LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 1
PENDAHULUAN 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP/D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM/D), dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP/D). Amanat Undang-undang tersebut ebut dijabarkan kedalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Untuk melaksanakan Peraturan Pemrintah Nomor 8 Tahun 2008 tersebut, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor or 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah ngah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada Rencana Kerja Propinsi dan Rencana Kerja Propinsi yang memuat kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya yang berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. disusun guna mengawal proses perencanaan yang dibuat oleh SKPD berupa Renja SKPD Tahun 2015, yang mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2013-2018 serta bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariama Tahun 2013-2018. Disamping itu RKPD merupakan dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) Tahun 2015 yang selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Tahun 2015. Proses penyusunan RKPD dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan yang memenuhi tiga prinsip sebagai berikut: 1. Prinsip partisipatif (participative) Prinsip partisipatif menunjukkan bahwa masyarakat harus turut serta dalam proses perencanaan. Dengan kata lain masyarakat menikmati faedah perencanaan bukan semata-mata dari hasil perencanaan, tetapi dari keikutsertaan dalam prosesnya. 3
2. Prinsip kesinambungan (sustainable) Prinsip ini menunjukkan bahwa perencanaan tidak hanya terdiri pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. Juga diartikan perlunya evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaannya sehingga secara terus menerus dapat diadakan koreksi dan perbaikan selama perencanaan dijalankan. 3. Prinsip Keseluruhan (holistic). Prinsip ini menunjukkan bahwa masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat dilihat hanyaa dari satu sisi atau unsur tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. Selain dari itu, penyusunan juga dilakukan dengan melihat hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, fenomena yang ada, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD, serta mempertimbangkan sinergitas antarsektor. Selanjutnya, dengan memperhatikan ketersediaan sumber dayaa yang ada, ditetapkan prioritas pembangunan daerah yang terbagi menjadi common goals yang memerlukan kegiatan lintas sektor dan sinergitas yang tinggi lintas SKPD yaitu kegiatan pendukung yang menjadi tupoksinya SKPD guna pencapaian common goals, sebagaimana yang dijabarkan dalam masing- Peraturan Menteri masing Renstra SKPD dan Renja SKPD. Adapun tahapan penyusunan sesuai Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Persiapan penyusunan RKPD 2. Penyusunan rancangan awal RKPD 3. Penyusunan rancangan RKPD 4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD 5. Perumusan rancangan akhir RKPD 6. Penetapan RKPD Tersusunnya ini diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran. Dimana pengambilann keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah. Oleh karena itu secaraa konseptual dan substantif dalam mekanism perencanaan, RKPD Tahun 2015 mengintegrasikan dan menyelaraskan program-programm pemerintah pusat, 4
pemerintah propinsi, pemerintah kab/kota maupun program-program hasil penjaringan aspirasi yang telah diformulasikan melalui Musrenbang RKPD. Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kab/Kota dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan dan Tatacara Penyusunan RKPD Kab/Kota Persiapan Penyusunan RKPD 1 Pengolahan data dan informasi BAGAN ALIR TAHAPAN APAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KAB/KOTA (Lampiran V Permendagri No 54/2010) Review RPJMD Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Analisis Ekonomi & keuda Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan Telaahan kebijakan nasional (RKP) & provinsi (RKPD PROV) Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Perumusan Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda Pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif 2 Rancangan Awal RKPD Rancangan RKPD Musrenbang RKPD kab/kota 3 SE Penyusunan Renja-SKPD Penyusunan Rancangan Renja SKPD kab/kota VERIFIKASI Bappeda Berita Acara Musrenbang kecamatan 5 Penetapan PERBUP/PERWAKO ttg RKPD Dok RKPD kab/kota tahun berjalan Forum Konsultasi Publik Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif 4 Rancangan Akhir RKPD PENYUSUNAN KUA & PPAS 20 1.2 Dasar Hukum Penyusunannan disusun dengan dasar hukum sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Pariaman di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4187); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 5
