PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KADAR REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PROLIFERASI LIMFOSIT PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP FUNGSI FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP KADAR NITRIT OKSIDA (NO) PADA MENCIT SWISS LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T PERIFER PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

BAB V HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH MUTIARA MEDINA G2A007127

PENGARUH KOMBINASI CYCLOPHOSPHAMIDE - TRANSFER FACTOR TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + PADA ADENOCARSINOMA MAMMA MENCIT C3H

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PRODUK X SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH WILLY SUTEJO G2A

EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi Fakultas

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP MUKOSA GASTER PADA MODEL MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ASETOSAL

Kata kunci: salep ekstrak herba meniran, triamcinolone acetonide, penyembuhan luka

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

PENGARUH PEMBERIAN GABUNGAN EKSTRAK Phaleria macrocarpa DAN Phyllanthus niruri TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS LIMPA PADA MENCIT BALB/C

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP KADAR AST DAN ALT PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN METHANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT BALB/C

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness.) PADA MENCIT Swiss Webster YANG DIINDUKSI Oleum ricini

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

PENGARUH PEMBERIAN RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TUBULUS PROKSIMAL GINJAL TIKUS WISTAR

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem imunitas merupakan mekanisme pertahanan tubuh dimana sel,

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

Efek Ekstrak Nigella Sativa Terhadap Jumlah Limfosit dan Makrofag Jaringan Kanker Payudara Mencit C3H

TERAPI TOPIKAL CLINDAMYCIN DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE + ZINC PADA ACNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Christina., Pembimbing: 1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes 2. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU TIKUS WISTAR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA

ABSTRAK. Ajeng Annamayra, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

ABSTRAK. Ronald S.Budhy, 2009 Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra, Apt, M.S.AFK 2. Hartini Tiono, dr.

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP JUMLAH GELIAT MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK. EFEK SARI KUKUSAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis DC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL KOLITIS

BAB IV METODE PENELITIAN

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET

Magister Ilmu Biomedik HERLISA ANGGRAINI G4A Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S2

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri, L) TERHADAP GINJAL MENCIT BALB/C ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK

PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TESTIS TIKUS WISTAR JANTAN

Kata kunci: perlemakan hati, rosela, bengkak keruh, steatosis, inflamasi lobular, degenerasi balon, fibrosis

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR PSILOCYBE CUBENSIS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP RASA INGIN TAHU MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIUKUR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuh manusia dilengkapi dengan sederetan mekanisme pertahanan yang

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KADAR REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) PADA MENCIT SWISS THE EFFECT OF MULTILEVEL SIMUNOX DOSE TO THE REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) LEVEL IN THE SWISS MICE ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum RIZA SATRYA MUNANDAR G2A 006 162 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2010

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KADAR REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) PADA MENCIT SWISS Riza Satrya Munandar 1, Henny Kartikawati 2 ABSTRAK Latar belakang: Simunox merupakan obat herbal yang mengandung beberapa ekstrak tumbuh-tumbuhan yang menurut beberapa penelitian mampu meningkatkan sistem imun tubuh (imunostimulan). Reactive Oxygent Intermediate (ROI) merupakan hasil produk fagositosis makrofag yang tersusun dari enzim fagosit oksidase yang bersifat poten untuk mikroba tetapi toksik untuk jaringan dan sangat tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian Simunox dosis bertingkat terhadap kadar ROI pada mencit swiss. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Post Test- Only Controlled Group Design. Sampel berupa 20 ekor mencit Swiss yang dibagi secara acak menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol (K) yang diberikan aquadest, dan kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) yang diberikan simunox dosis 0,04 ml, 0,08 ml, dan 0,16 ml melalui sonde lambung. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pemeriksaan ROI dilakukan dengan cara reduksi NBT. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan gambar, dilakukan uji Kruskall Wallis, dan uji Mann-Whitney dengan SPSS for Windows 16.00. Hasil: Uji Kruskall Wallis didapatkan p=0,045, dan dengan uji Mann-Whitney terjadi perbedaan yang bermakna antara kontrol dengan simunox dosis 0,04 (p=0,009), dan kontrol dengan simunox dosis 0,08 (p=0,026). Simpulan: Terjadi peningkatan kadar ROI pada pemberian simunox dosis 0,04 dan simunox dosis 0,08 yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kata kunci: Simunox, ROI 1 Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK Undip 2 Staf pengajar Bagian Parasitologi FK UNDIP, Jl. Dr. Sutomo No.18 Semarang

