BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya.

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. modern semakin meningkat. "Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat kota-kota besar. Untuk memenuhi keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kotler (2009 ; 215) : Eceran (retailing)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, banyak bermunculan produsen atau

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, meliputi penjualan barang maupun jasa. Namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. barang yang lengkap, nyaman dan layak bagi konsumen. Dengan kemajuan perusahaan yang bergerak dibidang retail di Kota

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan semakin tampak jelas dengan banyak berdiri pusat. perbelanjaan dalam konsep supermarket dan hypermart.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang

BAB I PENDAHULUAN. minimarket baru dari berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan programprogram

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia saat ini menunjukkan angka yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB 1. aktivitas pejualan barang atau jasa yg dilakukan secara langsung untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja, sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk di. pasar, termasuk preferensi yang dikehendaki konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang baik, dan bisa menciptakan kepercayaan pada pembeli.

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

ANALISIS FAKTOR HARGA, LOKASI, PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SUPERMARKET LESTARI GEMOLONG SRAGEN 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang relatif mudah untuk dimasuki sehingga tidak heran belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

ANALISIS PENGARUH BANYAKNYA PENGUNJUNG PLASA, LOKASI USAHA DAN PENGALAMAN USAHA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS USAHA RETAIL DI PLASA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Buchari Alma, 2005:130

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

PENGARUH GENDER DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN MENGENAI PELAYANAN HYPERMART SOLO GRAND MALL SKRIPSI. Disusun oleh: HAIKAL HABIB HUSAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk yang diciptakan oleh masing-masing perusahaan. Perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakan jenis-jenis produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Banyaknya perusahaan ini menciptakan adanya suatu persaingan bisnis dan perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Jika perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula. Pemasaran merupakan hal yang sangat mendasar dan penting untuk dipahami oleh setiap pelaku yang berkecimpung dalam dunia usaha karena berhasil tidaknya perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya sangat tergantung pada bagaimana cara perusahaan memasarkan produknya sehingga dapat diterima oleh pelanggan. Berbisnis memang merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi para pembisnis. Contohnya dapat kita lihat pada bisnis ritel yang banyak orang geluti pada jaman sekarang seperti alfamart, indomaret, Carrefour, hypermart, indogrosir, Circle Key, Lottemart dan yang lainnya, karena bisnis ritel memang bisnis yang sangat 1

menjanjikan. Selain itu, bisnis ritel ini juga dapat memberikan keuntungan yang besar dan dapat menghidupi banyak orang. Seperti yang kita ketahui bahwa pada akhir tahun 1997, krisis ekonomi melanda Indonesia. Namun, bangsa Indonesia tidak hanya tinggal diam dan pasrah dengan keadaan yang terjadi. Bangsa Indonesia mulai melakukan perdagangan eceran untuk membangun dan memperbaiki kembali sistem keuangan negara yang hampir punah. Banyak negara-negara industri yang terkemuka melakukan perdagangan eceran sebagai salah satu sektor yang utama bagi perekonomian negaranya untuk dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Menurut Utami (2006:4), bisnis ritel dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Ritel juga merupakan salah satu perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen dalam penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga. Seperti yang sudah diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk atau jasa, atau keduanya, kepada para konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi, tetapi bukan untuk keperluan bisnis dengan memberikan upaya terhadap penambahan nilai pada barang dan jasa tersebut. Para peritel mencoba untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan mencoba memenuhi kesesuaian barang-barang yang dimilikinya, pada harga, tempat dan waktu seperti yang diinginkan pelanggan. Dengan demikian, maka ritel adalah kegiatan terakhir dalam distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen sebab ritel merupakan mitra dari agen atau distributor yang memiliki nama lain ( Pedagang partai besar). 2

