BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung dibentuk dengan Peraturan Pemerintah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia.

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG

DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN T.A.2013 PROVINSI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. masyarakat di kelurahan yang berada di kota Bandar Lampung, dan untuk

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat

I. PENDAHULUAN. Bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan

GAMBARAN UMUM. kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Profil Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

I. PENDAHULUAN. dalam bentuk barang publik maupun jasa publik pada prinsipnya menjadi

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

I. PENDAHULUAN. dan sandang demi kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan kesejahteraan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

I. PENDAHULUAN. rakyat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan,

BAB IV GAMBARAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kecamatan Teluk Betung Selatan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bhabinkamtibmas Korpri Raya, Bandar Lampung. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Masjid Ad-Du a.

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Diponegoro, Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

IV. GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Penanggulangan

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM. A. Profil Wali Kota Bandar Lampung. Drs. H. Herman HN, MM dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 17

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Penduduk adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu Negara. Penduduk

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh

Proses analisis komponen utama terhadap desa-desa di wilayah penelitian. yang didasarkan pada data Potensi Desa (PODES) tahun 2000 yang dikeluarkan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

WALIKOTA TASIKMALAYA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 3 tahun 1964,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2008

Bhabinkamtibmas Enggal, Bandar Lampung. Melaksanakan giat sambang warga serta himbau pesan-pesan kamtibmas.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Provinsi Sumatera Selatan. Kemudian Provinsi Lampung dibentuk dengan

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

Bhabinkamtibmas melaksanakan giat strong poin PAM Gereja Katholik Santo Yohanes Rasul di Jl. Tupai No.49,Sidodadi, Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung adalah

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM. terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o o 37 BT. Letak tersebut

Bhabinkamtibmas Bandar Lampung, melaksanakan piket strong poin di Jl. Raden Intan, Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas Srengsem bersama dengan pamong kelurahan mengjenguk warga/staf kelurahan Ibu Yulids di rumah sakit Cokrodipo

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup

BAB 4 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Lokasi Informan Bekerja

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 05 TAHUN 2008

QNKat BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR. NOMOR ckztahun 2014 TENTANG

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan keresidenan yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibu Kotanya yaitu Tanjungkarang-Telukbetung. Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor 462. Kota Bandar Lampung pada masa kolonial Hindia Belanda dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV). Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kota Tanjungkarang

60 dan Telokbetong tersebut berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong. Pada zaman pendudukan Jepang, Kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan Si (Kota) dibawah pimpinan seorang Sicho (bangsa Jepang) dan di bantu oleh seorang Fuku Sicho (bangsa Indonesia). Pasca kemerdekaan Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung. Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965). Kota Tanjungkarang- Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang- Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254) terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Pada tahun 1999 Kemudian

61 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung menjadi Pemerintah Kota Bandar Lampung dan tetap dipergunakan hingga saat ini. 2. Wilayah Administratif Kota Bandar Lampung terbagi atas 20 kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, maka wilayah administrasi pemerintahan Kota Bandar Lampung dimekarkan menjadi 20 kecamatan yang meliputi 126 kelurahan. Tabel 4.1. Wilayah Administratif Kota Bandar Lampung No Kecamatan Kelurahan 1. Ketapang Panjang Karang Maritim Srengsem Panjang Utara Panjang Selatan Pidada Way Lunik 2. Sukabumi Sukabumi Sukabumi Indah Nusantara Permai Campang Raya Campang Jaya Way Gubak Way Laga

62 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tanjungkarang Barat Teluk Betung Timur Way Halim Labuhan Ratu Tanjung Karang Pusat Kemiling Gedong Air Sukajawa Susunan Baru Sukadana Ham Kelapa Tiga Permai Sukajawa Baru Segalamider Kota Karang Kota Karang Raya Perwata Keteguhan Sukamaju Way Tataan Perumnas Way Halim Way Halim Permai Gunung Sulah Jagabaya I Jagabaya II Jagabaya III Labuhan Ratu Labuhan Ratu Raya Sepang Jaya Kota Sepang Kampung Baru Kampung Baru Raya Durian Payung Gotong Royong Palapa Kaliawi Kelapa Tiga Pasir Gintung Kaliawi Persada Sumber Rejo Beringin Jaya Kemiling Permai Sumber Agung Kedaung Pinang Jaya Sumberejo Sejahtera Kemiling Raya Beringin Raya 9. Kedaton Kedaton Sidodadi Sukamenanti Sukamenanti Baru Bukit Jati Seminung Surabaya