THE EFFECT OF MULTILEVEL SIMUNOX DOSE TO THE REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) LEVEL IN THE SWISS MICE Riza Satrya Munandar 1, Henny Kartikawati 2 ABSTRACT Background: Simunox is a herbal that contains several plant s extract that according to several studies can improve the immune system (immunostimulant). The Reactive Oxygent Intermediate (ROI) is the product of makrophage s phagocytosis which are structured by phagocyte oxidase enzyme, that are potent for microba but toxic to tissue and very unstabel. This aim of the study is for analyze the effect of simunox to ROI level of swiss mice. Method: This research was an experimental study using the post test only controlled group design. The samples were 20 Swiss mice that were randomly divided into four groups which were the control group (K) that had been given aquadest, and the treatment group (P1, P2, and P3) that had been given simunox in 0,04 ml, 0,08 ml, and 0,16 ml via gastric sonde. The result was evaluated by comparing the observation result between the control and treatment groups. ROI examination was evaluated by NBT reduction. The data were described in table and picture, and were continued by Kruskall Wallis test and Mann-Whitney test with SPSS for Windows 16:00. Result: Kruskall Wallis test showed p=0,045, and with the Mann-Whitney test there was a significant difference berween control and simunox dose of 0,04 ml (p=0,009), and controls with simunox dose of 0,08 ml (p=0,0026). Conclusion: There were an elevation of ROI levels on the treatment of simunox 0.04 ml and 0.08 ml doses which compared with control group. Keywords: Simunox, ROI 1 A student education program S-1 general medical Undip FK 2 Parasitology Section 2 faculty UNDIP FK, Jl. Dr. Sutomo No.18 Semarang

PENDAHULUAN Fagositosis adalah proses yang melibatkan pengenalan antigen/ mikroba, menelan, mencerna, dan degradasi. Degradasi adalah salah satu proses fagositosis yang salah satunya diperantarai oleh Reactive Oxygent Intermediete (ROI). Mikroorganisme dapat dibunuh melalui produk respiratory burst oleh beberapa metabolit oksigen mikrobisidal yang dilepas selama fagositosis. Yang disebut respiratory burst adalah proses yang menghasilkan ROI. ROI sangat toksik untuk bakteri dan jaringan, tetapi sangat tidak stabil. 1 Pada keadaan tertentu dengan tujuan preventif maupun kuratif, manusia memerlukan imunostimulan untuk meningkatkan kualitas imun tubuh dalam menghadapi beberapa penyakit infeksi dan keganasan. Salah satu produk herbal yang dapat berperan sebagai imunostimulan adalah Simunox. Simunox mengandung tanaman obaat berkhasiat, diantaranya mengandung Amomi fructus (Kapulogo), Foeniculli fructus (Adas), Isorae fructus (Kayu Ulet), Myristicae semen (Pala), Burmanni cortex (Manis Jangan), Centellae herba (Pegagan), Caryophylli fructus (Cengkeh), Parkiae semen (Kedawung), Oryza sativa (Beras), Menthae arvensitis herba (Poko), Zingiberis rhizoma (Jahe), Usneae thallus (Kayu Angin), Phyllanthi herba (Meniran), dan Mel depuratum (Madu). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui apakah dengan pemberian Simunox dapat meningkatkan respon imun yang diukur dengan parameter kadar ROI. Karena penelitian mengenai Simunox ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

