BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat,

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi Shalat Tahajud Dalam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi seperti yang sudah dipaparkan peneliti maka peneliti. Anak Berkebutuhan Khusus (Down Syndrom) di SDN ۱ Inklusi

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

: :

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

BAB I PEMBAHASAN. dapat berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan banyak dijumpai permasalahan

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB III AJARAN DAN AMALIAH-AMALIAH TAREKAT SIDDIQIYYAH

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam berpacaran. Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis remaja

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

Keutamaan Bulan Ramadhan

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

BAB III BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG REMAJA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang di sajikan di awal bab, adapun data yang di analisis sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Zikir Dalam Menangani Fasiq (Studi Kasus seorang Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik). Sehubungan dengan penelitian yang sifatnya studi kasus khususnya yang meneliti tentang Fasiq seorang pemuda maka untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam bimbingan konseling islam dengan terapi zikir digunakan metode deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara teori dengan praktek yang ada dilapangan, apakah terdapat kesesuaian. berikut ini beberapa analisa antara teori bimbingan konseling islam dengan data dilapangan: TABEL 1.5 Perbandingan Proses Di Lapangan Dengan Teori Bimbingan Konseling Islam dengan terapi Zikir No Data Teori Data Empiris 1. Analisis Masalah Analisis Masalah adalah pengumpulan data atau informasi tentang diri klien dari berbagai sumber, baik dalam diri klien itu sendiri maupun dari luar dari Konselor mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber data, mulai dari klien sendiri, teman kelas klien, teman dekat klien, teman kos klien dan teman klien. kerja klien. Dari hasil yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi menunjukkan bahwa klien adalah pemuda yang sering meninggalkan perbuatan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan sering sedih, gelisah, sering murung dan melamun karena klien sering kali dihantui perasaan berdosa ketika mengingat semua dosa-dosa yang diperbuat akan tetapi klien enggan untuk berubah padahal klien mempunyai greget untuk merubah semua perbuatan buruknya. 96

97 2. 3. 4. Sintesis. Sintesis adalah langkah mengorganisir data dari hasil analisis kemudian dipelajari dan diteliti dengan cermat, setelah dikaji dan diteliti dengan cermat. Data tersebut dikonfirmasikan dengan data yang lain untuk mendapatkan gambaran mengenai sebab yang menjadikan timbulnya masalah pada klien. Diagnosis. Diagnosis adalah suatu langkah pengambilan atau penetapan kesimpulan atas dasar analisis dan sintesis diatas, diagnosis dapat dikatakan sebagai usaha untuk mengetahui masalah yang dihadapi klien secara mendalam. Prognosis. Prognosis merupakan langkah penentuan mengenai hal-hal (kegiatan, program, ide-ide) atau dapat disebut sebagai penentuan terapi yang diambilnya sesuai dengan masalah dan faktor penyebabnya. 1) Klien adalah sosok yang mudah terpengaruh oleh lingkungannya, terbukti ketika klien berubah setelah berpacaran dengan mantan pacarnya, dan ketika berteman dengan teman-temanya yang nakal. 2) Sejak klien putus cinta dengan mantan pacarnya, klien selalu dihantui perasaan berdosa, gelisah, dan sedih yang berkepanjangan. 1) Setelah lulus klien tinggal dilingkungan yang kurang baik dalam artian lingkungannya juga melakukan perbuatanperbuatan yang dilarang oleh Allah seperti minum-minuman keras, meninggalkan sholat dan tidak pernah menjalankan puasa wajib. Sampai sekarang si klien belum berubah ke perilaku yang lebih baik. 2) Klien mempunyai hubungan dengan wanita yang nakal. Sejak putus dari wanita tersebut klien sadar dan sering dihantui perasaan berdosa karena telah melakukan zina, dan menentang takdir Allah dia merasa bahwa dia telah sombong kepada Allah. Sejak saat itu Klien ingin berubah tapi disisi lain dia berpikiran bahwa mungkinkah Allah memaafkan perbuatannya selama ini karena dosa yang dilamainya begitu besar, disitulah klien enggan untuk berubah. peneliti menggunakan terapi yang berhubungan dengan metode islami yaitu dengan terapi dzikir, peneliti menggunakan terapi dzikir, karena dilihat dari permasalahan yang berkaitan dengan agama, dan kesedihan serta kegelisaan yang dialami klien berawal dari klien meninggalkan perintah-perintah

