Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : W I D O D O NIM: A54A100124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratyan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1. Oleh : NAMA : S U S A N T O NIM : A54A100093

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

St. Maryam. M UPP PGSD Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

*Keperluan korespondensi, telp: ,

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

Keperluan korespondensi, HP : ,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA KARTU

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVENT DIVISIONS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Oleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IV SD N MANJUNG 2 TAHUN 2012/2013

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGTALUN 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

*Korespondensi, tel : ,

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN- ENDED PADA SISWA KELAS V SDN 02 NGARGOYOSO

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: Errys Dwi Susilo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Alfi Ardiani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB III METODE PENELITIAN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JATIPURWO, JATIPURO, KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : MARGIYANTI A54A100003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1 PENERAPAN MODEL NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JATIPURWO, JATIPURO, KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 MARGIYANTI A54A100003 ABSTRAK Margiyanti.A54A100003, Jurusan Pedidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 66 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat melalui model NHT pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, Jatipuro, Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi,dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penerapan model NHT dapat meningkatkan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas 65, pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah 76, dan pada siklus II nilai rata-rata kelas adalah87. Tingkat ketuntasan klasikal pada kondisi awal sebanyak 10 siswa atau 35.7%, pada siklus I tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 19 siswa atau 67,9%, dan pada siklus II tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 25 siswa atau 89,3%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, Jatipuro, Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Kata kunci : Kooperatif tipe NHT, aktivitas, penguasaan konsep, operasi hitung bilangan bulat

2 PENDAHULUAN Menurut Mulyono Abdurrahman (2003 : 251) banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan seharihari. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari, karena dalam kehidupan sehari-hari pasti kita memerlukan ilmu matematika untuk memecahkan masalah terutama yang berhubungan dengan hitungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit terutama pada materi operasi hitung bilangan bulat karena materi ini merupakan materi baru untuk siswa kelas IV, hal ini terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, dari 28 siswa kelas IV 64,3% siswa atau 18 siswa mendapatkan nilai matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat dibawah KKM, dan 35,7% atau 10 siswa mendapat nilai diatas KKM (lampiran 19, halaman 187). KKM matematika yang berlaku di SD Negeri 02 Jatipurwo adalah 68. Dari hasil survey tersebut dapat diketahui bahwa kesulitan mempelajari matematika dialami oleh sebagian besar anak SD khususnya kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo. Dalam proses pembelajaran matematika masih sering dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang disampaikan. Hal tersebut disebabkan karena dalam kegiatan pembelajaran guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Dari masalah tersebut guru memiliki peranan yang besar terhadap keberhasilan pembelajaran matematika. Seorang guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar bagi semua siswanya termasuk dalam pelajaran matematika yang meraka anggap sebagai pelajaran yang sulit. Guru harus mengubah model pembelajaran yang masih konvensional dengan menerapkan metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan terhadap strategi pembelajaran yang berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru.

3 Dalam mengatasi kesulitan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Menurut Triyanto (2007 : 62) Numbered Heads Together (NHT) merupakan struktur sederhana yang terdiri atas 4 tahap yaitu Penomoran (numbering), Mengajukan Pertanyaan (Questioning), Berpikir Bersama (Heads Together), dan Menjawab (Answering) yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Dalam hal ini siswa akan bekerja dalam bentuk kelompok-kelompok sehingga siswa akan menyelesaikan masalahnya secara bersama-sama. Prinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang digunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan tugasnya. Dengan model pembelajaran ini mereka akan lebih mudah dalam memahami materi yang mereka anggap sulit, selain itu juga dapat menumbuhkan kemampuan kerja sama, berfikir kritis, kreatif dan dapat meningkatkan solidaritas yang tinggi antar siswa. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa juga lebih mudah memahami konsepkonsep dalam operasi hitung bilangan bulat. Penguasaan dalam konsep operasi hitung bilangan bulat perlu diberikan kepada siswa, karena penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat merupakan dasar untuk mengerjakan soal operasi hitung lainnya. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menghitung bilangan bulat. Tujuan dari penelitian ini antara lain,bertambahnya rasa percaya diri siswa dalam belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat. Meningkatnya ketrampilan menghitung penjumlahan dan pengurangan operasi hitung bilangan bulat. Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat. Meningkatnya gairah guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model NHT. Bertambahnya pengalaman guru dalam menggunakan model dan metode pembelajaran, khususnya NHT. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat dengan diterapkannya model NHT.

