PERKEMBANGAN PASAR GAUNG TAHUN 1978-2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YUDI HENDRAWAN 11020115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
PENDAHULUAN Pasar dapat diartikan sebagai tempat strategis bertemunya penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barangbarang yang mereka perjual belikan, pasar merupakan fasilitas publik yang sangat vital bagi perekonomian suatu Daerah. selain sebagai pusat perbelanjaan, Pasar juga menjadi pusat bagi tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kemungkinan memperluas sebuah pasar tergantung dari hasil Restribusi yang dikumpulkan oleh pedagang kepengurus pasar. 1 Pasar dapat dimaknai dalam artian yang komgrit dan abstrak. dalam artian kongrit, pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan pedagang untuk melakukan transaksi serta barang dan jasa yang terdapat di sana. Sedangkan dalam arti abstark pasar dapat diartikan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi penawaran yang berupa contohcontoh barang. Dalam pasar terdapat tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu: penjual, pembeli, dan barang. Pasar juga berfungsi sebagai pusat ekonomi, rekreasi dan pertemuan sosial serta pertukaran informasi. 2 Pasar Gaung merupakan pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok. struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. karena itulah Pasar Gaung dikategorikan kedalam pasar satelit. 3 Pasar satelit merupakan pasar yang didukung oleh pemerintah karena pasar satelit sesuai dengan rencana pasar induk. pasar satelit merupakan pasar pembantu salah satunya Pasar Gaung untuk membantu pasar-pasar besar, Kegiatan pertukaran barang dan jasa seperti umumnya yang dilakukan demi menopang kebutuhan hidupnya sebagai manusia, yang menjadi daya tarik pasar satelit ialah lokasi kegiatan pertukaran barang dan jasa dilakukan setiap hari, salah satunya adalah Pasar Gaung. 4 Sejak masyarakat datang dan menetap dari berbagai daerah di Gaung, Masyarakat di Gaung membayar sewa dari tanah yang di pakai kepada pihak PT. Pelindo. masyarakat yang berada disekitar Gaung menyewa tanah PT. Pelindo dengan harga sewa 90 rupiah / M 2 pertahun.. Selain dari tanah masyarakat, SD Muhammadyah juga membayar sewa tanah kepada PT. Pelindo. yang berada dikawasan Pasar Gaung. 5 Pasar Gaung ini berada di daerah yang sangat strategis dekat Pelabuhan Pantai Teluk Bayur. Pasar ini mulanya dari pelelangan ikan berada di Gaung tahun 1978. pasar ini salah satu pasar tradisional yang masih ada dan berkembang hingga sekarang. adanya Pasar Gaung memudahkan masyarakat yang berada didaerah Gaung, Teluk Kabung dan Sungai Bremas untuk berbelanja keperluan rumah tangga. Banyak juga masyarakat dari daearah lain seperti lubuk begalung, jundul dan cendana berbelanja ke pasar gaung. Itu dikarenakan jaraknya yang begitu dekat, untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga. 6 Kawasan pelabuhan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mencari penghidupan dari hasil laut itu sendiri. Masyarakat Gaung menjadikan laut untuk menunjang perekonomian masyarakat, ini terbukti dengan berdirinya tempat pelelangan ikan di kawasan Gaung. Dengan adanya tempat pelelangan ikan maka daerah Gaung menjadi suatu daerah yang berkembang dengan baik pada saat itu dan sampai saat sekarang ini. 7 Pasar gaung berkembang karena dikelola oleh masyarakat gaung dan partisipasi pedagang yang berada didaerah pasar gaung. masyarakat gaung membentuk LPM (lembaga pemberdayaan dan 1 Ahmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta PT: Raja Grafindo Persada), hal 141 2 Suhardi, Perkembangan Pasar Abai DI Kabupaten Solok 2001-2011, (STKIP PGRI Sumbar, 2009), hal 8 3 Gregorgi Mankiw, Pengantar Ekonomi 1 (Jakarta: Erlangga, 2003), hal 82 4 Kabar Kota New, Pasar Satelit (8Juli 2013) 5 Wawancara dengan Helmy, SH. di Gaung 26 Maret 2015 6 Wawancara dengan Edi Ahmad di Gaung 27 Maret 2015 7 Wawancara dengan Herman di Gaung 28 Maret 2015