METODE Penelitian dilakukan pada mencit karena penelitian experimental pada manusia tidak dimungkinkan secara etika. Mencit dipakai dengan alasan binatang ini mempunyai ciri sistem imun yang mirip dengan manusia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Post Test- Only Controlled Group Design. Sampel berupa 20 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol (K) yang diberikan aquadest, dan kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) yang diberikan simunox dosis 0,04 ml, 0,08 ml, dan 0,16 ml melalui sonde lambung. Sebelumnya mencit dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, dimana kriteria inklusi adalah mencit strain Swiss jantan, umur 3 bulan, berat badan 40 gram, sehat, tingkah laku normal dan tidak ada abnormalitas anatomi yang tampak dan kriteria ekslusi adalah mencit mati sebelum tiba waktu observasi dan secara makroskopis terdapat abnormalitas anatomis. Untuk menghindari bias karena faktor variasi umur dan berat badan, maka pengelompokkan sampel dilakukan secara acak walaupun secara genetik sama, kemudian dilakukan penimbangan sebelum dan sesudah perlakuan. Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling, di mana semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pemberian Simunox adalah pemberian Simunox sachet dengan dosis 1 x 1 perhari peroral dengan sonde lambung selama dua minggu dalam variasi 3 dosis berbeda : 0,04 ml, 0,08 ml, dan 0,16 ml. Data yang digunakan adalah data primer yaitu data hasil penelitian prosentasse presipitat yang dibaca baca pada mikroskop cahaya, masing-masing sediaan dibaca pada 100 sel makrofag kemudian dibuat dalam bentuk persen. Derajat presipitat didasarkan pada prosentase terbentuknya presipitat, dengan kriteria :

a. Derajat 1 : presipitat <25 % b. Derajat 2 : presipitat 25-50% c. Derajat 3 : presipitat >50-75 % d. Derajat 4 : presipitat >75% Pemeriksaan ROI dilakukan dengan cara reduksi NBT (Metode Leijh dkk, 1986). Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan gambar, dilakukan uji Kruskall Wallis, dan uji Mann-Whitney dengan SPSS for Windows 16.00. HASIL PENELITIAN Setelah mengamati preparat penelitian, lalu dilakukan uji statistik maka didapatkan data sebagai berikut : Tabel 3.1. uji deskriptif hasil persentase derajat presipitat Kelompok perlakuan Rerata median Kontrol P1 (Simunox dosis 0,04) P2 (Simunox dosis 0,08) P3 (Simunox dosis 0,16) 1.36 ± 1.03 12.20 ± 9.99 10.33 ± 10.44 6.19 ± 4.02 1.00 10.52 7.37 5.59 Pada tabel diatas menunjukan nilai rerata persentase derajat presipitat pada masing- masing kelompok perlakuan. Nilai rerata paling tinggi terdapat pada kelompok Simunox dosis 0,04 yaitu 12,20±9,99. Gambar 3.1. Hubungan antara persentase derajat presipitat dengan setiap kelompok perlakuan

Pada gambar 3.1 diatas terlihat median tidak semua berada ditengah hanya simunox dosis 0,08 yang berada digaris tengah, berarti distribusi data tidak normal. Semakin tinggi skor median yang didapat menunjukan banyaknya derajat presipitat yang ada pada setiap makrofag. Karena data tetap berdistribusi tidak normal maka dilanjutkan ke uji nonparametrik Kruskal- Walli. Didapatkan perbedaan yang signifikan dari rata-rata rangking antar kelompok kontrol dan perlakuan. Hal ini terlihat dari nilai p=0,045 < 0,05. Oleh karena itu minimal terdapat perbedaan antar kelompok yang diuji berbeda bermakna. Perbedaan itu akan dibuktikan dengan uji mann-whitney. Kelompok Perlakuan Tabel 3.2 Tabel uji Mann-Whitney Kontrol dan P1 (Simunox 0,04) Kontrol dan P2 (Simunox 0,08) Kontrol dan P3 (Simunox 0,16) P1 (Simunox 0,04) dan P2 (Simunox 0,08) P1 (Simunox 0,04) dan P3 (Simunox 0,16) P2 (Simunox 0,08) dan P3 (Simunox 0,16) 0,009* 0,026* 0,116 0,251 0,602 0,754 Hasil bermakna terjadi antara kelompok Kontrol dengan P1 (Simunox 0,04) dan Kontrol dengan P2 (Simunox 0,08). Dimana p=<0,05

