BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri keberadaannya. Dewasa ini, banyak penyebab penyebab yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. tidak berpasangan menyebabkan spesies tersebut sangat reaktif (Fessenden dan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK TUMBUHAN PAKU EKOR KUDA (Equisetum debile L.) TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PLASMA DARAH MENCIT

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. mikroflora pencernaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang

UJI DAYA REDUKSI EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP ION FERRI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAI\I. (1) senyawa-senyawa yang bersifat lafuogogue (dapat menstimulir produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanisius, 2007), hlm Hery Winarsi, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

BAB I PENDAHULUAN I.1

, 2015 PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAN SIRUP MELON JINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sehat. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat konsumsi makanan tinggi lemak

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih elektron tidak berpasangan sehingga, sangat reaktif. Radikal bebas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

ABSTRAK. Kata kunci : Kapasitas antioksidan, Total fenol, Buah mengkudu, Fermentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jalan beragam. Contoh yang paling sering ditemui adalah pecel lele dan gorengan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

;:: :~~~~~~~- /". . /- -:;...~ "' 1: :~~~;~. --~ -._ - ;:~~\~i~ -.::--;:;;-

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron tidak berpasangan. Radikal bebas memiliki sifat yang reaktif sehingga cenderung bereaksi terus menerus membentuk radikal yang baru sehingga dapat terjadi reaksi berantai. Reaksi berantai ini dapat terhenti apabila radikal bebas dapat diredam. Radikal bebas yang dapat terbentuk antara lain seperti radikal hidroksil ( OH), radikal peroksil ( OOH), dan ion superoksida (O 2 ) (Halliwell, 1994). Saat ini ditemukan bahwa ternyata radikal bebas berperan dalam terjadinya berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan radikal bebas adalah spesi kimia yang memiliki pasangan elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada timbulnya suatu penyakit. Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan (Sofia, 2005). Peroksidasi molekul lemak mengubah atau merusak struktur molekul lemak. Akibat akhir dari peroksidasi lemak ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang bersifat toksik terhadap sel seperti malondialdehid (untuk selanjutnya ditulis MDA), etana dan pentana. MDA

2 terdapat di dalam darah dan urin serta digunakan sebagai indikator adanya kerusakan akibat radikal bebas. Reaksi peroksidasi lemak yang terus menerus terjadi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung, dan penyakit degenaratif lainnya (Suryohudoyo, 1993). Percival (1998) mengungkapkan bahwa antioksidan merupakan pertahanan utama untuk memerangi kerusakan akibat radikal bebas dan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemeliharaan kesehatan tubuh. Mengkonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir radikal bebas berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan mentransfer elektron sehingga membuatnya stabil. Diperkirakan ada lebih dari 4.000 senyawa dalam makanan yang berfungsi sebagai antioksidan. Sumber antioksidan yang paling banyak dipelajari adalah beta karoten (pro vitamin A), vitamin C, vitamin E, asam fenolik, selenium, klorofil, karotenoid, flavonoid, glutasion, koenzim Q10, melatonin, dan likopen (Anonim, 2010). Hamid (2010) mengklasifikasikan antioksidan ke dalam dua kelompok, yakni antioksidan alami dan antioksidan sintetis (buatan). Antioksidan alami termasuk di dalamnya adalah vitamin, mineral dan senyawa fitokimia. Sedangkan antioksidan sintetis antara lain BHA, BHT, PG, EDTA, TBHQ dan NDGA. Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia, memotivasi para peneliti pangan dan gizi Indonesia untuk mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari sumber alami. Tingginya biodiversity kekayaan alam dan bahan-bahan indigenous yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada bangsa

3 Indonesia, merupakan potensi yang sangat berharga dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakatnya (Kementrian Pertanian, 2012). Salah satu kekayaan alam yang masih belum banyak dieksplorasi di Indonesia adalah tumbuhan paku. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu divisi tumbuhan yang menjadi kekayaan alam hayati Indonesia. Dari sekitar 10.000 spesies tumbuhan paku di dunia, diperkirakan sebanyak 1.300 spesies di antaranya tumbuh di kawasan Indonesia (Sastrapradja, 1980; Steenish & Holttum, 1982). Berbagai jenis spesies tumbuhan paku telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman hias, bahan obat tradisional, bahan makanan, tanaman pelindung, dan pupuk hijau (Heyne, 1987). Tumbuhan paku Indonesia memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan obat herbal fitofarmaka (Suyatno, 2011). Oleh karena itu penelitian lanjutan yang berkaitan dengan uji farmakologis serta uji klinis dari isolat dan ekstrak aktif yang telah ditemukan perlu dilakukan untuk menjamin keamanan dan efikasinya sebagai obat herbal. Salah satu spesies tumbuhan paku yang banyak tumbuh dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia adalah Equisetum debile L. Spesies ini tersebar luas dari Afrika, Asia, Jepang melalui selatan Filipina, Indonesia, daratan Guinea Baru, Kepulauan Bismarck, Kepulauan Solomon, ke arah timur menuju Kaledonia Baru dan Fiji. Spesies ini memiliki toleransi terbesar di Papuasia dan relatif dominan diantara tanaman lainnya (Croft, 1985).

4 Mimica, dkk. (2008) melaporkan tentang aktivitas antioksidan dan komposisi fenol dari tiga ekstrak yang berbeda (EtOAc, n-buoh dan H 2 O) dari paku ekor kuda jenis Equisetum arvense L. Aktivitas antioksidan dievaluasi dengan mengukur daya hambat total (menggunakan Ascorbate Equivalent Antioxidant Capacity AEAC), penghambatan peroksidasi lipid, dan kapasitas radikal bebas (RSC) terhadap 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH radikal) dan nitrat oksida (NO). Sarkar, dkk (2012) menemukan kemampuan ekstrak dari batang tanaman Equisetum debile sebagai senyawa sitotoksik, antimikroba, dan antioksidan penangkap radikal bebas. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan uji DPPH menunjukkan bahwa ekstrak batang tanaman Equisetum debile memiliki kemampuan menangkap radikal bebas yaitu IC 50 24.8 μg/ml. Ekstrak methanol dari Equisetum debile (50 sampai 1.000 µg/ml) juga menunjukkan ativitas antioksidan dengan dosis tertentu ketika dibandingkan dengan antioksidan standar yaitu asam askorbat (Khan, dkk. 2013). Hasil penelusuran literatur menunjukkan belum ada laporan hasil penelitian yang terkait dengan aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan paku ekor kuda terhadap peroksidasi lipid dalam plasma darah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak tumbuhan paku Equisetum debile L. terhadap reaksi peroksidasi lipid dalam plasma darah mencit.

5 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ekstrak tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile L.) memiliki aktivitas antioksidan? 2. Bagaimana aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile L.) terhadap reaksi peroksidasi lipid dalam plasma darah mencit? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menentukan aktivitas antioksidan pada ekstrak tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile L.). 2. Untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile L.) terhadap reaksi peroksidasi lipid dalam plasma darah mencit. 1.4. Manfaat Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan potensi fitofarmaka tumbuhan paku ekor kuda di Indonesia. Sehingga mendukung upaya pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat menggunakan kearifan lokal.