Petunjuk Sitasi: Melliana, & Fitra. (2017). Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F275-281). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard Melliana (1), Fitra (2) (1), (2) Sekolah Tinggi Teknologi Dumai Jl. Utama Karya, Bukit Batrem II, Dumai (1) mellianna52@gmail.com ABSTRAK Kemajuan teknologi telah mengubah secara dramatis sistem manajemen perusahaan. Perusahaan harus membuat sistem pengukuran yang baik dari metode tradisional. Pengukuran yang lebih baik digunakan yakni Balance Scorecard. Balance Scorecard mempunyai empat perspektif sebagai alat pengukuran yaitu: keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah pengolahan data perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, kemudian penentuan bobot masing-masing perspektif, target dan inisiatif perspektif, perhitungan hasil capaian setiap perspektif. Langkah terakhir adalah pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard.Dari hasil penelitian yang diperoleh, perspektif keuangan memberikan kontribusi skor sebesar 19,94%. Perspektif pelanggan memberikan kontribusi skor sebesar 33%, perspektif proses bisnis internal memberikan kontribusi skor sebesar 25,13 % dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran memberikan kontribusi skor sebesar 19,19%. Sehingga didapat total skor hasil pengukuran kinerja Bulog Sub Divre adalah 97,26%. Kontribusi skor terendah adalah skor perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Kata kunci Balance Scorecard, pengukuran kinerja perusahaan, keuangan, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan I. PENDAHULUAN Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi sekarang adalah dasar perusahaan untuk melakukan perbaikan dan melakukan langkah-langkah yang akan diambil pada tahap berikutnya. Keberhasilan perusahaan pada masa yang akan datang akan ditentukan oleh bagaimana investasi dan pengelolaan aset intelektual atau tak berwujud seperti kompetensi pekerja, loyalitas pelanggan dan pengendalian mutu, dari pada fokus pada bagaimana pengelolaan dan investasi pada aset fisik. Dalam melakukan investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan tidak dapat diukur dalam jangka pendek dengan model keuangan tradisional. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan suatu alat manajemen yang penting. Di dalam menghadapi persaingan di pasar global, perusahaan harus selalu terpacu untuk meningkatkan kinerjanya secara terus menerus. Adanya suatu pengukuran, kondisi proses bisnis perusahaan dapat diketahui. Balance Scorecard (BSC) yang merupakan konsep pengukuran yang diturunkan langsung dari strategi bisnis perusahaan perlu terus dipantau, karena akan mengarahkan karyawan terhadap faktor-faktor sukses kunci untuk membangun kesuksesan perusahaan (Kaplan dan David, 1996). Bulog Sub Divisi Regional Dumai merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pangan. Yang bertujuan untuk meningkatkan upaya pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang cukup komprehensif karena selain tetap mempertimbangkan kinerja keuangan. Balanced Scorecard juga mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan, yaitu pelanggan, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan David, 1996). Di samping itu, Balanced Scorecard tidak hanya mengukur hasil akhir (outcome) tetapi juga mengukur aktivitas-aktivitas penentu akhir F-275
Melliana, Fitra (driver) (Mulyadi,2009). Oleh karena itu untuk dapat menentukan kinerja, perusahaan dapat menerapkan Balanced Scorecard sebagai alat ukur berbasis strategis, seperti financial perpectice, internal proses business perspective, customer perspective, dan learning dan growth (Mulyadi,2009). Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini akan melakukan pengukuran kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dari 4 kriteria tersebut dibobotkan kemudian ditentukan skor masing-masing kriteria, sehingga kinerjanya dapat di ketahui. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard. II. METODOLOGI A. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Kurniati, 2009). B. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja yang didefinisikan sebagai performing measurement adalah kualifikasi dan efisiensi perusahaan atausegmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periodeakuntansi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usahaformal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien danefektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan padaperiode waktu (Mulyadi, 2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian sasaran strategik manajemen selama periode tertentu (Mulyadi, 2009). 