BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah Terbentuknya Koperasi Islam Patani Berhad

BAB V PEMBAHASAN. Pelayanan Kepada Nasabah di Koperasi Islam Patani Berhad. lanjut mengenai pembahasan penerapan sistem manajemen dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

DAFTAR RUJUKAN. Undang-undang Tentang Pokok-PokokPerkoperasian Indonesia. 1967, No.12, Bandung: Angkasa Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. langsung yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Sistem yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Koperasi Islam Ibnu Affan Provinsi Patani Thailand Selatan. 1. Sejarah Singkat Koperasi Islam Ibnu Affan

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan sejenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara signifikan pada akhir-akhir ini, baik itu lembaga keuangan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI) TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. 2 Dari persoalan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan uang masyarakat (to receive deposits) dalam bentuk biro,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai lembaga keuangan. Kegiatan-kegiatan dunia usaha, baik di sektor

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

STRATEGI PEMASARAN IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD CABANG PROVINSI YALA THAILAND SELATAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

SKRIPSI. Oleh: LIYA SYAHLIA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. syariah dipengaruhi oleh karakteristik dari kedua tipe bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. syariah atau sering dikenal dengan bank syariah. Bank syariah adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. Bank pembiayaan rakyat syari ah atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

PROPOSAL KEGIATAN PRAKTEK PERBANKAN SYARIAH PRODI EKONOMI SYARI AH STAIN KEDIRI TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB II GAMBARAN UMUM IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD. A. Sejarah berdiri Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Unit Desa Sawit Jaya (KUD -Sawit Jaya) desa Suka Mulya

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha -usaha para

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dalam segala bidang usaha. Hal ini terlihat pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari bank. milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sebagai dasar utamanya yang berupa kepercayaan sebagai agent. melalui kredit dan kemudahan proses pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan eksistensinya, pasalnya lembaga keuangan Syarī aḥ atau lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam skala industri kecil, menengah sampai besar dengan peraturan pelayanan yang

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah ekonomi. Begitu juga dalam sebuah masyarakat, selalu ada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan masing-masing, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru tidak terlepas dari aspek manajemen. Adapun dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi peran penting. Ekonomi mempunyai nilai kedudukan yang tinggi bagi kalangan masyarakat umum maupun dalam suatu negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama barang dan jasa masih dinilai dengan uang, Maka untuk mendapatkan suatu benda barang dan jasa yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang relatif berhubungan dengan ekonomi. Salah satu lembaga-lembaga yang menggerakkan aktivitas ekonomi yaitu Koperasi. Untuk menyelesaikan maksud di atas koperasi mempunyai kontribusi didalamnya. Untuk itu pula Undang-undang tentang koperasi beserta segala perangkat peraturan pelaksanaannya senantiasa terus terpelihara. Undangundang No. 25 tahun 1992 yang merupakan Undang-undang tentang Koperasi, dalam salah satu konsiderannya menyatakan bahwa dalam 1

2 pelaksanaanya koperasi seyokyanya berasas gotong royong dan bekerjasama secara kekeluargaan dalam usaha untuk meningkatkan para anggotanya. 1 Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasas kekeluargaan mengutamakan rasa persaudaraan, solidaritas dan persaudaraan di antara para anggota. Koperasi hadir di tengah masyarakat, dengan mengembangkan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuhi jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan para anggota dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang diderita mereka. 2 Menurut Mohammad Hatta, Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri dalam persaudaraan koperasi yang merupakan semangat baru dan semangat tolongmenolong diri sendiri. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada orang lain berdasarkan prinsip seorang untuk semua dan semua untuk seorang. 3 Koperasi dapat dikatakan sebagai salah satu produk ekonomi yang hadir di tengah masyarakat dalam bentuk lembaga badan usaha khususnya pada perusahaan mikro. Koperasi menjadi jembatan antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana serta berusaha untuk melahirkan semangat gotong royong, bekerjasama secara kekeluargaan 1 Undang-undang Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian Indonesia, No.12,(Bandung: Angkasa Bandung, 1967), hal. 39 2 Kartopoetra, dkk., Koperasi Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 1 3 Sukamdiyo, Ign. Manajemen Koperasi (Jakarta: Erlangga, 1999), hal. 3