Kata ritel berasal dari bahasa perancis ritellier yang berarti memotong, memecah atau membagi menjadi bagian yang paling kecil. Pada era modern saat ini, dapat dilihat bahwa bisnis sudah berkembang dengan pesat dan persaingan di dalam dunia bisnis pun sudah semakin sangat ketat sehingga setiap perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Dengan adanya perubahan dan perkembangan pada kondisi pasar, maka ritel dituntut untuk mengubah paradigm lama yaitu pada pengelolaan ritel tradisional menuju paradigma pengelolaan yang modern sehingga perusahaan mulai mencari ide yang lebih kreatif,inovatif dan lebih modern dalam menciptakan sebuah produk dan jasa pelayanan yang lebih baik agar dapat menarik minat serta perhatian para konsumennya sehingga konsumen datang dan membeli produk-produk yang ditawarkan. Perusahaan harus menciptakan berbagai macam strategi agar mampu bersaing dengan para pesaingnya sehingga perusahaan dapat tetap bertahan hidup dan mampu menjadi perusahaan yang lebih terkemuka dari para pesaingnya. Perusahaan harus selalu melakukan pengkoordinasian serta evaluasi dari setiap fungsi yang ada di dalam perusahaan. Fungsi tersebut meliputi operasi/produksi, keuangan, pendistribusian, pemasaran, sumber daya manusia, riset, riset pengembangan dan sebagainya karena fungsi-fungsi tersebut merupakan kesatuan sistem yang paling terpenting di dalam menggerakkan perusahaan guna untuk mencapai sebuah tujuan dari perusahaan. Pengelolaan ritel modern tentunya sangat membutuhkan dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, terutama terhadap kebutuhan yaitu tersedianya teknologi yang tinggi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi. Dengan tersedianya sistem informasi yang canggih, maka memungkinkan bisnis ritel mampu menyediakan produk-produk makanan dan minuman yang selalu segar, pelayanan yang baik dan pemrosesan serta pengantaran layanan yang sangat cepat, 3

teliti dan memuaskan para pelanggannya. Selain itu, dengan sistem informasi, maka peritel mampu mengatur persediaan di gudang-gudang ritel sehingga sistem pasokan dan persediaan barang menjadi terintegrasi terhadap berbagai kebutuhan semua gerai atau toko-toko ritel yang dimilikinya. Dalam kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan agar perusahaan dapat bertahan, bersaing dan tetap mempertahankan pelanggannya agar tidak pindah ke perusahaan yang lainnya serta menguasai pasar. Pimpinan harus mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan dan perusahaan berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan pelanggan. Hal ini di jadikan sebagai jaminan dan tolak ukur keunggulan daya saing bagi perusahaan ritel. Selain itu, perusahaan ritel juga perlu memiliki keunggulan yang berbeda dari para pesaingnya yaitu dengan membedakan sistem kerja perusahaan dengan sistem kerja pesaingnya. Keunggulan ini harus disertai dengan inovasi dalam hal program kerja dan sistem pelayanan yang baik dan berbeda sehingga tidak hanya dilakukan pada produk yang dijual saja tetapi juga pada keadaan lingkungan fisik seperti pada pengaturan ruang gerak. Selain itu juga, pada stock barang harus selalu tersedia agar pada saat dibutuhkan oleh konsumen, maka barang yang dibutuhkan pun ada sehingga konsumen merasa puas dan senang karena barang yang diinginkan dapat ditemukan dan juga pada pemberian harga serta kualitas barang yang dijual dan pada pelayanan yang memuaskan. Konsumen sangat senang dengan harga-harga yang murah tetapi tetap berkualitas. Baik itu kalangan atas, menengah maupun kalangan bawah. Harga yang murah serta diskon yang diberikan oleh perusahaan terhadap barang-barang yang dijualnya merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari konsumen agar konsumen tetap datang dan berbelanja 4