63 Penengahan 10. Sukarame Sukarame Sukarame Baru Way Dadi Way Dadi Baru Korpri Jaya (Harapan Jaya) Korpri Raya 11. Tanjung Karang Timur Kota Baru Tanjung Agung Kebon Jeruk Sawah Lama Sawah Brebes 12. Telukbetung Telukbetung Selatan Pesawahan Gedong Pakuon Talang Sumur Putri Gunung Mas 13. Kuripan Telukbetung Barat Bakung Negeri Olok Gading Batu Putuk (Batu Putu) Sukarame II 14. Kupang Kota Telukbetung Utara Kupang Raya Kupang Teba Pengajaran Gulak Galik Sumur Batu 15. Rajabasa Rajabasa Rajabasa Nunyai Rajabasa Pemuka Gedong Meneng Gedong Meneng Baru 16. Tanjung Senang Tanjung Senang Pematang Wangi Perumnas Way Kandis Way kandis Labuhan Dalam Rajabasa Raya Rajabasa Jaya 17. Langkapura Langkapura Langkapura Baru Gunung Terang Segalamider Bilabong Jaya 18 Enggal

64 19. 20. Enggal Kedamaian Bumi Waras Pelita Tanjungkarang Gunung Sari Rawa Laut Pahoman Kedamaian Bumi Kedamaian Tanjung Agung Raya Tanjung Baru Kalibalau Kencana Tanjung Raya Tanjung Gading Sukaraja Bumi Waras Garuntang Bumi Raya (Pecoh raya) Kangkung Way Kuala B. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung 1. Profil BKKBPP Kota Bandar Lampung Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Pasal 53 ayat (2) menyebutkan bahwa BKKBN merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di bawah presiden dan bertanggung jawab kepada presiden yang memiliki tugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana. Pada pasal 54 ayat (1) menyebutkan dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah, Pemerintah daerah membentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah yang disingkat BKKBD ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

65 Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang mengenai pengelolaan program KB ada dua lembaga sebagai pelaksananya, yaitu: 1. Untuk tingkat provinsi pengelolanya adalah BKKBN Provinsi Lampung sebagai instansi vertikal perwakilan BKKBN Pusat. Kedudukan BKKBN Provinsi Lampung adalah perwakilan dari BKKBN Pusat, sehingga tetap sebagai instansi vertikal yang diberi kewenangan untuk mengelola dan melaksanakan program KB di Provinsi Lampung. 2. Untuk tingkat Kabupaten/Kota pengelolanya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan perangkat Pemerintah Kabupaten/Kota, kedudukan SKPD KB Kabupaten/Kota adalah merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, karena sejak penyerahan P3D tidak lagi menjadi instansi vertikal. Kewenangan yang ada pada SKPD KB Kabupaten/Kota adalah mengelola dan melaksanakan Program KB tetapi terbatas pada skala wilayah Kabupaten/Kota. Selanjutnya untuk Kota Bandar Lampung, SKPD yang mengelola program tersebut adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP). Dalam mengelola program tersebut, BKKBPP merupakan SKPD yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Kota Bandar Lampung, Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, BKKBPP kota Bandar Lampung menyelenggarakan program Keluarga Berencana (KB) dan Pemberdayaan

66 Perempuan (PP). Dalam pelaksanaan program tersebut BKKBPP tidak terlepas dari instansi Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung (BKKBPP) merupakan instansi Perangkat Daerah Kota Bandar Lampung yang dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota No. 2 Tahun 2004 dan terakhir diubah dengan Perda No. 3 tahun 2007. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung adalah unsur pelaksana tugas tertentu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Kota di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan di Kota Bandar Lampung yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 25 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung, tugas pokok Badan Koordinasi KB dan PP Kota Bandar Lampung adalah merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

67 Dalam melaksanakan tugas pokok, Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung menyelenggarakan fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dibidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. 2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan lingkup tugasnya. 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

68 Bagan 4.1 Struktur Organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung Kepala Badan Ir. Yurida, M.SI Sekretaris Rohmawati, SE Sub Bagian Penyusunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Adzari A, SIP Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Yenni Leontina, MM Sub Bagian Keuangan Misra, SIP Bidang Data & Informasi Ansori Abuhasan, SH Bidang Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera Nurlaily Mansyur, SH Bidang Penggerakan Masyarakat Lily Huzaini,S.Sos, MM Bidang Pemberddayaan Perempuan & Perlindungan Anak Ruth Dora Nababan, SE. MM Sub Bidang Pelaporan & Pengolahan Data Sri Fuji A, S.Sos Sub Bidang Data &Evaluasi Program Sri Sunarti, SE Sub Bidang Operasional KB & KR Ferdy Firman Sagani, MH Sub Bidang Operasional KS/PK Siti Dawanah, SE Sub Bidang Pendampingan & Pemberdayaan Masyarakat Dewi I, SE Sub Bidang Advokasi & KIE T.Aulida,ST Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan Dra. Nur Alina Sub Bidang Perlindungan Anak Sri Astuti, SH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPTD KB & PP SUB BAGIAN TATA USAHA

69 2. Visi dan Misi BKKBPP Kota Bandar Lampung Visi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung adalah Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015, sedangkan misi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan kota Bandar Lampung, yaitu: 1. Mewujudkan kinerja sumber daya manusia yang baik disatuan kerja perangkat daerah dalam rangka meningkatkan keberhasilan Program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dan pengelola program baik dengan lembaga pemerintah ataupun pihak swasta 3. Mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera 4. Memberdayakan dan menggerakkan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas melalui penggalangan kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga dan kualitas pelayanan 5. Meningkatkan kualitas peelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi 6. Meningkatkan upaya-upaya promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi 7. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kesetaraaan dan keadilan gender dalam pelaksanaan program KB nasional 8. Mempersiapkan pengembangan SDM berpotensi sejak pembuahan sampai dengan usia lanjut 9. Menyediakan data dan informasi keluarga berbasis data mikro untuk pengelolaan, menyangkut upaya pemberdayaan keluarga miskin.

