1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang Rinduku. Part 1: 1

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.


PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Oleh: Yasser A. Amiruddin

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Pemilik jiwa yang sepi

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

AKU AKAN MATI HARI INI

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Belajar Memahami Drama

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sepotong Matahari dan Awan untuk Ibu* :ibuku

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

My Love Just For You vol1

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

(prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Berlari. Nurlaeli Umar

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Ah sial aku selingkuh!

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Pada Suatu Masa. (abad VIII)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

Akan Segera Menjadi Mantan Muslimah

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Matahari dan Kehidupan Kita

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

Kau Tetap Indonesiaku

Kakek Sang Waktu Oleh: RIYN-QIS (Sholah Fariduddin)

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

I M A CAT!? TRI WAHYU PAMUNGKAS 09-S1TI

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Di Pantai Pasir Putih

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Transkripsi:

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku. Aku boleh bercerita sedikit? Ya, 27 tahun yang lalu, aku hidup dan bertumbuh di sebuah tempat yang sejuk dan indah. Aku tinggal di dekat saudara saudaraku. Tiap sore, kami menikmati serpihan cahaya sinar mentari bersama. Siluetnya terlihat begitu indah ketika melintas di sela sela helai daun kami. Begitu juga saat mentari mulai bangun dari mimpi malamnya, senyum hangatnya selalu terlihat manis ketika ia menyapaku dan kawan - kawanku. Oh ya, aku juga punya sahabat, lho! Dia adalah burung burung yang sering menginap di atas kepalaku. Aku suka sekali mendengarkan nyanyiannya saat pagi hari. Begitu merdu... Aku juga suka menyanyi, tapi sayangnya suaraku tidak bagus. 1

Padahal angin sudah berulang kali mengajariku bernyanyi loh, tapi yang bisa kukeluarkan hanya bunyi krek.. krek dari daun-daunku yang saling bergesekan. Ah, mungkin aku begitu payah dalam hal menyanyi. Tapi ternyata aku punya bakat lain lho! Aku bisa membantu orang orang dengan memberikan beberapa helai daunku untuk obat. Setidaknya itulah yang pernah dikatakan oleh Ilalang kecil yang tumbuh di sekitarku. Temanku, Ilalang kecil juga sering bercerita. Katanya kelak kalau aku sudah dewasa, aku akan dipotong potong untuk memenuhi keperluan manusia. Hei kawan, apa kamu tahu apa yang aku rasakan ketika mendengar ceritanya? Aku takut! Aku takut menjadi dewasa, aku takut para manusia itu akan memutilasiku. Itu mengerikan sekali kedengarannya. Tapi untunglah saat itu, teman teman dan keluargaku yang ada disekitarku masih baik baik saja. Tiap kali terbangun dari tidurku, aku selalu meng-absen teman temanku juga saudarasaudaraku untuk memastikan bahwa mereka masih ada untuk menemaniku. Beberapa tahun kemudian, hidupku dan sanak saudaraku masih tergolong aman. Aku mulai berpikir kalau cerita si Ilalang kecil itu hanya dongeng untuk menakut nakutiku dan tentunya cerita itu tidak akan pernah terbukti. Ya kawan, aku sempat mengira kalau ucapan si Ilalang kecil itu hanya omong kosong belaka. Akupun sempat jengkel kepadanya gara gara Ilalang itu suka sekali menakut nakutiku dengan dongeng ciptaannya itu. Mungkin kalau 2

dikelompokkan dalam kehidupan manusia, itu adalah cerita bergenre horror dan tragedi. Sampai suatu siang, sahabatku, si Angin datang dengan terisak. Akupun jadi penasaran, ada apa ya dengan si Angin? Lalu aku mulai bertanya. Angin, kamu kenapa? Lalu Angin menjawab, Tadi aku baru saja jalan jalan, lalu aku melihat banyak teman teman kita yang menjerit minta tolong. Mereka semua kepanasan karena dipeluk oleh si Api. Kasihan sekali. Tapi aku tidak bisa melakukan apa apa. Semakin aku berusaha meniupnya, Api dan teman temannya itu semakin memeluk erat kawan kawan kita. Wah, rasanya sedih sekali membayangkan teman temanku di sana nanti akan menjadi kurus kering, atau bahkan mati kepanasan. Angin. Jadi api itu jahat, ya? tanyaku pada si Tidak, Api tidak jahat! Manusia yang jahat! Dia sengaja meletakkan Api di rumah teman kita. Aku tahu, Api tidak mungkin tega melakukan itu. Tapi Api juga tidak punya kuasa untuk menahan dirinya tetap diam. Karena sudah sifat aslinya kalau Api harus memakan semua yang ada sampai habis, baru dia bisa tenang kembali. 3