3 dan saling membantu sesama. Koperasi juga berupaya dapat mengembangkan tugas dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para anggota dan kemakmuran serta memajukan masyarakat pada umumnya. Koperasi Islam Patani Berhad telah terdaftar sah dengan undangundang koperasi kerajaan serta diakui oleh kerajaan pada tanggal 28 Januari 1980 M. Dengan cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta berusaha untuk melahirkan perasaan gotong royong dan menjalankan sistem Islam muamalah yang bersih dari sistem riba. Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen sesuai fungsinya masing- masing dalam mengikuti tahapantahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pada awal abad ke-20 seorang industriawan Prancis bernama Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan. Sejauh ini, fungsi-fungsi manajemen belum ada kesepakatan antara praktisi maupun para teoritis. 4 Berdasarkan uraian diatas pada prinsipnya bahwa fungsi-fungsi manajemen yang telah dikemukakan oleh para penulis secara umum mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan/pengarahan (actuating) dan pengendalian (controlling). Patani adalah salah satu provinsi dalam negara Thailand yang terletak di bagian selatan yang diatur dibawah kekuasaan oleh pemerintah non 4 Effandi, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 18

4 Muslim. Namun, jika mengkaji lebih mendalam dengan berdasarkan dalam buku catatan yang berjudul Sejarah Kerajaan Melayu Patani pada asalnya Patani adalah sebuah negara yang berdaulat yang mempunyai sistem pemerintahan kesultanan atau kerajaan. 5 Kemudian masyarakatnya berkuturunan Melayu, bangsa Melayu, berbahasa Melayu, budaya Melayu dan beragama Islam. Diantaranya termasuk juga Kedah, Terangganu, Kelantan dan Perak dalam Negara Malaysia saat ini. Sejak Patani telah ditakluk dan dijajah oleh Siam (Thailand) pada tahun 1785 kemudian dihapuskan sistem kerajaan pada tahun 1902. 6 Maka Patani digabung termasuk menjadi salah satu provinsi dalam negara Thailand sampai sekarang sehingga mengakibatkan terjadi perubahan politik dan peralihan wilayah atau negara (Patani menjadi Thailand), apalagi sistem perekonomian juga mengikut berubah. Koperasi Islam Patani Berhad adalah salah satu lembaga ekonomi mikro atau dikenal dengan nama koperasi Islam di negara Thailand yang menyatakan diri beroperasi berlandaskan prinsip Syariah dengan tidak menggunakan prinsip riba, akan tetapi dengan prinsip bagi hasil. Koperasi Islam Patani Berhad terletak di provinsi Patani Selatan Thailand yang merupakan daerah yang minoritas Muslim. Koperasi Islam Patani Berhad terdaftar dengan rasmi mengikut undang-undang akta koperasi1968/2511. Pada 28 Oktober 1987 tertubuhlah sebuah badan yang dinamakan Koperasi Islam Patani Berhad. Sejak awal ditubuhkan koperasi mula beroperasi 5 Ibrahim, Sukri. Sejarah Kerajaan Melayu Patani (Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2005), hal. 34 6 Ibid., hal. 34

5 bertempat di Majlis Agama Islam Patani. Setelah bertambahnya kegiatan dalam sektor ekonomi, koperasi berpindah pula pejabatnya yang baru di Talubok pada 18 September 1997. 7 Koperasi ini dicetuskan oleh sekumpulan para intelektual masyarakat Muslim pribumi itu sendiri yang memahami masalah hukum dan berpandangan terhadap pentingnya membangun sebuah institusi keuangan Islam untuk menjadi suatu pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan dan memenuhi kebutuhan hidup dari sumber keuangan yang halal. Mengingatkan bahwa daerah Patani mayoritas masyarakatnya adalah penduduk Muslim sehingga kebutuhan akan kegiatan ekonomi secara Islam sangatlah tinggi. Hal tersebut yang menjadi alasan inisiatif untuk menggalakkan masyarakat dalam melakukan kegiatan pembiayaan dan simpan-pinjam serta mendukung kegiatan bersama dikalangan tokoh-tokoh masyarakat Muslim dan masyarakat keseluruhannya. 8 Koperasi Islam Patani Berhad sebagai lembaga pimpinan utama yang mengamalkan sistem muamalat Islam demi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat serta mempertingkatkan jaringan yang stabil dalam dan luar negeri sebagai tempat tumpuan masyarakat. Adapun perkembangan jumlah kantor cabang Koperasi Islam Patani Berhad ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. 7 Dokumentasi rapat tahunan Koperasi Islam Patani Berhad. 8 Satae, Mr.Abdullah. The Existing and Adaptation of Islamic Co-operative in Yala Province : A Study of Al-Aamin Co-operative Institute of Development Administration. (2012), hal. 28-29

