BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Intisari. BAB I. Pengantar 1. I. Latar Belakang 1 II. Tinjauan Pustaka 3. BAB II.

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

Kimia dalam AIR. Dr. Yuni K. Krisnandi. KBI Kimia Anorganik

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN F:S PADA PROSES PEMURNIAN GARAM DENGAN METODE HIDROEKSTRAKSI BATCH

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Sulfur dan Asam Sulfat

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB I PENDAHULUAN D

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Sumber:

II. DESKRIPSI PROSES

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

PEMBUATAN GAS KLORIN (Cl 2 ) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (Naoh) DARI HASIL PEMURNIAN GARAM JANGKA ACEH: Artikel Review. Ridwan *), Halim Zaini *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

PRARANCANGAN PABRIK ASAM BORAT DARI BORAKS DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES ASIDIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB I PENDAHULUAN I- 1. Bab I Pendahuluan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Dewasa ini, berbagai jenis bahan kimia sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. NaOH dan klor merupakan salah satu industri kimia yang paling penting. Industri NaOH sering kali disebut industri klor alkali. Industri ini selain menghasilkan NaOH juga menghasilkan klor (Cl 2 ) sebagai produk utamanya. Kebutuhan NaOH di Indonesia dewasa ini terus meningkat terutama digunakan untuk industri pulp dan kertas, tekstil, deterjen dan sabun. Kebutuhan NaOH di Indonesia pada saat ini masih ditunjang dengan impor dari luar negeri (BPS, 2015) padahal Indonesia kaya NaCl yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan NaOH dengan proses elektrolisis. Proses klor-alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Produk yang dihasilkan dari industri klor-alkali adalah Cl 2, H 2, serta NaOH sebagai hasil dari elektolisis larutan NaCl. Teknologi ini dipilih karena bahan baku garam relatif murah, kemurnian produk tinggi, serta tekanan dan temperaturnya rendah. Jika klor dan NaOH yang diinginkan sebagai produk akhir, rancangan sel elektrolisis harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kedua bahan itu tidak dapat bercampur. Tiga macam proses elektrolisis yang banyak dipergunakan dalam industri klor-alkali adalah proses elektrolisis dengan sel diafragma, sel membran, dan sel merkuri. I.2 Sifat-Sifat Bahan Baku dan Produk I.2.1 Garam Industri Garam merupakan merupakan komoditi terbesar di Indonesia. Garam adalah salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam seperti yang kita kenal dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan kimia yang bagian utamanya adalah natrium klorida (NaCl) dengan zat-zat pengotor yang terdiri dari CaSO 4, MgCl 2, CaCl 2 dan pengotor-pengotor lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN I-2 terdapat pada garam tersebut (Marihati dan Muryati, 2008). Garam dibagi menjadi dua jenis yaitu garam konsumsi dan garam industri, perbedaan kedua garam tersebut terletak pada kadar NaCl-nya dan spesifikasi mutu. Garam industri umumnya digunakan dalam industri perminyakan, metalurgi, tekstil, penyamakan kulit, pengolahan air, industri pembuatan natrium sulfat (Na 2 SO 4 ), dan sebagai bahan baku utama dalam industri pembuatan natrium hidroksida (NaOH). Komposisi garam dari berbagai jenis dapat dilihat pada tabel I.1 Tabel I.1 Komposisi Garam (Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, 2002) Garam Rakyat Garam Industri Garam Farmasi Komponen (LIPI) (SII) (Farmakope) NaCl 85-95% > 98,5% > 99,5% Ca 2+ 0,1% < 0,1% < 0,005% Mg 2+ 0,3-0,8% < 0,06% SO 4 2-0,5-1,2% < 0,2% < 0,015% H 2 O < 8,5 < 1,14% < 0,48 % Tabel I.2 Sifat Fisik Natrium Klorida Murni (Othmer, 1969) Parameter Berat molekul 58,44 g/mol Bentuk kristal kubik Warna tidak berwarna-putih Densitas 2,165 g/ml Titik leleh 801 o C Titik didih 1413 o C Kapasitas panas 0,853 J/g. o C Panas peleburan 517,1 J/g Panas pelarutan, 1 kg H 2 O, 25 o C 3,757 kj/mol Kelembaban kritik pada 20 o C 75,3 %

