BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Timbal telah diakui sebagai racun selama ribuan. tahun dan telah menjadi fokus dari regulasi kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam aktivitas sehari-hari kendaraan bermotor

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pantai Bentar merupakan objek wisata yang berada di kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

Pencemaran timbel Penyebab, dampak dan pencegahannya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan oleh Timah Hitam (Pb) yang ditimbulkan dari asap kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

GAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat di kota-kota besar terutama pada negara berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia semakin meningkat yang akan

PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS RISIKO KESEHATAN AKIBAT PAJANAN TIMBAL

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Mengganti Bensin Bertimbel Sebuah Resiko Politik atau Peyelamatan Generasi?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa

PENCEMARAN PUSARPEDAL, DEPUTI VII KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

TAHUN 2001, JAKARTA BEBAS BENSIN BERTIMBEL

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. lainnya baik dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. (1)

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

Budiyono, Budi Haryanto... : Korelasi Timbal dalam darah dan Tingkat Kecerdasan...

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Timbal (Pb), Daun Mahoni (Swietenia mahagoni), Daun Mangga (Mangifera indica l)

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang

Bab I Pendahuluan. Gambar I.1 Bagan alir sederhana sistem pencemaran udara (Seinfield, 1986)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

LEAD POISONING IN CHILDREN

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

PENGARUH UMUR TANAMAN LIDAH MERTUA ( Sansevieria sp. ) DALAM MENYERAP TIMBAL DI UDARA ABSTRAK

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

Budiman F. Saragih, Pembimbing Utama: Freddy Tumewu A., dr., MS

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, yang memberikan kontribusi 7.1 juta kematian per tahun. 1

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

Oleh: CHRISNIA OCTOVI X

Hubungan Kadar Plumbum (Pb) Dalam Darah dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah di SDN Grinting 01 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN PADA PEKERJA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM DI CV. BONJOR JAYA, CEPER, KLATEN

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Timbal telah diakui sebagai racun selama ribuan tahun dan telah menjadi fokus dari regulasi kesehatan masyarakat di banyak negara maju dan perkembangannya lebih baik dari abad lalu. Timbal berbahaya bila ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan karena logam tersebut mempunyai sifat merusak jaringan tubuh makhluk hidup. Sumber keracunan timbal bisa berasal dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar bertimbal dan juga dari biji logam hasil pertambangan, peleburan, pabrik pembuatan timbal atau recycling industri, debu, tanah, cat, mainan, perhiasan, air minum, permen, keramik, obat tradisional dan kosmetik (DHOCNY, 2007) Saat ini pencemaran timbal terjadi di mana-mana. Di Semarang dan Makassar kadar timbal di udara mencapai 9 µg/m 3, Banjarmasin 8.7 µg/m 3, di Bandung dan Yogyakarta mencapai 2 µg/m 3. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di berbagai kota di Indonesia sangat buruk. Berbagai parameter pencemar terutama partikel debu yang diemisikan oleh berbagai

2 aktivitas kota terutama transportasi menjadi penyebab buruknya kualitas udara karena menggunakan bensin bertimbal (KPBB, 2006). Timbal dapat merusak perkembangan otak pada anakanak, menghambat tumbuh-kembang anak, serta dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal, sistem kardiovaskuler, saluran pencernaan bahkan dapat menyebabkan kematian (Vance et al., 2005). WHO menyatakan tidak ada ambang batas paparan timbal di udara maupun di dalam darah mengingat sifatnya sebagai logam berat dan neurotoksik. Sedangkan menurut CDC di Amerika Serikat menetapkan bahwa untuk anak-anak kadar timbal dalam darah (BLL) yang tinggi adalah 10 mikrogram per desiliter (µg/dl) (Preventing Lead Poisoning in Young Children, 2005) namun ada buktibukti bahwa dampak negatif dapat terjadi pada tingkattingkat yang lebih rendah dari kadar itu (Schwartz, 1994). Timbal yang terserap oleh anak, walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Sistem saraf dan pencernaan anak dan remaja masih dalam tahap

3 perkembangan, sehingga lebih rentan terhadap timbal yang terserap. Anak dapat menyerap hingga 50% timbal yang masuk ke dalam tubuh, sedangkan orang dewasa hanya menyerap 10-15%.(Prigi, 2006) Hubungan antara status timbal dan fungsi kognitif pada anak-anak dan remaja telah jelas ditunjukkan selama 20 tahun terakhir. Paparan timbal dikaitkan dengan beberapa aspek perkembangan dan status kognitif. Sejumlah data telah dihasilkan dari studi crosssectional dan prospektif menunjukkan hubungan negatif antara IQ anak, darah dan dentin timbal. Berbagai penelitian juga berusaha untuk membuktikan adanya efek timbal pada prestasi sekolah dan perilaku kognitif maupun domain fungsional lebih sepsifik, seperti memori, atensi, atau perkembangan motorik (Kordas et al., 2006). Ruff et al., (1996) melaporkan bahwa terdapat adanya hubungan antara paparan timbal dengan perilaku kognitif anak usia 18-30 bulan di New York, sedangkan penelitian lain yang dilakukan terhadap 278 anak Afrika-Amerika menyatakan bahwa paparan timbal pada awal kehidupan berpengaruh terhadap IQ anak. (Min et al., 2009) Di Indonesia sendiri juga telah dilaksanakan penelitian yang melaporkan bahwa terjadi perbedaan skor

4 memory task, recall, dan recognition pada kelompok timbal darah tinggi dengan kelompok timbal darah rendah di populasi penguji kendaraan bermotor kota Surabaya dan kabupaten Sidoarjo. Sampai saat ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh kadar timbal dalam darah terhadap kemampuan kognitif pada remaja, terutama berbagai daerah di Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Pajanan timbal yang meningkat akhir-akhir ini akan berdampak terhadap kesehatan. 2. Kesadaran masyarakat akan bahaya timbal khususnya pada kelompok berisiko masih kurang. 3. Belum banyak dilakukan penelitian mengenai pengaruh pajanan timbal udara terhadap status kognitif pada usia remaja.

5 1.3 Pertanyaan penelitian Apakah terdapat hubungan kadar Pb darah dengan gangguan kognitif pada remaja jalanan? 1.4 Tujuan penelitian Mengetahui hubungan kadar Pb dalam darah dengan gangguan kognitif pada remaja jalanan 1.5 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui hubungan kadar Pb dalam darah dengan gangguan kognitif pada remaja jalanan 2. Hasil penelitian bisa menjadi acuan penelitian lebih lanjut tentang gangguan kognitif pada remaja jalanan yang terpapar timbal 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai pengaruh timbal terhadap gangguan kognitif yang penulis temukan dapat dilihat pada tabel 1. Sebagian besar meneliti mengenai anak dan usia dewasa, dan penelitian mengenai usia remaja sangat sulit ditemukan.

6 Tabel 1. Keaslian penelitian Peneliti Judul Populasi Hasil Weuve et Cumulative Exposure Wanita Paparan timbal al.,2009 to Lead in Relation usia 30- pada wanita yang to Cognitive 55 tahun lebih tua Function in Older di USA menunjukkan Women penurunan kemampuan kognitif. Holly et Relationships among Anak usia Terdapat adanya al., 1996 Blood Lead Levels, 18-30 hubungan antara Iron Deficiency, and bulan di paparan timbal Cognitive New York dengan perilaku Development in Two- kognitif anak Year-Old Children Min et Cognitive 278 Anak Paparan timbal al.,2009 Development and Low- ras pada awal Level Lead Exposure Afika- kehidupan in Poly- Amerika berpengaruh Drug Exposed terhadap IQ anak Children