TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

dokumen-dokumen yang mirip
SIDIK CEPAT PEMILIHAN JENIS HUTAN RAKYAT UNTUK PETANI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

geografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perhutani KPH Surakarta, dimulai dari pelaksanaan pada periode tahun

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

ASPEK LAHAN DAN IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN NILAM DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

USAHA KEBUN KAYU DENGAN JENIS POHON CEPAT TUMBUH

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESA HASIL PENELITIAN RPI AGROFORESTRI TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

- 2 - Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundan

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, arif dan bijaksana untuk kesejahteraan manusia serta dijaga

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TEKNIK BUDIDAYA GAHARU SERTA PERAN NYATA PENYULUH KEHUTANAN DALAM BUDIDAYA GAHARU

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

MENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

TEKNIK PENANAMAN, PEMELIHARAAN, DAN EVALUASI TANAMAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. Perhutani sebanyak 52% adalah kelas perusahaan jati (Sukmananto, 2014).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi lahan. Pengertian lahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

Apa itu Agroforestri?

BAB V ARAHAN RELOKASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. PEMBENTUKAN TANAH

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

(PERSYARATAN LINGKUNGAN TUMBUH) IKLIM IKLIM TANAH

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

SIDIK CEPAT PEMILIHAN JENIS POHON HUTAN RAKYAT BAGI PETANI PRODUKTIFITAS TANAMAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR KESESUAIAN JENIS DENGAN TEMPAT TUMBUHNYA, BANYAK PETANI YANG BELUM MEMPERHATIKAN FAKTOR TERSEBUT, TETAPI HANYA MEMENTINGKAN FAKTOR PASAR ALAT PERAGA INI DIBUAT DENGAN CARA MENTERJEMAHKAN VARIABEL TEMPAT TUMBUH KE VARIABEL YANG LEBIH SEDERHANA DAN MUDAH DIPAHAMI PETANI DENGAN MEMASUKKAN UNSUR HASIL AKHIR (KAYU/MPTS) DAN WAKTU PANEN (DAUR) MERUPAKAN ALAT BANTU PETANI UNTUK SECARA CEPAT BISA MENENTUKAN JENIS TANAMAN YANG SESUAI DENGAN KONDISI LAHAN YANG DIMILIKI, SETELAH MENENTUKAN HASIL AKHIR YANG DIINGINKAN (KAYU/NON-KAYU) SERTA SETELAH MERANCANG JANGKA WAKTU PANEN (DAUR PENDEK/DAUR PANJANG)

KARENA : TIDAK SEMUA JENIS POHON BISA TUMBUH BAIK DI SEMUA JENIS TANAH TIDAK SEMUA JENIS POHON TELAH KITA KUASAI CARA PENGELOLAANNYA (penanaman, pemeliharaan dst) TIDAK SEMUA JENIS KAYU MEMPUNYAI HARGA YANG BAIK DI PASAR ADA JENIS-JENIS YANG BERPENGARUH NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN

Jabon PERHATIKAN GAMBAR DISAMPING JABON LEBIH MENYUKAI TANAH YANG LEBIH BANYAK MENGANDUNG AIR.

Jarak tanam JARAK TANAM SENGON INI TERLALU RAPAT AKIBATNYA : PERTUMBUHAN TINGGI LEBIH CEPAT DIBANDINGKAN PERTUMBUHAN DIAMETER PADAHAL HARGA KAYU DIPENGARUHI DIAMETER LOG, BUKAN TINGGI POHON MAKA : HARUS DILAKUKAN PENJARANGAN UNTUK MEMBERI RUANG TUMBUH SECARA HORIZONTAL BAGI POHON

Penjarangan JIKA PADA SATU LUBANG TANAM TERDAPAT LEBIH DARI SATU POHON, MAKA HARUS DILAKUKAN PENJARANGAN DENGAN MENEBANG POHON TERTEKAN DAN MEMBERI KESEMPATAN PADA POHON PROSPEKTIF

TAJUK TIDAK LEBAT, ATAU MENGGUGURKAN DAUN SECARA PERIODIK (contoh: sengon, jati, mahoni) MEMPUNYAI POLA PERAKARAN YANG BERBEDA (perakaran dalam vs dangkal) UNTUK MENGHINDARI KOMPETISI NUTRISI DI WILAYAH YG SAMA MENCAMPUR DENGAN JENIS YG BERBEDA (untuk menghindari kompetisi terhadap jenis hara yang sama) PENGATURAN RUANG TUMBUH BERSTRATA AKAR TUNJANG VS SERABUT