masyarakatan) untuk mengelola pasar, dengan Ketua: H.Indra, Sekretaris: Muspardi SE, Bendahara: sulaiman. Untuk menunjang perekonomian serta memudahkan masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupan, maka pemuda Gaung mendirikan KUD (koperasi unit desa) agar masyarakat mudah untuk mendapatkan bantuan berupa uang dan tabungan.kud sangat terasa sekali dalam pengembangan pasar gaug. 8 Perkembangan Pasar Gaung dari tahun 1978-2014 berdampak dari segi wilayah, tempat serta para pedagang yang mulai menjual berbagai macam kebutuhan. Adapun pembangunan fisik dari Pasar Gaung tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat serta pedagang. Pembangunan fisik Ini terbukti dengan pembangunan kioskios tempat pedagang berjualan yang mana dulunya hanya beralaskan plastik sekarang sudah mempunyai tempat atau kios-kios masing-masing pedagang.serta menyediakan jalan untuk memudahkan pembeli melakukan transaksi jual beli di Pasar Gaung. Perkembangan pedagangnya yangmana dahulu hanya pelelangan ikan sekarang sudah banyak pedagang-pedagang yang berjualan kebutuhan rumah tangga 9 Berdasarkan uraian itulah penulis tertarik untuk menulis tentang Pasar Gaung kelurahan Gates Nan XX ini pada sebuah penelitian yang berjudul Perkembangan Pasar Gaung tahun 1978-2014. luasnya aspek permasalahan yang akan diteliti, maka perlu diberi batasan, yakni batasan spasial dan batasan temporal. Batasan spasial penelitian adalah Pasar Gaung Kecamatan Lubuk Begalung. Batasan temporalnya adalah dari tahun 1978-2014. Tahun 1978 dijadikan sebagai batasan awal karena tahun 1978 Pasar Gaung mengalami kemajuan dilihat dari sisi pedagang dan pengunjung yang ramai dari berbagai tempat. Sedangkan tahun 2014 merupakan batas akhir dari penelitian ini, karena sampai saat ini pasar Gaung masih berkembang. 1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pasar Gaung? 2. Bagaimana Perkembangan Pasar Gaung tahun 1978-2014? 3. Apa kontribusi keberadaan Pasar Gaung bagi Masyarakat sekitar? 1. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk: a. Menggambarkan Sejarah berdirinya pasar gaung. b. Menggambarkan Perkembangan Pasar Gaung tahun 1978-2014. c. Menggambarkan kontribusi keberadaan Pasar Gaung bagi masyarakat sekitar. 2. Manfaat Adapun manfaat dalam penulisan ini adalah: a. Bagi masyarakat Pasar Gaung, sebagai gambaran keadaan Pasar Gaung padang pada tahun 1978-2014 b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat meningkatkan dan menjaga hubungan interaksi dan komunikasi antar pedagang dan pengunjung c. Bagi peneliti berikutnya, sebagai wawasan tambahan dalam penulisan penelitian Karya-karya tersebut menjadi acuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: Febri yanti (2006) Sejarah Pasar Nagari Alahan Panjang kecamatan lembah gumanti periode orde baru Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat kajian dalam skripsinya menjelaskan tentang sejarah berdirinya Pasar Nagari Alahan Panjang dan perkembangan Pasar ini pada masa Orde Baru mulai dari pengaruh kebijakan presiden yang sedang berkuasa sampai pengelolahan dan pengadaan sarana dan prasarana Pasar Nagari Alahan Panjang. 10 8 Wawancara dengan Muspardi di Gaung 29 Maret 2015 9 Wawancara dengan Sofian di Gaung 30 Maret 2015 10 Febri yanti, Sejarah Pasar Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Periode Orde Baru tahun, skripsi (Padang : STKIP PGRI sumatera barat, 2006)