Lalu kenapa manusia tega melakukan hal sejahat itu pada kaum kita? Bukannya mereka juga tidak pernah mengganggu manusia? Nah itu dia, manusia memang serakah, dia membunuh teman teman kita karena ingin mendirikan pabrik demi keuntungannya sendiri. Apa itu pabrik? Pabrik itu adalah bangunan bagunan semacam industri. Pokoknya polusinya banyak banget. terang Angin padaku. Baiklah, aku akan kembali jalan jalan lagi. Sampai jumpa Jati! Angin melambaikan tangan ke arahku. Aku hanya mengangguk lesu. Setelah Angin menghilang, aku langsung berdoa kepada Tuhan, supaya daerah tempat tinggalku tidak perlu berurusan dengan manusia, apalagi pabrik. Saat ini usiaku sudah 19 tahun. * Aku sering dikunjungi oleh manusia. Tapi sejauh ini, mereka tidak pernah menyakitiku juga teman temanku. Mereka hanya mengambil beberapa daun mudaku. Dengar dengar, para manusia itu akan menumbuk daunku untuk penawar rasa sakit. Aku senang bisa membantu mereka, aku senang kalau aku bisa berguna. Sejauh mereka tidak menyakitiku dan kaumku, aku akan dengan 4

senang hati membantu dan bersahabat dengan mereka, para manusia. Namun lama kelamaan, semakin banyak orang yang datang ke tempat kediamanku. Mereka kebanyakan menembaki temanku, burung burung kecil yang sering menginap di kepalaku itu. Suara senapannya,,, bising sekali!! Aku jadi benci kepada manusia ketika aku melihat satu persatu, mereka merampas hidup teman temanku. Burung burung kecil yang dulu sering bernyanyi di sekitarku, kini sudah jarang terlihat. Sebagian dari mereka mengungsi. Entah ke mana... Hari ini, aku melihat para manusia itu berkumpul di bawah kakiku. Karena aku sudah tergolong tinggi, aku jadi tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Mereka terlihat menunjuk nunjuk teman temanku yang lain, lalu tertawa tawa. Aku risih mendengar tawa mereka. Setelah orang orang itu beranjak dari kakiku. Aku bertanya pada Ilalang kecil yang kini sudah tumbuh besar dan subur di bawah sana. Hei, Ilalang, kamu dengar kan yang mereka bicarakan tadi? tanyaku. Iya, aku dengar.. Jawab Ilalang dengan wajah murung. Coba ceritakan!! 5

Hmm,, beberapa bulan ke depan, mereka akan menghancurkan kita. Hah?! Apa maksudmu??? Aku terkejut mendengarnya. Mereka akan membangun sebuah proyek di tempat kita ini. Katanya tempat kita terlihat nyaman dan luas. Berarti kita akan dipindahkan?? tanyaku dengan harapan Ilalang itu akan menjawab Iya. Namun sayangnya, bukan kayak iya yang kudengar. Hahahahaaaa.. Ilalang kecil tertawa. Tapi tawanya terdengar bukan tawa bahagia. Hei, aku ini bertanya padamu!! Kok kamu malah tertawa, sih?! Jati.. Jati!! Kamu jangan bodoh, dong!! Mana mungkin mereka mau mencarikan kita tempat tinggal yang baru!! Ke.. kenapa begitu? Tentu saja, akan merepotkan bagi mereka kalau harus memindahkan kita satu persatu! Coba kamu lihat aku! Apa mungkin mereka juga mau memindahkan tumbuhan seperti aku?! tatapan Ilalang tampak kosong dan sedih. 6

Aku hanya diam. Tapi daun daun di kepalaku yang menggeleng untuk menjawab pertanyaan si Ilalang itu. Jadi kita akan dibunuh? tanyaku dengan nada sedih. Ilalang menggoyangkan tubuhnya sebagai jawaban. Dan aku sudah tahu jawabannya. Sedih? Ya, itu yang kurasakan. Mungkin bukan sedih lagi namanya. Tapi aku menjadi kehilangan semangatku untuk hidup. Tak kusangka waktu hidupku akan terhenti ketika para manusia itu dikuasai oleh perasaan mereka yang ingin menjadi penguasa. 6 Bulan kemudian... * Aku membuka mataku ketika suara gemuruh yang bising memenuhi telingaku. Sinar matahari yang hangat kini terasa sangat panas dan membakar kulitku. Satu persatu aku melihat mereka, teman teman di sekelilingku roboh tak berdaya. Para manusia itu.. Mereka dengan cepat menghabiskan semua yang ada di tempat tinggalku. Beberapa detik kemudian, aku hanya bisa menangis melihat semua yang ada di pandanganku. Debu tanah bercampur dalam rasa perih di hatiku ini. 7

Semua milikku telah hilang. Ku lihat Ilalang yang tumbuh subur di dekatku kini telah layu. Benda benda milik manusia itu, entah apa namanya, yang bersuara sangat bising itu perlahan lahan mengangkat tubuh teman temanku yang telah tumbang. Kawan, apa kalian tahu? Selama ini kami para tumbuhan tak pernah menyakiti kalian. Bahkan kami yang menjadi pahlawan untuk melindungi bumi ini. Mungkin kalian juga tak sadar, saat kalian menumbangkan kami, kalian juga telah menumbangkan hidup kalian sendiri. Sekarang para mesin mesin bengis itu telah semakin mendekat ke arahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Selamat tinggal dunia... Mungkin kalian akan menyadari betapa pentingnya kami setelah kalian benar benar merasakan apa yang kami rasakan saat ini. 8