6 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Cabang Kantor dan Anggota Koperasi Islam Patani Berhad Pada Tahun 2013-2016. No. Cabang Kantor Tahun Berdiri Jumlah Anggota 2013 2014 2015 2016 Jumlah 1 Muang, Patani 2530/1987 3.145 5.095 7.764 8.120 24.124 2 Palas, Patani 2539/1996 2.468 3.598 4.315 4.985 15.366 3 Khok Pho, 2548/2005 Patani 3.238 4.153 5.777 6.024 19.186 4 Muang, Yala 2550/2007 3.274 3.904 5.116 6.237 18.531 5 Nathawi, 2555/2012 Songkhla 4.276 5.124 5.822 6.678 21.900 6 Resok, Narathiwat 2556/2013 1.986 2.502 3.285 3.901 11.674 7 Pohon Jerai, Narathiwat 2557/2014 2.181 3.480 4.565 5.457 15.683 Total 20.568 27.856 36.644 41.402 126.464 Sumber: Dokumentasi rapat tahunan Koperasi Islam Patani Berhad. Meskipun Koperasi Islam Patani Berhad sudah berkembang pesat. Akan tetapi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti ada beberapa hambatan atau tantangan yang dihadapi. Untuk itu perkembangan Koperasi Islam Patani Berhad juga mendapat tantangan dan hambatan untuk menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan visi misi yang telah ditetapkan, seperti tentang kebijakan pemerintah dalam mengatur undangundang lembaga keuangan Islam sehingga terdapat beberapa kendala, seperti mulai tahun 1987-2016, Koperasi Islam belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang koperasi Islam. Untuk masyarakat awam sendiri juga sudah menganggap bahwa sistem riba itu sudah menjadi hal biasa, dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pikiran Agama Buhdha dan kebanyakan lembaga-lembaga keuangan yang berdiri disana adalah lembaga konvensional.

7 Hal ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi manajer Koperasi Islam dan menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan kesulitan untuk diterapkan manajemen dengan sistem Syari ah Islam terhadap Koperasi Islam Patani Berhad untuk menanggapi hal tersebut, perlu adanya solusi agar sistem manajemen di Koperasi Islam Patani Berhad dapat berjalan dengan baik dan sesuai prinsip Syariah serta dapat diberikan kebebasan penuh oleh pemerintah Thailand, yang mana Koperasi Islam bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka menuju hidup yang lebih baik dengan memajukan masyarakat umumnya dan mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran serta memberi solusi kepada masyarakat pada umumnya. Tabel 1.2 Jumlah Anggota dan Aset (dalam nominan Baht) Koperasi Islam di Thailand Selatan Tahun 2013-2016. No Nama Koperasi Tahun Berdiri Jumlah Anggota Jumlah Aset 1. Koperasi Islam Patani Berhad. 2530/1987 48.985 777.302.078 2. Koperasi Islam Ibnu Affan Patani. 2535/1992 83.680 1.574.469.736 3. Koperasi Ibnu Auf Satun. 2536/1993 31.859 1.438.947.923 4. Koperasi Al-Islamiyah Phuket. 2536/1993 2.212 153.110.874 5. Koperasi Sakofah Krabi. 2538/1995 9.306 752.448.966 6. Koperasi Assiddeek Songkhla. 2538/1995 19.978 1.170.763.649 7. Koperasi Islam Bina Berhad. 2543/2000 9.973 190.618.742 8. Koperasi Sahabah Yala. 2547/2004 1.928 22.076.306 9. Koperasi Tanmiyah Krabi. 2547/2004 3.865 226.979.547 10. Koperasi Al-Amin Nakhonsithamarad. 2548/2005 1.022 12.887.609 Thailand. Sumber: TOP 100 Cooperative members Office of Cooperative Auditing of Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah skripsi yang berjudul Penerapan Sistem Manajemen Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan

8 Kepada Nasabah (Studi kasus di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand). B. Fokus Penelitian Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem manajemen yang telah dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Patani Berhad? 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Patani Berhad? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sistem manajerial dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Patani Berhad. 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Patani Berhad.

