PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BUDAYA ORGANISASI TERHADAP IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING IN KANTOR DISTRIBUSI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Februari, pukul 19:57 WIB)

Vira Dwimadyasari 1, Ade Irma Susanty Ph.D 2

PENGARUH FAKTOR FAKTOR BUDAYA ORGANISASI MENURUT DENISON TERHADAP LEARNING ORGANIZATION DI PT AKSES NUSA KARYA INFRATEK BANDUNG

Kata kunci: individu, organisasi, teknologi, knowledge management, knowledge sharing.

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KNOWLEDGE SHARING DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Hotel Gajah Mada Graha Malang)

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA PADANG

vii Universitas Kristen Maranatha

Nur Septi Aqmarina Hamidah Nayati Utami Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1124

ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LEVEL OF INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK DANAMON DIVISI SEMM AREA NGAWI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Andika, et al,. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan...

Budiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak. Kondominium Kintamani dengan memiliki 4 Tower yaitu Tower A, Tower B, Tower C,

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

Oleh : Deny Bagus Aristanto 1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Organisasi Pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

TESIS PENGARUH DAP. Oleh NOOR HIKMAH PROGRAM STUDI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ENYKA CUMALLA SARI B100

Supriyatin, Mieke Miarsyah, Melia Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

Ari Soeti Yani Rinaldo Program Studi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN CABANG PEKANBARU RAYON PANAM

Riska Amelia, Masruroh

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan

ABSTRAK. Kata kunci: sistem presensi finger print, kualitas informasi perhitungan penggajian dan pengupahan. vii

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN : Studi pada Kantor BP3TKI Bandung

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI YOKOBENTO CABANG KOTA BEKASI

PENGARUH INDIVIDU, ORGANISASI, DAN TEKNOLOGI TERHADAP KNOWLEDGE SHARING DI KANTOR PUSAT BPJS KETENAGAKERJAAN

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, ISSN:

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

POLITENIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat

ABSTRACT. Keywords : User Involvement, Users Capability, Top Management Support, Accounting Information System Performance. viii

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3072

ABSTRAK. Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

Melisa Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Indonesia, (021) ,

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ACEH BARAT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN WARUNK UPNORMAL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Melihat hasil penelitian seperti di atas maka ada beberapa saran yang diberikan untuk peningkatan komitmen organsiasi di PT Telkom Tbk Kantor Divre V

Kathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI,KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA DOSEN AKADEMI PARIWISATA MEDAN TESIS.

ABSTRAK. Kata Kunci: Motivasi, Kecerdasan spiritual, dan Kinerja.

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Penilaian Knowledge Management System Readiness Di Perusahaan G Berdasarkan Faktor People, Process, Dan Technology

ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE

LAPORAN AKHIR. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan dan Locus Of Control terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. FIF Group Cabang Palembang 1)

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : simultan atau secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTUR DAN TINGKATAN PEKERJAAN KARYAWAN CV. HANANTA

: PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang)

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja manajerial. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP BUDAYA ORGANISASI CLAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA (STUDI PADA PT. GLOBAL AVIONIKA INDONESIA, TANGERANG)

SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. BANK CIMB NIAGA, TBK CABANG ICON SUMATERA UTARA OLEH

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK

Sabatini Srijana Saputri Wijaya Binus University, Jakarta, Indonesia,

ABSTRACT. Keyword : Leadership, Compensation, Motivation, Work Commitment.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, dan Promosi

Nurhikmat Romdhona Program Studi Magister Administasi Publik, Universitas Garut

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Religiusitas Terhadap Etos Kerja Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Karyawan Universitas Kristen Satya Wacana

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction

Lembar Pengesahan. Tesis Ini Telah Disetujui PadaTanggal...

