BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT APUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

CITY HOTEL BINTANG 4 DI SOLO TA-135

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

TUGAS AKHIR 127/49 DESTIAWAN MIFTAHUSSALAM

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

HOTEL BISNIS BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

46 Andhy Setiawan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT SYARIAH

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPNEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG

SPA Hotel di Semarang

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tapak kawasan difungsikan sebagai kawasan wisata baru untuk menambah tempat wisata yang tahan krisis. Hotel yang direncanakan merupakan hotel bintang 4 yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan akomodasi dan perkembangan pariwisata dan perekonomian (bisnis) khususnya di Sumatera Utara. Fasilitas akomodasi ini kapasitasnya direncanakan untuk skala wisata perorangan, keluarga, ataupun kelompok (group). Perencanaan bertujuan sebagai tempat peristirahatan baik sementara ataupun untuk tinggal selama beberapa hari di dalamnya. Dan melalui berbagai analisis dan pendekatanpendekatan yang telah di kemukakan pada bab sebelumnya, maka disusunlah usulan pemecahan tersebut untuk mengatasi kendala-kendala sekaligus mengangkat potensi kawasan. Di harapkan dengan perencanaan ini nantinya dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pebisnis untuk berkunjung ke Medan, Sumatera Utara 5.2. Konsep Dasar Perancangan 5.2.1. Perancangan Pola Hubungan Kawasan Hotel Antara hotel dengan fasilitas-fasilitas wisata lainnya harus saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut di pengaruhi oleh aspek kontekstual dan aspek teknis kawasan: a. Sirkulasi dibuat dengan menyatukan unsur lingkungan kawasan. Membentuk suatu pola yang memberikan hubungan erat antar tempat yang dituju sehingga dapat mengontrol aktifitas wisatawan dan pebisnis b. Sirkulasi jalan utama yang merupakan jalan yang dapat dibilang sibuk karena merupakan jalan utama antar kota dan provinsi, maka perlu ada penetralisir keramaian. c. Identifikasi jalur pedestrian berdasarkan elemen-elemen street furniture. d. Penggunaan signages yang menjadi petunjuk sirkulasi pada kawasan. e. Penambahan open space dengan elemen keras dan lunak guna mengarahkan, membatasi, menerangi, mengatur kenyamanan thermal lingkungan dan meligkupi agar suasana lebih asri, alami, dan teratur. 5.2.2. Perancangan Bangunan dan Ruang Kawasan Hotel Beberapa kriteria yang harus dipenuhi bangunan hotel, antara lain : a. Dapat menampung sesuai kapasitas yang dibutuhkan. b. Keberadaan bangunan harus memenuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat seperti persayaratan dasar bangunan (KDB), ketinggian bangunan, dan sebagainya di kota Medan. c. Perencanaan dan perancangan hotel tidak boleh lepas dari faktor lingkungan sebagaimana konsep arsitektur modern. 80

d. Keberadaan bangunan harus mengacu pada kaidah arsitektural baik fungsional, estetika maupun struktural. 5.2.3. Perancangan Arsitektur Modern Berdasarkan lokasi tapak yang merupakan daerah perkotaan, maka penggunaan arsitektur modern adalah sebagai berikut: a. Bukaan seoptimal mungkin untuk mendapatkan penghawaan dan pencahayaan alami sehingga tercipta suatu kenyamanan thermal. b. Banyak mengaplikasikan material bangunan alami pada semua bagian dan detail bangunan. c. Mengoptimalkan vegetasi 5.2.4. Perancangan Sistem Struktur dan Konstruksi Hotel Sistem struktur dan konstruksi yang digunakan disesuaikan dengan bentuk bangunan dan konsep Arsitektur Modern. a. Bangunan menggunakan modul horizontal dan vertikal dengan mempertimbangkan aktivitas yang akan diwadahi, kapasitas, karakter jenis ruang, dan penataan perabot yang memerlukan persyaratan tertentu. b. Sistem Struktur Sistem sub struktur yang akan digunakan untuk bangunan hotel ini adalah pondasi tiang pancang. Sistem super struktur yang digunakan adalah struktur rangka (grid) berupa balok dan kolom, sistem up struktur yang digunakan adalah atap datar atau atap beton. c. Sistem Konstruksi Sistem konstruksi yang akan digunakan adalah sistem konstruksi beton dikarenakan bahan mudah didapat dan mudah dalam pelaksanaan, memiliki kesan kokoh, serta memungkinkan berbagai macam variasi finishing dalam mencapai penampilan karakter yang natural. 5.2.5. Perancangan Mekanikal-Elektrikal dan Utilitas Hotel City Hotel di Medan menggunakan utilitas bangunan sebagai berikut: a. Pencahayaan terdiri dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami digunakan pada siang hari untuk skylight pada lobby, plasa, conference room dan lain sebagainya. Untuk unit kamar hotel dibuat jendeleajendela untuk memasukkan cahaya matahari kedalam kamar. Sedangkan pencahayaan buatan merata digunakan untuk koridor, dinding, lantai dan unit kamar serta fasilitas hotel yang aktivitasnya tidak memerlukan pengamatan khusus. b. Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN yang disalurkan ke gardu utama setelah melalui transformator, aliran listrik di distribusikan ke tiap-tiap lantai melalui Sub Distribution Panel (SDP). Sedangkan energi listrik cadangan menggunakan generator set dengan automatic switch system yang terletak pada ruangan dengan dinding berganda/glass wools untuk meredam suara dan getaran. c. Memakai penghawaan buatan. Karena terletak di iklim tropis menyebabkan suhu nyaman yang diinginkan dalam suatu bangunan belum bisa tercapai. AC setempat 81

