PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CLOZE SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI TARIK, SIDOARJO TAHUN PEMBELAJARAN 01/01 SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik Sidoarjo masih rendah. Rendahnya kemampuan menulis tersebut disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan siswa. Guru masih terbiasa dengan metode pembelajaran yang monoton dan terkesan hanya mengejar materi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VIII-6 SMP Negeri Tarik Sidoarjo digunakan model pembelajaran cloze (pelesapan). Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik, Sidoarjo tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran Cloze?; () bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik, Sidoarjo tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran Cloze? Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan secara teratur yang terdiri atas empat tahap, yaitu 1) perencanaan, ) tindakan dan pengamatan, ) refleksi, dan ) revisi. Berdasarkan analisis data penelitian, disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran cloze, proses dan hasil pembelajaran mengalami peningkatan ke arah positif. Hal ini terbukti dari perilaku siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik- Sidoarjo setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran cloze (pelesapan) mengalami perubahan ke arah positif. Pada siklus I persentase aktivitas siswa 68,% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 90,9%. Pada tahap prasiklus nilai ratarata siswa hanya 59,9. Pada tindakan siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 67,7 artinya mengalami peningkatkan sebesar 7,8 atau 11,5 %. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lebih baik lagi yaitu menjadi 77,. Dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 9,5 atau 1, % bila dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Kata Kunci: kemampuan menulis puisi bebas, model pembelajaran cloze, mata pelajaran bahasa Indonesia Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan pada siswa karena mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keteram-pilan menulis merupakan syarat untuk berkecimpung dalam berbagai macam bidang atau kegiatan. Hal ini sejalan dengan Lampiran Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0019/P/BSNP/XI/ 01 Tanggal 0 November 01 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMP Tahun Pembelajaran 01/01 aspek menulis disebutkan bahwa siswa mampu menulis karangan nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 79
dalam bentuk buku harian, surat resmi, pesan singkat, laporan, petunjuk, rangkuman, slogan dan poster, iklan baris, teks pidato, karya ilmiah, dan menyunting serta menulis karya sastra puisi dan drama. Tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan dalam mengembangkan keterampilan menulis puisi. Hal ini juga dialami siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik. Hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis puisi kurang bervariasi, kesulitan menentukan tema, dan kurang dapat mengembangkan ide. Proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah umumnya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata-mata sehingga keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis kurang dapat perhatian. Ide, gagasan, pikiran, dan perasaan mereka berlalu begitu saja, tidak diungkapkan khususnya dalam bentuk karya sastra. Masalah ini dikuatkan dengan hasil tes pratindakan dengan rata-rata nilai di bawah 6 (57,) atau kategori kurang. Penggunaan model pembelajaran Cloze dalam pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu pemecahan hambatan-hambatan di atas. Model pembelajaran Cloze ini lebih sederhana dibandingkan teknikteknik yang lain sehingga model pembelajaran ini cocok diterapkan bagi guru yang selama ini menerapkan model pembelajaran klasikal. Model pembelajaran cloze (pelesapan) merupakan model pembelajaran menulis puisi dengan menghilangkan atau melesapkan sebuah atau lebih kata pada larik/baris puisi. Tujuannya untuk mendorong siswa mengalami proses berimajinasi seperti yang dilakukan pengarang. Kata-kata yang dilesapkan itu diisi secara bebas oleh siswa; karena yang terpenting adalah proses berimajinasi dan ketepatan dalam memilih kata-kata. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengambil judul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Melalui Model Pembelajaran Cloze Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik, Sidoarjo Tahun Pembelajaran 01/01. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik, Sidoarjo tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran Cloze? () Bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik, Sidoarjo tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran Cloze? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran, dan () mendeskripsikan peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik tahun pembelajaran 01/01 dengan menerapkan model pembelajaran Cloze. Menulis kreatif adalah kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan yang memiliki daya cipta (KBBI 00: 599). Mengacu pada pemahaman tersebut, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan menulis kreatif, NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 80
pikiran dan perasaan merupakan pokok dari tulisan. Seseorang tak dapat dikatakan menulis kreatif ketika dia hanya menyalin atau meniru tulisan orang lain. Menulis kreatif puisi bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Menulis puisi pun tak bisa dibatasi pada sebuah situasi tertentu, keadaan tertentu atau proses tertentu. Namun, secara umum dalam menulis puisi ada beberapa tahapan yang dilalui oleh penulis. Tahapantahapan dalam menulis puisi adalah (1) Tahap Prakarsa merupakan tahap pencarian ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa puisi. Ide dapat berupa pengalaman sendiri maupun orang lain, peristiwa tertentu, objek tertentu, masalah tertentu, dan lain sebagainya. ( ) Tahap Pelanjutan merupakan tahap tindak lanjut dari tahap pencarian ide. Setelah seseorang mendapatkan ide dari berbagai sumber dan cara kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan ide tersebut menjadi puisi. () Tahap Pengakhiran, setelah dilakukan penilaian maka dilakukan revisi terhadap puisi yang telah dibuat. Revisi dilakukan penulis pada setiap bagian, baik dari segi kata, bahasa, bentuk dan juga persajakanya. Yang dimaksud model pembelajaran cloze (pelesapan) merupakan model pembelajaran menulis puisi dengan menghilangkan atau melesapkan sebuah atau lebih kata pada larik/baris puisi. Tujuannya untuk mendorong siswa mengalami proses berimajinasi seperti yang dilakukan pengarang. Kata-kata yang dilesapkan itu diisi secara bebas oleh siswa; karena yang terpenting adalah proses berimajinasi dan ketepatan dalam memilih katakata. Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan teknik cloze : (1) s iswa menerima puisi yang telah dilesapkan katakatanya pada bagian-bagian tertentu (secara individu), () d alam waktu tertentu, siswa melengkapi puisi tersebut sesuai dengan imajinasinya, () siswa menukarkan hasil kerjanya dengan teman lain, () s iswa mendengarkan pembacaan puisi aslinya, dan (5) s iswa menyempurnakan hasil kerjanya. METODE Menurut Ardiana (00:7) penelitian tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang sistematis, reflektif, dilakukan oleh pelaku tindakan (guru) dan dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Sedangkan menurut Arikunto (006:) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam penelitian ini setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Tarik - Sidoarjo dengan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 dengan jumlah 6 siswa, siswa laki-laki 18 orang dan siswa perempuan 18 orang. Berdasarkan rumusan masalah data yang digunakan dalam NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 81