70 3. Uraian Tugas Unsur Dinas 1. Kepala Badan Kepala badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Walikota. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dibidang kesekretariatan. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala badan. Sekreariat memiliki 3 sub bagian, yaitu: a) Sub Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi Sub bagian penyusunan program, monitoring dan evaluasi mempunyai tugas menghimpun dan menyusun program kegiatan, melaksanakan monitoring kegiatan, menghimpun dan menyusun pelaporan kegiatan dan melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai 2 tugas pokok. Tugas pertama, melakukan pengolahan dan pelaporan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah Dinas, penataan kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana,

71 hubungan masyarakat, urusan hukum dan menyiapkan rapat badan. Kedua, yaitu melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai. c) Sub Bagian Keuangan Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan pengolahan urusan administrasi keuangan yang meliputi urusan penyusunan anggaran dinas, administrasi gaji, administrasi perjalanan dinas, menyusun pembukuan, pertanggungjawaban keuangan dan pelaporannya dan melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. 3. Bidang Data dan Informasi Bidang data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dibidang Data dan Informasi meliputi pelaporan dan pengolahan data serta evaluasi Program. Bidang data dan informasi dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala Badan. Untuk melaksanakan tugas bidang data dan informasi mempunyai fungsi: 1) Penerapan kebijakan dan pengembangan sistem data dan informasi program serta data mikro kependudukan dan keluarga 2) Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data berbasis

72 3) Pelaksanaan evaluasi program dan penyebarluasan informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi bidang data dan informasi dibantu oleh: a) Sub Bidang Pelaporan dan Pengolahan Data Sub bidang pelaporan dan pengolahan data mempunyai tugas: 1) Membuat laporan bulanan dan tahunan yang bersumber dari hasil pendataan di lapangan 2) Melakukan pengolahan data berbasis teknologi informasi dan komunikasi b) Sub Bidang Data dan Evaluasi Program Sub bidang data dan evaluasi program mempunyai tugas: 1) Melaksanakan analisa program KB dan Pemberdayaan Perempuan 2) Melaksanakan evaluasi program KB dan Pemberdayaan Perempuan 4. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera dibantu oleh: a) Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Sub bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi mempunyai tugas: 1) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

73 2) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program kesehatan reproduksi remaja dan penanggulangan masalah HIV dan AIDS b) Sub Bidang Keluarga Kesejahteraan dan Pemberdayaan Sub bidang keluarga kesejahteraan dan pemberdayaan keluarga mempunyai tugas: 1) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program pemberdayaan kesejahteraan keluarga 2) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksaksanaan pengendalian program pembinaan ketahanan keluarga yang meliputi Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Peningkatan Kualiatas Lingkungan Keluarga (PKLK) 5. Bidang Penggerakan Masyarakat Bidang penggerakan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang penggerakan masyarakat meliputi pendampingan dan pemberdayaan mesyarakat serta advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE). Bidang penggerakan masyarakat dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksankan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala badan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada (a), Bidang penggerakan masyarakat mempunyai fungsi:

74 a) Penyusunan, penetapan dan penyerasian kriteria kelayakan pelaksanaan kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi b) Pengendalian pelaksanaan kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi c) Pelaksanaan evaluasi kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaiman dimaksud pada poin (a) dan (c) bidang penggerakan masyarakat dibantu oleh: a) Sub Bidang Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Sub bidang pendampingan dan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas: 1) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pendampingan institusi masyarakat 2) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program pembinaan institusi masyarakat dan peningkatan peran b) Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Sub bidang advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mempunyai tugas: a. Melakukan penyerasian bahan perumusan kebijakan operasional advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

75 b. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pengendalian program advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) 6. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meliputi pengumpulan bahan dan pengolahan data, menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan penyusunan petunjuk teknis kebijakan dipembangunan dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kepada badan. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dibantu oleh: a) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan Sub bidang pemberdayaan perempuan mempunyai tugas: (1) mengumpulkan dan menganalisa data pembangunan pemberdayaan perempuan; (2) m enyiapkan bahan kebijakan pemerintah kota Bandar Lampung di bidang pemberdayaan perempuan; (3) m elaksanakan penyusunan program pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender;(4) melaksanakan program rintisan dalam rangka penghormatan martabat perempuan dan; (5) p eningkatan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan kelembagaan pengelolaan kemajuan perempuan.