PEMBAHASAN Kelompok perlakuan 1,2 dibandingkan dengan kontrol mengalami kenaikan prosentase kadar ROI yang berbeda bermakna. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Simuox yang mengandung ekstrak tumbuh-tumbuhan yang mampu meningkatkan imunitas tubuh mampu meningkatkan ROI. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dharmana E, Susilaningsih N, dan Wijayahadi N dengan judul Pengaruh pemberian tolak angin anak terhadap kadar proliferasi limfosit, Produksi interferon, fungsi fagositosis makrofag, dan kadar ROI menyatakan bahwa pemberian TAA dengan dosis 0,250 ml, dosis 0,500 ml terdapat peningkatan ROI secara bermakna. Berbeda dengan simunox, dengan pemberian dosis 0,04 ml dan dosis 0,08 sudah terjadi peningkatkan ROI secara bermakna. Dimana kandungan TAA hampir sama dengan simunox, bedanya simunox mengandung ekstrak meniran ( Phyllnathus Niruri Linn ). 2 Dalam tesisnya Nugroho T dengan judul Pengaruh pemaparan kombinasi ekstrak meniran ( Phyllanthus Niruri Linn ) dan ekstrak sirih (Piper Betle Linn) terhadap viabilitas sel tumor adenocarsinoma mamae mencit C3H secara in vitro menyatakan bahwa pemberian ekstrak meniran dosis 100 ml dapat meningkatkan respon imun sel mononuklear pada sel. 3 Berdasarkan penyajian data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu pemberian P1 (Simunox dosis 0,04) dan P2 (Simunox dosis 0,08) yang dibandingkan dengan Kontrol terjadi peningkatan kadar ROI secara bermakna pada mencit Swiss. Perbandingan kelompok kontrol dengan P3(Simunox dosis 0,16) mengalami kenaikan yang berbeda tetapi tidak bermakna. Kondisi seperti ini bisa saja terjadi dimana pemberian dosis yang semakin besar tidak selalu meningkatkan, karena ROI bersifat sangat tidak stabil.

SARAN Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitaas meniran terhadap mencit, karena Simunox itu sendiri mengandung ekstrak meniran. Selain itu perlu penelitian untuk mengetahui berapa lama pemberian Simunox bisa menimbulkan efek samping ke jaringan. UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas anugerah dan kemurahannya penulis dapat menyelesaikan artikel dengan judul Pengaruh pemberian simunox terhadap kadar reactive oxygent intermediate ( ROI ) pada mencit swiss. Tidak lupa pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada: 1. Rektor Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian. 2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan keahlian. 3. Prof. dr. Edi Darmana, PhD, SpPark dan dr. Henny Kartikawati, Mkes, SpTHT- KL selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. 4. Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang telah banyak membantu dalam pemeliharaan dan perawatan mencit. 5. Keluarga tercinta yang dengan tulus dan tiada hentinya memanjatkan doa dan restu serta dukungannya untuk keberhasilan karya tulis ilmiah ini. 6. Teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2006 yang telah menemani penulis selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini baik dalam keadaan duka maupun suka.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang turut membantu dan mendukung pendidikan penulis selama ini. Semoga hasil penelitian ini, sekecil apa-pun, tetap berarti untuk memperkaya khasanah informasi dasar-dasar ilmiah bahan-bahan alami Indonesia yang bermanfaat untuk kesehatan, dan dapat dikembangkan lebih lanjut memalui penelitian-penelitian, khususnya yang berkaitan dengan imunostimulan. DAFTAR PUSTAKA 1. Baratawidjaja K, Imunologi Dasar, edisi ke 7. Jakarta: Fakultas Kedokteran niversitas Indonesia 2006. 2. Dharmana E. Pengaruh pemberian tolak angin anak terhadap kadar proliferasi limfosit, Produksi interferon, fungsi fagositosis makrofag, dan kadar ROI. Semarang, FK UNDIP 2009. 3. Nugroho T. Pengaruh pemaparan kombinasi ekstrak meniran (Phyllanthus Niruri Linn ) dan ekstrak sirih (Piper Betle Linn) terhadap viabilitas sel tumor adenocarsinoma mamae mencit C3H secara in vitro. Semarang: FK UNDIP, 2003 Mei.