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Data berupa aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan model pembelajaran cloze. ) Data berupa hasil belajar siswa yaitu puisi bebas karya siswa. ) Data berupa hasil respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran cloze. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan instrumen tes (untuk memberikan penilaian terhadap hasil tes meliputi aspek isi, judul, diksi/pilihan kata, penggunaan majas, pemanfaatan versifikasi rima dan ritma, dan tipografi) dan instumen nontes (observasi, wawancara/angket, dan jurnal). Data pengamatan guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan persentase (%) dengan menghitung banyaknya frekuensi kejadian yang muncul selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan aktivitas keseluruhan dikalikan 100%. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Nilai yang diberikan pada masing-masing putaran diperoleh dari hasil menulis puisi bebas dengan nilai terendah 1 dan tertinggi pada setiap aspek atau kriteria yang dinilai. ) Dengan berpedoman pada kriteria penilaian tersebut, peneliti memberikan kriteria keberhasilan siswa berdasar nilai Standar Kemampuan Minimal (SKM) yang ditetapkan oleh SMP Negeri Tarik - Sidoarjo untuk tes menulis puisi bebas kelas VIII yaitu 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tahap Pratindakan Dari data diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa pada tahap pratindakan sebesar 71 dan nilai terendah. Nilai rata-rata siswa 57, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 11,11%. Namun tes hasil belajar siswa pada tahap pratindakan tersebut belum memenuhi ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 70%. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa, peneliti menggunakan model pembelajaran cloze (pelesapan) pada siklus I. Siklus I Siklus pertama dilaksanakan hari Kamis tanggal 1 Maret 01 di kelas VIII-1 yang diikuti 6 siswa pada jam pelajaran ke-5 s.d. ke-7. Berikut ini ditunjukkan data rangkuman aktivitas guru yang positif dalam kegiatan pembelajaran siklus pertama. 1) Menyampaikan pendahuluan ) Memfasilitasi siswa dengan media power point ) Mendorong dan memotivasi minat belajar siswa ) Mengelola KBM sesuai dengan model pembelajaran cloze 5) Membimbing siswa dalam menulis puisi bebas 6) Menjawab pertanyaan siswa 7) Memberikan apersepsi pengalaman dan pengetahuan siswa Sedangkan aktivitas guru yang negatif dalam kegiatan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut. NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 8
1) Waktu banyak dihabiskan di awal pelajaran untuk membaca daftar hadir ) Kurang memberikan penguatan pada siswa berupa pujian ) Guru lebih sering menegur siswa yang ramai pada saat pembelajaran berlangsung ) Kurang memberikan contoh puisi bebas 5) Kurang memberikan umpan balik pada siswa yang bertanya 6) Kurang jelas dalam memberikan penjelasan Aktivitas positif siswa selama kegiatan belajar mengajar siklus pertama adalah sebagai berikut. 1) Siswa memahami langkahlangkah model pembelajaran cloze. ) Siswa mampu membacakan contoh puisi bebas ) Siswa bertanya pada guru ) Siswa dapat menulis puisi bebas Sedangkan aktivitas negatif siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung siklus pertama adalah sebagai berikut. 1) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ) Siswa kurang tertib saat mendengarkan pembacaan puisi sehingga suasana kelas ramai ) Pertanyaan siswa kadang tidak berhubungan dengan materi ) Siswa tidak serius berdiskusi dengan teman tapi lebih banyak bercanda 5) Ada siswa tidak menukar pekerjaannya dengan teman sebangku 6) Siswa tidak memberikan nilai secara objektif pada pekerjaan teman Kelemahan-kelemahan umum yang masih terdapat dalam tulisan puisi bebas siswa pada siklus pertama ini adalah sebagai berikut. a. Judul yang diberikan tidak sesuai dengan tema dan kurang bervariasi. b. Isi puisi kurang sesuai dengan judul. c. Pilihan kata kurang menarik dan kurang bervariasi, dan sulit dipahami. d. Dalam puisi tidak mengandung majas sama sekali meskipun sudah ditugaskan agar menggunakan majas yang pernah diajarkan. e. Tipografi kurang variatif. Ada beberapa siswa, tipografi puisi yang dibuatnya monoton dan terpengaruh oleh puisi lama (pantun) yang sebait terdiri atas empat baris. Bahkan, agar sebait terdiri atas empat baris, beberapa siswa tidak memperhatikan ketuntasan maksud dalam pembaitan. f. Ada siswa yang melakukan plagiat dari syair lagu walaupun hanya satu bait. Dari data diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa pada tahap pratindakan sebesar 