Ratna Sari (2012) Pasar Nagari Sungai Rumbai (1982-2011) Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan kajiannya menceritakan berdirinya pasar dan perkembangan pasar yang mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman dilihat dari dua periode serta dampak adanya Pasar terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Nagari Sungai Rumbai. 11 Citra Yulia Astuti (2011) Perkembangan Pasar Sasak Ranah Pasisie Pasaman Barat (1980-sekarang) Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat dengan kajian memeratakan perkembangan Pasar Nagari Sasak Ranah Pasisie Pasaman Barat mengalami kemajuan yang membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. 12 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan kaidah-kaidah penulisan sejarah, metode penelitian sejarah adalah suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu kegiatan pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (pengujian), interpretasi data dan historiografi.. 13 Tahap pertama Heuristik atau pengumpulan data, dengan melakukan wawancara, kemudian pengamatan, dan pengumpulan dokumen. Tahap ini diartikan pula sebagai usaha yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyusun fakta-fakta sejarah yang berhubungan dengan penulisan ini. Sumber sejarah yang diperoleh adalah sumber primer dan sumber sekunder yang berhubungan langsung dengan sumber penelitian. Sumber primer adalah sumber yang diperoleh melalui kesaksian dari pada seorang saksi dengan mata kepala sendiri 11 Ratna sari, Pasar Nagari Sungai Rumbai 1982-2011, skripsi (padang : STKIP PGRI Sumatera Barat, 2012) 12 Citra yulia astute, Perkembangan Pasar Sasak Ranah Pasisie Pasaman Barat 1980-Sekarang, skripsi (padang : STKIP PGRI Sumatera Barat 2011) 13 Mestika Zed. Metodologi Penelitian Sejarah, (padang: fakultas ilmuilmu sosial UNP, 2003) Hal 37 atau saksi dengan panca indra yang lain, atau dengan alat mekanis seperti dikatfon yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang diceritakan atau lebih dikenal dengan saksi pandangan pertama. Menurut Lincoln dan kuba yang dikutib moleong melakukan wawancara. 14 Tahap kedua, Kritik sumber, buktibukti sejarah adalah kumpulan fakta-fakta atau informasi-informasi sejarah yang sudah diuji kebenarannya melalui proses validasi yang dalam ilmu sejarah disebut kritik sumber. Ada dua jenis kritik sumber yaitu kritik internal dan kritik eksternal yaitu penulis melakukan pengujian terhadap keaslian dan keabsahan data. Data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan cara, pertanyaan wawancara tersebut dipertanyakan kembali di hari yang berbeda. Kritik eksternal ingin menguji otentisitas (keaslian) suatu sumber, agar diperoleh sumber yang sungguhsungguh asli dan bukan tiruan atau palsu, sedangkan kritik internal menguji lebuh jauh lagi menganalisis dokumen. 15 Tahap ketiga, Interpretasi yang berarti menafsirkan atau memberikan makna kepada fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah. Interpretasi melakukan analisis dan interpretasi atau penafsiran kembali terhadap data yangdidapatkan. Data yang diperoleh dilakukan pemilahan dan seleksi yang dianggaprelevan dengan kajian dan dapat dipercaya kebenarannya. 16 Tahap keempat yaitu Historiografi yakni penyajian data dan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi. 17 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT GAUNG A. Letak Geografis dan Penduduk Kelurahan Gates Nan XX merupakan salah satu dari 15 Kelurahan yang ada di Kecamatan Lubuk Begalung. Letak geografis Gates Nan XX berada diantara 0 58 LS 100 21 11 BT. Secara Administratif luas Gates Nan XX adalah 7,22 KM Kelurahan Gates Nan XX 14 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (bandung: PT. Remaja Rrosdakarya), Hal 391 15 Daliman A. Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta 16 Ibid Hal 72 17 Ibid Hal 81