digunakan dalam unit kamar sedangkan AC Central digunakan untuk lobby, fasilitas indoor, kantor pengelola dan lain sebagainya. d. Jaringan komunikasi internal dan eksternal. e. Jaringan air bersih menggunakan air bersih dari artetis dan PDAM yang di distibusikan ke tiap lantai melalui sstem down feed. f. Jaringan air kotor yang dilakukan proses penyaringan / pembersihan dlu sebelum sampai pada pembuangan akhir. g. Jaringan persampahan dengan sistem manual pewadahan dan pengumpulan di setiap kamar yang kemudian dibawa ke TPS. h. Penangkal petir menggunakan sistem Faraday yang menggunakan tiang-tiang bliksem split dengan tinggi 30cm, diatas atap bangunan yang dipasang setiap 3,5m. Tiang yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan kawat tembaga dan turun melalui kawat menuju arde. i. Pemadam kebakaran menggunakan hydrant dan fire extinguisher di setiap ruang publik yang memungkinkan. Dan untuk sarana deteksi dan alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector. Pada tiap tiap ruangan dipasang sprinkler yang bekerja jika suhu mencapai 60-70 o C. Penutup kacapada sprinkler akan pecah dan menyemburkan air. Jarak antar sprinkler biasanya 4 m di dalam ruangan dan 6 meter di koridor. j. Sistem transportasi vertical menggunakan lift yang dapat diakses oleh semua tamu hotel. Sistem transportasi horizontal menggunakan hall dan koridor k. Keamanan lingkungan dengan menggunakan pos-pos penjagaan dengan pengontroloan secara rutin dan berkala, CCTV, Security Checking, 5.3. Program Ruang NO. JENIS RUANG LUAS (M2) KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 1. Plasa Penerima 240 2. Lobby 120 3. Lounge 81 4. Lavatory 26,9 5. Front office 50 6. Ruang yang disewakan 90 Jumlah 607.9 Sirkulasi 30% 182.37 Jumlah Keseluruhan 790 KELOMPOK RUANG TAMU BERSAMA 1. Meeting Room Besar 114.28 Kecil 40.84 2. Restaurant Main Dining Room 285 Dapur 95 Bar and Coctail 351.25 Lavatory 29,7 Kasir 12 3. Coffe Shop 225 82

4. Function Room Rg. Pertemuan Pre Function Room Ruang Ganti Pantry Rg. Operator Gudang perabot Lavatory 5. Sport Area Swimming Pool Fitness Center Tennis Court 1250 375 416,7 416,7 15 250 29,7 450 370,25 528,9 6. Kids Club 80 Jumlah 5425.32 Sirkulasi 30% 1627 Jumlah Keseluruhan 7052 KELOMPOK KEGIATAN MENGINAP 1. Deluxe Room 4600 2. Premiere Room 3520 3. Suite Room 732 Jumlah 8852 Sirkulasi 30% 2655 Jumlah Keseluruhan 11507 KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 1. Rg.General Manager Office 22.5 2. Rg. Assistance General Manager Office 18 3. Rg. Room Office 18 4. Rg. Food and Baverage Office 18 5. Rg.Marketing Office 18 6. Rg.Human Resource Office 18 7. Rg.Purchasing Office 18 8. Rg.Accounting Office 18 9. Rg. Engineering Office 18 10 Rg. Administration office 18 11. Rg. Security and Parking office 18 12. Meeting Room 60 13. Lavatory 12 Jumlah 274.5 Sirkulasi 30 % 82.35 Jumlah Keseluruhan 356 KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN 1. Uniform Boy 13 2. Room Boy Station 75 3. House Keeping Office 105 4 Ruang karyawan Rg. Makan Rg. Training Rg.seragam& locker Mushola o Ruang shlt o Rg. wudhu Lavatory 108 80 144 7 1,6 6 83