71, nilai terendah, nilai rata-rata siswa 57, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 11,11%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas mengalami peningkatan. Nilai tertinggi tes hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I sebesar 9, nilai terendah 5, nilai rata-rata siswa 70,05 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 5,78%. Namun peningkatan tersebut belum memenuhi ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 70%. Oleh karena itu masih perlu dilanjutkan lagi pada siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, proses pembelajaran siklus NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 8
I masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya 1) Dalam mengelola KBM yang sesuai dengan model pembelajaran cloze a. Guru kurang memberikan waktu untuk proses identifikasi puisi, mendaftar poin-poin yang akan ditulis, dan menyusun kerangka. b. Guru kurang memberikan contoh puisi bebas. c. Guru kurang bisa mengendalikan suasana kelas yang ramai. d. Guru kurang merata dalam memberikan pengarahan dan bimbingan pada siswa. ) Siswa santai pada saat guru memberikan penjelasan ) Ada siswa yang tidak menukar pekerjaannya dengan pekerjaan teman sebangku ) Guru kurang memberikan penguatan berupa pujian kepada siswa 5) Guru kurang memberikan umpan balik pada siswa yang bertanya Berdasarkan aktivitas negatif yang muncul pada siklus pertama tersebut, guru akan berusaha memperbaiki teknik yarg digunakan dalam KBM sehingga lebih mendukung penerapan model pembelajaran cloze. 1) Dalam mengelola KBM yang sesuai dengan model pembelajaran cloze a. Guru akan memberikan tambahan waktu untuk kegiatan mengidentifikasi puisi, mendaftar poin-poin puisi yang akan ditulis, dan membuat kerangka pada siklus kedua. b. Guru akan lebih banyak memberikan contoh puisi bebas pada siklus kedua. c. Guru akan berusaha menciptakan suasana kelas yang tertib pada siklus kedua. d. Guru akan memberikan pengarahan dan bimbingan secara merata untuk setiap siswa pada siklus kedua. ) Guru akan berusaha lebih banyak penguatan berupa pikiran untuk siswa pada siklus kedua. ) Guru akan berusaha memberikan umpan balik pada siswa yang bertanya pada siklus kedua. Siklus II Siklus kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Maret 01 di kelas VIII-1 jam pelajaran ke-5 s.d. ke-7 selama X 5 menit yang diikuti oleh 6 siswa. Berikut ini disajikan rangkuman aktivitas positif guru selama proses pembelajaran siklus II. 1) Mendorong dan memotivasi minat belajar siswa ) Mengelola KBM sesuai dengan model pembelajaran cloze ) Membimbing siswa dalam seluruh kegiatan ) Memberikan umpan balik pada siswa 5) Membuat suasana kelas tertib dan menyenangkan. 6) Memfasilitasi siswa dengan media gambar 7) Memberikan penjelasan dengan baik sehingga siswa mudah memahami Sedangan aktivitas negatif guru selama proses pembelajaran siklus II adalah kurang memberikan penguatan pada siswa. Berikut ini disajikan rangkuman aktivitas positif siswa selama proses pembelajaran siklus II. NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 8
1) Siswa mengikuti langkah-langkah model pembelajaran cloze dengan baik. ) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pelajaran ) Siswa menilai tulisan teman dengan baik ) Siswa bertanya pada guru 5) Siswa berdiskusi antar siswa 6) Siswa dapat menulis puisi bebas sesuai gambar 7) Siswa dapat menceritakan pengalamannya dengan baik 8) Siswa memahami penjelasan guru dalam setiap kegiatan dengan baik Sedangkan aktivitas negatif siswa selama proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut. 1) Kadang-kadang siswa ramai selama KBM Kelemahan-kelemahan umum yang masih terdapat dalam tulisan puisi bebas siswa pada siklus kedua ini adalah sebagai berikut. a. Judul puisi yang dibuat siswa masih terlalu sederhana, kurang menarik, dan kurang unik. Bahkan beberapa siswa memberi judul puisi yang dibuatnya hanya satu kata. b. Bebarapa puisi buatan siswa kurang memanfaatkan versifikasi (rima dan ritma) sehingga kurang indah, monoton, dan kurang menimbulkan efek bunyi. c. Masih ada puisi yang tidak mengandung majas sama sekali meskipun sudah ditugaskan agar