Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ SISWA KELAS V SDN 42 PALEMBANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Layil Safitri PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KECEMEN, MANISRENGGO, KLATEN ARTIKEL JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Kata Kunci: pemahaman konsep, perjuangan pada masa penjajahan Belanda, model Concept Attainment, film dokumenter penjajahan.

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

Harini SMPN 17 Surakarta

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI SDN 30 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS V SDN 1 KARANGANYAR PATIKRAJA BANYUMAS.

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas V MI Negeri Jambu. Artikel Ilmiah

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Transkripsi:

WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Cahya Ayu Astuti PGSD Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 Email: 292013069@student.uksw.edu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS kelas IV SD negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantuan media gambar. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kasikal siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 66,66. Setelah diadakan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 71,29 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,62. Ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebesar 40,75% setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 59,26% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 100%. Kata kunci: Talking Stick, media gambar, hasil belajar. ABSTRACT This study aims to improve student learning outcomes by using model-assisted Talking Stick media images in social studies class IV public school districts Medayu 01 subdistricts Tell Semarang second semester of academic year 2016/2017. This type of research is classroom action research using a spiral model of Stephen Kemmis and Robin Mc. Taggart. This study consisted of two cycles with each cycle consisting of 2 meetings. The results showed an increase in student learning outcomes after using assisted learning model Talking Stick media images. Improving student learning outcomes can be seen from the average value kasikal student before action is 66.66. After an action in the first cycle increased to 71.29 and the second cycle increased again to 79.62. The completeness of student learning outcomes in the initial condition of 40.75% after the actions implemented in the first cycle increased to 59.26% and the second cycle increased to 100%. Keywords: Talking Stick, media images, learning outcomes. PENDAHULUAN Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata 109

PenerapanModelPembeljaran (Cahya Ayu Astuti) pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi Budaya, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS di sekolah dasar diharapkan peserta didik mempunyai pengetahuan untuk menambah wawasan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini. Susanto (2013) menyebutkan, Tujuan pendidikan IPS ada empat, yaitu: knowledge, skill, attitude, dan value. Knowledge, berhubungan dengan pengenalan diri sendiri dan lingkungannya. Tujuan yang kedua yaitu skill, mencakup keterampilan berpikir. Ketiga yaitu attitude, yang terdiri atas tingkah laku berpikir dan sosial. Tujuan yang keempat yaitu value yang terdapat di dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru kelas di SD maupun guru mata pelajaran IPS di sekolah menengah harus mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam merancang pembelajaran. Guru perlu menggunakan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Pola pembelajaran IPS seharusnya tidak hanya sebatas menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan, melainkan terletak pada upaya agar siswa mau menjadikan apa yang dipelajari sebagai bekal untuk memahami dan ikut serta dalam kehidupan masyarakat Solihatin dan Rahardjo (2012). Dari hasil pengamatan dan observasi hasil belajar siswa. Peneliti menemukan permasalahan pada nilai ulangan harian siswa kelas IV semester II. Hasil ulangan harian siswa dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 1. Nilai Ulangan Harian Semester II Siswa Kelas IV SD Negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang. Mata Pelajaran Rata-rata Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS 67,50 71,01 67,77 75,04 64,88 Berdasarkan nilai ulangan harian siswa kelas IV semester II pada tabel di atas, nilai rata-rata pada mata pelajaran IPS lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Berdasarkan tabel 1 nilai rata- rata IPS 64,88, lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran IPA, PKn, dan Bahasa Indonesia. Selain pengamatan dan obseravasi terhadap hasil belajar siswa peneliti juga mengobservasi kegiatan belajar mengajar IPS di 110

WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 kelas IV. Dari hasil observasi, peneliti membuat simpulan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS belum dapat berjalan secara maksimal karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: 1) tuntutan materi yang sangat banyak, 2) proses kegiatan pembelajaran yang monoton dengan menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar sehingga berdampak pada kebosanan siswa dalam pembelajaran, 3) guru kurang variatif dalam menerapkan model pembelajaran, sehingga ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran IPS kurang. Kurangnya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran akan memengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan pada permasalahan tersebut dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang, maka diperlukan upaya untuk memilih dan menggunakan model, metode dan strategi pembelajaran dengan disertai juga pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna Kustandi dan Sujipto (2011). Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa. Dengan kata lain, terjadi komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung antara siswa dengan penyalur pesan (guru). Dengan demikian media tersebut berhasil menyalurkan pesan/ bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavior change) pada diri belajar (siswa) Anitah (2009). Dilihat dari sifat atau jenisnya, media dapat dikelompokkan seperti berikut ini Kustandi (2011) yaitu (a) Media yang hanya dapat didengar, atau media yang mengandalkan kemampuan suara, disebut media auditif. Media ini meliputi media radio, audio atau tape recorder, (b) media yang dapat didengar dan dilihat disebut dengan media audio visual, seperti soundslide, film, TV, video, dan filmstrip, dan (c) media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, disebut dengan media visual, seperti gambar, foto, slide, kartun, model, dan sebagainya. Berdasarkan beberapa jenis media pembelajaran tersebut yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu media pembelajaran berupa gambar. Gambar termasuk dalam media visual/ hanya mengandalkan indra penglihatan. Media ini dipilih karena media gambar cocok untuk proses pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, dengan digunakannya media gambar anak tidak akan merasa bosan, menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran 111