1) Balanced Scorecard Balanced Scorecard menurut etimologi terdiri dari dua katayaitu "kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced)." Kartu skoradalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerjaseseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skoryang hendak diwujudkan oleh personil di masa depan. Melalui kartuskor, skor yang hendak diwujudkan personil di masa depandibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya (Mulyadi, 2009). 2) Perspektif Balanced Scorecard Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi dan strategi perusahaan. Tujuan dan ukuran kinerja dalam Balanced Scorecard lebih dari sekumpulan ukuran kinerja finansial dan non-financial khusus, semua tujuan dan ukuran ini diturunkan dari suatu proses dari atas ke bawah (top down) yang digerakkan oleh misi dan strategi unit bisnis. Balanced Scorecard menekankan bahwa semua ukuran finansial dan non finansial harus menjadi sistem informasi untuk para pekerja di semua tingkat pada perusahaan. Di samping itu, Balanced Scorecard mampu merencanakan strategi pilihan untuk mewujudkanvisi dan misi perusahaan kedalam sasaran-sasaran strategis yang bersifat kualitatif, adapun tahapan untuk merencanakan strategisdalam kerangka Balanced Scorecard ialah sebagai berikut: Orientasi, Tahapan, Lingkup dan Koherensi. Survey, Pengumpulan Data dan Informasi (Mulyadi, 2009). Penelitian pengukuran kinerja Bulog Sub Divre Dumai ini didasari atas 4 perspektif, pada keuangan penulis menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai instrument pengukuran, pada perspektif pelanggan dan pertumbuhan/pembelajaran instrument pengukuran yang digunakan adalah kuesioner, dengan responden sebanyak 30 orang pelanggan pada perspektif pelanggan dan 14 orang karyawan pada perspektif pertumbuhan/pembelajaran, sedangkan pengumpulan data pada perspektif proses internal bisnis melalui wawancara dengan pimpinan perusahaan. Sebelum data kuisioner digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas untuk mengetahui tingkat kelayakan data penelitian. Uji Validitas Kuisioner di gunakan untuk menghitung nilai korelasi product moment dari setiap kuisioner yang di sebarkan, setelah itu di lakukan Uji reliabilitas bertujuan mengetahui tingkat ke akuratan data kuisioner, terakhir di lakukan Uji Kecukupan Data F-276
Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Lapangan atau Survey dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan melihat secara langsung dan lebih mendetail permasalahan yang akan diteliti, sehingga diperoleh data data atau informasi yang diperlukan. Pada tahap ini dilakukan dengan cara: Interview yaitu suatu cara mendapatkan data melalui wawancara langsung dengan orang yang berhubungan langsung dengan masalah. Pembuatan kuisioner bertujuan untuk mendapatkan data kualitatif yang akan di gunakan untuk mendapatkan bobot dari masing-masing perspektif. Kuisioner ini akan di sebarkan ke respondent di antaranya adalah karyawan Bulog Sub Divre Dumai. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Kuesioner (Pelanggan) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan suatu instrument. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur data variabel penelitian secara tepat. Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi realibilitas suatu alat ukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut, jika rendah maka alat tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. 1) Tingkat Harapan dan Kesetian Pelanggan Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan pada variabel Tingkat harapan dan kesetian pelanggan dapat di lihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Harapan Pelanggan No Item Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted Item no 1 19.5000 9.914.410.767 Item no 2 19.6667 8.230.629.713 Item no 3 19.5667 7.151.774.665 Item no 4 19.7000 8.286.537.731 Item no 5 19.6667 7.471.672.693 Item no 6 19.5667 7.564.315.834 Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Kesetian Pelanggan No Item Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted Item no 1 11.6667 3.747.402.829 Item no 2 11.8333 2.489.748.667 Item no 3 11.7333 2.271.671.712 Item no 4 11.8667 2.464.657.715 Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa dari keenam butir pertanyaan yang terdapat pada variabel tingkat harapan pelanggan dan 4 butir variable tingkat kesetian pelanggan menunjukkan koefisien kolerasi 0.300 terhadap total butir, sehingga butir pertanyaan tersebut di nyatakan valid. Artinya semua butir pernyataan untuk mengukur variabel tingkat harapan dan kesetian pelanggan sudah valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk kuesioner tingkat harapan dan kesetian pelanggan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Uji Realiabilitas Variabel Tingkat Harapan dan Kesetian Pelanggan Tingkat Harapan Pelanggan Tingkat Kesetiaan Pelanggan Cronbach s Alpha Based on Standardized 0.807 0.792 Cronbach s Alpha 0.770 0.793 Keterangan Reliabilitas sedang Realibiltas sedang Tabel 3 dapat diketahui bahwa butir pernyataan pelanggan Bulog Sub Divre Dumai semuanya reliabel. F-277
