PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DI SMA NEGERI 2 SUNGAI RAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SISWA SMTI PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK OLEH SUCI PRASTIWI F

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SMA MUJAHIDIN PONTIANAK

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS BIOGRAFI MODEL PROJECT BASED LEARNING SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING DI MAN 1 PONTIANAK Meldawati, Nanang Heryana, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email: meldawati931@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan kemampuan menyimak siswa kelas X F MAN 1 Pontianak dengan metode snowball throwing. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas X F MAN 1 Pontianak. Sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 60.4 dilaksanakan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 71.6 dan dilaksanakan tindakan siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 76.3. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan metode snowball throwing telah berhasil meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas X F MAN 1 Pontianak. Kata kunci: Kemampuan Menyimak, Metode Snowball Throwing Abstract: This study aims to explain to improve the ability to listened students of class X F MAN 1 Pontianak with a method snowball throwing. The kind of research used is research action class (PTK). Method used is kualitatif the descriptive. The study was conducted as much 2 (two) cycle. The results and discussion of show that method snowball throwing it can improve the ability to listened students of class XF MAN 1 pontianak. Before implemented a value well blended students 60.4 implemented a cycle 1 the value of the well blended students inscreased to 76.3. Then it can be concluded that the action of the classroom with a method snowball throwing has managed to improve the ability to listened students of class XF MAN 1 Pontianak. Key Word: The ability to listened, method snowball throwing M enyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak adalah keterampilan pertama yang harus dimiliki seseorang sebelum keterampilan bebicara, membaca, dan menulis. Belajar berbahasa, dimulai dengan keterampilan menyimak rentetan bunyi yang didengarnya, belajar menirukan, kemudian mencoba menerapkan dalam bentuk ucapan. Selain itu, dasar seseorang belajar berbahasa adalah menyimak karena melalui menyimak dengan mudah kita mendapatkan banyak kosakata baru. Kegiatan menyimak rutin kita lakukan dan tidak pernah dilewatkan setiap harinya. Secara sadar atau tidak, kita selalu melakukan kegiatan menyimak. Keterampilan menyimak mempunyai pengaruh yang besar terhadap keterampilan berbahasa lainnya. Besarnya pengaruh tersebut menuntut siswa untuk mampu menguasai keterampilan menyimak dengan baik. Hal ini didukung 1

dengan adanya aspek menyimak dalam proses belajar yang telah diatur di dalam kurikulum. Dari hasil indentifikasi masalah dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas X F MAN 1 Pontianak yaitu Hj. Syamsuriana, S.Pd., diperoleh informasi bahwa permasalahan yang paling menonjol adalah nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa kelas X F belum mencapai standar belajar. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kurangnya motivasi belajar siswa yang menyebabkan siswa tidak fokus saat proses pembelajaran menyimak berlangsung. Kedua, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Hal ini terbukti saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menyimak. Peneliti menawarkan metode yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti mengunakan metode snowball throwing sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Metode snowball throwing dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui metode ini, siswa akan lebih fokus menyimak karena setelah proses menyimak siswa akan mendapat pertanyaan secara acak. Metode ini juga menguji pemahaman siswa terhadap apa yang telah disimaknya. Selain itu, siswa juga lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pembelajaran. Keunggulan metode ini yang semakin memperkuat alasan peneliti untuk menggunakan metode snowball throwing. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan di kelas X F MAN 1 Pontianak pada standar kompetensi 9. Memahami informasi melalui tuturan. Kompetensi dasar 9.2 menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan). Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dengan metode snowball throwing pada siswa kelas X F MAN 1 Pontianak tahun ajaran 2014/2015. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan karena peneliti akan menggambarkan fakta di lapangan tentang peningkatan kemampuan menyimak dengan metode snowball throwing pada siswa kelas X F MAN 1 Pontianak tahun ajaran 2014/2015. Peningkatan kemampuan menyimak siswa akan dilihat dari kemampuan siswa menentukan pokok-pokok informasi yang disimak, kemampuan siswa membuat pertanyaan berdasarkan isi informasi, kemampuan siswa menjawab pertanyaan berdasarkan isi informasi, kemampuan siswa menyimpulkan isi informasi yang disimak. Bentuk penelitian ini adalah bentuk kualitatif. Menurut Moleong (2013:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 2