PenerapanModelPembeljaran (Cahya Ayu Astuti) serta memperjelas suatu materi. Jadi dapat disimpulkan dengan media pembelajaran akan memudahkan dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai. Adapun model pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Isjoni (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga peserta didik saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk aktif dan saling memberi dukungan kepada teman untuk menyelesaikan masalah dalam kegiatan belajar. Trianto (2010) menyebutkan dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi atau tipe model yang dapat diterapkan, Salah satu diantaranya adalah tipe Talking Stick. Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang berarti berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Huda (2014), berpendapat bahwa model Talking Stick adalah model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Ketika tongkat bergulir dari siswa ke siswa lain hendaknya menggunakan iringan musik. Suprijono (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan dan partisipasi mereka dalam pembelajaran. Selain itu, kelebihan pembelajaran dengan model ini yaitu melatih kesiapan siswa, melatih keterampilan membaca dan memahami materi, Serta mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun. Talking Stick juga banyak sekali digunakan sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK) karena Talking Stick lebih mengedepankan pada keaktifan siswa serta mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran. beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick menurut Huda (2014) adalah sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya kurang lebih 20 cm. 2. Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kelompok untuk membaca dan mempelajari materi. 112

WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 3. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat dalam wacana. 4. Setelah siswa selesai mempelajari isinya, guru mempersilakan siswa menutup isi bacaan. 5. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan untuk siswa yang memegang tongkat. Demikian seterusnya sampai sebagian besar 6. siswa mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan. 7. Guru memberikan kesimpulan. 8. Guru melakukan evaluasi/penilaian. 9. Guru menutup pembelajaran. Sehingga berdasarkan pengertian di atas bahwa Talking Stick adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada keaktifan siswa serta mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Iskandar (2011) menyebutkan PTK adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat siswa yang cenderung pasif menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Talking Stick yang memfokuskan pada keberanian siswa dalam mengutarakan pendapat pada saat kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01kecamatan Suruh kabupaten Semarang dengan jumlah 27 siswa.penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini berdasarkan pada penelitian tindakan kelas (PTK).Pelaksanaan penelitian ini dibagi 113

PenerapanModelPembeljaran (Cahya Ayu Astuti) menjadi beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan antara lain: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, (d) refleksi. Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data selama proses pembelajaran peneliti mengguakan alat pengumpulan data berupa: (1) wawancara, yang digunakan untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. (2) Lembar observasi, digunakan untuk mengukur aktivitas siswa, (3) Tes, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dan (4) teknik dokumentasi. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara kualitatif, teknik analisis data dengan cara kualitatif meliputi analisis hasil belajar siswa, analisis aktivitas siswa. Teknik analisis data terhadap permasalahan tersebut meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, penyajian data dan penyimpulan data. Indikator keberhasilan yang digunakan pada penelitian ini jika keterlaksanaan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mencapai presentase keberhasilan sebesar 80%, dan siswa dinyatakan tuntas apabila telah memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70, Jadi nilai hasil belajar kognitif siswa harus 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan peneliti di kelas 4 SD negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang sebelum dilaksanakan penelitian pada semester II tahun ajaran 2016/2017 banyak siswa yang hasil belajarnya masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran dan kurangnya konsentrasi siswa saat mengikuti pembelajaran. Selain itu rendahnya hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh guru kelas yang belum menerapkan model pembelajaran inovatif dan tidak memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal. Rendahnya hasil belajar siswa dapat terlihat pada hasil pengamatan hanya 11 siswa dari 27 siswa yang memperoleh nilai tuntas dengan presentase 40,75% dan 16 siswa memperoleh nilai tidak tuntas dengan presentase 59,25%. Selain itu, juga terdapat ketimpangan yang cukup besar antara siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah 40. Siklus I Setelah pembelajaran siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan maka dilakukan tes tertulis mata pelajaran IPS. Hasil tes mata pelajaran IPS diperoleh hasil sebagai berikut: nilai tertinggi 95, nilai terendah 55, nilai rata-rata 71,29. Masih ada 11 siswa (40,74%) 114

WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 yang mendapat nilai di bawah ketuntasan belajar minimal (KKM). Hasil analisis tes hasil belajar IPS siswa diperoleh nilai rata-rata 71,29, nilai tertinggi 95, nilai terendah 55, ketuntasan belajar 16 siswa (59,26 %). Siklus II Setelah pembelajaran siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan maka dilakukan tes tertulis mata pelajaran IPS. Hasil tes mata pelajaran IPS diperoleh hasil sebagai berikut: nilai tertinggi 100, nilai terendah 70, nilai rata-rata 79,62 dengan ketuntasan belajar 27 siswa (100%). Hasil Analisis Data Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II terlihat peningkatan yang cukup signifikan. Pada kegiatan siklus II hasil belajar dinyatakan maksimal dan berhasil. Adapun ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No. Ketuntasan Hasil Pra Siklus Siklus I Siklus II Belajar (f) (%) (f) (%) (f) (%) 1. Tuntas 11 40,75% 16 59,26% 27 100% 2. Tidak Tuntas 16 59,25% 11 40,74% 0 0% Jumlah 27 100% 27 100% 27 100% Nilai Rata-rata 66,66 71,29 79,62 Nilai Tertinggi 90 95 100 Nilai Terendah 40 55 70 Dengan digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa karena dengan menggunakan model Talking Stick akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan dan partisipasi mereka dalam pembelajaran. Selain itu, kelebihan pembelajaran dengan model ini yaitu melatih kesiapan siswa, melatih keterampilan membaca dan memahami materi, Serta mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun. Hasil belajar siswa terbukti meningkat dapat di lihat pada tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II pada tabel 2 diatas. Pada tabel 2 dapat dilihat terdapat kenaikan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01 115

PenerapanModelPembeljaran (Cahya Ayu Astuti) kecamatan Suruh kabupaten Semarang dari kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II. Perolehan nilai rata-rata antara pra siklus, siklus I dan siklus II meningkat. Pada kegitan pra siklus jumlah rata-rata klasikal sebanyak 66,66. Pada siklus I meningkat menjadi 71,29 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,62. Selain itu, perolehan nilai tertinggi pada kegiatan pra siklus yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 40.Sedangkan perolehan nilai tertinggi pada siklus I yaitu 95 dan nilai terendah yaitu 55.Pada siklus II perolehan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah 70. Kemudian, jumlah siswa yang tuntas pada kegiatan pra siklus sebanyak 11 siswa dengan presentase 40,75% sedangkan sebanyak 16 siswa tidak tuntas dengan presentase 59,25%. Pada kegitan siklus I siswa yang mendapat nilai tuntas meningkat dari 11 siswa menjadi 16 siswa dengan presentase 59,26% dan dari 16 siswa menjadi 11 siswa yang tidak tuntas dengan presentase 40,74%. Karena pada kegiatan siklus I hasil pembelajaran belum maksimal maka dilakukan kegiatan siklus II dengan hasil siswa yang mendapat nilai tuntas meningkat menjadi 100%. Model pembelajaran yang digunakan oleh peniti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Trianto (2010) menyebutkan dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi atau tipe model yang dapat diterapkan, Salah satu diantaranya adalah tipe Talking Stick. Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang berarti berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara). Dengan digunakannya tongkat berbicara dalam penetian diperoeh hasil analisis data bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan media gambar terdapat peningkatan hasil belajar IPs pada siklus I dan siklus II. Sebelum diadakan kegiatan siklus I dan siklus II (pra siklus) hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang masih rendah. Hal ini dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang mendapat nilai tidak tuntas sebanyak 16 siswa dengan presentase 59,75% dan siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 11 siswa dengan presentase 40,75%. Selain itu nilai rata-rata klasikal hanya 66,66. Setelah dilakukan tindakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantuan media gambar pada siklus I hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siklus I ini ditandai dengan perolehan nilai tuntas sebanyak 16 siswa dengan presentase 59,26% dan perolehan nilai tidak tuntas sebanyak 11 siswa dengan presentase 40,74%. Nilai rata-rata klasikal siswa pada siklus I meningkat menjadi 71,29%. Kemudian pada tindakan siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai tuntas 116

WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 sebanyak 27 siswa dengan presentase 100%. Nilai rata-rata klasikal siswa pada siklus II meningkat lagi menjadi 79,62. Hal ini terbukti bahwa model pembelajaran Talking Stick berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Sebelum dilaksanakan tindakan siswa banyak yang mendapatkan nilai belum tuntas dan memiliki nilai rata-rata klasikal yang rendah, setelah dilaksanakan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pada siklus I dan siklus II. Serta terjadi peningkatan nilai rata-rata klasikal. PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahawa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Medayu 01 kecamatan Suruh kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S.W., dkk. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.Jakarta: Depdiknas. Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada. Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital.Bogor, Ghalia Indonesia. Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Solihatin, E dan Raharjo. (2012). Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara Suprijono, A. (2014). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif.Jakarta: Kencana. 117

PenerapanModelPembeljaran (Cahya Ayu Astuti) 118