BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat ialah tentang kejahatan. Kejahatan adalah suatu

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. ketenangan, laki-laki dan perempuan mendambakan pasangan hidup yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Syarah Istighfar dan Taubat

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sendi kehidupan dan susunan masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu,

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT

TAFSIR SURAT AL- ASHR

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB 1 PENDAHULUAN. globalisasi yang melanda dunia termasuk bangsa Indonesia. Lewat perubahan itu,

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

BAB I PENDAHULUAN. Daya Dan Lingkungan Pereira. (Kanisius: Yogyakarta. 2003), Hal 5. 1 Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air 8agi Pengelolaan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahap tumbuh kembang, termasuk tahap remaja. Tahap remaja adalah

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

(Kertas soalan ini mengandungi 3 soalan dalam 3 halaman bercetak)

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Download > 300 ebook dari:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional (Santrock, 2003). Menurut Hurlock (1980) istilah remaja berasal dari bahasa latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (Hurlock, 1980) yang menyatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan (Yusuf, 2006). Menurut Daradjat (1994), istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam. Dalam Al Qur an terdapat kata baligh yang menunjukkan bahwa seseorang tidak kanak-kanak lagi, disebutkan dalam surah An Nur ayat 59 : 1

2 Artinya : 59. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, Maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (Depag RI, 2007). Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga terdapat kata asy syabab yang merupakan jama dari kata asy-syaab yang artinya pemuda atau orang yang sudah dewasa (baligh). ع ن ع ب د ا لل ه ب ن م س ع ود رضي اهلل عنه ق ال ل ن ا ر س ول ا لل ه صلى اهلل عليه وسلم :) ي ا م ع ش ر ا لش ب اب م ن اس ت ط اع م ن ك م ا ل ب اء ة ف ل ي ت ز و ج, ف إ ن ه أ غ ض ل ل ب ص ر, و أ ح ص ن ل ل ف ر ج, و م ن ل ي س ت ط ع ف ع ل ي ه ب الص و م ; ف إ ن ه ل ه و ج اء ) م ت ف ق ع ل ي ه Artinya : Abdullah Ibnu Mas'ud ra. berkata: Rasulullah saw bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (H.R. Muttafaq Alaihi). Dalam Islam memang tidak dijelaskan secara langsung mengenai makna remaja, namun diwakilkan dengan kata baligh. Seseorang yang telah akil baligh artinya telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya.

3 Selain itu bagi seseorang yang telah baligh, berlaku baginya seluruh ketentuan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hurlock (1980) membagi usia masa remaja menjadi dua periode yaitu remaja awal dari usia 13 sampai 16/17 tahun dan remaja akhir usia 16/17 sampai 18 tahun. Sedangkan menurut Papalia et.al (2008), masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12 sampai remaja akhir atau awal dua puluhan, dan masa tersebut membawa perubahan besar saling bertautan dalam semua ranah perkembangan. Perkembangan kehidupan sosial remaja salah satunya ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan mereka. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul dengan teman-teman sebaya mereka. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Desmita, 2009) menekankan bahwa melalui hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar tentang hubungan timbal balik yang simetris. Mereka juga mempelajari secara aktif kepentingan-kepentingan dan perspektif teman sebaya dalam rangka memuluskan integrasi dirinya dalam aktivitas teman sebaya yang berkelanjutan. Pada masa remaja hal yang terpenting dalam proses sosialisasinya adalah hubungan dengan teman sebaya, baik dengan sejenis maupun lawan jenis. Relasi yang baik di antara teman-teman sebaya dibutuhkan bagi perkembangan sosial yang normal di masa remaja dan perkembangan di masa selanjutnya. Remaja sangat ingin diterima dan dipandang sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah

4 (Yusuf, 2006). Remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk disukai dan diterima teman sebaya atau kelompok. Sebagai akibatnya, mereka akan merasa senang apabila diterima dan sebaliknya akan merasa sangat tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh teman-teman sebayanya (Santrock, 2007). Pada masa remaja, penerimaan teman sebaya sangat diperlukan. Remaja akan diterima oleh teman sebayanya apabila remaja tersebut mampu memenuhi harapan-harapan yang ada dalam kelompok mereka. Diterima atau tidaknya remaja oleh teman-temannya sangat mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Terpenuhinya kebutuhan penerimaan teman sebaya akan memberi rasa puas dan senang sehingga memberi kehidupan sosiopsikologis yang baik bagi remaja (Mappiare, 1982). Lebih lanjut, Hartup (Desmita, 2009) menyebutkan bahwa pengaruh teman sebaya memberikan fungsi-fungsi sosial dan psikologis yang penting bagi remaja. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Issa Puhar (2007) pada remaja panti asuhan, menunjukkan adanya hubungan positif antara kematangan sosial dengan penerimaan teman sebaya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi kematangan sosial yang dimiliki remaja, semakin besar penerimaan teman sebaya yang diperoleh. Kelompok teman sebaya memegang peranan penting dalam kehidupan remaja. Peranan kelompok sebaya bagi remaja dapat memberikan kesempatan untuk belajar tentang : (1) cara berinteraksi dengan orang lain, (2) Mengontrol tingkah laku sosial, (3)

5 mengembangkan keterampilan, dan minat yang relevan dengan usianya, (4) saling bertukar perasaan dan masalah (Yusuf, 2006). Dalam sebuah studi, para peneliti menemukan bahwa remaja meluangkan rata-rata 103 menit perharinya untuk berinteraksi dengan kawan-kawan dan 28 menit perharinya bersama orang tuanya. Remaja juga menyatakan bahwa mereka lebih mengandalkan teman-teman daripada orang tua untuk memenuhi kebutuhan kebersamaan, nilai-diri, dan keakraban. Menurut Buhrmester, remaja yang tidak memiliki teman dekat, cenderung lebih merasa kesepian, depresi dan memiliki harga diri yang rendah dibandingkan remaja yang memiliki teman akrab. Meningkatnya kedekatan dan pentingnya persahabatan menantang para remaja untuk lebih menguasai kompetensi sosial yang lebih canggih (Santrock, 2007). Menurut Hartup (1992) salah satu fungsi dari hubungan teman sebaya yaitu meningkatkan keterampilan sosial dasar, (misalnya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan kerjasama dan keterampilan masuk kelompok). Gresham dan Elliot (Cartledge & Milburn, 1995) menyebutkan keterampilan sosial dikaitkan dengan peneriman teman sebaya, individu yang diterima dan populer di antara teman sebaya dikatakan memiliki keterampilan sosial yang baik. John Coie (dalam Santrock, 2007) berpendapat bahwa anak-anak yang ditolak disebabkan kurang memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk berteman dan mempertahankan relasi yang positif dengan mereka.

6 Pendapat tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Veronika Pranata (2007) pada siswa SMP Kebon Dalem kelas VIII. Hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan negatif antara keterampilan sosial dengan penolakan teman sebaya pada remaja, yang berarti bahwa semakin tinggi keterampilan sosial maka semakin rendah penolakan teman sebaya. Menurut Schneiders (Nurihsan & Agustin, 2011) kebutuhan akan penerimaan sosial menjadi salah satu kebutuhan sosial remaja. Penerimaan sosial pada masa remaja berkaitan dengan penerimaan teman sebaya karena pada peride ini remaja lebih banyak berinteraksi dengan kelompok teman sebaya dan remaja sangat membutuhkan penerimaan oleh kelompoknya. Tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut dikarenakan adanya penolakan oleh kelompok teman sebaya atau faktor lain dapat menyebabkan kekecewaan dan perasaan rendah diri pada remaja serta akan berpengaruh terhadap perkembangan sosialnya kelak. Remaja sebagai makhluk sosial, dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu ia dituntut untuk menguasai keterampilanketerampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya (Fatimah, 2006). Remaja yang memiliki keterampilan sosial lebih dapat mengungkapkan perasaan dan pikirannya dalam hubungan interpersonal.