4 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, kec.jatipuro kab.karanganyar semester II tahun pelajaran 2011/2012. Pada bulan Oktober sampai Pebruari, jenis penelitiannya salah penelitian tindakan kelas. Dalam pelakasanaan penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, berjumlah 28 peserta didik, terdiri dari 18 laki-laki dan 10 perempuan. adalah penguasaan konsep operasi hitung materi pokok bilangan bulat. Penelitian tindakan kelas ini menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk spiral yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi. Perencanaan merupakan dasar untuk pemecahan masalah. Tahap perencanaan berisi rencana pembelajaran yang disiapkan sebelum pelaksanaan tindakan. Tahap tindakan merupakan penerapan dari perencanaan. Tahap pengamatan, peneliti melakukan observasi terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran. Pada tahap refleksi peneliti mengadakan evaluasi dan analisis terhadap hasil observasi, dan hasil penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo. Jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi : 1. Jenis data Kuantitatif dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berupa hasil wawancara dan hasil tes penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat. 2. Jenis data Kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan hasil dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti antara lain : 1. Observasi. 2. Tes. 3. Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (Milles & Huberman dalam Sugiyono 2009: 246). Model analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan

5 penarikan kesimpulan atau verifikasi. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus ada empat tahap, yakni : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto (2011 :16))

6 HASIL PENELITIAN Pada Kondisi awal, pembelajaran operasi hitung bilangan bulat masih menggunakan cara konvensional yaitu guru menjelaskan materi dengan media gambar garis bilangan yang digambar dipapan tulis kemudian siswa mengerjakan lembar kerja yang sudah ada. Hal ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat yang diberikan oleh guru, hal ini berimbas pada kualitas hasil penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat siswa menjadi rendah. Terbukti dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (75). Pada kondisi awal, dari 28 siswa, siswa yang belum tuntas atau dibawah KKM sebanyak 18 siswa atau 64,3%, sedangkan yang sudah tuntas sebanyak 10 siswa atau 35,7%. Nilai terendah pada kondisi awal adalah 39 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 86. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 39 47 sebanyak 3 siswa atau 10,7%. Siswa yang memperoleh nilai 48 56 sebanyak 7 siswa atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 57 65 sebanyak 5 siswa atau 17,9%.Siswa yang memperoleh nilai 66-74 sebanyak 3 siswa atau 10,7%. Siswa yang memperoleh nilai 75 83 sebanyak 8 siswa atau 28,6%. Siswa yang memperoleh nilai 84 92 sebanyak 2 siswa atau 7,1%. Pada kondisi awal nilai rata-rata klasikal yang dicapai adalah 65. Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa pun juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti adanya peningkatan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat siswa. Dalam proses pembelajaran siklus I ini peneliti menggunakan model NHT dengan media garis bilangan, siswa mengerjakan soal dari guru secara berkelompok dan setiap siswa mempunyai nomor yang dipasang dikepala. Proses pembelajaran terkesan lebih hidup dan menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal karena siswa baru pertama melaksanakannya. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran. Kerjasama dan kesungguhan siswa

7 sangat jelas terlihat karena model NHT ini dilakukan secara kelompok yang mengutamakan kerjasama dan keseriusan dari anggota kelompoknya. Pada siklus I penguasan konsep operasi hitung bilangan bulat yang ingin dicapai adalah 85% siswa dapat tuntas KKM. Hal ini berarti dalam siklus I diharapkan sebanyak 24 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas KKM diketahui tepat sebanyak 19 siswa atau 67,9% sudah tuntas dan masih terdapat 9 siswa atau 32,1% yang belum tuntas KKM. Dengan jumlah ketuntasan seperti itu dapat dikatakan indikator kinerja siklus I belum tercapai. Model NHT dengan menggunakan media garis bilangan diperoleh rata-rata kelas sebesar 76. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 39 47 sebanyak 1 siswa atau 3.6%. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 48 56 sebanyak 2 siswa atau 7.1%. Siswa yang memperoleh nilai 57 65 sebanyak 2 siswa atau 7.1%. Siswa yang memperoleh nilai 66 74 sebanyak 4 siswa atau 14,3%. Siswa yang memperoleh nilai 75 83 sebanyak 11 siswa atau 39.3%.Dan Siswa yang memperoleh nilai 84 92 sebanyak 8 siswa atau 28.6%. Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang menjadi kendala sehingga indikator kinerja belum bisa tercapai, diantaranya yaitu siswa masih merasa takut bila disuruh guru untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, dalam diskusi kelompok masih ada siswa yang tidak ikut berpartisipasi sehinggga siswa tersebut tidak memahami apa yang dikerjakan oleh kelompoknya, dan pada materi operasi hitung pengurangan bilangan bulat siswa sulit memahami materi dan cara mengerjakanny dengan media garis bilangan. Dari kendala-kendala tersebut menyebabkan masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM dan indikator kinerja belum tercapai. Sehingga hasil pada siklus I belum memuaskan dan masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan penguasaan konsep operasi hitung dapat meningkat lagi. Oleh karena itu, dengan berpedoman pada hasil dari siklus I, penelitian ini dilanjutkan ke siklus II. Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan hasil yang signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media nomograf, siswa semakin berminat yang ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih antusias dan memperhatikan jalannya proses pembelajaran.

Penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat ada siklus II terjadi peningkatan. Indikator ketercapaian pada siklus II sama dengan siklus I yaitu 85% atau sebanyak 24 siswa mampu tuntas KKM dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Dari 28 siswa kelas IV setelah diadakan tindakan siklus II terdapat 25 siswa atau 89,6% tuntas KKM. Hal ini dibuktikan dengan naiknya nilai siswa, Siswa yang memperoleh nilai 42-52 sebanyak 1 siswa atau 3,6%. Siswa yang memperoleh nilai 53 63 sebanyak 1 siswa atau 3,6%. Siswa yang memperoleh nilai 64-74 sebanyak 1 siswa atau 3.6%. Siswa yang memperoleh nilai 75-85 sebanyak 8 siswa atau 28.6%. Siswa yang memperoleh nilai 86-96 sebanyak 10 siswa atau 35,7%. Siswa yang memperoleh nilai 97 107 sebanyak 7 siswa atau 25%. Nilai terendah siswa adalah 45, nilai tertinggi 100, dan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 87. Peningkatan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siklus II sudah memuaskan dan dengan adanya siswa yang tuntas atau nilainya mencapai KKM sebanyak 89,6% maka indikator kinerja sebesar 85% sudah tercapai. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil. Perkembangan penguasaan konsep siswa terhadap materi operasi hitung bilangan bulat terlihat dari perhitungan nilai penguasaan konsep yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan, setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II yang masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II, penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat terus mengalami peningkatan yang cukup banyak sehingga nilai siswa banyak mencapai KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Perbandingan Nilai Penguasaan Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Kondisi Awal, Siklus I dansiklus II. Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Terendah 39 41 45 Nilai Tertinggi 86 90 100 Rata-rata Kelas 65 76 87 Klasikal Ketuntasan 35,7 % 67,9% 89,3% 8

9 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 1 adalah gambar 1 berikut ini: Gambar 1. Grafik Perbandingan Nilai Penguasaan Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Kondisi Awal, Siklus I dansiklus II. Berdasarkan gambar terlihat bahwa nilai terendah penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada kondisi awal 39 kemudian meningkat menjadi 41pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 45 pada siklus II. Sementara nilai tertinggi pada kondisi awal 86 siklus I 90, dan siklus II meningkat menjadi 100. Sedangkan nilai rata-rata penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada kondisi awal 65 mengalami penigkatan pada siklus I menjadi 76. dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 87. Ketuntasan klasikal penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Ketuntasan Klasikal Penguasaan Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II. Indikator Kinerja Ketuntasan Klasikal 85% Kondisi Awal Siklus I Siklus II

10 35,7% 67,9% 89,3% Sedangkan grafik yang menunjukkan ketuntasan klasikal kondisi awal, siklus I, dan siklus II pada tabel adalah gambar dibawah ini: Gambar 2. Grafik Ketuntasan Klasikal Penguasaan Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Kondisi Awal, siklus I, dan Siklus II Gambar 2 diatas menunjukkan ketuntasan klasikal penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada kondisi awal 35.7 % atau sebanyak 10 siswa. Ketuntasan klasikal penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siklus I 67.9 % atau sebanyak 19 siswa. Ketuntasan klasikal penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siklus II 89.3 % atau sebanyak 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dirumuskan bahwa penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatipurwo tahun pelajaran 2011/2012. Model NHT dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam menyampaikan materi operasi hitung bilangan bulat untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep pada siswa.

11 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Abimanyu, S. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional Aisyah,N. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta; Dirjen Dikti Depdiknas. Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara Hidayah, N. (2010). Peningkatan prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) kelas III SDN Klumprit 03 Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi : Universitas Sebelas Maret Surakarta. Isjoni. 2010. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Presindo. Muhsetyo, G. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Departemen Pendidikan Nasional : Universitas Terbuka. Mustaqim, B & Astuty,A. (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Moleong, L.J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riyadi. 2008. Modul Pendidikan dan Pelatiahan Profesi Guru. Surakarta. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Sinaga, M. (2007). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Slamet & Suwarto. (2007). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. UNS Press. Soedjadi.R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Spiegel, M.R. (1999). Matematika dasar. Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto. Suhardjono & Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: panitia Sertifikasi Guru Rayon 13. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung : Alfabeta Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yamin, M. (2009). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press. 12