9 D. Batasan Masalah Dengan adanya suatu permasalahan yang dijelaskan dilatar belakang masalah, maka untuk memberikan arah yang jelas dalam penelitian ini penulis membatasi pada masalah-masalah yang terkait dengan manajemen dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah (Studi kasus di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand). E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai kalangan, diantaranya adalah: 1. Teoritis a. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai media untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah penulis dapatkan selama proses perkuliahan dan membandingkan dengan realitas yang ada di lapangan untuk memecahkan masalah sosial ekonomi. b. Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand untuk meningkat kinerja koperasi dimasa yang akan datang, yang menyangkut tentang manajemen koperasi serta memberi sumbangan fikiran dalam meningkatkan kajian tentang koperasi di Selatan Thailand. 2. Praktis a. Bagi Peneliti Dapat digunakan penelitian ini sebagai proses pembelajaran pengembangan diri untuk memenuhi tugas akhir kuliah, dan diharapkan

10 memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen koperasi Islam. Baik bagi penulis sendiri serta menjadi sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama. b. Bagi IAIN Tulungagung Dapat digunakan sebagai bahan kajian dan telaah karya ilmiah bagi mahasiswa khususnya untuk prodi Perbankan Syariah, penelitian ini diharapkan untuk menjadi tambahan informasi dan sumber referensi penemuan baru mengenai Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) di neraga Thailand. c. Bagi Pembaca Dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran baru setelah memperoleh gambaran secara obyektif mengenai Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) di neraga Thailand khususnya tentang penerapan sistem manajemen koperasi Islam Pada Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya warga negara Indonesia. F. Penegasan Istilah Untuk menghindari persepsi yang salah dalam memahami judul skripsi tentang Penerapan Sistem Manajemen Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Kepada Nasabah (Studi kasus di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand). Maka peneliti perlu memperjelas istilahistilah yang penting dalam judul skripsi ini secara konseptual dan operasional. Adapun istilah tersebut sebagai berikut:

11 1. Konseptual a. Penerapan Pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. 9 Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. b. Sistem Adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. 10 c. Manajemen Adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 11 d. Koperasi Islam Koperasi adalah suatu badan usaha yang bertujuan mengatasi persoalan-persoalan ekonomi dan sosial. Tujuan pokok koperasi adalah sekelompok orang bekerja sama dalam membina kehidupan ini, baik dalam bidang perniagaan maupun dalam bidang sosialnya. 12 9 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesiam, Pusat Bahasa, Edisi Keempat (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008 ), hal.1448 10 Ibid., hal. 1320 11 Ibid., hal. 870 12 Ibid,..hal. 732

12 2. Operasional Secara operasional maksud dari judul Penerapan Sistem Manajemen Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Kepada Nasabah (Studi kasus di Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand), adalah penelitian tentang kegiatan-kegiatan Koperasi dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah. G. Sistematika Penulisan Skripsi Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan penelitian dan merupakan jawaban dari perumusan masalah dalam penelitian. Selian itu pada bab ini juga berisi saran saran dari penulis selama melakukan penelitian. Sistematika pembahasan ini dibagi dalam tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Untuk lebih rincinya dapat dijelaskan sebagai berikut : Bagian awal, yang berisi halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstark. Bagian utama, yang merupakan inti dari hasil penelitian yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terbagi sub-sub bab. Bagian utama skipsi memuat :

13 BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi kajian pustaka tentang teori manajemen koperasi Islam yang menitikberatkan pada tinjauan kepustakaan dan kajian penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dengan tema yang sama. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang metode Penelitian meliputi jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahap-tahap penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Menjelaskan secara mendetail tentang Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand dari profil lembaga, visi dan misi, stuktur organisasi dan uraian pekerjaan, serta manajemen dalam meningkatkan pelayanan di koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand. BAB V PEMBAHASAN Pada bagian pembahasan, memuat keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori yang ditemukan terhadap teori-teori temuan sebelumnya, serta

14 intepretasi dan penjelasan dari temuan teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). BAB VI PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya Koperasi Islam Patani Berhad Provinsi Patani Selatan Thailand.