98 yang di anjurkan oleh Allah, dan menjalankan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama. disini fungsi dari terapi sendiri adalah sebagai pembimbing (mursyid) bagi klien (Mursyad bih) untuk mencapai kehidupan yang sempurna sesuai dengan kapasitas manusia dan fitrah kemanusiaannya. Dengan melakukan terapi zikir, klien diharapkan dapat mengingat segala kekuasaan yang dimiliki oleh Allah SWT, serta klien dapat merasa dalam lindungan Allah SWT, agar klien bisa terhindar dari perasaan-perasaan sedih, gelisah, cemas, dan perasaan berdosa berkepanjangan. Dan klien diharapkan bisa melaksanakan perintah-perintah Allah SWT, Seperti halnya melaksanakan Sholat wajib lima waktu. Dan dapat meninggalkan larangan-larangan Allah SWT. 5. Treatment/ Terapi Treatment merupakan langkah pemberian bantuan berdasarkan dari prognosis diatas. 1. Penyadaran a. Membantu Klien keluar dari persepsi yang kurang irrasional. b. Memberikan motivasi kepada klien agar dapat menilai perilakunya dan dapat merubah sikapnya. c. Membantu Klien untuk a. Dalam hal ini konselor berusaha meyakinkan konseli tentang kenyataan yang ada bahwa Allah pasti akan memaafkan dosa-dosa yang selama ini diperbuat, dan untuk segera bertaubat, serta masalah yang sudah terjadi tidak dapat terulang kembali namun masih bisa diusahakan dan diperbaiki serta dijadikan pengalaman hidup. b. konselor memberikan motivasi agar Klien dapat menilai perbuatannya selama ini dan dapat merubah sikapnya, apakah perbuatan tersebut baik apa tidak dalam ajaran agama islam serta menerangkan bahwa perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah dalam ajaran agama islam. c. membantu mengarahkan dan

99 merumuskan perbuatan apa yang akan dilakukan. merumuskan Klien hal apa saja yang harus dilakukan. Disini konselor dan klien merumuskan perbuatan apa yang harus dilakukan seperti: untuk bersegera melaksanakan sholat wajib 5 waktu, meninggalkan minumminuman keras, dan bertaubat apa yang dulu pernah di lakukan Klien seperti berzina, merasa sombong dan lain sebagainya. Karena semua manusia tidaklah sempurna dan Allah pasti akan memaafkan segala perbuatannya selama ini. 2. Pelatihan 6. d. Ikut terlibat mencari hidup beragama yang lebih efektif, dengan memberikan do a zikir yang mujarobah. Yang diamalkan selesai sholat wajib. Dan memberikan arahan tehnik sebebelum berzikir. yang pertama Bertaubat dengan sungguhsungguh, yang kedua Memperbanyak syukur, yang ketiga Tidak langsung minum begitu selesai berzikir. Yang keempat Tidak menyibukkan diri dengan urusan keduniawian. Dengan tahapan, sebagai berikut: (a) Bertawasul untuk menghadirkan Rasulullah, pengarang, dan para ulama (b) Al-Isti adah ta awud berlindung dari godaan setan (c) Pengakuan atas keagungan Allah (d) Pengakuan atas kelemahan hamba. (e) Mudawwamah. 3. membaca bersama Zikir Ratib Al- Atthas 4. Membaca sendiri Zikir Ratib Al- Atthas 5. Memahami. Follow Up/ Evaluasi Follow Up/ Evaluasi merupakan langkah untuk melihat sampai sejauh d. konselor memberikan do a zikir yang dibaca oleh klien selesai sholat wajib, dan disini konselor mengarahkan klien untuk bertaubat dengan bersungguh-sungguh, selalu bersyukur, dan tidak menyibukkan diri dengan urusan keduniawian. tujuan konselor memberikan do a dzikir yang mujarobah kepada Klien adalah agar klien selalu mengingat Allah, ingat kekuasaan Allah, dan selalu dalam lindungan-nya, serta diberikan ketenangan jiwa dalam melaksanakan ibadah yang dijalani oleh Klien. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan konselor

100 mana hal-hal yang telah disampaikan dalam bimbingan dan konseling. Dengan follow up ini dapat dikontrol keberhasilan bimbingan dan konseling islam. dengan klien dan para informan diantaranya yaitu teman kelas kien, teman kos klien, teman dekat klien, dan teman kerja klien, konselor mendapatkan beberapa perubahan yang ada dalam diri klien setelah melakukan proses konseling dalam langkah follow up/evaluasi. Adapun perubahan yang ada pada diri klien pada saat melakukan follow up/ evaluasi kepada klien dan para informan lainnya yaitu sebagai berikut: klien sudah mulai jarang murung, gelisah, sedih dan lebih tenang tidak dihantui perasaan berdosa, sudah mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim dan menjauhi laranganlarangan-nya, seperti: mabukmabukan. D. Analisis Akhir Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Zikir dalam Menangani Fasiq (Studi Kasus seorang Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik). Untuk melihat hasil akhir dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Zikir yang diberikan oleh konselor dalam menangani Fasiq seorang pemuda data dapat dilakukan dengan membuat skala perbadingan agar dapat terlihat berhasil atau tidaknya Bimbingan Konseling Islam yang dilakukan. Untuk memperjelas kita dapat melihat tabel skala dibawah ini:

