan peralatan makan bayi biasanya mengggunakan kain ataupun tisu. Hal ini dirasa kurang praktis, efektif dan higienis. Menurut peraturan menteri kesehatan RI No.1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang peralatan makan, peralatan makan yang sudah dibersihkan atau dicuci ditiriskan sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau sinar buatan/mesin dan tidak boleh dilap dengan kain. Bila menggunakan kain kehigienisannya tidak terjaga karena kain sering terkontaminasi dengan banyak tangan dan peralatan lainnya[1]. Angka eschericia coli pada peralatan makan harus negatif dikarenakan bakteri eschericia coli dapat menyebabkan penyakit diare dan menurut catatan world health organization (WHO), diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak. Bakteri eschericia coli 1

2 bisa masuk kedalam tubuh melalui air yang digunakan pada saat mencuci piring. Bakteri eschericia coli tumbuh baik pada temperatur antara 8 C - 46 C dan temperatur optimum 37 C didalam medium cair. Alat sterilizer ini pernah dibuat oleh Octariza Dwi Cahyono mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul sterilisator botol susu bayi, yang mana menggunakan heater dengan suhu 100 C sebagai media sterilisasi. Namun tidak semua bakteri atau mikroorganisme akan terbunuh pada suhu 100 C seperti bakteri hyperthermofilik yang dapat berkembangbiak pada suhu diatas 80 C[2]. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, penulis merancang alat sterilizer yang berfungsi untuk mensterilkan bakteri atau kuman yang ada pada peralatan makan bayi dan juga berfungsi sebagai pengering, menggunakan lampu UV sebagai media sterilisasi karena lampu UV sangat efektif dalam membunuh mikroorganisme dan menggunakan heater sebagai pengering serta dilengkapi tampilan (display) untuk menampilkan lamanya proses pengeringan dan pensterilan serta adanya safety lock untuk mencegah pengguna terkena paparan radiasi sinar UV secara langsung, karena jika kulit terpapar sinar UV maka akan menyebabkan iritasi kulit dengan gejala kemerah-merahan[3], sehingga penulis merancang dan membuat alat sterilizer peralatan makan bayi berbasis microcontroller ATMega 8 serta dilengkapi dengan safety lock dan display waktu.

3 1.2 Rumusan Masalah Kurangnya tingkat kehigienisan pada peralatan makan bayi sesudah mencucinya, jika peralatan tersebut dikeringkan dengan menggunakan kain karena kain sering terkontaminasi dengan tangan ataupun peralatan lainnya dan dapat menyebabkan penularan bakteri, maka dibutuhkan alat sterilizer yang berfungsi mensterilkan sekaligus mengeringkan peralatan makan bayi. Maka penulis membuat alat sterilizer peralatan makan bayi berbasis microcontroller ATMega 8 serta dilengkapi dengan safety lock dan display waktu. 1.3 Batasan Masalah Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya, penulis membatasi pokok-pokok batasan yang akan dibahas yaitu: 1. Instrumen yang disterilisasi ialah peralatan makan bayi. 2. Waktu pengeringan ialah 30 menit dan waktu pensterilan 15 menit. 3. Menggunakan limit switch sebagai safety lock. 4. Menggunakan blower dan heater sebagai pengering. 5. Menggunakan lampu UV sebagai media sterilisasi.

4 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Merancang alat pengering peralatan makan bayi yang efektif membunuh bakteri dengan menggunakan lampu UV sebagai media sterilisasi dan menggunakaan heater sebagai pengering serta adanya tampilan waktu pada display dan safety lock. 1.4.2 Tujuan Khusus Setelah menganalisa permasalahan yang ada, maka tujuan khusus pembuatan alat ini antara lain: 1. Melakukan uji fungsi alat. 2. Melakukan pengujian timer dan pengukuran suhu pada alat. 3. Melakukan penghitungan angka kuman pada obyek setelah menggunakan alat. 4. Melakukan analisis dari setiap data yang diambil. 5. Menyimpulkan hasil dari data. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari pembuatan alat sterilizer peralatan makan bayi ini antara lain: 1. Dapat menambah wawasan di bidang kesehatan khususnya alat sterilisasi lampu UV peralatan makan untuk bayi dilengkapi dengan proses

5 pengeringan dengan menggunakan heater, tampilan waktu pada LCD, serta adanya safety lock. 2. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu dan teknologi selanjutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Dengan adanya sterilizer peralatan makan bayi serta dilengkapi tampilan waktu pada LCD dan adanya safety lock ini dapat digunakan pengguna untuk melakukan pengeringan peralatan makan bayi sekaligus mensterilkan peralatan makan bayi.