adalah Kelurahan terluas dari semua Kelurahan yang ada di Lubuk Begalung. Secara geografis Gates Nan XX sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pelabuhan, pasar dan tempat pelelangan ikan Provinsi Sumatera Barat. 18 Secara Administratif Pemerintahan Lubuk Begalung berbatasan dengan: - Sebelah Utara berbatasan dengan Padang Timur dan Kecamatan Pauh, - Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Bungus Teluk Kabung - Sebelah Timur berbatasan dengan Lubuk Kilangan dan Bungus Teluk Kabung - Sebelah Barat berbatasan dengan Padang Timur dan Padang Selatan B. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur yaitu unsur masukan, unsur proses dan unsur hasil usaha Pendidikan merupakan wahana dan sekaligus cara untuk membangun manusia, secara umum dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keberhasilan pelaksanaan pembangunan SDM di kelurahan Gates Nan XX. Tingkat pendidikan sangat berperan penting dalam peningkatan kaualitas SDM manusia dalam rangka mengsukseskan pembangunan. Masyarakat Kecamatan Lubuk Begalung mempunyai jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan pembangunan sarana pendidikan yang menunjang kelancaran pendidikan dengan adanya TK, SD Negri dan SD Swasta Masyarakat Gates Nan XX mempunyai jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sarana pendidikan di kelurahan Gates Nan XX tahun 2005 sampai tahun 2014, terdapat tiga sekolah dasar dan dua taman kanakkanak di Gates Nan XX. 18 BPS. Kota Padang, Gates Nan XX dalam Angka 2014 Tentang Letak Geografis Lubuk Begalung C. Mata Pencaharian Ditinjau dari segi mata pencarian sebelum tahun 1990 Penduduk Gates Nan XX memiliki mata pencarian yang beragam. Mata pencarian penduduk terbanyak adalah nelayan. Masyarakat Gates Nan XX sangat berpengalaman dalam mencari ikan dilaut ini sangat berdapak kepada tingkat pendapatan masyarakat yang kurang mencukupi kehidupan sahari-hari. Setelah berkembangnya Pasar Gaung maka masyarakat Gaung juga banyak yang berdagang di Pasar Gaung. Pasar Gaung yang berada di Kecamatan Gates Nan XX merupakan pasar pembantu bagi Pasar Raya Padang, Pasar Gaung terletak di pinggiran Pantai Teluk Bayur. Pasar ini ada karena mulanya pelelangan ikan yang juga berada di daerah Gates Nan XX. Karena adanya pelelangan ikan ini maka daerah Gates Nan XX ramai di datangi terutama masyarakat Padang dan masyarakat luar Padang. untuk berbelanja dan berdagang di sekitar pelelangan ikan ini. Pasar sebagai tempat perdagangan biasanya berkembang pada tempat-tempat yang dilalui oleh jalur lalu lintas, demikian pula pada Daerah Gaung. Pasar Gaung terletak pada posisi yang cukup strategis, yaitu pada jalan utama yang mana banyak dilalui oleh kendaraan D.Keadaan Sosial Budaya Masyarakat Mengenal asal usul penduduk Gaung adalah dari daerah Pesisir Selatan dan ada juga dari daerah-daerah lainnya. Masyarakat Gaung mengelola hasil laut dan membuat tempat pemukiman warga di sepanjang bibir pantai pelabuhan Teluk Bayur dan akhirnya mereka menetap dan tinggal di Gaung. Setelah terjadi pertambahan warga di Gaung yang terdiri dari suku Koto, Piliang, Jambak, Tanjung, dan banyak lagi suku yang disusun oleh pemuka masyarakat Gaung. 19 Dilihat dari segi sosial budaya masyarakat Gaung, sangatlah beranekaragam. Penduduk Gaung mayoritas memeluk Agama Islam, fasilitas agama yang ada di Gaung terdapat 3 Mesjid dan 3 Mushola. Adapun masyarakat yang berbeda kepercayaan di Gaung merupakan masyarakat pendatang (trans) yang datang 19 Wawancara dengan Edi Ahmad di Pasar Gaung 27 Maret 2015
dari pulau jawa yang mendiami daerahdaerah pedalaman di Nagari Kanali, itupun tidak semua masyarakat pendatang beragama kristen hanya sebagian kecil. 20 PERKEMBANGAN PASAR GAUNG TAHUN 1978-2014 A. Awal Mula Berdirinya Pasar Gaung Tahun 1978-2014 Pasar Gaung ini berada di daerah yang sangat strategis dalam kawasan tanah Pelabuhan Teluk Bayur, yaitu jalan Padang- Painan tepatnya di Kelurahan Gates Nan XX. Pasar Gaung merupakan satu-satunya pasar yang masing berkembang di Gates Nan XX. Pasar ini mulanya dari pelelangan ikan berada di Pesisir Pantai Teluk Bayur, Pasar ini meluas hingga pinggiran jalan Padang-Painan. 