BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat memberikan pengaruh kepada manusia dalam kehidupannya. Manusia mengalami perkembangan bertahap dalam kehidupannya, termasuk pada sisi lingkungan dan remaja. Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari konsepsi dan berlangsung terus sepanjang rentang hidup manusia (Santrock, Tej. Shinto B. Adelar, Sherly Saragih 2003:31). Ini berarti bahwa perkembangan merupakan tingkatan yang harus dilalui manusia sepanjang hidupnya. Perubahan ini meliputi perubahan kognitif dan sosialemosional. Manusia mengalami masa perkembangan dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa. Masa remaja dibatasi oleh umur dari seseorang sehingga dapat dikatakan usia remaja. Terdapat pembatasan usia pada masa remaja yang dibagi menjadi beberapa bagian rentang waktu, pembagian tersebut yaitu masa remaja awal, masa remaja pertengahan dan masa remaja akhir. Desmita memberikan batasan usia bagi masa remaja yaitu batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir (2005:190). Sedangkan siswa Sekolah Menengah Atas berusia antara 15-19 tahun maka dapat dikatakan siswa SMA termasuk kedalam masa remaja. Masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, sosial (Santrock, Tej. Shinto B. Adelar, Sherly Saragih 2003:31). Saat ini pergaulan remaja semakin luas, tidak jarang pengaruh negatif juga datang kepada remaja, walaupun ada juga pengaruh positif yang muncul. Pengaruh-pengaruh tersebut datang dari berbagai sisi lingkungan anak berada, misalnya saja 1
2 dari lingkungan sosial pergaulan dengan teman-temannya, lingkungan keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat atau tetangga. Pengaruhpengaruh negatif dan positif tersebut tentu saja juga ikut mempengaruhi perkembangan remaja dalam menjalankan tugas perkembangannya. Setiap manusia akan berkembang sepanjang hidupnya begitu juga dengan remaja. Perkembangan yang terjadi secara terus-menerus tersebut merujuk pada tugas untuk berkembang pada setiap individu. Tugas perkembangan yang dimaksud dijelaskan oleh Havighurst dalam Hurlock (Tej. Med. Meitasari dan Muslicah) bahwa: Tugas perkembangan adalah tugas yang timbul pada atau sekitar periode kehidupan individu tertentu, keberhasilan melakukannya menimbulkan kebahagiaan dan keberhasilan pelaksanaan tugas lainnya kelak, sedangkan kegagalan menimbulkan ketidakbahagiaan, ketidaksetujuan masyarakat, dan kesulitan dalam pelaksanaan tugas lainnya kelak (1978:40). Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa tugas perkembangan merupakan fase-fase yang harus dilalui individu pada umurnya dengan didasarkan pada usianya dan apabila individu berhasil mencapainya akan menimbulkan kebahagiaan dan kelancaran melaksanakan tugas perkembangan selanjutnya. Pencapaian tugas perkembangan setiap individu harus terpenuhi agar individu tersebut merasakan bahagia dan dapat menjalani kehidupannya secara menyenangkan. Remaja terus tumbuh dan berkembang membutuhkan dukungan dari sekitarnya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketercapaian dari masing-masing tugas perkembangan individu, salah satunya adalah kualitas lingkungan sosial teman sebaya. Mengenai lingkungan sosial, Bimo Walgito (1999: 27) menyatakan Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi individu dengan individu lain. Pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa lingkungan sosial adalah lingkungan disekitar individu yang menimbulkan dinamika interaksi kepada individu.
3 Kualitas lingkungan sosial yang didalamnya terdapat teman sebaya sangat mempengaruhi remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Pada masa remaja, remaja sangat aktif pada kelompok teman sebayanya, hingga kadang remaja lebih memilih bersama temantemannya daripada berkumpul dirumah bersama keluarganya. Lingkungan teman sebaya dapat disebut sebagai kelompok teman sebaya yang berarti kumpulan beberapa orang yang berumur hampir sama. Kualitas lingkungan sosial teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja itu sendiri. Layanan bimbingan dan konseling sudah dilaksanakan di sekolah, maka seharusnya para siswa sudah mencapai tugas perkembangan yang seharusnya mereka lalui. Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 8 Surakarta pada tanggal 7 Februari 2015, menunjukkan bahwa kenyataannya tidak sedikit siswa yang belum memenuhi aspek-aspek pencapaian tugas perkembangan. Misalnya pada aspek landasan hidup religius, beberapa siswa masih tidak menjalankan sholat tepat waktu atau bahkan lebih memilih jajan bersama teman-temannya daripada sholat dhuhur disekolah pada waktunya. Selain itu pada landasan perilaku etis, siswa masih tidak disiplin, misalnya terlambat masuk sekolah, dan berpakaian kurang rapi. Pada aspek kematangan emosi, siswa masih sering cemas saat menghadapi ujian dan sulit untuk mengemukakan pendapat. Hal-hal yang dilakukan siswa tersebut tidak terlepas dari pengaruh temanteman disekitarnya khususnya dilingkungan sekolahnya. Teman-teman sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa, dengan kata lain berdasarkan kenyataan tersebut tugas perkembangan siswa belum tercapai secara optimal. Berdasarkan kesenjangan inilah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DITINJAU DARI KUALITAS LINGKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA.
4 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kota Surakarta? 2. Bagaimana kualitas lingkungan sosial teman sebaya siswa kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta? 3. Apakah kualitas lingkungan sosial teman sebaya berkontribusi pada tingkat pencapaian tugas perkembangannya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kota Surakarta. 2. Kualitas lingkungan sosial teman sebaya siswa kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta. 3. Kontribusi kualitas lingkungan sosial teman sebaya tersebut pada tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangannya. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan menambah kajian teori mengenai tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa ditinjau dari kualitas lingkungan sosial teman sebaya. 2. Manfaat Praktis Bagi kepala sekolah Memberikan wawasan pengetahuan kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah supaya potensi yang dimiliki pihak terkait (guru BK) dapat dikembangkan dan lebih produktif untuk diterapkan kepada siswa.
5 Bagi guru BK Selain itu dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh guru BK dalam membimbing siswa demi mencapai tugas perkembangannya dilihat dari kualitas lingkungan sosial teman sebaya siswa yang mengalami masalah.