101 TABEL 1.6 Penyajian data perbandingan sebelum dan sesudah Proses Bimbingan Konseling Islam dengan terapi Zikir No Pernyataan Sebelum Proses Bimbingan Konseling Islam Sesudah Proses Bimbingan Konseling Islam 1 1 2 3 2 3 1 Tidak pernah sholat fardhu 2 Minum-minuman keras 3 Tidak pernah menjalankan puasa ramadhan 4 Dihantui Perasaan berdosa karena pernah berzina 5 Dihantui Perasaan berdosa karena minum-minuman keras 6 Murung 7 Tidak konsentrasi saat bekerja dan belajar 8 Perasaan Sombong karena Menentang Takdir Allah 9 Gelisah akan perbuatan yang dijalaninya 10 Sedih karena selalu dihantui perasaan berdosa Berikut adalah prosentase klien sebelum melaksanakan proses bimbingan konseling islam dengan terapi zikir: a. 1: Gejala yang tidak pernah = 0 0/5 x 100 = 0 % b. 2: Gejala kadang-kadang = 1 1/5 x 100 = 20 % c. 3: Gejala masih dilakukan = 4 4/5 x 100 = 80 % Dari jumlah tabel diatas, sebelum melakukan proses konseling klien memiliki gejala masih dilakukan sebagai orang fasiq sebanyak 80%, sedangkan gejala kadang-kadang yang dilakukan oleh Klien sebanyak 20%. Sedangkan Berikut adalah prosentase klien sesudah melaksanakan proses bimbingan konseling islam dengan terapi dzikir: a) 1: Gejala yang tidak pernah = 3 3/5 x 100 = 60 %

102 b) 2: Gejala kadang-kadang = 2 2/5 x 100 = 40 % c) 3: Gejala masih dilakukan = 0 0/5 x 100 = 0 % Dapat dilihat dari perbandingan hasil penelitian sebelum dan sesudah melaksanakan proses konseling diatas, bahwasanya Klien memiliki perubahan yang awal mulanya klien sebelum melakukan proses konseling klien memiliki gejala masih dilakukan sebagai orang fasiq sebanyak 80% dan sesudah melakukan proses konseling, gejala yang masih dilakukan sebagai orang fasiq sebanyak 0 %. Dan sebelum melaksanakan proses konseling klien memiliki gejala kadang-kadang yang dilakukan oleh Klien sebanyak 20%, dan setelah melaksanakan proses konseling klien memiliki gejala kadangkadang yang dilakukan sebanyak 40%. Sebelum melaksanakan proses konseling klien memiliki gejala yang tidak dimiliki sebagai seorang yang fasiq sebanyak 0%, akan tetapi sesudah klien melaksanakan proses konseling, klien memiliki gejala yang tidak dimiliki sebagai seorang yang fasiq sebanyak 60%. Dalam sebuah penelitian haruslah dibuat standarisasi pengukuran, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa sering pelaksanaan proses terapi dilakukan dan seberapa banyak perubahan prilaku yang dialami klien saat selesai melakukan terapi dzikir. Sedangkan untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan bimbingan konseling peneliti mengacu pada prosentase kualitatif dengan standart uji sebagai berikut:

103 a. 75 % - 100 % (dikategorikan berhasil) b. 60 % - 75 % (cukup berhasil) c. < 60 % (kurang berhasil) Dari standart uji yang ada diatas, dapat disimpulkan tingkat keberhasilan dari hasil proses bimbingan konseling islam dengan terapi zikir dapat dikategorikan cukup berhasil karena klien mengalami kemajuan sebanyak 60% gejala yang tidak dilakukan sebagai orang yang fasiq. Berikut adalah mekanisme pembahasan yang dilakukan konselor dalam Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengn Terapi Zikir: GAMBAR 1.1. Tugas Peta Konselor Penyadaran Mengajarkan 1. Pelatihan 2. Membaca bersama 3. Membaca sendiri 4. Memahami Reeducation Konfigurasi Perubahan Istiqomah Pendampingan