7 Keterampilan sosial pada remaja meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, memberi atau menerima, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku. Remaja memerlukan keterampilan sosial agar mampu menjalin hubungan yang positif dengan teman sebaya dan diterima oleh teman sebaya. Para peneliti menemukan bahwa anakanak yang disukai dan diterima oleh teman-temannya memiliki sejumlah keterampilan sosial seperti peduli pada orang lain, mendengarkan dengan cermat dan dapat mengendalikan emosi-emosi negatifnya (Santrock, 2007). Madrasah Tsanawiyah (MTs) sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang mana siswanya termasuk dalam kategori remaja awal. Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru BK di MTs Muhammadiyah I Malang (04 Mei 2013) diketahui bahwa siswa dengan keterampilan sosial yang baik memiliki tingkat interaksi atau komunikasi yang cukup tinggi dengan teman-teman sebayanya. Siswa dengan keterampilan sosial akan lebih mudah dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya karena mereka memiliki kemampuan untuk bisa membuat orang lain merasa nyaman atau betah ketika berada di dekat mereka. Realita di lapangan, ditemukan bahwa keterampilan sosial pada siswa kelas VII masih cukup rendah sehingga masih memerlukan bantuan guru BK dalam hal saling mengenal satu sama lain. Menurut hasil wawancara, interaksi antara siswa masih cukup rendah dikarenakan siswa kelas VII sebagai siswa tahun pertama di MTs, masih malu-malu dan memerlukan

8 penyesuaian, baik dengan lingkungan sekolah maupun dengan temanteman barunya Menurut penuturan guru BK, penerimaan teman sebaya di MTs Muhammadiyah I Malang, khususnya pada siswa kelas VII dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kesamaan sifat atau karakter diantara teman sebaya. Selain itu kesamaan dalam kegiatan ekskul juga mempengaruhi dalam penerimaan teman sebaya siswa kelas VII dan akibatnya ketika mereka terlalu nyaman dengan teman-teman yang memiliki karakteristik yang sama, beberapa siswa membentuk group sendiri dan tidak membaur bersama teman-teman lainnya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pentingnya keterampilan sosial bagi siswa sebagai soft skill agar mereka dapat menjalin hubungan dengan teman sebaya secara positif dan mudah untuk bergaul dan berbaur bersama teman-teman lainnya sehingga tidak membentuk kelompokkelompok tertentu yang membuat penerimaan teman sebaya akan menjadi sulit. Ketika pemenuhan kebutuhan akan penerimaan teman sebaya tidak terpenuhi maka akan berdampak pada perkembangan psikis dan sosial bagi remaja. Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan, peneliti ingin menggali lebih dalam terkait permasalahan mengenai hubungan antara keterampilan sosial dengan penerimaan teman sebaya. Keterampilan sosial menjadi variabel independen (yang mempengaruhi) karena didasarkan pada teori-teori para ahli yang akan

9 diperdalam pada bab II dan telah dibuktikan dengan penelitian-penelitian terdahulu. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana tingkat keterampilan sosial pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang? 2. Bagaimana tingkat penerimaan teman sebaya pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang? 3. Apakah terdapat hubungan antara keterampilan sosial dengan penerimaan teman sebaya pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial pada pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang 2. Untuk mengetahui tingkat penerimaan teman sebaya pada pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang 3. Untuk mengetahui hubungan antara keterampilan sosial dengan penerimaan teman sebaya pada siswa MTs Muhammadiyah I Malang D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan keilmuan psikologi khususnya yang berkaitan dengan keterampilan dengan penerimaan teman sebaya.

10 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan informasi bagi pihak terkait, baik orang tua dan guru mengenai pentingnya keterampilan sosial pada remaja khususnya yang terkait dengan penerimaan teman sebaya. b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti untuk belajar memahami permasalahan-permasalahan remaja terutama yang berkaitan dengan perkembangan sosial remaja.