Melliana, Fitra B. Peta Strategi Balanced Scorecard Peta Strategi Balanced Scorecard merupakan suatu perencanaan strategi untuk mengintegrasikan dan mengkomunikasikan seluruh aspek keuangan maupun non keuangan dalam bentuk ukuran-ukuran kegiatan operasional dan mendeskripsikan proses asset-aset tak terwujud, seperti pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran sehingga memberikan hasil yang nyata dalam bentuk perspektif keuangan. Penentuan peta Strategi Balanced Scorecardmenunjukkan hubungan sebab akibat antara visi, misi dan strategi perusahaan serta sasaran-sasaran strategi dalam masing-masing perspektif. Setiap sasaran strategi pada masing-masing perspektif balanced scorecard yang dipilih Bulog Sub Divre Dumai harus dapat mengindikasikan adanya sebab akibat. Penentuan pada tahap visi dan misi dapat ditentukan dengan perumusan keuangan, pelanggan, bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Peta strategi bulog sub divre dumai dapat dilihat pada Gambar 1. Visi Visi Bulog Sub Divre Dumai adalah Menjadi Perusahaan yang Unggul dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Misi Misi Bulog Sub Divre Dumai adalah Memberikan Pelayanan Prima kepada Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Pokok, Mencapai Pertumbuhan Usaha yang Berkelanjutan, Menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Strategi Return On Equity Peningkatan Laba perusahaan Return On Investement Keuangan Rasio Efisiensi Peningkatan Harapan pelanggan Peningkatan Kesetiaan pelanggan Pelanggan Penurunan persentase barang atau hilang Memelihara Ketetapan waktu Proses Bisnis Internal Kepuasan Kerja karyawan Produktivitas Kerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Gambar 1 Peta Strategi Balanced Scorecard Bulog Sub Divre Dumai C. Penentuan Bobot Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard memungkinkan pengukuran yang lebih komprehensif, artinya pengukuran yang dilakukan menjadi lebih luas, tidak hanya terbatas pada pengukuran keuangan saja, melainkan juga pengukuran pada intangible asset seperti pelanggan, proses bisins internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. F-278
Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard Tingkat kepentingan perusahaan (dinotasikan dengan memberikan bobot) terhadap keempat perspektif Balanced Scorecard dan tujuan-tujuan strategis didalamnya harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pengukuran kinerja memberikan indikasi yang lebih terperinci dan terkait langsung dengan kepentingan perusahaan, maka semakin besar bobot yang berikan. Total bobot untuk keseluruhan hasil yaitu 100%. Proses pembobotan juga menggunakan peta strategis sebagai dasar acuan. Bulog Sub Divre Dumai yang telah beroperasi berfokus pada bagaimana proses dan cara menjalankan perusahaan penyedia jasa penyaluran beras bersubsidi dan pelayanan yang utuh kepada konsumen karena faktor inilah yang mendorong pertumbuhan dan menghasilkan keuntungan. Tabel penentuan bobot pada masing-masing tujuan dan ukuran strategis bulog sub divre dumai dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Penentuan Bobot Masing-Masing Tujuan Dan Ukuran Strategis Bulog Sub Divre Dumai Ukuran Strategis Tujuan Strategis Hasil utama (Lag Indicator) Keuangan (20%) - ROE (60%) F1 Pertumbuhan Penyaluran (100%) - ROI (20%) - Rasio Efesien (20%) Pelanggan (30%) - Tingkat Harapan pelanggan (50%) C1 Meningkatkan kepuasan pelanggan (100%) Proses bisnis internal (30%) I1 Penyaluran beras bersubsidi (50%) I2 Memelihara ketetapan waktu penyaluran (50%) Pertumbuhan dan Pembelajaran (20%) P1 Meningkatkan kepuasan karyawan (50%) P2 Produktivitas karyawan (50%) - Tingkat Kesetian pelanggan (50%) - Laporan kompali (50%) - Laporan status penyaluran (50%) - Indeks kepuasan dan inisiatif karyawan (50%) - Laba bersih Jumlah karyawan (50%) D. Evaluasi Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Balanced Scorecard Pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan pada empat perspektif balanced scorecard sangat memuaskan. Hal ini terlihat dari skor akhir pencapaian target sebesar 91,87 %. Kinerja perusahaan yang baik ini tidak lepas dari pengaruh peranan pimpinan perusahaan dalam mengelolah perusahaan tersebut dan juga target yang digunakan merupakan target yang cukup tinggi atau maksimal. Kinerja perusahaan pada perspektif keuangan telah mencapai 99,7% I dari target yang ditentukan. Angka ini menunjukkan cukup tinggi pertumbuhan dan penjualan dari tahun 2012 ke tahun 2013.Pada perspektif keuangan Bulog Sub Divre Dumai menunjukkan perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Kinerja perspektif pelanggan juga memiliki persentasi sangat baik dalam hal memuaskan pelanggan, kinerja perspektif pelanggan berada diatas target perusahaan, yaitu mencapai 110% dari