KERUGIAN : RAWAN HAMA PENYAKIT INPUT HARA TINGGI HASILNYA LAMA DIPEROLEH BIOTA TANAH KURUS RAWAN EROSI KERAGAMAN JENIS RENDAH>>MUTU LINGKUNGAN RENDAH KEUNTUNGAN : NILAI EKONOMI TINGGI PENGELOLAAN MUDAH

KEUNTUNGAN : ADA HASIL ANTARA BIOTA TANAH SUBUR KERAGAMAN JENIS TINGGI>>>MUTU LINGKUNGAN TINGGI TAHAN HAMA PENYAKIT KELEMAHAN : PENGELOLAAN LEBIH SULIT

MAMPU MENGENALI CIRI-CIRI TANAH SECARA UMUM (berlempung, berkapur, berpasir dst) PEKA MELIHAT INDIKATOR KECOCOKAN LAHAN (jahe-jahean, lamtoro, anakan apa yg paling banyak=yg sudah beradaptasi), TAHU KETINGGIAN DARI MUKA LAUT LAHAN MILIKNYA (dataran rendah vs tinggi), TAHU PROSPEK PASAR TAHU CURAH HUJAN (bertanya ke penyuluh)

akasia, suren, sungkai, sonokeling, angsana, mahoni, puspa, ketapang akasia, suren, sungkai, meranti, angsana, mahoni, afrika, puspa karet, durian, sukun, mete, kayu putih, picung, nangka karet, durian, sukun, sawo, mete, kayuputih, picung, tangkil HHBK KAYU KAYU sonokeling, angsana, johar, jati, mahoni BERPASIR HHBK KAYU LEMPUNG mangga, kayuputih, mete BERKAPUR DATARAN RENDAH HHBK jamuju, puspa, damar, suren, lame, saninten, rasamala, pinus, afrika KAYU BERPASIR DAUR PANJANG DATARAN TINGGI HHBK LEMPUNG manglid, suren, angsana, afrika, puspa, damar, pinus, saninten, kihiang, lame ganitri, kemenyan, alpukat, pala KAYU BERKAPUR HHBK KAYU HHBK Alpukat, Kesemek, Kemenyan, Pala saninten, angsana, johar, afrika, mahoni alpukat, pala, kayuputih nyamplung, kemiri, randu, mangga gmelina, akasia, sengon HHBK kemiri, randu, nyamplung, mangga KAYU HHBK BERKAPUR akasia, mimba, mindi, sengon, gmelina, dadap, benuang, tisuk KAYU LEMPUNG DATARAN RENDAH HHBK kemiri, randu, mangga BERPASIR KAYU akasia, mimba, mindi, sengon, lame, gmelina, benuamh, tisuk, waru, ketapang DAUR PENDEK BERKAPUR HHBK mangga, kemiri, randu DATARAN TINGGI KAYU LEMPUNG sengon, gmelina HHBK BERPASIR KAYU HHBK mimba, mindi, sengon, maesopsis, lame, gmelina, benuang, tisuk petai, kemiri, pala, randu KAYU mimba, mindi, sengon, ganitri, benuang, tisuk kayuputih,mang ga, kemiri, rambutan

Tumbuh mulai pantai sampai 1600 mdpl, optimum 0-800 mdpl. Dapat beradaptasi dengan iklim monsoon dan lembab dengan curah hujan 2400-4800 mm/th dengan bulan kering sampai 4 bulan. Dapat ditanam pada tapak yang tidak subur tanpa dipupuk. Tidak tumbuh subur pada lahan berdrainase jelek. Termasuk species yang memerlukan cahaya. Merupakan salah satu species paling cepat tumbuh di dunia, mampu tumbuh 8 m/tahun dalam tahun pertama penanaman.

Pada ketinggian 450-2400 m dpl

Tumbuh secara alami pada ketinggian 0 800 m dpl Curah hujan 1200 3000 mm/tahun Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur dan berdrainase baik Toleran terhadap tanah berlapisan dangkal, berpasir, tanah padat, tanah asam asalkan tidak pada tanah berdrainase jelek.