menggunakan majas yang pernah diajarkan. d. Beberapa puisi tipografinya kurang variatif. Tipografi puisi yang dibuat terpengaruh oleh puisi lama (pantun) yang sebait terdiri atas empat baris walaupun secara umum tidak mengurangi inti/maksud puisi. Berdasarkan data diketahui perbandingan hasil belajar siswa dalam menulis puisi bebas antara sebelum dilaksanakan tindakan (pratindakan) dengan setelah tindakan siklus I dan II. Nilai tertinggi tes hasil belajar siswa pada tahap pratindakan sebesar 71, nilai terendah, nilai rata-rata siswa 57, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 11,11%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas mengalami peningkatan. Nilai tertinggi tes hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I sebesar 9, nilai terendah 5, nilai rata-rata siswa 70,05 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 5,78%. Setelah tindakan siklus II kemampuan siswa menulis puisi bebas meningkat kembali. Nilai tertinggi tes hasil belajar siswa setelah tindakan siklus II sebesar 96, nilai terendah 58, nilai rata-rata siswa 80,6 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 88,9%. Dengan demikian hasil belajar siswa sudah memenuhi ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 70%. Oleh karena itu tidak dilanjutkan lagi siklus III. Aktivitas negatif masih muncul dalam siklus terakhir ini. Beberapa aktivitas negatif tersebut adalah sebagai berikut. 1) siswa kadang-kadang ramai selama kegiatan belajar mengajar ) guru kurang memberikan penguatan pada siswa Meskipun pada akhir siklus kedua ini masih ada permasalahan, yaitu munculnya aktivitas negatif pada akhir siklus kedua, pembelajaran menulis puisi bebas dianggap selesai, dan masalah yang ada disarankan supaya diselesaikan pada penelitian untuk kompetensi dasar lain. Pembahasan NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 85
Data awal pada pratindakan menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah. Masalah tersebut dikuatkan dengan hasil tes pratindakan dengan rata-rata nilai di bawah 6 (57,) atau kategori kurang. Untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran cloze (pelesapan). Dengan model pembelajaran cloze (pelesapan) suasana proses pembelajaran pada siklus I tampak lebih semangat dibandingkan dengan kondisi awal dan hasilnya pun menunjukkan adanya peningkatan. Aktivitas siswa selama mengikuti PBM menuju ke arah yang positif. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1 Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II No PERNYATAAN NILAI 1 5 6 7 8 9 10 11 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi menulis puisi bebas Siswa merespon contoh puisi bebas yang diberikan guru Siswa merespon perintah guru untuk membacakan contoh-contoh puisi bebas karya sastrawan terkenal dengan baik Siswa mendengarkan pembacaan puisi oleh temannya Siswa bertanya pada guru Siswa berdiskusi antar siswa Siswa ramai selama PBM Siswa dapat menulis puisi bebas sesuai kriteria yang diberikan Siswa menukar tulisannya dengan tulisan teman Siswa menilai tulisan teman dengan baik Siswa mengikuti langkah-langkah model pembelajaran cloze dengan baik NILAI Jumlah 68,% 90,9% Aktivitas positif siswa selama mengikuti proses pembelajaran berdampak pada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 86
Tabel Hasil Peningkatan Menulis Puisi pada Pratindakan dan Siklus I NO. ASPEK Skor Rata-rata PRATINDAKAN SIKLUS I 1 Judul,,0 Isi,,08 Pilihan kata atau diksi,6,8 Penggunaan majas,, 5 Pemanfaatan versifikasi (rima,, dan ritma 6 Tipografi,7 Rata-rata,,79 Tabel Hasil peningkatan Menulis Puisi Pada siklus I dan siklus II NO. ASPEK Nilai Rata-rata SIKLUS I SIKLUS II 1 Kesesuaian judul dengan isi,0, Pilihan kata atau diksi,08,7 Pilihan kata konkret,8,6 Majas, 5 Rima dan ritma,,9 6 Tipografi, Rata-rata,79, Berdasarkan data, pada siklus II nilai rata-rata kelas pada aspek judul puisi mengalami peningkatan yang awalnya (tahap pratindakan),0 menjadi,. Aspek isi yang awalnya,08 menjadi,7. Aspek pilihan kata atau diksi yang awalnya,8 menjadi,6. Aspek penggunaan majas yang awalnya,8 menjadi. Aspek rima dan ritma yang awalnya, menjadi,9. Aspek tipografi yang awalnya menjadi,. Setelah mengikuti pembelajaran siklus II hasil belajar dalam menulis puisi bebas mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang awalnya 70,05 NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 87