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3131 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BUDAYA ORGANISASI TERHADAP IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING DI KANTOR DISTRIBUSI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE FACTORS ON KNOWLEDGE SHARING IMPLEMENTATION IN KANTOR DISTRIBUSI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT Abstrak Tamia Sammar Oktaviani, S.M.B. 1, Dr. Jafar Sembiring, M.Ed.M. 2 1,2 Prodi S2 Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 sammar.tamia@gmail.com, 2 jafar.sembiring@gmail.com Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor budaya organisasi menurut Gupta dan Govindarajan yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses secara simultan maupun secara parsial terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Distribusi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif, verifikatif, dan kausal. Unit analisisnya adalah 143 orang karyawan tetap Kantor Distribusi PLN Distribusi Jawa Barat. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisi 50 butir pernyataan. Teknik analisis menggunakan analisis jalur, dan data dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS Version 20 for Windows. Hasil penelitian menggunakan analisis jalur menunjukkan bahwa faktor-faktor budaya organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing. Sedangkan secara parsial, struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan sistem penghargaan berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing, sedangkan kepemimpinan dan proses berpengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing. Kata kunci: budaya organisasi, knowledge sharing. Abstract The purpose of this study is to analyze the influence of organizational culture factors according to Gupta and Govindarajan that are consist of organizational structure, information systems, human resources, reward systems, leadership, and process whether simultaneously or partially on the implementation of knowledge sharing in the Kantor Distribusi PLN Distribusi Jawa Barat. The method that used by this research is descriptive, verificative, and causal methods with using 143 permanent employees of Kantor Distribusi PLN Distribusi Jawa Barat as the analysis unit. The Data were collected using questionnaire containing the total amount of 50 grains statement. The analysis technique was using path analysis, and the data were calculated using SPSS 20 Version for Windows. The results of path analysis proved that the factors of organizational culture simultaneously contribute a significant effect on the implementation of knowledge sharing. While partially, organizational structure, information systems, human resources, and reward systems are significantly influence the implementation of knowledge sharing, meanwhile leadership and processes not significantly affected the implementation of knowledge sharing itself. Keywords: organizational culture, Gupta & Govindarajan, knowledge sharing. 1. Pendahuluan Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat atau yang biasa disebut Kantor Distribusi PLN Disjabar adalah unit perusahaan PLN terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan sebanyak 22% dari total pelanggan PLN seluruh Indonesia. Sebagai unit PLN terbesar di Indonesia, Kantor

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3132 Distribusi PLN Disjabar menyadari bahwa sumber daya manusia adalah aset penting yang harus dikelola dengan baik guna menjaga stabilitas perusahaan maupun meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu cara pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Kantor Distribusi PLN Disjabar adalah meningkatkan kapabilitas dan kompetensi mereka dengan pengetahuan-pengetahuan yang tersebar luas di perusahaan, penyebaran informasi dan pengetahuan dilakukan melalui diskusi harian maupun melalui portal intranet perusahaan. Pengelolaan pengetahuan tersebut biasa disebut dengan knowledge management. Sejak awal penerapan knowledge management di Kantor Distribusi PLN Disjabar, knowledge sharing menjadi salah satu elemen penting yang diperhatikan oleh Kantor Distribusi PLN Disjabar. Salah satu bentuk dukungan untuk implementasi knowledge sharing adalah adanya Portal KM (Knowledge