21 Awal masuknya pendatang ke wilayah Gaung, mereka umumnya berasal dari daerah Pesisir Selatan, yang pada akhirnya menetap dan tingal di Gaung. Perkembangan pendatang yang sangat pesat serta aktifitas masyarakat yang dominan nelayan dan ditunjang dengan hasil tangkapan ikan yang begitu besar membuat masyarakat terdorong untuk menjual ikan yang pada mulanya hanya di pingir pantai Gaung. 22 B. Perkembangan Pasar Gaung Tahun 1981-1995. Pasar Gaung mengalami dua kali pembangunan pasar dan empat kali berganti pengurus Pasar. Pasar Gaung adalah salah satu pasar pembantu dari Pasar Raya. 23 Pasar Gaung ini terletak di daerah Gates Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung. Pasar ini dahulunya merupakan tempat pelelangan ikan karena di Gates ada tempat pelelangan ikan bagi Kota Padang. Pasar Gaung mengalami peningkatan baik dari segi pedagang dan pengunjung, sehingga pasar Gaung menjadi semakin banyak di kunjngi oleh pembeli dari berbagai tempat. Keberadaan Pasar Gaung tidak terlepas dari peranan para nelayan yang berada di pesisir pantai Teluk Bayur. 1. Pengelola Pasar Gaung Pasar Gaung merupakan salah satu aset daerah Gaung, oleh karena itu, Pasar Gaung dikelola oleh kelurahan dan pemuda setempat. Pengelola Pasar Gaung ini terdiri dari pengurus khusus Pasar, diambil dari unsur pemuda, ninik mamak, tokoh masyarakat, kelurahan Gaung dan Kecamatan Lubuk Begalung melalui musyawarah. 24 2. Kondisi Fisik Pasar Kondisi fisik pasar ini terus berlangsung, tetapi perkembangan pasar semakin sempit karena semakin bertambahnya pedagang dan mendirikan lapaknya di sepanjang jalan di pasar Gaung, kondisi ini membuat pasar Gaung menjadi sempit, karena hampir semua ruang yang berada di sepanjang jalan di pasar Gaung dipenuhi oleh pedagang yang datang dari berbagai daerah. Kondisi ini mengharuskan pedagang harus berbagi tempat dengan pedagang lain untuk menjual barang-barang daganganya. 25 3. Pedagang dan Pengunjung Pasar Pedagang resmi membayar sewa tempat yang mereka tempati kepada orang pemilik kios setiap tahunnya. Pemungutan sewa dipungut sendiri oleh pemilik tanah masing-masing, sehingga tidak diberikan kepada petugas pengelola pasar. Pedagang tidak resmi terdiri dari penjual hasil pertanian, biasanya adalah petani dari berbagai daerah yaitu solok, pesisir dan daerah lainnya yang menjual hasil ladang dan kebunnya. 26 C. Perkembangan Pasar Gaung tahun 1996-2014 Kondisi Pasar Gaung tahun 1996 sudah tidak mampu lagi menampung berbagai aktivitas di Pasar Tapan. Untuk itu, perlu adanya terobosan agar masyarakat Kelurahan Gates Nan XX memiliki pasar 20 Wawancara dengan Mukhlis di Pasar Gaung 28 maret 2015 21 Wawancara dengan H. Indra Dt. Rajo Lelo, SH. Di Gaung 29 Maret 2015 22 Wawancara dengan Rulisman di Gaung 29 Maret 2015 23 Wawancara dengan Muspardi di Gaung 29 Maret 2015 24 Wawancara dengan herman di Gaung 30 Maret 2015 25 Wawancara dengan Desmawati di Gaung tanggal 28 Januari 2016 26 Wawancara dengan Indra Dt. Rajo Lelo. SH, MM sebagai Ketua LPM di Gaung tanggal 25 Januari 2016
yang baru yang mampu menampung pedagang dan pengunjung yang dapat memberi kenyamanan pada pedagang dan pengunjung. Maka masyarakat yang tinggal di kawasan Gaung mengontrakan tanahnya kepada pedagang yang mau mengontrak untuk berdagang di Gaung. Rencana perkembangan Pasar Gaung ini dilakukan karena berkembangnya ekonomi masyarakat Gaung yang semakin membaik, dari hasil penangkapan ikannya. Perkembangan ekonomi ini mulai dirasakan oleh masyarakat tahun 1996-2014, membuat daya beli masyarakat juga meningkat. Meningkatnya daya beli ini diiringi dengan semakin komsumtifnya masyarakat Gaung 1. Pengelola Pasar Gaung Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), perlu menetapkan eputusan Camat tentang kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Gates Nan XX masa bakti 2012-2015. Pasar Gaung