(pada siklus I), pada siklus II menjadi 80,6. Dari hasil wawancara siswa mengatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran cloze (pelesapan) merasa lebih mudah dalam menulis puisi bahkan dari hasil wawancara tersebut siswa ingin pembelajaran seperti itu dilaksanakan lagi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1) Hasil penelitian aktivitas selama proses pembelajaran melalui pengamatan, wawancara, dan jurnal siswa menunjukkan perubahan yang positif, siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran cloze sehingga mudah dalam menulis puisi. Hal itu terbukti adanya permintaan beberapa siswa agar mengulangi model pembelajaran yang sudah dilaksanakan yaitu model pembelajaran cloze (pelesapan). Aktivitas siswa selama mengikuti PBM pun menuju ke arah yang positif. Hal ini dibuktikan dengan persentase aktivitas positif siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas siswa 68,% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 90,9%. ) Dengan menerapkan model pembelajaran cloze, kemampuan siswa kelas VIII-1 SMP Negeri Tarik - Sidoarjo dalam menulis puisi dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut sungguh memuaskan. Hal ini terbukti pada hasil tes setelah tindakan. Pada tahap prasiklus nilai ratarata siswa hanya 59,9 pada tindakan siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 67,7 artinya mengalami peningkatkan sebesar 7,8 atau 11,5 %. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lebih baik lagi yaitu menjadi 77,. Dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 9,5 atau 1, % bila dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Dengan melihat tingginya angka peningkatan dan respon siswa tersebut, berarti model pembelajaran cloze (pelesapan) cocok diterapkan di SMP Negeri Tarik - Sidoarjo. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan simpulan tersebut, saran yang dikemukakan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Guru hendaknya membimbing siswa dalam menulis puisi dengan model pembelajaran cloze (pelesapan). ) Untuk mendukung hasil penelitian ini perlu diadakan penelitian yang lebih luas tentang model pembelajaran cloze (pelesapan). DAFTAR RUJUKAN Aminuddin. 00. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Aminuddin. 008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Ardiana, Leo Indra dan Kisyani Laksono. 00. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 88
Nasional. Arikunto, Suharsimi dkk. 006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin. 1990. Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta : FKIP Universitas Mataram. Banua, Raudal Tanjung dan Santoso, Imam Budhi (Penyunting). Musik Puisi, dari Istilah ke Aksi. Yogyakarta : Pustaka Sastra LKIS. Depdiknas. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Yogyakarta: Sinar Baru. Suyatno. 00. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Penerit SIC. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 000. Prinsip- Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 001. Membaca Ekspresif. Bandung : Angkasa. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Yogyakarta : Erlangga. Waluyo, Herman J. 00. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : PT Hanindi Graha Wiyata. Wiyanto. 005. Menulis Puisi. Yogyakarta: Sinar Baru. Jabrohim. Dkk. 001. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kamidjan. 00. Keterampilan Membaca. Surabaya : University Press. Kridalaksana, Harimurti. 001. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia. Nurgiyantoro, Burhan. 000. Teori Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Pradopo, Rachmad Joko. 199. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Sayuti, Suminto A. 199. Pengantar Pengajaran Puisi dalam Pengajaran Sastra (ed. Jabrohim). Yogyakarta : Pustaka Pelajar dan FBPS Muhamaddiyah Yogyakarta. Sayuti, Suminto A. 00. Menulis Kreatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. NOSI Volume 1, Nomor, Agustus 01 Halaman 89