Management) dan buletin online. Pada Kantor Distribusi PLN Disjabar, aktivitas knowledge sharing dilakukan dengan dua cara, yaitu secara offline dan online. Adapun kriteria aktivitas knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, yaitu adanya satu pemateri (penyampai knowledge), minimal sepuluh orang penerima knowledge, dan materi yang disampaikan tidak bersifat mandatory, melainkan bersifat pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan para karyawan. Sejak tahun 2013 s.d. 2015 aktivitas knowledge sharing melalui KM Portal PLN meningkat tiap semesternya. Peningkatan tersebut harus terus terjadi mengingat dalam kurun lima tahun ke depan akan ada banyak karyawan yang pensiun dari Kantor Distribusi PLN Disjabar. Sehingga aktivitas knowledge sharing harus lebih ditingkatkan dari sebelumnya, hal ini dilakukan guna memperkaya dan mempersiapkan para penerus dengan pengetahuan-pengetahuan para pendahulunya yang akan pensiun, dan agar pengetahuan yang berguna bagi perusahaan tidak ikut pergi bersama karyawan yang pensiun. Rencana peningkatan aktivitas knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar membuat peneliti tertarik untuk mengulas faktor-faktor budaya organisasi yang bisa memengaruhi aktivitas atau implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Hal ini dilakukan karena budaya organisasi mampu membentuk perilaku karyawan dalam suatu perusahaan, termasuk perilaku berbagi pengetahuan (knowledge sharing). Hal ini sejalan dengan pernyataan Kusumadmo (2013: 59) bahwa: Budaya organisasi memainkan peran pokok karyawan untuk mau bekerja bersama-sama dan saling berbagi pengetahuan. Kantor Distribusi PLN Disjabar memiliki empat nilai budaya perusahaan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap anggota perusahaan, empat nilai tersebut biasa disebut SIPP (Saling percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar). Pembelajaran (learning) yang merupakan landasan aktivitas knowledge management menjadi salah satu nilai (value) budaya di Kantor Distribusi PLN Disjabar yaitu nilai ke-empat Pembelajar, sekaligus menjadi salah satu pilar dari tujuh pilar Human Capital Management System (HCMS) PLN yaitu pilar ke-empat Sistem Pembelajaran. Selain itu, dimensi Trust juga menjadi salah satu nilai inti perusahaan di Kantor Distribusi PLN Disjabar, yaitu nilai inti perusahaan yang pertama Saling Percaya. Berdasarkan hasil penelitian dari Gupta dan Govindarajan, terdapat enam faktor budaya organisasi yang dapat memengaruhi implementasi knowledge sharing, faktor-faktor tersebut adalah struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Gupta & Govindarajan (Al-Alawi, et.al, 2007: 23) bahwa organizational culture involves six major categories: information system, people (trust, motivation, communication/ interaction, process, leadership, reward system, and organization structure. Pada penelitian yang dilakukan Al-Alawi et.al di tahun 2007, diperoleh hasil bahwa faktor kepercayaan, komunikasi, sistem informasi, sistem penghargaan, dan struktur organisasi memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan implementasi knowledge sharing, hal ini sejalan dengan yang dituliskan Al-Alawi et.al (2007: 22) dalam jurnalnya, yaitu: The research findings indicate that trust, communication, information systems, rewards and organization structure are positively related to knowledge sharing in organizations. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti perlu melakukan penelitian terkait pengaruh budaya organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Dengan begitu, penelitian ini diberi judul Pengaruh Faktor-Faktor Budaya Organisasi Terhadap Implementasi Knpwledge Sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat, dengan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana budaya organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat? 2. Bagaimana implementasi knowledge sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat? 3. Bagaimana pengaruh faktor faktor budaya organisasi secara simultan terhadap implementasi knowledge Sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat? 4. Bagaimana pengaruh faktor faktor budaya organisasi secara parsial terhadap implementasi knowledge Sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat?