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis, dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakuakn oleh guru atau kolaborasi dengan tim peneliti untuk memperbaiaki kondisi pembelajaran (Iskandar, 2009:21). Penelelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasikan suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain (Sukardi, 2012:210). Jadi, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar guna memperbaiki kualitas belajar yang dilakukan oleh guru atau guru berkolaborasi dengan tim peneliti. Pada penelitian ini dilakukan secara berkolaborasi antara peneliti dan guru. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri 3 tahap, yaitu perencaraan, pelaksanaan, dan hasil. Tahap perencanaan Hal-hal yang dilakukan, anatara lain: 1) berdiskusi dengan guru untuk membuat RPP, instrumen penilaian, dan membuat lembar observasi. 2) guru melakukan simulasi agar kegiatan pembelajaran menggunakan metode baru dapat berjalan dengan lancar.3)menentukan waktu pelaksanaan tindakan. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pada penelitian tindakan kelas ini berupa kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengaplikasikan semua persiapan yang telah dilakukan. Guru akan melaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat diperencanaan, sedangkan peneliti akan mengamati meenggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Tahap Hasil Hasil pada tahap ini berupa, hasil siswa setelah mengikuti pembelajaran. Hasil ini akan menentukan berhasil tidaknya metode yang digunakan. Hasil dalam penelitian ini berupa hasil siswa menentukan pokok-pokok informasi, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menyimpulkan isi informasi yang disimak. Sumber data dalam penelitan ini adalah guru bidang studi bahasa Indonesia, siswa kelas X F MAN 1 Pontianak tahun semester 2 ajaran 2014/2015, dan dokumen-dokumen pada lembar observasi. Data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa kelas X F semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui, dianggap, atau fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Hasil belajar siswa berupa hasil tes tertulis siswa dalam menentukan pokok-pokok informasi, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan menyimpulkan isi informasi yang disimak. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilaksanakan pada satu di antara kelas X di MAN 1 Pontianak. Kelas yang menjadi subjek penelitian ini adalah kelas X F, terpilihnya kelas X F sebagai subjek penelitian karena kelas ini mendapat nilai rata-rata terendah dari kelas lain. Jumlah siwa di kelas X F berjumlah 34 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Agar lebih jelas maka nilai siswa akan dijabarkan ke dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Nilai Kemampuan Menyimak Sebelum Tindakan Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Presentase Keterangan Sangat Kurang 0 59 4 210 10.2% 2055/34 = 60.4 Kurang 60 69 19 995 48.4% Cukup 70 79 6 450 21.9% Baik 80 89 5 400 19.5% Sangat Baik 90 100 0 0 Jumlah 34 2055 100% Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 Siklus. Pada siklus pertama, ada beberapa hal yang belum terlaksana, hal ini dapat dilihat dari lembar observasi. Kekurangan pada siklus I, diperbaiki dan sempurnakan pada siklus II. Pada siklus II semua skenario yang dibuat terlaksana dengan baik. Nilai siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, hal ini menandakan bahwa penggunaan metode snowball throwing dapat meningkatan kemampuan menyimak siswa. Berikut penjabaran hasil siklus I dan siklus I. Siklus I Perencanaan 1) Peneliti dan guru berkolaborasi merancang RPP, dengan memperhatikan alokasi waktu. 2) Peneliti dan guru melakukan simulasi kegiatan pembelajaran. 3) Membuat pedoman obsevasi. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. 2 kali pertemuan 90 menit. Hasil Siklus I 1)Hasil pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran menyimak dengan metode snowball throwing, guru masih belum menguasai 4

metode dengan baik sehingga ketika mengajar guru masih terlihat kaku. Namun kegiatan pembelajaran tetap berjalan dengan baik. 2) Hasil pengamatan terhadap sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan metode snowball throwing, ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu ada siswa yang masih kurang fokus saat proses menyimak. 3) Hasil tes kemampuan menyimak dengan metode snowball throwing mengalami peningkatan. Tabel 2 Nilai Keterampilan Menyimak Siklus I Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Presentase Keterangan Sangat Kurang 0 59 4 215 8.8% 2435/34 = 71.6 Kurang 60 69 3 185 7.6% Cukup 70 79 17 1220 50.1% Baik 80 89 10 815 33.5% Sangat Baik 90 100 0 0 Jumlah 34 2435 100% Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pada siklus I, siswa sudah mampu menyimak dengan baik. Hal ini terbukti dari 34 siswa yang mengikuti pembelajaran, ada 10 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori baik dan ada 17 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori cukup. Siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang sebanyak 3 orang dan yang mendapat nilai sangat kurang sebanyak 4 orang. Sedangkan siswa yang belum mencapai kategori ketuntasan minimum (KKM) atau belum tuntas berjumlah 18 orang. Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing. Peningkatan dalam proses pembelajaran tersebut belum maksimal, tetapi secara klasikal peningkatan tersebut telah mencapai target nilai siklus I yang ditentukan, yaitu siswa minimal memperoleh nilai rata-rata 70. Siklus II Perencanaan 1)Peneliti dan guru berkolaborasi merancang RPP, dengan memperhatikan alokasi waktu. 2)Peneliti dan guru melakukan simulasi kegiatan pembelajaran untuk siklus II dengan teliti.3)membuat pedoman obsevasi. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. 2 kali pertemuan 90 menit. 5

Hasil Siklus II 1)Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menyimak dengan metode snowball throwing, guru telah menguasai metode dengan baik setelah dilakukan simulasi beberapa kali. Kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak terlihat kaku. 2) Hasil pengamatan terhadap sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan metode snowball throwing, hampir semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik. 3) Hasil tes kemampuan menyimak dengan metode snowball throwing mengalami peningkatan. Tabel 3 Nilai Keterampilan Menyimak Siklus II Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Presentase Keterangan Sangat Kurang 0 59 0 2595/34 = 76.3 Kurang 60 69 5 325 12.5% Cukup 70 79 12 880 33.9% Baik 80 89 16 1300 501% Sangat Baik 90 100 1 90 3.5 % Jumlah 34 2595 100% Berdasarkan data tersebut diketahui pada siklus II, siswa sudah mampu menyimak informasi melalui tuturan tidak langsung. Hal ini terbukti dari 34 siswa yang mengikuti pembelajaran, ada 25 siswa yang dinilai tuntas dalam proses pembelajaran menyimak. Siswa yang memperoleh nilai dibawah kriteria kentuntasan minimun (KKM) atau dinilai belum tuntas sebanyak 9 siswa. Siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 5 siswa. Siswa yang masuk dalam kategori cukup sebanyak 12 siswa. Siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 16 siswa. Siswa yang masuk dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pada siklus II, setelah proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode snowball throwing. Meskipun peningkatan tersebut belum maksimal, tetapi secara klasikal peningkatan tersebut telah mencapai target nilai siklus II yang ditentukan, yaitu siswa minimal memperoleh nilai rata-rata 75 atau sesuai KKM. Hasil pada siklus ini mencapai rata-rata 76.3. Pembahasan Pembahasan merupakan bagian yang menyajikan hasil dari sebuah proses penelitian secara lebih luas. Pada penelitian ini hasil yang disajikan mengenai menyimak informasi melalui tuturan tidak langsung setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing. Bagian yang akan dibahas berkaitan dengan upaya, proses, dan hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Pembahasan proses pelaksanaan pembelajaran mengacu pada hasil observasi terhadap kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menyimak 6

informasi melalui tuturan tidak langsung menggunakan metode snowball throwing. Pada hasil belajar, pembahasan mengacu pada hasil tes siswa dalam kemampuan memahami bacaan. Dari pembahasan ini akan dilihat perbandingan antara siklus I dan II. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa 1) Guru memotivasi siswa untuk fokus menyimak sehingga siswa lebih antusias dalam menyelesaikan tugas. Pada siklus I guru belum sepenuhnya menguasai metode snowball throwing sehingga guru hanya fokus pada langkahlangkah metode snowball throwing (kegiatan inti) bukan keseluruhan kegiatan pembelajaran. Kurangnya penguasaan guru dapat dimaklumi karena metode snowball throwing pertama kali diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Upaya yang telah dilkukan guru bersama peneliti agar guru menguasai metode snowball throwing dengan beberapa kali melakukan simulasi. Hasil dari upaya tersebut terlihat pada pelaksanaan pembelajaran siklus II. Pada siklus II guru telah menguasai metode dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran menyimak terlaksana dengan baik. 2) Guru mengontrol siswa dengan berkeliling kelas untuk memastikan siswa menyimak informasi dengan baik. Kontrol yang dilakukan guru bertujuan agar siswa tetap fokus dan tidak sibuk dengan hal lain seperti berbicara dengan teman. Jika semua siswa fokus menyimak kelas menjadi kondusif, proses menyimak berjalan dengan baik sehingga mudah bagi siswa dalam menyelesaikan tugas karena semua informasi disimak dan tersampaikan dengan baik. 3) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang nilainya baik dan mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan agar siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan berpengaruh terhadap nilai siswa yang juga meningkat. Upaya yang telah dilakukan selama proses pelaksanaan siklus I dan siklus II, yaitu 1) Pada siklus I guru kurang menguasai metode snowball throwing sehingga guru masih sibuk dengan RPP bukan dengan kegiatan pembelajaran. Kurangnya penguasaan guru dapat dimaklumi. Hal ini disebabkan metode snowball throwing merupakan metode pembelajaran pertama yang diterapkan guru di dalam kelas. Upaya yang telah dilakukan guru bersama peneliti agar guru menguasai metode snowball throwing dengan baik yaitu dengan beberapa kali melakukan simulasi. Hasil dari upaya guru agar menguasai metode terlihat dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Guru telah menguasai metode dengan baik. Sehingga kegiatan pembelajaran menyimak dapat terlaksana dengan baik. 2) Guru memotivasi siswa dengan memberikan penguatan. Sehingga siswa lebih antusias dalam mencari dan menemukan. Pada siklus I guru sudah sangat baik dalam memberikan penguatan pada siswa. Hal itu terbukti dari hasil observasi, guru mendapatkan nilai sangat baik. Setelah dilakukan upaya berupa simulasi oleh guru pada siklus II guru dapat membimbing siswa secara maksimal tanpa ragu dan siswa mengikuti kegiatan dengan antusias. 3) Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi, merefleksi, dan menutup pembelajaran. Pada siklus I guru tidak melakukan kegiatan tersebut dikarenakan kendala waktu. Setelah dilakukan upaya oleh guru berupa diskusi dan melakukan simulasi berulang kali pada siklus II guru dapat melaksanakan kegiatan yang tidak terlaksana pada siklus I dengan baik dan sesuai rencana. 7

Hasil tes diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa. Berkaitan dengan tes kemampuan menyimak ada empat aspek yang dinilai yaitu, menentukan pokok-pokok informasi, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, menyimpulkan isi informasi. Hasil penilaian tersebut dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu siswa yang mendapat nilai sangat baik, baik, cukup dan kurang. Berikut ini adalah tabel hasil tes keterampilan berbicara siklus I dan II, disertai dengan peningkatannya. Tabel 4 Hasil Peningkatan Kemampuan Menyimak dari Setiap Aspek Siklus I dan II Aspek Nilai Rta-rata Peningkatan Pra Siklus I Siklus II Poin Prersentase Menentukan pokok-pokok informasi Membuat pertanyaan Menjawab Pertanyaan Menyimpulkan Isi Informasi 15.8 19.1 20.9 5.1 31.9% 16.3 17.9 19.3 3 18.7% 14.4 14.7 17.5 3.1 19.4% 13.9 18.4 18.7 4.8 30% Jumlah 60.4 71.6 76.3 16 100% Aspek yang paling diperhatikan dalam penelitian ini adalah aspek menyimpulkan isi informasi. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan sebelum dilakukan tindakan mendapat poin paling rendah. Menyimpulkan isi informasi merupakan aspek yang cukup sulit karena siswa harus mendengarkan keseluruhan informasi kemudian menghubungkan setiap informasi dan menuangkannya kembali dengan kata-kata sendiri dalam bentuk kesimpulan. Setelah dialaksanakan kegiatan pembelajaran menyimak menggunakan metode snowball throwing nilai siswa pada aspek menyimpulkan isi informasi mengalami peningkatan. Begitu juga 3 aspek yang menjadi fokus dalam penelitian ini, setelah diterapkan metode snowball throwing mengalami peningkatan. Pada aspek menentukan pokok-pokok informasi nilai siswa mengalami peningkatan sebesar 5.1 poin dengan persentase 31.9%. Pada aspek membuat pertanyaan terjadi peningkatan sebesar 3 poin dengan persentase 18.7%. Pada aspek menjawab pertanyaan nilai siswa mengalami peningkatan sebesar 3.1 poin dengan persentase 19.4%. Pada aspek menyimpulkan isi informasi nilai siswa mengalami peningkatan sebesar 4.8 poin dengan persentase 30%. 8