5. Lost and found room 15 6. Laundry and dry cleaning 96 7. Dapur utama Dapur utama Pantry 135 36 10 Receiving area/ loading dock 105 11. Gudang Gdg. Kering Gdg, dingin Gdg. Sayuran Gdg. Peralatan dapur Gdg. Minuman Gdg. Botol kosong Gdg. Perabot Gdg. Peralatan Gdg. Bahan bakar Gdg Penerimaan 12. Ruang engineering Ruang genset Ruang panel listrik Ruang pompa air 27 34 34 41 30 30 135 30 3 45 25 16 25 Jumlah 1335,6 Sirkulasi 30 % 400,68 Jumlah Keseluruhan 1736 Tabel 5.1. Program Ruang Sumber : analisis penulis, 2014 NO. JENIS RUANG LUAS (M2) KELOMPOK RUANG LUAR Ruang Parkir 1. Parkir mobil tamu menginap 2475 2. Parkir mobil tamu tidak menginap 825 3 Parkir motor tamu 247.5 4 Parkir mobil karyawan 577.5 5. Parkir motor karyawan 225 Jumlah 4350 Sirkulasi 100 % 4350 Jumlah Keseluruhan 8700 Tabel 5.2 Program Ruang Kelompok Ruang Luar Sumber : analisis penulis, 2014 REKAPITULASI No Kelompok Kegiatan Luas (m 2 ) Indoor dan outdoor Terbangun 1. KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 888 2. KELOMPOK RUANG TAMU BERSAMA 7052 3. KELOMPOK KEGIATAN MENGINAP 11507 84

4. KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 356 5. KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN 1376 6. KELOMPOK RUANG LUAR (PARKIR) 8700 JUMLAH 29879 Tabel 5.3 Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang Sumber : Analisa Berdasarkan perhitungan program ruang, maka luas total lantai bangunan berikut area parkir adalah 29.879 m 2 5.4. Studi Besaran Tapak Gambar 5.1 Lokasi Tapak Terpilih Sumber : RDTRK Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah No 1 Tahun 2012 tentang RTRW 2010-2030 Kota Medan, hotel temasuk bangunan dalam bentuk perdagangan dan jasa, maka peraturan yang terkait pada bangunan ini adalah a. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan dengan koefisien dasar bangunan maksimal 70% (tujuh puluh persen) b. Pegiatan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lokal, nasional maupun internasional diarahkan di kawasan pusat kota c. Kegiatan perdagangan dan jasa direncanakan secara terpadu dengan kawasan sekitarnya dan harus memperhatikan kepentingan semua pelaku sektor perdagangan dan jasa termasuk memberikan ruang untuk sektor informal atau kegiatan sejenis lainnya d. Pengembangan kegiatan perkantoran diizinkan pada kawasan perdagangan dan jasa 85

e. Pembangunan fasilitas perdagangan berupa kawasan perdagangan terpadu, pelaksana pembangunan/pengembang wajib menyediakan prasarana, sarana dan utilitas, RTH, ruang untuk sektor informal dan fasilitas sosial f. Setiap pengembangan kawasan perdagangan dan jasa wajib memperhatikan daya dukung dan daya tampung serta lingkup pelayanannya; setiap kegiatan perdagangan dan jasa wajib memberikan ruang untuk mengurangi dan mengatasi dampak yang ditimbulkan; dan setiap lokasi kegiatan perdagangan dan jasa wajib melakukan penghijauan. Berdasarkan RTRW Kota Medan, hotel yang akan direncanakan di Kecamatan Petisah, Kota Medan merupakan bangunan di pinggir jalan raya yang bersifat akomodasi / perumahan, maka ditetapkan peraturan-peraturan bangunan sebagai berikut : KDB = 70 % = 0,7 KLB = 4 Besar luas tapak ini harus memenuhi persyaratan KLB, maka perlu mengecek dengan luas tapak minimum yang diperbolehkan. Dimana menurut RTRW, ketentuan KLB adalah 2,2. Luas Tapak Minimum = Luas Total Lantai Bangunan KLB Maka dapat ditetapkan : Luas Tapak Minimal = Luas Total Bangunan / KLB maks = 29.879 / 5,2 = 5745,96 m 2 Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan luasan tapak adalah 13.582 m 2 dan berdasarkan pertimbangan tapak terpilih, luasan tapak adalah + 13.800 m 2. Dengan luasan tapak tersebut dapat diketahui : Luas Tapak Tertutup Bangunan Maks = Luas Tapak x KDB = 6000m 2 X 0,7 = 4200 m 2 Dengan demikian ketinggian bangunan pada tapak terpilih adalah : Jumlah Lantai = Luas Total Bangunan/ Luas Tapak Tertutup = 29.879 m 2 /4200 m 2 = 7,11 dibulatkan (8 lantai) 86