merupakan salah satu Pasar penghasil Ikan di Kota Padang, oleh karena itu Pasar Gaung dikelola oleh masyarakat Gaung, lembaga Pemberdayaan Masyarakat ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang. 27 2. Kondisi Fisik Pasar Bangunan pasar sudah permanen dan lebih luas dari bangunan pasar yang lama. Tahun 2013 masih dibutuhkan biaya untuk melengkapi sarana dan prasarana agar menjadi pasar yang lebih baik, karena lokasi yang tersedian sangat strategis, maka dari itu pembangunan terus dilakukan secara bertahap, seperti kantor LPM, Tempat parker dan Mesjid. Aktifitas perdagangan semakin besar dan akhirnya para pemuda dan tokohtokoh masyarakat gaung kemudian sepakat untuk memindahkan tempat jualan mereka yang awalnya hanya berada pada pinggir pantai ke sebuah tempat pelelangan ikan semi permanen yang terbuat dari kumpulan kayu dan batu di bangun memanjang. Tempat pelelangan ikan ini juga dijadikan sebagai tempat penampungan ikan sebelum di jual. 28 3. Pedagang dan Pengunjung Pasar Pasar Gaung menjadi alternatif bagi masyarakat Kota Padang khususnya masyarakat Gaung untuk memenuhi kebutuhan, baik pangan dan non pangan bagi masyarakat Gaung dan sekitarnya. Seluruh kebutuhan masyarakat tersedia di pasar Gaung, sehingga pasar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengunjung pasar Gaung biasanya sangat rami pada jam 06.00-05.00 wib, karena penduduk sekitar Gaung, seperti arai pinang, pampanagan, lubuk begalung mendatangi pasar pada waktu tersebut. Pasar bagi masyarakat Gaung, terutama yang bertempat tinggal di sekitar pasar bukan saja sebagai tempat berjul beli, tetapi sekaligus tempat melakukan interaksi dan komunikasi dengan masyarakat yang berada di sekitar pasar Gaung dan masyarakat yang berada di luar lingkungan pasar gaung. Pengunjung pasar Gaung yang berfungsi sebagai penjual dan sekaligus pembeli. D. Kontribusi Keberadaan Pasar Gaung Bagi Masyarakat Sekitar Pasar Gaung merupakan Pasar satelit di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang. Pasar Gaung ialah Pasar yang ada setiap hari, Pasar Gaung berperan penting bagi masyarakat Kota Padang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar Gaung juga berfungsi sebagai mata pencaharian oleh masyarakat Gaung itu sendiri. Masyarakat Gaung banyak juga yang berdagang di Pasar Gaung ini. Bagi masyarakat Gaung yang memiliki tanah di sekitar Pasar memanfaatkan tanah mereka untuk di sewakan untuk pedagang. Pasar Gaung merupakan tempat bertransaksi jual beli oleh masyarakat Gaung dan daerah luar kota padang 27 SK Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2002 28 Wawancara dengan Indra DT. RAJO LELO. SH, MM sebagai Ketua LPM di Gaung tanggal 25 Januari 2016
Kesimpulan Sejak masyarakat datang dan menetap dari berbagai daerah di Gaung, Masyarakat di Gaung membayar sewa dari tanah yang di pakai kepada pihak PT. Pelindo. masyarakat yang berada disekitar Gaung menyewa tanah PT. Pelindo dengan harga sewa 90 rupiah / M 2 pertahun.. Selain dari tanah masyarakat, SD Muhammadyah juga membayar sewa tanah kepada PT. Pelindo. yang berada dikawasan Pasar Gaung. Pasar Gaung berada di daerah yang sangat strategis di Pantai Teluk Bayur. Pasar Gaung merupakan pasar yang mulanya dari pelelangan ikan yang berada di Gaung tahun 1955. Pasar Gaung awal berdiri hanyalah pasar sayur di daerah Gaung. Tetapi dilihat pada saat sekarang Pasar Gaung sudah maju dan berkembang. Pada tahun 1978 Pasar Gaung mengalami perkembangan, pemuda dan pemuka masyarakat membangun kios atau lapak Untuk pedagang dengan ukuran 4 x 5 m dan los dengan ukuran lebih kurang 22 x 10 m yang telah di sediakan oleh pemuda Gaung. dan ada juga masyarakat yang berjualan di emperan atau halaman rumahnya. Pasar Gaung mengalami peningkatan baik dari segi pedagang dan pengunjung, sehingga pasar Gaung menjadi semakin banyak di kunjngi oleh pembeli dari