BAB I PENDAHULUAN I-3 I.2.2 Sifat-sifat HCl Asam klorida merupakan asam kuat, tak berwarna, kadang-kadang berwarna kuning pucat, sangat krosif, larut dalam air, alkohol dan benzene (Lewis, 1993). Sifat-sifat fisik HCl adalah: 1. Berat molekul : 36,461 g/mol 2. Tak berwarna atau kuning pucat 3. Densitas larutan HCl pada 25 o C adalah 1,18 g/ml 4. Titik leleh : 114,4 o C 5. Titik didih : -85 o C 6. Entalpi pembentukan : 1970 J/gmol 7. Entropi pembentukan : 12,54 J/gmol 8. Entalpi penguapan pada -85 o C : 16,15 KJ/gmol 9. Kapasitas panas pada 20 o C dengan konsentrasi berat 10 % adalah 3,47 kj/kg.k 10. Viskositas pada 20 o C dengan konsentrasi berat 10 % adalah sebesar 1,16 mpa.s (Lewis, 1993) I.2.3 NaOH Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida yang merupakan jenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Natrium hidroksida sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Natrium hidroksida juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH (Kirk & Othmer, 1981). Adapun sifat sifat fisika natrium hidroksida (NaOH) ditunjukkan pada tabel I.3

BAB I PENDAHULUAN I-4 Tabel I.3 Sifat Fisika Natrium Hidroksida (NaOH) (Perry, 1984) Karakteristik Nilai Berat molekul 40 g/mol Titik leleh 323 C Titik didih 1390 C Temperatur Kritis 2546,85 C Tekanan kritis 249,998 atm Kapasitas Panas -36,56 Kkal/kg. C Densitas 1090,41 kg/m 3 Panas Pembentukan -47,234 Kkal/kmol Wujud padat, kristal higroskopis Warna putih NaOH merupakan zat berwarna putih dan rapuh dengan cepat dapat mengabsorbsi uap air dan CO 2 dari udara, kristal NaOH berserat membentuk anyaman. NaOH mudah larut dalam air, jika kontak dengan udara akan mencair dan jika dibakar akan meleleh (Kirk & Othmer, 1981). I.2.4 Sifat-Sifat Cl 2 Klorin merupakan gas beracun, larut dalam air dingin, kelarutannya dalam larutan garam menurun seiring dengan bertambahnya konsentrasi garam dan suhu, lebih larut dalam asam klorida daripada di dalam air dan kelarutannya bertambah seiring dengan bertambahnya konsentrasi asam. Gas klor dapat di kompres menjadi liquid pada suhu 15 o C dengan tekanan 5,7 atm atau pada suhu -34,05 o C pada tekanan atmosfer. (Keyes, 1993) Sifat-sifat fisik Cl 2 disajikan pada tabel I.4

BAB I PENDAHULUAN I-5 Tabel I.4 Sifat Fisika Cl 2 (Keyes, 1993) Karakteristik Nilai Berat molekul 70,906 g/mol Titik leleh -100,98 C Titik didih -34,05 C Temperatur kritis 144 o C Tekanan kritis 7,71083 MPa Densitas kritis 565 kg/cm 3 Volume kritis 0,0017699 L/g Wujud gas Warna kuning atau kuning kehijauan I.3 Kegunaan dan Keunggulan Produk I.3.1 Soda Kaustik (NaOH) Natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan di industri-industri, terutama sebagai bahan kimia dasar dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. 1. Industri Pulp dan Kertas Industri pulp dan kertas merupakan salah satu pengguna terbesar produk NaOH di seluruh dunia, dimana NaOH digunakan sebagai bahan baku dalam proses pulping dan bleaching. NaOH juga digunakan dalam proses daur ulang kertas bekas, yaitu dalam proses de-inking kertas bekas, disamping juga banyak digunakan dalam proses pengolahan air. 2. Industri Tekstil Dalam industri tekstil, NaOH digunakan dalam pemrosesan kapas dan proses pewarnaan serat sintetik seperti nilon dan polyester. 3. Industri Sabun dan Detergen Dalam industri sabun dan deterjen, NaOH digunakan dalam reaksi saponifikasi, yaitu reaksi konversi minyak nabati menjadi sabun. NaOH juga digunakan dalam pembuatan surfaktan anionik yang merupakan komponen penting dalam produk deterjen maupun produk pembersih.

BAB I PENDAHULUAN I-6 4. Industri Minyak dan Gas Bumi Industri minyak dan gas bumi (migas) memanfaatkan kaustic soda dalam tahap eksplorasi, produksi maupun pemrosesan minyak dan gas alam, dimana NaOH digunakan untuk menghilangkan bau yang berasal dari hidrogen sulfida (H 2 S) maupun mercaptan. 5. Proses Produksi Aluminium Dalam proses produksi aluminium, NaOH digunakan untuk melarutkan bijih bauksit yang merupakan bahan baku dalam produksi aluminium. 6. Industri Kimia Dalam industri kimia, NaOH digunakan sebagai bahan baku atau bahan kimia proses yang menghasilkan berbagai produk kimia hilir, seperti bahan plastik, obat-obatan, pelarut, kain sintetik, adesif, zat pewarna, cat, tinta, dan lain-lain. NaOH juga digunakan secara luas untuk menetralisasi limbah yang bersifat asam dan juga untuk menyerap komponen dalam gas buang yang bersifat asam. (Asahimas Chemical, 2010). Keunggulan produk NaOH yang dihasilkan adalah menggunakan bahan baku garam industri. Garam industri mempunyai kemurnian NaCl yang tinggi yaitu ± 98,5% dimana pengotor-pengotor seperti CaS0 4, MgCl 2, CaCl 2 persentasenya sangat kecil. Dengan kecilnya persentase pengotor-pengotor di dalam garam industri, maka produk NaOH yang dihasilkan akan mempunyai kemurnian yang tinggi sehingga daya minat konsumen terhadap produk akan lebih besar. I.3.2 Klorin (Cl 2 ) Klorin (Cl 2 ) digunakan sebagai alat pemutih pada industri kertas, pulp dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur, pestisida dan herbisida, misalnya DDT, untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC), plastik, disinfektan air dalam proses pembuatan air minum. Supaya bisa dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik yang biasanya menghasilkan organoklorin. Organoklorin itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan karena dapat terkontaminasi dan persisten di dalam tubuh makhluk hidup. Klorin dalam bentuk asam klorida

