KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) Nomor : 2/SKB/I/2016 ----------------------------------- Nomor : TH. 1.29-01 / MoU / 2016 TENTANG LEGALISASI DAN PENANGANAN PERMASALAHAN ASET TANAH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) Pada hari ini Jum at tanggal dua puluh sembilan bulan Januari tahun dua ribu enam belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan dibawah ini: I. FERRY MURSYIDAN BALDAN : Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019, berkedudukan di Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA; II. ELFIEN...
- 2 - II. ELFIEN GOENTORO : Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 03 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Ida Adiningsih, S.H., Notaris di Jakarta, berkedudukan di Jalan Gajah Mada Nomor 14 Jakarta, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA; PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, menerangkan bahwa: 1. PIHAK PERTAMA merupakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang wewenang, tugas pokok dan fungsinya melaksanakan tugas pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. 2. PIHAK KEDUA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha pelayaran di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut di atas, dalam rangka pensertipikatan tanah dan penanganan permasalahan aset tanah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengadakan Kesepakatan Bersama tentang Legalisasi dan Penanganan Permasalahan Aset Tanah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud Kesepakatan Bersama ini sebagai pedoman bagi PARA PIHAK untuk melaksanakan kerjasama legalisasi dan penanganan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA. (2) Tujuan Kesepakatan Bersama ini untuk mensinergikan tugas dan fungsi serta kewenangan PARA PIHAK dalam melakukan kerjasama legalisasi dan penanganan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA. Pasal 2...
- 3 - Pasal 2 RUANG LINGKUP (1) Legalisasi aset tanah atas nama PIHAK KEDUA meliputi: a. pendaftaran tanah pertama kali, perpanjangan dan/atau pembaharuan hak atas tanah; b. perubahan nama; dan c. perubahan hak atas tanah. (2) Penanganan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA. (3) Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia PIHAK KEDUA. (4) Kegiatan lainnya yang disepakati PARA PIHAK. Pasal 3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB (1) PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan legalisasi dan penanganan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA. (2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. melakukan inventarisasi, identifikasi dan verifikasi aset tanah PIHAK KEDUA yang akan dimohonkan hak atas tanah; b. menyiapkan kelengkapan persyaratan permohonan pengukuran serta memasang dan memelihara tanda batas bidang tanah PIHAK KEDUA; c. menyiapkan kelengkapan persyaratan dalam rangka permohonan hak atas aset tanah PIHAK KEDUA; d. menyiapkan dokumen dan informasi terkait dengan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA. (3) PARA PIHAK mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. melaksanakan sosialisasi Kesepakatan Bersama kepada jajaran masingmasing; dan b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama. Pasal 4 PELAKSANAAN KESEPAKATAN BERSAMA Kesepakatan Bersama ini merupakan pernyataan kehendak PARA PIHAK berkenaan dengan maksud, tujuan dan ruang lingkup, sedangkan teknis pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama yang akan dilakukan oleh pejabat yang berwenang dari PARA PIHAK. Pasal 5...
- 4 - Pasal 5 PEMBIAYAAN (1) Biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Kesepakatan Bersama menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. (2) Biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pensertipikatan aset tanah PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. (3) Biaya yang diperlukan dalam rangka penanganan permasalahan aset tanah PIHAK KEDUA, menjadi tanggung jawab PARA PIHAK secara proporsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 JANGKA WAKTU (1) Jangka waktu Kesepakatan Bersama berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK, dan dapat ditinjau kembali setiap tahunnya, serta dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK. (2) Kesepakatan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat: a. diperpanjang melalui pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Kesepakatan Bersama; atau b. diakhiri sebelum berakhirnya jangka waktu dengan ketentuan bahwa pihak yang akan mengakhiri, menyampaikan pemberitahuan tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada pihak lainnya. Pasal 7 KETENTUAN LAIN-LAIN (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini, akan diatur dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis dalam kesepakatan tambahan (addendum) yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini. (2) Apabila terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini, maka penyelesaiannya dilakukan bersama-sama dengan cara musyawarah untuk mufakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 8...
- 5 - Pasal 8 KETENTUAN PENUTUP (1) Kesepakatan Bersama dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan dibubuhi cap, untuk dijadikan pedoman PARA PIHAK. (2) Kesepakatan Bersama mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK PERTAMA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, ttd. PIHAK KEDUA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DIREKTUR UTAMA, ttd. FERRY MURSYIDAN BALDAN ELFIEN GOENTORO Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Bagian Advokasi dan Dokumentasi Hukum