berbagai tempat. Keberadaan pasar gaung tidak terlepas dari peranan para nelayan yang berada di pesisir pantai Gaung. awal masuknya para pendatang ke wilayah gaung, mereka umumnya berasal dari daerah rantuan Pesisir Selatan, yang pada akhirnya menetap dan tingal di gaung. Perkembangan pendatang yang sangat pesat serta aktifitas masyarakat yang dominan nelayan dan ditunjang dengan hasil tangkapan ikan yang begitu besar membuat masyarakat terdorong untuk menjual ikan yang pada mulanya hanya di pingir pantai gaung Pasar Gaung merupakan Pasar Pembantu di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang. Pasar Gaung ialah Pasar yang ada setiap hari, Pasar Gaung berperan penting bagi masyarakat Kota Padang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar Gaung juga berfungsi sebagai mata pencaharian oleh masyarakat Gaung itu sendiri. Masyarakat Gaung banyak juga yang berdagang di Pasar Gaung ini. Bagi masyarakat gaung yang memiliki tanah di sekitar Pasar memanfaatkan tanah mereka untuk di sewakan untuk pedagang. Pasar Gaung merupakan tempat bertransaksi jual beli oleh masyarakat Gaung dan daerah luar kota padang. Saran Dengan adanya pasar dan tempat pelelangan ikan di Gates Nan XX ini, dapat membawa perubahan yang lebih baik dan maju lagi dalam perkembangan pasar di kota Padang, terutama sekali Pasar Gaung sendiri. Agar pasar Gaung semakin ramai di kunjungi pembeli dan pedagang yang berada, baik luar Kota padang maupun di Kota Padang sendiri, Maka Pasar Gaung harus ditambah kios dan los tempat pedagang dikarenakan semakin ramainya pedagang yang ada di Pasar Gaung. Ramainya pengunjung Pasar Gaung juga menyebabkan lahan parkir menjadi sempit sehingga perlu perluasan lahan parkir di Pasar Gaung tersebut. Bertujuan untuk memperlancar transaksi jual beli di Pasar Gaung. Menyediakan tempat sampah yang memadai atau menyediakan tempat pengolahan sampah agar sampah di Pasar Gaung tidak lagi berserakan.. DAFTAR PUSTAKA A. Arsip wawancara dengan masyarakat Gaung, Kelurahan Gaung, LPM Gaung, KUD Gaung. Dokument Rekapitulasi Kontrak-Kontrak Penduduk di Teluk Bayur milik PT. Pelindo Data Kantor Kelurahan Gates Nan XX tentang Jumlah Pedagang, Sarana dan Prasarana Pasar Gaung. B. Buku Ahmad Mujahidin. 2013. Ekonomi Islam. Jakarta PT: Raja Grafindo Persada. Clifford Greetz. 1997. Penjaja dan Raja. Jakarta. Gramedia. Daliman A. 2002. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: ombak. Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Gregorgi Mankiw. 2003. Pengantar Ekonomi 1 Jakarta: Erlangga, Koenjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan Indonesia Jakarta: Riambatan Marbun. 1979. Kota Indonesia Masa Depan, Yogyakarta.
Mestika Zed. 2003. Metodologi Penelitian Sejarah. Padang: Fakultas Ilmu- Ilmu Sosial UNP. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rrosdakarya Freek Colombijn, 2006, Paco-Paco Kota Padang, Yogyakarta C. Skripsi Citra yuliastuti (2011) perkembangan pasar sasak ranah pasisie pasaman barat. Padang: Skripsi Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Fikri wulan sari (2012) perkembangan pasar alai padang Tahun 1970-2008 Padang: Skripsi Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Febri yanti (2006) Sejarah Pasar Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Periode Orde Baru Felia Siska, (2014) Keberadaan Pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung Tahun 1998-2013. Padang : Skripsi Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat. Suhardi. 2009. Perkembangan Pasar Abai DI Kabupaten Solok 2001-2011 Padang: Skripsi Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Zusmelia. 2007.Ketahanan (persistence) pasar nagari di minangkabau dalam ekonomi dunia: kasus pasar kayu manis (cassiavera) di minangkabau, provinsi sumatera barat. Bogor: Disertai Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor