isikes JURNAL KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR FAKTOR DETERMINAN UNSAFE ACTION KARYAWAN DI UNIT PAPER MILL 5/6/9 BAGIAN PRODUKSI 5/6 PT. BARUTAMA KUDUS 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA MAINTENANCE DI PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN DI PT SINAR PANTJA DJAJA PADA UNIT PRODUKSI SPINNING III DAN UNIT NON PRODUKSI SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRACT

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERILAKU SELAMAT DAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA DI INDUSTRI TAHU DESA BANYUPUTIH KOTA SALATIGA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK STRES KERJA DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KINERJA PADA FRONTLINER SINAR MAS SELULLER SEMARANG TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PENGANGKUT KAYU DI PENGGERGAJIAN KAYU JEPARA 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

isikes JURNAL KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

ABSTRACT. Keywords : Occupational Safety and Health (K3), individual characteristics, knowledge attitudes, behaviors

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

Unnes Journal of Public Health

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

isikes JURNAL KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. X

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

isikes JURNAL KESEHATAN

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN

Analisis Faktor Risiko Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Produksi PT Indotama Omicron Kahar di Purworejo, Jawa Tengah

AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (2) 2017, Available online at

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

FAKTOR-FAKTOR PRESDIPOSING DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI DIPO LOCOMOTIF PT. KAI DAOP IV SEMARANG 2013

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

DINASTI TUNGGAL DEWI J

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

isikes JURNAL KESEHATAN

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

Afianto, et al., Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pekerja dalam bekerja...

BAB I PENDAHULUAN. (K3), karena dalam Standarisasi Internasional unsur Keselamatan dan

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA TAMBANG PASIR GALI DI DESA PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

The Relation Of Predisposing, Enabling And Reinforcing Factors On The Using Of Mask As Self Protector In CV. Kalima Art Jepara In 2013 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

isikes JURNAL KESEHATAN

isikes JURNAL KESEHATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN DAN PRAKTIK PETUGAS PASIEN BPJS DENGAN WAKTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSUD Dr. ADHYATMA, MPH SEMARANG TAHUN 2016

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Ardiansah Eko Prasetyo J

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN 1412-3746 isikes JURNAL KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Faktor Praktik Pencegahan dan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Wahyudi, Widya Hary Cahyati Pengaruh Pemanfaatan Media Elektronik (Internet, HP, TV) Terhadap Pergaulan Bebas pada Siswa-Siswi Kelas X di SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara Ita Rahmawati Perilaku Tidak Aman (Unsafe Behaviour) pada Pekerja di Unit Material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang Bella Sovira, Nurjanah Faktor Risiko yang Ber dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II pada Usia Kurang dari 45 Tahun di RSUD Tugurejo Semarang Dewi Endah Setyaningrum, Zaenal Sugiyanto Efektivitas Tan Teratai (Nympahea firecrest) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam Menurunkan Kadar BOD ( Biochemical Oxygen Demand) pada Limbah Cair Industri Tahu Dharma Yoga Nindra, Eko Hartini Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Herry Tomy Ferllando, Supriyono Asfawi Perbedaan Kualitas Pelayanan Antara Pasien Dinas dan Pasien Umum di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan di Detasemen Kesehatan Pangkalan Lanumad Ahmad Yani Semarang Lutfatila Masitoh, Eti Rimawati Faktor yang Ber dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik pada Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Pedurungan Semarang Pradita Ayu Sekar S, Suharyo, Kriswiharsi K.S. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Mutu Pelayanan Poliklinik Dian Nuswantoro dengan Keputusan Pemanfaatan Ulang di UPT Poliklinik Dian Nuswantoro Semarang Ramdhania Ayunda Martiani, Dyah Ernawati Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Respati Wulandari, Sri Sunaryati Malin Faktor Terjadinya Tuberkulosis Paru pada Anak Berdasarkan Riwayat Kontak Serumah Siti Nurul Kholifah, Sri Andarini Indreswari VisiKes Vol. 14 No. 2 Hal 91-182 Semarang September 2015 ISSN 1412-3746

ISSN 1412-3746 Jurnal Kesehatan Volume 14, Nomor 2, September 2015 Ketua Penyunting M.G. Catur Yuantari, SKM, MKes Penyunting Pelaksana Eti Rimawati, SKM, MKes Supriyono Asfawi, SE, MKes Penelaah dr. Onny Setiani, PhD (Universitas Diponegoro) dr. Massudi Suwandi, MKes (Udinus) Pelaksana TU Retno Astuti S, SS, MM Alamat Penyunting dan Tata Usaha : Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro (FKes UDINUS) Jl. Nakula I No. 5 Gedung C Lt. 5 Semarang Telp./Fax. (024) 3549948 E-mail : visikes@fkm.dinus.ac.id VisiKes diterbitkan mulai Maret 2002 oleh FKes UDINUS

ISSN 1412-3746 Jurnal Kesehatan Volume 14, Nomor 2, September 2015 DAFTAR ISI 1. Faktor Praktik Pencegahan dan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Wahyudi, Widya Hary Cahyati... 91-99 2. Pengaruh Pemanfaatan Media Elektronik (Internet, HP, TV) Terhadap Pergaulan Bebas pada Siswa-siswi Kelas X di SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara Ita Rahmawati... 100-108 3. Perilaku Tidak Aman (Unsafe Behaviour) pada Pekerja di Unit Material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang Bella Sovira, Nurjanah... 109-114 4. Faktor Risiko yang Ber dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II pada Usia Kurang dari 45 Tahun di RSUD Tugurejo Semarang Dewi Endah Setyaningrum, Zaenal Sugiyanto... 115-122 5. Efektivitas Tan Teratai (Nympahea firecrest) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam Menurunkan Kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada Limbah Cair Industri Tahu Dharma Yoga Nindra, dan Eko Hartini... 123-130 6. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Herry Tomy Ferllando, Supriyono Asfawi... 131-138 7. Perbedaan Kualitas Pelayanan Antara Pasien Dinas dan Pasien Umum di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan di Detasemen Kesehatan Pangkalan Lanumad Ahmad Yani Semarang Lutfatila Masitoh, Eti Rimawati... 139-147 8. Faktor yang Ber Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik pada Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Pedurungan Semarang Pradita Ayu Sekar S, Suharyo, Kriswiharsi KS... 148-158 9. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Mutu Pelayanan Poliklinik Dian Nuswantoro Dengan Keputusan Pemanfaatan Ulang di UPT Poliklinik Dian Nuswantoro Semarang Ramdhania Ayunda Martiani, Dyah Ernawati... 159-164

10. Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Respati Wulandari; Sri Sunaryati Malin... 165-170 11. Faktor Terjadinya Tuberkulosis Paru pada Anak Berdasarkan Riwayat Kontak Serumah Siti Nurul Kholifah, Sri Andarini Indreswari... 171-182

Perilaku Tidak Aman... - Bella S, Nurjanah PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG Bella Sovira, Nurjanah Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro e-mail : sovirabella@gmail.com ABSTRACT Generally, Industrial accidents are caused by the two main things that are dangerous behaviour or unsafe action and hazardous conditions or unsafe condition. Accidents are very likely to be determined by Unsafe behavior, but nevertheless dangerous behavior factor is not the only one. Because there are many factors that lead to the formation earlier malicious behavior. The purpose of this study was to analyze the unsafe behavior on workers in material unit PT. Sango Ceramics Indonesia in Semarang. This type of study was explanatory research and cross sectional approach. The study population was all working material unit PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang as many as 27 workers. The results showed that unsafe behaviour was excessive lifting weights in a bent position, working in haste and did not use a complete safety equipment. Correlation results showed no significant relationship between age, years of education, exhausted with unsafe behaviour and there was no significant relationship between knowledge, workload, and supervision by unsafe behaviour in the material unit PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. Key Words : unsafe behavior; Work accident ABSTRAK Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu perilaku yang berbahaya (unsafe action) dan kondisi yang berbahaya (unsafe condition). Terjadinya kecelakaan kerja sangat besar kemungkinannya ditentukan oleh perilaku berbahaya (unsafe behaviour), namun demikian faktor perilaku berbahaya bukanlah satu-satunya. Karena masih banyak faktor sebelumnya yang menyebabkan terbentuknya perilaku berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku tidak (unsafe behaviour) pada pekerja di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pekerja unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang sebanyak 27 pekerja dengan angket. Hasil penelitian menunjukkan perilaku tidak antara lain, mengangkat beban yang berlebihan dalam posisi membungkuk, bekerja dengan tergesa-gesa dan tidak menggunakan APD yang lengkap. Hasil korelasi menunjukkan ada yang signifikan antara umur, masa kerja, pendidikan, kelelahan dengan perilaku tidak (unsafe behaviour) dan tidak ada yang signifikan antara pengetahuan, beban kerja, dan pengawasan dengan perilaku tidak (unsafe behaviour) di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. Kata kunci:, kecelakaan kerja 109

JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015 PENDAHULUAN Era globalisasi juga berdampak pada perindustrian yang juga semakin berkembang di seluruh dunia, dan menuntut berbagai perusahaan untuk selalu pro-aktif dalam peningkatan produksinya yang berpengaruh pada penggunaan mesin-mesin, peralatan produksi serta pemakaian bahan berbahaya yang semakin meningkat guna menunjang kelancaran produksi. Dengan adanya peningkatan produksi maka akan meningkat pula potensi bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 1 Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu Perilaku yang berbahaya (unsafe action) dan kondisi yang berbahaya (unsafe condition). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manusia memegang peranan penting timbulnya kecelakaan kerja. Hasil penelitian menyatakan bahwa 80%-85% kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan faktor manusia. 2 Unit material ini adalah unit yang memiliki potensi risiko cukup tinggi terhadap kecelakaan kerja karyawannya. Di unit ini proses produksi berlangsung, bahan-bahan diolah menjadi tanah liat. Setiap tahap proses produksi yang bekerja tidak hanya manusia, tetapi juga dibantu oleh alat atau mesin yang senantiasa berputar sehingga menimbulkan kebisingan dan getaran. Risiko kecelakaan di unit material antara lain terjepit, terpotong, tertimpa, kesetrum, terpeleset, terjatuh. Sedangkan untuk unsafe condition antara lain terpapar suhu panas, terpapar kebisingan dan getaran akibat mesin-mesin yang beroperasi, banyaknya debu akibat dari proses pengolahan bahan bakunya. Selain itu juga karena banyaknya pekerja yang belum menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dan perilaku pekerja yang tidak memperhatikan pentingnya pemakaian alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan. Menurut Sanders dan Shaw, terjadinya kecelakaan kerja sangat besar kemungkinannya ditentukan oleh perilaku berbahaya (unsafe behaviour), namun demikian faktor perilaku berbahaya bukanlah satusatunya. Karena masih banyak faktor sebelumnya yang menyebabkan terbentuknya perilaku berbahaya. 3 Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis antara kelelahan dengan perilaku tidak (unsafe behaviour) pada pekerja di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas yang diambil adalah umur, masa kerja, pendidikan, pengetahuan, beban kerja, kelelahan dan pengawasan. Sedangkan variabel terikat yaitu perilaku tidak (unsafe behaviour) pada pekerja di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. Sampel yang diteliti adalah 27 tenaga kerja. Hasil normalitas menunjukkan bahwa variabel terikat (perilaku tidak ) berdistribusi normal, sedangkan untuk variabel bebas yang memiliki distribusi normal adalah umur, masa kerja, pengetahuan K3, beban kerja, kelelahan dan pengawasan sehingga digunakan uji korelasi Pearson Product dan variabel pendidikan berdistribusi tidak normal sehingga digunakan uji korelasi Rank Spearman. HASIL Perilaku berbahaya suatu tindakan yang memicu terjadinya suatu kecelakaan kerja. Faktor manusia memegang peran penting didalam sistem keselamatan kerja dan juga sebaliknya menentukan terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa alasan mengapa seseorang memilih bersikap dan berperilaku secara tidak dalam bekerja menurut teori Reamer yang dikutip oleh Winarsunu antara lain : 3 110