secara terus-menerus serta menjadi konsumen yang loyal pada perusahaan. Selain itu, sistem pelayanan yang memuaskan juga merupakan salah satu kunci strategi agar konsumen bisa loyal terus dengan perusahaan. Dapat dilihat dengan bukti pada sebuah toko ritel yaitu Mirota Kampus. Mirota Kampus telah mampu merubah format bisnisnya secara lebih modern. Bukan hanya dari tampilan muka toko Mirota Kampus yang lebih terlihat modern dan bagian dalam toko yang terasa lebih baru dengan sistem pendisplayan yang ada, tetapi Mirota Kampus juga mengubah sistem pemberian harga yang lebih terjangkau pada produkproduk yang dijualnya dan pelayanan yang terbaik bagi konsumen agar konsumen tetap tertarik dan loyal terus dengan Mirota Kampus sehingga Mirota Kampus menjadi satu-satunya toko ritel yang terjangkau dan terbaik yang ada di kota Yogyakarta. Mirota Kampus telah banyak membenahi diri pada tokonya terlebih khusus pada program konsep toko yang murah dan terpercaya agar dapat bersaing dengan perusahaan ritel yang lainnya. Mirota Kampus harus bersaing dengan perusahaan ritel (mini market mini market )yang lainnya, yang juga berbasis waralaba yang telah tersebar di seluruh wilayah perkotaan dan desa yang ada di Yogyakarta. Hampir sekitar 85% pengunjung Mirota Kampus adalah pelanggan. Menurut beberapa pihak mengatakan bahwa suksesnya usaha ini tidak hanya ditentukan oleh jumlah pengunjung atau konsumen yang datang tetapi juga ditentukan oleh kemampuan Mirota Kampus untuk meningkatkan pelanggannya. Berkaitan dengan penjelasan diatas dan sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan, maka judul yang dapat di ambil adalah Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Supermarket Mirota Kampus C Simanjuntak Di Yogyakarta 5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh variable-variabel Bauran Pemasaran secara parsial terhadap loyalitas pelanggan di Mirota Kampus? 2. Apakah ada pengaruh variable-variabel Bauran Pemasaran secara keseluruhan (silmutan) terhadap loyalitas pelanggan di Mirota Kampus C. BATASAN MASALAH Supaya permasalahan yang dibahas tak semakin meluas, maka berikut merupakan batasan masalah yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Dalam menciptakan loyalitas pelanggan, konsumen tentu dipengaruhi oleh variabel-variabel dalam Bauran Pemasaran yang terdiri dari empat variabel yaitu Product, Price, Place, Promotion. 2. Perusahaan ritel yang akan diteliti adalah Mirota Kampus yang beralamat di Jalan C.Simanjuntak no. 70 Yogyakarta. 3. Responden merupakan individu dari berbagai macam usia, bidang pekerjaan serta tingkat perekonomian yang pernah datang dan berbelanja di Mirota Kampus. 4. Jumlah responden yang diteliti berjumlah 100 orang. 5. Variabel yang diteliti adalah variabel keunggulan bersaing yang terdiri dari : strategi dan pelayanan yaitu Product, Price, Place, Promotion. 6

D. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh Bauran Pemasaran secara parsial terhadap loyalitas pelanggan di Mirota Kampus. 2. Untuk menganalisis pengaruh Bauran Pemasaran secara keseluruhan (simultan) terhadap keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan di Mirota Kampus. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti a. Mampu menerapkan teori teori yang telah diterima dalam perkuliahan ke dalam dunia bisnis b. Dapat menambah wawasan tentang permasalahan yang terjadi pada dunia bisnis secara nyata khususnya dalam hal pemasaran. 2. Bagi Perusahaan a. Sebagai masukkan tentang informasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan b. Dapat membantu perusahaan dalam memberikan masukkan tentang informasi untuk penyusunan strategi bersaing melalui Bauran Pemasaran. 3. Bagi Pengembangan Ilmu a. Mengetahui pengaruh Bauran Pemasaran terhadap loyalitas pelanggan di Mirota Kampus. 7

4. Bagi Pembaca lain a. Dapat memberikan manfaat serta menambah informasi dan pengetahuan bagi pembaca. b. Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang bisa bermanfaat bagi penelitian yang selanjutnya. 8