BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan bahwa keunggulan suatu bangsa bertumpu pada keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. repormasi yang ditandai oleh proses perubahan diberbagai bidang kehidupan :

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi social, politik, dan budaya tetapi juga kesiapan diri dalam mengikuti laju pertumbuhan yang cepat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan tantangan jaman tersebut diatas maka proses globalisasi merupakan keharusan yang tidak mungkin dihindari, dengan berbagai resiko yang harus dihadapi. Dalam menghadapi era global diperlukan sumber daya manusia yang handal, produktif, efisien dan memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu bersanding dan bersaing dengan bangsa-banga lain. Pembentukan sumber daya manusia yang handal tersebut salah satunya melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sebagaimana dirumuskan di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999 yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif. Terampil, disiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani 1

2 Di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 juga dinyatakan bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadidi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab (UU SIDIKNAS. 2003: Pasal 3). Untuk mencapai tujuan itu berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Upaya peningkatan mutu pendidikan tersebut dilaksanakan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama dalam mendorong keberhasilan pembangunan. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui peningkatan kualitas guru. Hal ini karena guru adalah orang yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam proses pembentukan sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas guru sudah sering dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai bentuk pembaharuan pendidikan. Selain itu peningkatan kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri sendiri. Oleh karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan

3 kemampuan yang diperlukan guna peningkatan kualitas kerja sebagai pengajar professional. Dengan demikian pendidikan akan selalu berkenan dengan upaya pembinaan manusia, dan keberhasilannya sangat bergantung kepada unsur manusianya. Dimana unsur manusia adalah pelaksana pendidikan yaitu guru yang merupakan komponen yang sangat menentukan didalam proses peningkatan kecerdasan bangsa. Guru didalam sejarah perkembangan bangsa serta perjuangan revolusi Indonesia telah memegang peranan yang sangat penting. Di dalam era globalisasi dan era informasi ini sudah tentu guru sebagai salah satu unsur dalam proses pembelajaran akan berubah. Perubahan tersebut menuntut profesi guru sebagai profesi yang dihormati dan memiliki potensi dasar kuat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profesi guru mempunyai peranan penting dan strategis, karena guru sebagai demonstrator, mediator, fasilitator, administrator, evaluator di dalam kelas. Disamping itu guru juga mempunyai jabatan, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Selain itu tugas guru juga adalam mengembangkan potensi siswa secara maksimal lewat penyajian mata pelajaran, sehingga memiliki nilai dalam karakteristik tertentu dalam materi tersebut. Untuk tantangan yang dihadapi oleh guru diatas tanpa kecuali guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sidoharjo Wonogiri. Dimana dalam menjalankan tugasnya, guru harus bersikap professional, dalam arti setiap langkah dan tingkah lakunya ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru dituntut untuk dapat menciptakan situasi

4 yang menyenangkan dan sekaligus mempersiapkan anak didik untuk menghadapi era globalisasi dan tantangan zaman. Pada kenyataannya sikap professional ini harus ditunjang oleh beberapa factor, diantaranya; kualitas akademik yang pernah ditempuhnya, wawasan dan lingkungan yang mempengaruhi hidupnya. Hal itu berarti dalam meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka pembangunan nasional menyongsong abad 21, serta menghadapi era globalisasi, reformasi dan informasi yang semakin deras akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kemajuan iptek secara langsung maupun tidak langsung berdampak positif dan negatif bagi pendidikan, untuk itu diperlukan sumber daya Pembina dan pendidik manusia yang berkualitas, yang dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas pula. Kualitas pendidikan yang baik akan mempengaruhi wawasan atau pandangan seorang guru. Kemampuan guru sebagai tenaga pendidik baik secara personal, social, maupun professional harus benar-benar dipikirkan, karena pada dasarnya guru sebagai pendidik merupakan tenaga lapangan yang langsung menangani pelaksanaan pendidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. Peranan guru sebagai pengajar lebih berorientasi sebagai pemimpin kegiatan proses belajar mengajar, dimana ia harus merencanakan, mengorganisasikan dan mengawasi kegiatan belajar mengajar. Guru harus dapat memilih dan menetapkan metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa serta lingkungan dan kondisi yang ada pada saat kegiatan belajar mengajar itu berlangsung.