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3133 2. Dasar Teori, Kerangka Pemikiran, dan Metodologi 2.1 Dasar Teori A. Budaya Organisasi Budaya merupakan salah satu enabler sekaligus barrier yang paling potensial terhadap suksesnya implementasi KM. Masalah budaya menyangkut pembentukan perilaku kolektif, nilai-nilai yang kondusif dan suportif terhadap suksesnya implementasi KM dan peran kepemimpinan. (Lumbantobing, 2007: 134). Mengacu pada jurnal penelitian Al-Alawi et.al. (2007: 23) yang menyatakan bahwa ada enam dimensi utama budaya organisasi yang dikemukakan oleh Gupta & Govindarajan hasil dari penelitian mereka pada tahun 2000, enam kategori budaya organisasi tersebut adalah struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses. Gambar 1. Framework Budaya Organisasi Berdasarkan Hasil Penelitian Gupta & Govindarajan Sumber: Al-Alawi et.al. (2007: 23) a. Struktur Organisasi Lumbantobing (2011: 42) menyatakan bahwa struktur organisasi yang mendukung knowledge sharing adalah struktur yang mampu mendukung pengambilan keputusan secara partisipatif, Menurut Al-Alawi (2007: 26), ada tiga indikator dari struktur organisasi, yaitu: partisipative decision-making, Ease of information flow, dan Cross-functional teams. b. Sistem Informasi\ Sistem informasi mengacu pada suatu sistem yang terdiri atas manusia, data, dan proses yang berinteraksi dalam mendukung operasional rutin, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. (Lumbantobing, 2011: 39). Terdapat tiga indikator sistem informasi menurut Al-Alawi (2007: 26), yaitu: existence of knowledge sharing, effectiveness (usefulness) of knowledge sharing tools, dan Comfort while using knowledge sharing technologies. c. Sumber Daya Manusia Menurut Lumbantobing (2011, sumber daya manusia terdiri dari tiga dimensi, yaitu motivasi, komunikasi dan trust. Motivasi berkaitan dengan pertanyaan: mengapa seseorang memiliki perilaku tertentu atau apa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau memiliki perilaku tertentu. (Lumbantobing, 2011: 39). Komunikasi yang bisa mendukung aktivitas knowledge sharing dapat digambarkan melalui beberapa indikator, yaitu high level of face-to-face interaction, use of common language, dan teamwork discussion & collaboration. (Al-Alawi, 2007: 26). Trust yang bisa mendukung aktivitas knowledge sharing dapat digambarkan melalui beberapa indikator, yaitu sharing feelings and perceptions, sharing personal information, the existence of protective rules procedures, strong knowledge of coworker s personalities, previous experience with trust, dan belief in other s good intentions. (Al-Alawi et.al., 2007: 26). d. Sistem Penghargaan Sistem penghargaan yang mendukung knowledge sharing adalah sistem yang mendorong perilaku kolaboratif, bekerja secara tim, dan memotivasi orang untuk membagikan pengetahuan terbaiknya. Dengan demikian penghargaan yang bersifat individu sebaiknya dihindarkan. (Lumbantobing, 2011: 41). Menurut Al-Alawi et.al. (2007: 26) terdapat tiga indikator sistem penghargaan yang sejalan dengan aktivitas knowledge sharing, yaitu: existence of rewards for knowledge sharing, effectiveness of knowledge sharing rewards, dan existence of team-based rewards. e. Kepemimpinan Lumbantobing (2011: 43) menyatakan bahwa jika suatu perusahaan mengimlementasikan knowledge management (KM) terutama aktivitas knowledge sharing berarti perusahaan tersebut mengimplementasikan perubahan, maka untuk mencapai perubahan yang efektif diperlukan peran pemimpin yang secara langsung memimpin perubahan, member keteladanan, dan melakukan monitoring secara kontinyu. Berdasarkan kriteria penilaian efektivitas kepemimpinan yang digunakan oleh objek penelitian, maka indikator yang