BAB I PENDAHULUAN I-7 (HCl) digunakan pada industri logam sebagai bahan baku ekstraksi. Unsur halogen klorin dalam kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk tanaman (MacDougall, 1994). I.3.3 Hidrogen (H 2 ) Sejumlah besar H 2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H 2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H 2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan (hydrocracking). H 2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H 2 juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam (Chemistry Operation, 2003). I.4 Kapasitas dan Bahan Baku I.4.1 Kapasitas Produksi Produk NaOH yang dihasilkan sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia khususnya di bidang industri karena banyak digunakan sebagai bahan baku maupun bahan tambahan. Kapasitas produksi pabrik pembuatan NaOH dari garam industri ditentukan dengan cara meninjau data impor NaOH di Indonesia. I.4.1.1 Impor NaOH Kebutuhan NaOH di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pasokan impor dari negara lain. Adapun data impor NaOH dari tahun 2010-2014 disajikan Pada Tabel I.5 Tabel I.5 Jumlah Impor NaOH (solid) Tahun 2010-2014 (BPS, 2015) Tahun Jumlah Impor NaOH (ton) 2010 16.723,94 2011 17.902,61 2012 24.733,04 2013 27.734,22 2014 36.686,07

BAB I PENDAHULUAN I-8 Data impor NaOH di Indonesia dari tahun 2010-2014 dapat disajikan dalam Gambar I.1 berikut ini. 40000 35000 30000 y = 4975.6x - 1E+07 R² = 0.9425 25000 20000 15000 10000 Jumlah Impor (ton) Linear (Jumlah Impor (ton)) 5000 0 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar I.1 Jumlah Impor NaOH tahun 2010-2014 Dengan menggunakan persamaan regresi linear, jumlah impor NaOH tahun 2020 dapat dicari dengan cara : Y Y = a + bx = (-1 x 10 7 ) + (4975,6 2020) = 50.712 ton Keterangan: Y = jumlah (ton) X = tahun I.4.1.2 Perhitungan Kapasitas Produksi Perkiraan impor NaOH pada tahun 2020 yaitu sebesar 50.712 ton. Penentuan kapasitas produksi dari pabrik NaOH ini didasarkan pada data impor NaOH tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menekan adanya impor NaOH. Pabrik diperkirakan mampu memenuhi 10 % dari impor. Kapasitas Produksi = 10 % impor NaOH pada tahun 2020 = 0,1 x 50.712 ton/tahun = 5.071,2 ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN I-9 = 5.071,2 ton/tahun x 1 tahun/330 hari = 15 ton/hari = 15.000 kg/hari = 4900 ton/tahun I.4.2 Ketersediaan Bahan Baku Ketersediaan bahan baku garam industri di Indonesia saat ini masih sangat minim, hal ini dikarenakan minimnya perusahaan yang memproduksi garam industri tersebut. Adapun perusahaan yang memproduksi garam industri di Indonesia yakni, PT. Garam (Persero). Untuk mengatasi hal ini, Indonesia kebanyakan masih mengimpor garam industri. Berikut data jumlah ketersediaan garam industri disajikan pada tabel I.6 Tabel I.6 Ketersediaan Garam Industri di Indonesia Tahun 2010-2014 (BPS, 2015) Jumlah Ketersediaan Garam Tahun Industri (ton) PT. Garam Impor Total (ton) Persero 2010 121.140 1.733.952 1.855.092 2011 156.713 1.691.446 1.848.159 2012 307.348 1.819.771 2.127.119 2013 156.829 1.743.458 1.900.287 2014 315.000 1.778.444 2.093.444 Perhitungan garam industri yang dibutuhkan untuk memproduksi NaOH sebanyak 15.000 kg/hari adalah sebagai berikut. Bahan baku (garam industri) NaOH 1.000 kg/hari 555 kg/hari X 15.000 kg/hari diperoleh nilai X = 27.000 kg/hari Nilai X diperoleh dari = (15.000 / 555) x (1.000) = 27.000