5 Kenyataan di lapangan ternyata belum menggambarkan hasil kinerja guru yang optimal. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya para guru yang kurang memperhatikan hasil kerjanya, kebanyakan dari mereka bersikap dan bekerja apa adanya untuk sekedar melaksanakan tugas dan kewajibannya yang bersifat rutinitas. Hal itu karena tingkat kesejahteraan guru yang masih rendah, sehingga guru sering tidak hadir, malas mengoreksi tugas siswa, sering terlambat atau kurang tingginya kesadaran terhadap waktu, kebiasaan hidup santai, kurang sungguh-sungguh dan kurang memiliki komitmen terhadap pekerjaannya. Berbagai keadaan itu menyebabkan etos kerja guru rendah dan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan. Belum lagi fasilitas belajar mengajar yang kurang memadai seperti laboratorium, computer, perpustakaan, sarana olah raga, kurangnya interaksi antara kepala sekolah dengan guru, persaingan tidak sehat antar sesama guru dan lain-lain, mengakibatkan lingkungan sekitar bekerja tidak kondusif, akhirnya akan berdampak kepada hasil prestasi siswa rendah,. demikian itu salah satu penyebabnya adalah kinerja guru yang belum optimal. Berdasarkan hasil pencapaian prestasi siswa yang rendah, guru diharapkan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya agar mencapai standart yang optimal, dengan berbagai usaha yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Kinerja seorang guru banyak dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya motivasi kerja guru, iklim organisasi, etos kerja, kepuasan kerja dan iklim kerja sekolah, peraturan pendidikan, system yang ada disekolah, kepemimpinan kepala sekolah dan lain-lain.

6 Kaitannya dengan motivasi kerja guru, masih banyak guru yang belum merasa puas dengan keberadaannya. Penyebab ketidak puasan tersebut diantaranya oleh penghasilan yang diterima belum mencapai sesuai dengan keperluan untuk biaya hidunya, terutama bagi guru laki-laki dimana secara sosial bahwa dia sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarganya. Pengaruh lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi, iklim organisasi dan iklim kerja yang ada disekolah tersebut. Iklim organisasi adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dan dilakukan secara terus-menerus. Yang di sebut iklim organisasi disini dapat berupa hubungan kekeluargaan atau gaya kepemimpinan dari kepala sekolah. Situasi kerja yang kurang kondusif membuat kinerja guru menjadi menurun, walaupun guru tersebut mencintai profesinya, tetapi karena iklim organisasi dan situasi kerja disekolah yang tidak kondusif, sikap yang dia lakukan menjadi acuh tak acuh dan rasa ketidakpuasan membuat kinerja guru menjadi menurun. Berdasarkan uraian diatas maka timbul niat penulis untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Sidoharjo Wonogiri Tahun 2013/2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya motivasi kerja guru SD di kecamatan Sidoharjo Wonogiri.

7 2. Iklim organisasi yang tidak kondusif. 3. Rasa kurang puas dengan penghasilan yang telah di peroleh. 4. Rendahnya kesejahteraan guru SD di kecamatan Sidoharjo Wonogiri. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak mungkin semua masalah akan dibahas. Dalam penelitian ini hanya dibatasi beberapa variabel dengan tujuan agar lebih terfokus dan hasilnya lebih jelas dan nyata. Masalah yang diteliti adalah: 1. Pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru 2. Pengaruh Iklim organisasi terhadap kinerja guru 3. Pengaruh Motivasi kerja guru dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipilih, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru? 2. Apakah ada pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru? 3. Apakah ada pengaruh motivasi kerja guru dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru?

8 E. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru 2. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja guru dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : Secara teoritis hasil penelitian ini merupakan bukti yang cukup kuat kaitannya antara motivasi kerja guru dan iklim organisasi terhadap kinerja guru, Dengan demikian dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka meningkatkan mutu guru pada Sekolah Dasar di kecamatan Sidoharjo Wonogiri. Secara praktik penelitian ini berguna untuk : 1. Meningkatkan mutu kerja guru dengan di dukung oleh motivasi kerja dan iklim organisasi sehingga menjadi guru yang professional khususnya guru SD kecamatan Sidoharjo Wonogiri. 2. Meningkatkan kinerja guru yang profesional dengan menciptakan suasana kerja yang harmonis dan menerapkan manajemen modern di SD kecamatan Sidoharjo Wonogiri. 3. Sebagai acuan jika ingin meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja guru.