Mahoni dapat tumbuh baik di daerah dengan musim kemarau yang basah maupun kering, Tipe curah hujan A sampai D. Tekstur sedang-berat, ph basa-netral, drainase baik Pada ketinggian 50-1400 m dpl. Jenis bersifat toleran

Jati tumbuh baik pada tanah sarang, terutama pada tanah yang mengandung kapur. Jenis ini tumbuh di daerah dengan musim kering yang nyata, type curah hujan C-F, jumlah hujan ratarata 1200-2000 mm/tahun, pada ketinggian 0-700 m dpl.

Ketinggian tempat 0-600 m dpl Type iklim A, B, C Temperatur 24 C - 33 C Tekturs tanah ringan-sedang, ph asam-netral, drainase sangat cepat agak terhambat Jenis bersifat intoleran

Tipe curah hujan A C (2000 3000 mm/th) Ketinggian 200 1700 m dpl Temperatur 16 C - 30 C Tekstur tanah ringan-sedang, ph asam-netral Drainase baik Jenis bersifatintoleran

Tumbuh pada ketinggian 0-300 m dpl., pada tanah subur berpasir, bersolum dalam, lembab. Curah hujan 1000 2100 m dpl Temperatur 13 C - 32 C Toleran terhadap tanah asam (ph 4.5-6.5) Membutuhkan cahaya yang cukup

Tinggi tempat 6 100 m dpl, curah hujan 2500-4000 mm/tahun, tumbuh diberbagai jenis tanah dengan keasaman ph 3.5 7.5, suhu udara rata-rata antara 26-28 C

Pada tanah tertier, tanah liat, berbatu atau berpasir vulkanis, di bukit-bukit rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Pada daerah dengan tipe curah hujan A - C

Tumbuh pada ketinggian 0 m 1.000 m dpl Curah hujan 300 mm 2500 mm Pada berbagai jenis tanah, batang kurang baik banyak percabangan, tajuk melebar, sist.perakaran kuat menembus tanah-tidak mudah tumbang.

Tumbuh pada ketinggian 500 m 800 m dpl Curah hujan > 1.200 mm Tanah liat, berlumpur, berpasir

Tumbuh pada tanah dataran kering atau tanah berbatu yang beriklim tropis dengan type curah hujan A dan B pada ketinggian 1.000 m dpl.

Pada dataran rendah sampai 1200 m dpl; beriklim basah dengan Curah hujan 2000-3000 mm/tahun; tanah aluvial yang banyak mengandung organik, ph 6-7; tahan naungan; pada daerah yang sering tergenang air masih dapat berbuah

Ketinggian 500 m 1.000 m dpl Tumbuh pada tanah latosol dan mediterian pada hutan sekunder

Pada ketinggian 200-600 m, tipe tanah latosolpodsolik kuning-aluvial, Curah Hujan 1500-2500 mm, ph 6-7

Pada ketinggian 600 mdpl dengan tipe iklim basah Curah hujan 1500-3000mm, suhu ratarata 20-30C, ph 5-7 tetapi toleran pada ph rendah di lahan gambut; mampu hidup pada daerah lembab-agak kering asal air tanah agak dangkal

Tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl namun tumbuh aik pada ketinggian 200-600 m; beriklim basah-kering dengan kedalam air tanah 50-200 cm; Pada tanah latosol dan aluvial, ph rendah sehingga baik bila ditanam pada lahan gambut, Curah hujan 1000-2000 mm

Dapat tumbuh pada ketinggian 200 1000 m dpl. Curah hujan 1500-2000 mm/tahun, Secara alami tumbuh pada hutan alam primer dan sekunder, terutama di dataran rendah pada tepi sungai. Tumbuh diatas tanah aluvial, podsolik

Tumbuh dan berbuah di dataran rendah sampai 500 m dpl, beriklim basah Curah hujan 1500-3000mm, disenangi pada tanah gembur dan subur; relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol coklat dan kuning dengan ph 4-6,5 suhu 22-35 C

Dataran rendah sampai 1000 m dpl, iklim lembab, mampu berbuah pad kedalaman air tanah 150 cm, Curah hujan 1500-2000 mm, ph 5,5-70

Tumbuh pada ketinggian 0 m 800 m dpl Optimum pada ketinggian 300 m 600 m Curah hujan 1.500 mm 4.500 mm Optimum 2.000 mm 3.000 mm Pada tanah gembur, latosol, andosol podsolik merah.