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3134 digunakan dalam penelitian ini ada dua karakteristik, yaitu: Leadership Exchange (mengukur seberapa baik hubungan antara atasan dengan para anggota atau bawahannya), dan Leadership Quality (mengukur kualitas pengetahuan pemimpin atau atasan, dan menngukur seberapa besar dukungan pemimpin atau atasan kepada para anggota atau bawahannya). f. Proses Lumbantobing (2011: 41) menyatakan bahwa proses KM harus mencatu knowledge yang dibutuhkan untuk mengeksekusi proses bisnis. Sehingga dapat dikatakan bahwa proses yang mendukung aktivitas knowledge sharing dapat digambarkan dari adanya integrasi atau relevansi antara proses bisnis dan proses KM, sehingga pengetahuan bermanfaat bagi karyawan maupun perusahaan. B. Knowledge Sharing Knowledge transfer/ sharing sebagai salah satu proses utama dalam KM, pada hakekatnya adalah penciptaan kesempatan yang luas untuk belajar (learning) kepada seluruh anggota organisasi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya secara mandiri. (Lumbantobing, 2007: 25). Menurut Hooff & Ridder (2004: 118) terdapat dua dimensi knowledge sharing, yaitu: a. Knowledge donating: communicating to others what one s personal intellectual capital is; and b. Knowledge collecting: consulting colleagues in order to get them to share their intellectual capital. C. Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Knowledge Sharing Davenport (Kusumadmo, 2013: 78) menyatakan bahwa budaya memengaruhi aktivitas knowledge management terutama knowledge sharing, dimana budaya organisasi mampu mendorong pekerja untuk bersedia bekerjasama dan membagikan pengetahuan mereka. Tanpa adanya budaya yang bisa mendorong karyawan untuk berbagi pengetahuan, bertukar pengetahuan, serta saling percaya antar rekan kerja, maka tidak akan ada proses belajar dalam perusahaan tersebut, sehingga dapat memungkinkan perusahaan tergerus oleh perubahan serta tidak mampu berinovasi untuk bertahan dan bertumbuh. 2.2 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah, sebagai berikut: Budaya Organisasi Gupta (Al-Alawi et.al., 2007: 23): 1. Struktur Organisasi 2. Sistem Informasi 3. Sumber Daya Manusia 4. Sistem Penghargaan 5. Kepemimpinan 6. Proses Knowledge Sharing Hoff & Ridder (2004: 118) 1. Knowledge Donating 2. Knowledge Collectng Gambar 2. Kerangka Pemikiran 2.3 Metodologi Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan tiga jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif, verifikatif, dan kausal. Penelitain deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan budaya organisasi dan implementasi knowledge sharing di objek penelitian yang menjadi perhatian peneliti, penelitian verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikembangkan peneliti, dan penelitian kausal digunakan untuk mengetahui hubungan yang bersifat memengaruhi antara dua variabel atau lebih. Proses perhitungan verifikatif dan kausal menggunakan penghitungan-penghitungan statistik, yaitu dengan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada penelitian ini, dilakukan tiga kali perhitungan analisis jalur. Perhitungan pertama dilakukan dengan seluruh variabel bebas yang berjumlah enam variabel, yaitu struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses. Perhitungan kedua dilakukan tanpa mengikutsertakan variabel proses, karena variabel tersebut memiliki nilai t hitung <t tabel. Perhitungan ketiga dilakukan tanpa mengikutsertakan variabel kepemimpinan, karena variabel tersebut memiliki nilai t hitung < t tabel. Berikut adalah model struktural analisis jalur penelitian ini dengan empat variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, yaitu struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan sistem penghargaan.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3135 Gambar 3. Model Pengaruh Struktur Organisasi (X 1 ), Sistem Informasi (X 2 ), Sumber Daya Manusia (X 3 ) dan Sistem Penghargaan (X 4 ) terhadap Implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar Mengacu pada gambar di atas, maka diperoleh persamaan struktural analisis jalur penelitian ini sebagai berikut: Y = 0,342X 1 0,257X 2 + 0,552X 3 + 0,164X 4 + 0,434. Selanjutnya, berikut ini adalah besaran pengaruh dari tiap variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian ini: Tabel 1. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total Pengaruh dari Faktor-Faktor Budaya Organisasi terhadap Implementasi Knowledge Sharing Variabel Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung Total Langsung X 1 X 2 X 3 X 4 Pengaruh X 1 11,7% 0-5,5% 12% 2,2% 20,4% X 2 6,6% -5,5% 0-8,7% -2% -9,6% X 3 30,5% 12% -8,7% 0 4,5% 38,3% X 4 2,8% 2,2% -2% 4,5% 0 7,5% Total dari Total Pengaruh X 1, X 2, X 3, dan X 4 terhadap Variabel Y 56,6% Pengaruh Variabel lain terhadap Variabel Y 43,4% Berdasarkan Tabel 1 di atas, diketahui bahwa variabel X 1, X 3, dan X 4 memiliki nilai beta positif (+) yang artinya tiga variabel tersebut berpengaruh signifikan dan sejalan/ positif terhadap implementasi knowledge sharing, sedangkan variabel X 2 memiliki nilai beta negatif (-) yang artinya variabel tersebut berpengaruh signifikan namun tidak sejalan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Berikut ini terdapat Tabel 4 yang berisi ringkasan hasil pengujian hipotesis penelitian. Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis No Hipotesis Nilai Kesimpulan Interpretasi 1 2 3 Budaya organisasi secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat. Struktur Organisasi (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Sistem Informasi (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di F hitung (29,764) > F tabel (2,16) F hitung (35,933) > F tabel (2,27) F hitung (44,903) > F tabel (2,43) t hitung (3,836) > t hitung (3,902) > t hitung (4,348) > t hitung (-2,959) > t hitung (-3,004) > t hitung (-3,254) > Semakin kuat budaya organisasi maka implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat akan semakin baik. Semakin kuat struktur organisasi, maka implementasi knowledge sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat akan semakin baik. Semakin mudah sistem informasi digunakan, maka implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat akan semakin buruk, dan sebaliknya.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3136 No Hipotesis Nilai Kesimpulan Interpretasi 4 5 Sumber Daya Manusia (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Sistem Penghargaan (X 4 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik 6 Kepemimpinan (X 5 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di 7 Proses (X 6 ) berpengaruh signifikan terhadap implementasi Knowledge Sharing di Kantor Distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat. t hitung (5,757) > t hitung (5,846) > t hitung (6,838) > t hitung (1,868) > t hitung (1,986) > t hitung (2,451) > t hitung (0,794) < t hitung (0,767) < t hitung (-0,316) < H o diterima H a ditolak H o diterima H a ditolak H o diterima H a ditolak Semakin kuat sumber daya manusia, maka implementasi knowledge sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat akan semakin baik. Perubahan pada sistem penghargaan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Semakin kuat sistem penghargaan, maka implementasi knowledge sharing di Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat akan semakin baik. Perubahan pada variabel kepemimpinan memberi pengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Perubahan pada variabel proses memberi pengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di 4. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada karyawan Kantor Distribusi PLN Disjabar mengenai pengaruh faktor-faktor budaya organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses terhadap implementasi knowledge sharing, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Budaya organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses masuk dalam kategori kuat. Hal ini berarti bahwa Kantor Distribusi PLN Disjabar memiliki struktur organisasi yang mendukung pengambilan keputusan secara partisipatif dan cepat, yang kemudian memudahkan aliran informasi serta mendukung kerjasama tim yang baik. Sistem informasi di perusahaan mampu mendukung knowledge sharing, dan mudah digunakan. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mempunyai motivasi yang kuat untuk berbagi pengetahuan, komunikasi verbal maupun nonverbal yang baik, serta rasa saling percaya. Sistem penghargaan mampu mendorong karyawan untuk melakukan knowledge sharing. Pemimpin mampu menjalin hubungan yang baik dengan bawahan, serta memiliki pengetahuan yang mumpuni. Dan pengetahun yang tersebar luas di perusahaan relevan dengan pengetahuan yang dibutuhkan karyawan untuk eksekusi kerja. b. Knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar masuk dalam kategori baik. Hal ini berarti bahwa knowledge sharing sudah terimplementasi dengan baik di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dimana para karyawan memiliki kemampuan untuk berbagi informasi/pengalaman/pengetahuan/gagasan kepada rekan kerja dalam satu bidang maupun bidang lain. Selain itu, karyawan juga mampu menerima pengetahuan dari rekan kerja dalam satu bidang maupun bidang lain, meliputi pengetahuan tentang pengalaman kerja maupun pelatihan, gagasan, informasi kontekstual, ataupun pengetahuan lainnya yang dianggap bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan. c. Budaya organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, sistem penghargaan, kepemimpinan, dan proses secara simultan berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Namun, pada penelitian ini variabel proses dan variabel kepemimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, sehingga dua variabel tersebut harus dilepas dari model struktural penelitian ini