Tabel 5 Hasil Peningkatan Keterampilan Berbicara Siklus I dan II Keterangan Nilai Rata-rata Peningkatan Rata-rata Sebelum tindakan 60.4 Siklus I 71,6 11.2 Siklus II 76.3 4.7 Nilai rata-rata peningkatan siklus I dan II bisa dikatakan baik. Tes awal siklus I menunjukkan dari 34 siswa, sebanyak 16 siswa telah mencapai kategori ketuntasan minimum (KKM) atau tuntas. Sedangkan siklus II menunjukkan bahwa dari 34 siswa, sebanyak 25 siswa telah mencapai kategori ketuntasan minimum (KKM) atau tuntas, maka dapat dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil meningkatkan kemampuan menyimak siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan secara umum bahwa metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas X MAN 1 Pontianak. Hasil pada pratindakan nilai rata-rata hanya mencapai 60.4. Pada siklus I rata-rata nilai siswa 71.6 mengalami peningkatan sebesar 11.2. Siklus II nilai rata-rata siswa 76.3 mengalami peningkatan sebesar 4.7. Keseluruhan peningkatan sebesar 14.3. Kesimpulan secara umum, dijabarkan menjadi beberapa subkesimpulan, sebagai berikut. (1) Metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan menentukan pokok-pokok informasi. Hasil pada pratindakan nilai rata-rata hanya mencapai15.8. Pada siklus I meningkat mencapai rata-rata 19.1, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 20.9. Persentase peningkatan sebesar 31.9%. (2) Metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan membuat pertanyaan. Hasil pada pratindakan nilai rata-rata hanya mencapai 16.3. Pada siklus I meningkat mencapai rata-rata 17.9, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 19.3. Persentase peningkatan sebesar 18.7%. (3) Metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan. Hasil pada pratindakan nilai rata-rata hanya mencapai 14.4. Pada siklus I meningkat mencapai rata-rata 14.7, sedangakan pada siklus II meningkat menjadi 17.5. Persentase peningkatan sebesar 19.4%. (4) Metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan menyimpulkan isi informasi. Hasil pada pra tindakan nilai rata-rata hanya mencapai 13.9. Pada siklus I meningkat mencapai rata-rata 18.4, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 18.7. Persentase peningkatan sebesar 30%. 9

Saran Berdasarkan uraian mengenai penelitian tindakan kelas yang telah peneliti laksanakan, dalam hal ini peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1)Guru dapat menggunakan metode snowball throwing dalam pembelajaran menyimak, sehingga penggunaan metode lebih variatif, siswa menjadi aktif, dan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. 2)Guru hendaknya bersifat terbuka untuk membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa. 3)Proses pembelajaran perlu mendapat dukungan dari pihak sekolah dengan menyediakan fasilitas yang memadai sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. DAFTAR RUJUKAN Iskandar: 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat: GP Press. Moleong, Lexy J. 2013. Meteodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakraya. Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: Bumi Aksara. 10