target yang diharapkan yaitu 100%. Perushaan dapat dikatakan belum cukup baik membangun kinerja dalam perspektif proses bisnis internal karena kinerja perusahaan ditinjau dari perspektif bisnis internal, yang pencapaian kinerjanya 83,77% dari target yang diharapkan yaitu 100%. Kontribusi pencapaian target diberikan oleh sasaran strategis penurunan persentase penyaluran beras bersubsidi dan memelihara ketetapan waktu penyaluran. Pencapaian target pada perspektif ini perusahaan perlu memberikan perhatian khusus pada sasaran strategis memelihara ketetapan waktu penyaluran. Pada sasaran ini menunjukkan hasil pencapaian dibawah target yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 82% dari 97% yang ditargetkan perusahaan. Akan tetapi pada sasaran strategis persentase penyaluran beras bersubsidi pada perspektif ini, perusahaan mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu pencapaian target 0,0083% dari yang ditargetkan perusahaaan. Perusahaan hanya berhasil mencapai target yang ditetapkan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebesar 95,95% dari target. Pencapaian target pada perspektif ini perusahaan perlu memberikan perhatian khusus pada sasaran strategis produktivitas karyawan. F-279
Melliana, Fitra Tabel 5 Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Balanced Scorecard Tujuan Strategis Ukuran strategis Hasil utama 2013 Target Pencapaian Target (%) Bobot (%) (Lag Indicator) Keuangan (20%) - ROE (60%) 42,75% 42% 101,8 12,00 F1 Pertumbuhan - ROI (20%) 38,47% 38% 101,2 4,00 penjualan (100%) - Rasio Efisien 91,65% 100% 91,65 4,00 (20%) Pelanggan (30%) C1 Meningkatkan kepuasan pelanggan (100%) Proses Bisnis Internal (30%) I1 Penurunan Persentase beras bersubsidi (50%) - Tingkat Harapan pelanggan (50%) - Tingkat kesetian pelanggan (50%) - Laporan komplain (50%) 66,3% 65,7% 0,0083 % 60% 60% 0,01% Score (%) 12,22 4,05 3,67 99,7 20 19,94 110,5 15,00 16,75 109,5 15,00 16,43 110 30 33 83 15,00 12,45 I2 Memelihara ketetapan waktu penyaluran (50%) Pertumbuhan dan pembelajaran (20%) P1 Meningkatkan kepuasan karyawan (50%) P2 Produktivitas karyawan (50%) - Laporan status penyaluran (50%) - Indeks kepuasan dan inisiatif karyawan (50%) - Laba bersih Jumlah karyawan 82% 3 1.616.1 42 97% 3 1.700. 800 84,54% 15,00 12,68 83,77 30 25,13 100 10 10,00 91,87 10 9,19 95,95 20 19,19 TOTAL SKOR BSC 97,26 IV. PENUTUP Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penelitian pengukuran kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard pada Bulog Sub Divre Dumai dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengukuran kinerja Bulog Sub Divre Dumai secara komprehensif adalah: a. Kinerja Perspektif Keuangan diukur dengan menggunakan tiga indikator rasio keuangan yaitu: Return On Invesment (ROI), Rasio Efisiensi dan Return On Equity (ROE). Secara umum pada perspektif keuangan menunjukkan hasil yang sudah maksimal. b. Kinerja Perspektif Pelanggan diukur dengan dua indikator yaitu tingkat harapan pelanggan dan kesetian pelanggan. Secara umum pada perspektif pelanggan menunjukkan hasil yang sangat baik. c. Kinerja Perspektif Proses Bisnis Interal diukur dengan dua indikator yaitu penurunan persentase barang rusak dan memelihara ketetapan waktu penyaluran, perusahaan sudah baik dalam menurunkan persentase jumlah barang yang rusak, namun pada indikator memelihara ketetapan waktu penyaluran perusahaan belum memperoleh hasil yang maksimal berada dibawah target yang di tetapkan perusahaan. d. Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan diukur dengan menggunakan dua indikator yaitu: Indeks Kepuasaan dan inisiatif karyawan dan produktivitas karyawan. Hasil survei terhadap karyawan menunjukkan karyawan sangat puas terhadap kebijakan perusahaan selama mereka bekerja, dan produktivitas karyawan pun meningkat dari tahun 2012 ke tahun 2013 namum belum mencapai target yang ditetapkan perusahaan. F-280
Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard 2. Kinerja Bulog Sub Divre Dumai secara keseluruhan adalah cukup baik dengan total skor hasil pengukuran 97,26%, dimana : a. Perspektif Keuangan memberikan konstribusi skor sebesar 19,94%. b. Perspektif Pelanggan memberikan konstribusi skor sebesar 33%. c. Perspektif Proses Bisnis Internal memberikan konstribusi skor sebesar 25,13%. d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran memberikan konstribusi skor sebesar 19,19%. DAFTAR PUSTAKA Kaplan, R.S., & David P.N., 1996, The Balanced Scorecard Transalting Strategy Into Action, Bostom, Harvard Business School Press. Kurniati, S.S., 2009, Analisis Kinerja Pelayanan Jasa Pest Control pada PT. Agricon Putra Citra Optima Aplikasi Konsep Balanced Scorecard, Skripsi tidak dipubliskan, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. Mulyadi, 2009, Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard, Universitas Gadjah Mada. F-281