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3137 menggunakan metode trimming. Selanjutnya, perhitungan hanya mengikutsertakan empat variabel independent yang tersisa, yaitu struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan sistem penghargaan. Hasil penghitungan tersebut menunjukan bahwa budaya organisasi yang terdiri d ari empat variabel bebas tersebut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dengan besaran pengaruh 56,6%. Dan sisanya, yaitu sebesar 43,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada struktur organisasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan sistem penghargaan secara simultan atau bersama-sama akan memberikan pengaruh yang signifikan dan sejalan pada implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar sebesar 56,6%. d. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, variabel struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dengan total pengaruh sebesar 20,4%. Sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dengan total pengaruh sebesar 38,3%. Sistem penghargaan berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dengan total pengaruh sebesar 7,5%. Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada struktur organisasi, sumber daya manusia, dan sistem penghargaan akan memberikan pengaruh yang signifikan dan sejalan pada implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, dengan total pengaruh sebesar - 9,6%, artinya semakin mudah sistem informasi digunakan, maka akan terjadi penurunan implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar sebesar 9,6%, begitu pun sebaliknya. Sedangkan variabel kepemimpinan dan variabel proses berpengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada kepemimpinan dan proses memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan kesimpulan pada penelitian ini, maka berikut ini merupakan beberapa saran yang peneliti sampaikan kepada Kantor Distribusi PT PLN Disjabar: a. Mengingat variabel struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan dan sejalan sebesar 20,4% terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, maka disarankan agar para atasan di perusahaan lebih mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat para karyawan dalam pengambilan keputusan, dan memperpendek alur birokrasi di perusahaan agar pengambilan keputusan bisa lebih cepat. b. Mengingat pengaruh negatif yang diberikan variabel sistem informasi terhadap implementasi knowledge sharing, yang artinya para karyawan lebih menyukai aktivitas knowledge sharing secara face to face dibanding secara online, maka disarankan agar perusahaan mengkaji ulang efektivitas dari KM Portal PLN yang sudah digunakan selama ini. Jika hasil pengkajian efektivitas KM Portal PLN yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukai aktivitas knowledge sharing secara tatap muka, maka selanjutnya disarankan agar perusahaan lebih fokus pada aktivitas knowledge sharing secara tatap muka dibanding secara online, dengan begitu perusahaan dapat memangkas biaya pemeliharaan sistem informasi (KM Portal PLN). c. Mengingat variabel sumber daya manusia memiliki pengaruh yang signifikan dan sejalan sebesar 38,3% terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar, maka disarankan agar perusahaan meningkatkan motivasi karyawan dalam melakukan knowledge sharing, salah satu cara paling mudah adalah dengan memberikan apresiasi yang besar kepada karyawan yang melakukan knowledge sharing dengan memberi pengakuan terhadap eksistensi karyawan tersebut. Selain itu, perusahaan disarankan untuk meningkatkan rasa saling percaya satu sama lain, salah satu caranya adalah dengan membangun keterbukaan terhadap ide karyawan sehingga Ia merasa diterima di perusahaan, hal tersebut dapat membangun komunikasi yang baik dan rasa memiliki yang kemudian akan timbul rasa saling percaya yang kuat. d. Hasil penghitungan analisis deskriptif pada variabel sistem penghargaan menunjukkan bahwa item pernyataan 25, 26 dan 27 memiliki nilai persentase di bawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan bahwa reward yang ditawarkan perusahaan kurang menarik minat karyawan untuk melakukan aktivitas knowledge sharing. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan mengkaji ulang terkait reward apa yang diharapkan oleh karyawan yang melakukan knowledge sharing?, agar perusahaan tahu langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya, apakah harus meningkatkan reward yang ada atau mengubah bentuk reward yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan implementasi knowledge sharing di perusahaan, mengingat variabel sistem penghargaan memiliki pengaruh yang signifikan dan sejalan sebesar 7,5% terhadap implementasi knowledge sharing di Kantor Distribusi PLN Disjabar.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3138 Daftar Pustaka: Al-Alawi, A.I., Al-Marzooqi, N.Y., & Mohammed, Y.F. (2007). Organizational Culture and Knowledge Sharing: Critical Success Factors. Journal of Knowledge Management. Vol. 11 No. 2, 2007 pp. 22-42. Emerald Group. Andrawina, L., Govindaraju, R., Samadhi, T.M.A.A., & Sudirman, I. (2008). Hubungan Antara Knowledge Sharing Capability, Absorptive Capability, dan Mekanisme Formal: Studi Kasus Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Jurnal Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Hal. 158-170. Burris, D. (2012). The Influence of Organization Culture on Knowledge Sharing Among Intergenerational Employees. Disertasi Program Doktor Manajemen Filosofi pada Walden University: diterbitkan [online] Christin. (2006). Peran Budaya Organisasi dalam Mendukung Keberhasilan Implementasi Knowledge Management Systems. Jurnal Bina Ekonomi, Vol. 10, No. 1, Hal. 26-40. Darmawan, D. (2013). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Surabaya: Pena Semesta. Dunamis. (2013). Knowledge Management: Successful Implementation of KM in Indonesia. Jakarta: Team Dunamis Publishing. Hooff, Bart van den; Ridder, Jan A. de. (2004). Knowledge Sharing in Context: The Influence of Organizational Commitment, Communication Climate and CMC use on Knowledge Sharing. Journal of knowledge management. Vol. 8 No. 6, 2004 pp. 117-130. Emerald Group. Islamy, F.J. (2013). Pengaruuh Budaya Organisasi Terhadap Implementasi Knowledge Sharing Dosen Tetap Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Tahun 2013. Thesis Pascasarjana pada Universitas Telkom. Bandung: Tidak Diterbitkan. Kusumadmo, E. (2013). Manajemen Strategik-Pengetahuan. Yogyakarta, Indonesia: Cahaya Atma Pustaka. Lumbantobing, P. (2007). knowledge management: konsep arsitektur, dan implementasi. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu. -----------------------. (2011). Manajemen Knowledge Sharing Berbasis Komunitas. Bandung, Indonesia: Knowledge Management Society Indonesia. Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi. Nawawi, I. (2012). Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management). Bogor, Indonesia: Ghalia Indonesia. Riduwan., & Kuncoro, E.A. (2014). Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta. Robbins, S.P., & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi: Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat. Sandjojo, N. (2014). Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 1. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syafli, H. & Muchtar, B. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap Implementasi Knowledge Management di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Barat. Jurnal Riset Manajemen Bisnis dan Publik, Vol. 3, No. 3. Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Yani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Indonesia: Mitra Wacana Media. Yusup, P. M. (2012). Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta, Indonesia: Rajawali Pers.