5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangatas Undang Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataann Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140); 11. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4817); 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Lembaran Nega ra Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015; 21. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 7 Tahun 2008, tentang Urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pariaman (lembaran Daerah Pemerintah Kota Pariaman Tahun 2008 Nomor 7); 22. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2012); 23. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pariaman Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Pariaman Tahun 2012, Nomor 140); 24. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJ PD) Kota Pariaman Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Pariaman Tahun 2014, Nomor 165); 1.3 Hubungan dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Pariaman Tahun 2013-2018. Dalam penyusunan berpedoman pada dokumen perencanaan pembangunan lainnya, seperti rencana tata ruang, rencana pembangunan jangka menengah Kota Pariaman Tahun 2013-2018, rencana pembangunan jangka panjang Kota Pariaman Tahun 2005-2025 serta 7
memperhatikan RPJP/RPJM Propinsi dan RPJP/RPJM Nasional. Disamping itu, RKPD Kota Pariaman ini disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor- serta isu -isu faktor keberhasilan, evaluasi kinerja pembangunan 2 (dua) tahun sebelumnya strategis yang berkembang. Dokumen tidak dapat dipisahkan dengan dokumen perencanaan lainnya berdasarkan kerangka waktu, yaitu (1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (20 tahun), (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (5 tahun) secara subtansi, keberadaan RKPD membentuk keterkaitan secara hierarkis dengan RPJP Nasional Tahun 2005-2025 dan RJPM Nasional Tahun 2010-2014, RPJP Propinsi Tahun 2005-2025 dan RPJM Propinsi Tahun 2010-2015, RPJP Kota Pariaman Tahun 2005-2025 dan RPJM Kota Pariaman Tahun 2013-2018. RKPD Kota Pariaman Tahun 2015 ini dirumuskan dengan memperhatikan kaedah, pedoman yang diatur dalam RPJP/RPJM Nasional, RPJPD/RPJMD Propinsi Sumatera Barat. Dengan demikian terjadi keterkaitan yang spesifik dan sinergis antara perencanaan pembangunan Kota Pariaman dengan perencanaan pembangunan Propinsi Sumatera Barat serta perencanaan pembangunan Nasional. Secara subtansi, keberadaan dokumen RKPD ini dengan dokumen perencanaan lainnya membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis. Dan secara diagramatis keterkaitan hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1.2 : Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya. PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD & APBD (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, PP 8/2008) RPJPD Diacu RPJPN 20 tahun pedoman pedoman 20 tahun pedoman Diperhatikan pedoman RPJMD RPJMN Renstra 5 tahun Renstra 5 tahun SKPD dijabarkan dijabarkan K/L 5 tahun pedoman 1 tahun Diserasikan dg 1 tahun 5 tahun pedoman Renja Musrenbang RKPD RKP Renja SKPD diacu K/L diacu 1 tahun 1 tahun 1 tahun Dibahas KUA PPAS bersama DPRD NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH RKA-SKPD PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD TAPD RAPERDA APBD 1 tahun KUA = Kebijakan umum APBD PPAS = Prioritas Plafon Anggaran Sementara TAPD = Tim Anggaran Pemerintah Daerah RKA-SKPD= Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah 8
1.4 Sistematika Penulisan disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, Sistematika Penulisan serta Maksud dan Tujuan. BAB II BAB III BAB IV BAB V Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu, menjelaskan tentang gambaran umum kondisi daerah, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dan evaluasi kinerja pembangunan daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah beserta Kerangka Pendanaan, memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun lalu dan tahun berjalan, arah kebijakan ekonomi daerah dan perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Daerah Serta arah Kebijakan Keuangan Daerah. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, permasalahan pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah menjelaskan seluruh rencana program dan kegiatan pemerintahan daerah Tahun 2015 baik yang akan dikelompokan dalam belanja tidak langsung, belanjaa langsung, maupun penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. 1.5. Maksud dan Tujuan 1.5.1 Maksud Terciptanya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunann antar wilayah, antar sektor pembangunan daerah serta terciptanya efektivitas dan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. 1.5.2 Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Pariaman Tahun 2015 adalah : 9
1. Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan jangka menengah daerah Kota Pariaman Tahun 2013-2018. 2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor, antar wilayah, antar fungsi maupun tingkatan pemerintahan. 3. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan. 4. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. 10