Perilaku Tidak Aman... - Bella S, Nurjanah 1. Jika cara-cara yang selamat membutuhkan lebih banyak pekerjaan daripada cara yang tidak, seseorang akan memilih cara yang tidak, untuk menghemat tenaga atau usaha. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku tidak oleh pekerja adalah mengangkat beban yang berlebihan (77,8%) dan mengangkatnya dalam posisi membungkuk (96,3%). Perilaku tidak ini terjadi diproses produksi bagian filterpress yaitu mesin yang berfungsi untuk mencetak hasil tanah liat. 2. Jika cara-cara yang selamat membutuhkan lebih banyak waktu daripada cara yang tidak, seseorang akan memilih cara yang tidak, untuk menghemat waktu. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku tidak oleh pekerja adalah pekerja juga terkadang bekerja dengan tergesa-gesa (44,4%). ini terjadi diproses produksi bagian mesin bolming yaitu mesin yang berfungsi untuk menggiling bahan-bahan. 3. Jika cara-cara yang kurang ny dibandingkan dengan cara-cara yang tidak, seseorang akan memilih cara-cara yang tidak, untuk menghindari ketidaknyan. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku tidak oleh pekerja adalah pekerja sering kali tidak mematuhi peraturan untuk menggunakan APD yang lengkap saat bekerja (51,8%). ini terjadi di semua bagian proses produksi. Tabel 1. Tabulasi Silang (Umur, Masa kerja, Pendiidkan, Pengetahuan, Beban Kerja, Kelelahan, Pengawasan) Variabel Kategori Tidak Aman F Persen (%) F Persen (%) Umur Tua(>39 tahun) 2 14,29 12 85,71 Muda ( 39 tahun) 9 69,23 4 30,77 Lama Kerja Lama (>17 tahun) 3 21,43 11 78,57 Baru ( 17 tahun) 8 61,54 5 38,46 Pendidikan Tinggi (>2) 5 62,50 3 37,50 Rendah ( 2) 6 31,58 13 68,52 Pengetahuan Baik (>12) 6 37,50 10 62,50 Kurang ( 12) 5 45,45 6 54,55 Beban kerja Berat (>3) 2 15,38 11 84,62 Sedang( 3) 9 64,29 5 35,71 Kelelahan Sangat lelah (>6) 8 66,67 4 33,33 Lelah ( 6) 3 20,00 12 80,00 Pengawasan Baik (>8) 3 21,43 11 78,57 Kurang ( 8) 8 61,54 5 38,46 Tabel 2. Hasil Uji Korelasi dan Rank Spearman Variabel bebas Umur Masa kerja Pendidikan Variabel terikat Koefisiensi Korelasi P value -0,532 0,004-0,502 0,008 Uji Statistik 0,339 0,039 Rank Spearman Keterangan Ada Ada Ada 111

JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015 Tabel 3. Variabel beban Pengetahuan K3 Beban Kerja Kelelahan Pengawasan petugas K3 Hasil Uji Korelasi dan Rank Spearman (Lanjutan) Variabel terikat Koefisiensi Korelasi P value 0,087 0,667-0,287 0,147 0,451 0,018-0,380 0,050 Uji Statistik Keterangan Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada PEMBAHASAN Hubungan antara umur dengan perilaku tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur muda < 39 tahun yang berperilaku tidak lebih besar 69,23% daripada perilaku 30,77%. Sedangkan untuk kelompok umur tua > 39 tahun yang berperilaku lebih besar 85,71% daripada perilaku tidak 14,29%. dapat dilakukan oleh tenaga kerja yang mempunyai umur muda, hal ini disebabkan jika pada usia muda mempunyai kecenderungan lebih ceroboh dan kurang berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya bila dibandingkan dengan usia yang lebih tua, sehingga akan beresiko untuk berperilaku tidak. Hubungan antara masa kerja dengan perilaku tidak kelompok masa kerja baru < 17 tahun yang berperilaku tidak lebih besar 61,54% daripada perilaku 38,46%. Sedangkan untuk kelompok masa kerja lama > 17 tahun yang berperilaku lebih besar 78,57% daripada perilaku tidak 21,43%. Masa kerja yang terbaru akan cenderung memiliki potensi perilaku yang tidak dibanding pekerja lama. Pekerja yang baru dapat berperilaku tidak dikarenakan pengal yang kurang dibanding pekerja yang lama. Dengan demikian, seharusnya pekerja yang baru perlu diberikan pengawasan dan penyuluhan supaya jangan berperilaku tidak saat bekerja. Hubungan antara pendidikan dengan perilaku tidak kelompok pendidikan tinggi > 2 yang berperilaku tidak lebih besar 62,50% daripada perilaku 37,50%. Sedangkan untuk kelompok pendidikan rendah < 2 yang berperilaku lebih besar 68,42% daripada perilaku tidak 31,58%. Hasil tersebut menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi belum tentu akan mempengaruhi perilakunya yang baik. Namun, seseorang dengan pendidikan yang rendah pun juga bisa berperilaku tidak, hal ini bisa dilihat pada hasil penelitian bahwa pendidikan SD & SMP dalam kategori rendah lebih banyak daripada pendidikan SMA dan pendidikan seseorang berpengaruh dalam pola pikir seseorang dalam menghadapi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku tidak kelompok pengetahuan baik > 12 yang berperilaku tidak lebih kecil 37,50% daripada perilaku 62,50%. Sedangkan untuk kelompok pengetahuan kurang < 12 yang berperilaku lebih besar 54,55% daripada perilaku tidak 45,45%. Berdasarkan data diatas, bisa disebabkan karena seseorang yang memiliki pengetahuan baik belum tentu akan 112

Perilaku Tidak Aman... - Bella S, Nurjanah mempengaruhi perilakunya yang baik karena seseorang mempunyai berbagai faktor yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dan seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik bukan berarti seseorang berperilaku dengan. Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan, yang menyebutkan bahwa perilaku tidak lebih mengarah ke kategori pengetahuan kurang daripada kategori pengetahuan baik sehingga tidak ada yang signifikan dengan perilaku tidak. Hubungan antara beban kerja dengan perilaku tidak kelompok beban kerja berat > 3 yang berperilaku lebih besar 84,62% daripada perilaku tidak 15,38%. Sedangkan untuk kelompok beban kerja sedang < 3 yang berperilaku tidak lebih besar 64,29% daripada perilaku 35,71%. Berdasarkan data diatas, pekerja dengan beban kerja sedang lebih berperilaku tidak daripada pekerja yang memilki beban kerja berat. Karena tingginya tuntutan pekerjaan yang dialami maka dapat menimbulkan stress atau tindakan tidak yang dilakukan oleh pekerja. Hubungan antara kelelahan dengan perilaku tidak kelompok yang sangat kelelahan > 6 yang berperilaku tidak lebih besar 66,67% daripada perilaku 33,33%. Sedangkan untuk kelompok yang lelah < 6 yang berperilaku lebih besar 80,00% daripada perilaku tidak 20,00%. Penyebab seseorang mengalami kelelahan karena kebutuhan kalori yang kurang, lingkungan kerja ekstrim seperti adanya suhu yang panas, waktu kerja atau istirahat tidak tepat, aktivitas kerja fisik dan mental sehingga menimbulkan turunnya konsentrasi dan motivasi kerja, banyak terjadi kesalahan, stress akibat kerja, serta dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Hubungan antara pengawasan dengan perilaku tidak kelompok pengawasan kurang < 8 yang berperilaku tidak lebih besar 61,54% daripada pada perilaku 38,46%. Sedangkan untuk kelompok pengawasan baik > 8 yang berperilaku lebih besar 78,57% daripada perilaku tidak 21,43%. Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan, pengawasan, serta sikap tegas dari petugas K3 yang menyebabkan timbulnya perilaku tidak saat bekerja. Tidak menjamin adanya pengawasan maka perilaku pekerja selalu, namun bukan berarti pengawasan tidak diperlukan untuk mengubah perilaku pekerja, melainkan cara pengawasan yang baik tentu akan mendorong motivasi pekerja untuk berperilaku. Pengawasan tidak hanya diperuntukkan bagi pekerja baru, tetapi pekerja lama harus juga mendapatkan pengawasan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rata umur responden adalah 39 tahun, masa kerja adalah 17 tahun dan tingkat pendidikan adalah tamat SD & SMP pada pekerja di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. 2. Ada yang signifikan antara umur, masa kerja, pendidikan, kelelahan dengan perilaku tidak (unsafe behaviour) di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. 3. Tidak ada yang signifikan antara pengetahuan K3, beban kerja, pengawasan dengan perilaku tidak (unsafe behaviour) di unit material PT. Sango Ceramics Indonesia Semarang. 113

JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015 SARAN 1. Perusahaan hendaknya memberikan materi penyuluhan khususnya tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta meningkatkan kesadaran masing-masing individu. 2. Petugas K3 hendaknya bersikap lebih tegas dalam melakukan pengawasan kepada pekerja yang berperilaku tidak serta tidak menggunakan APD yang lengkap saat bekerja. 3. Tenaga kerja harus melatih budaya berperilaku pada saat bekerja. DAFTAR PUSTAKA 1. Sugeng Busiono, AM, Jusuf, RMS, Adriana Pusparini. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Buku Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2003 2. Anizar. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu. Semarang. 2005 3. Tulus Winarsunu. Psikologi Keselamatan Kerja. UMM Press. 2008 114