I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga formal merupakan organisasi dengan kegiatan utama

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Suwarsi : Q

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah beranggapan bahwa profesional guru dan dosen dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan prestasi murid adalah guru. bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan.

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana

BAB I PENDAHULUAN. mengatur lingkungan supaya anak belajar (Sanjaya, 2006:103). Karena dari peran

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Majalah METODIKA, terbit di Jakarta, Edisi IV Oktober 2006

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan sebuah. persoalan kompleks, karena untuk mewujudkannya dibutuhkan saling

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

I. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

I. PENDAHULUAN. Guru sains adalah salah satu komponen penting dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

RASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang

BAB I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

I. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. elements; materials (and equipment), activities, and people (Cox, 2006:

TRI WIYANTO F

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk yang dinamis yang mempunyai cita cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga formal merupakan organisasi dengan kegiatan utama pendidikan, yang mengembangkan sumber daya manusia secara lebih terarah sesuai dengan spesifikasi tertentu, melalui proses pembelajaran. Hal ini merupakan ciri khusus pada organisasi sekolah yang membedakannya dengan organisasi-organisasi lain. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dikelola secara berdaya guna dan berhasil guna, agar sekolah mampu mencapai tujuannya. Secara kuantitatif, tujuan sekolah adalah menghasilkan sejumlah lulusan (output) sebanyak-banyaknya setelah menyelesaikan program tertentu yang diwajibkan. Ditinjau dari segi kualitas, sekolah bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan menjadi pelopor pembangunan yang tangguh. Sementara isu rendahnya kualitas pendidikan dalam suatu jenjang sudah lama dipersoalkan, sehingga menjadi agenda tetap yang melekat dalam berbagai kebijakan pemerintah pada sektor pendidikan. Berbagai upaya perbaikan mutu pendidikan dasar dan menengah telah dilakukan, baik melalui pembaharuan kurikulum maupun dengan kegiatan pelatihan bagi tenaga pendidik. Perbaikan mutu pendidikan dasar dan menengah juga diperbaharui dengan dimulainya pembaharuan kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975, kemudian diperbaharui lagi menjadi kurikulum 1984,

2 dilanjutkan lagi menjadi kurikulum 1994, dan dewasa ini menjadi kurikulum 2004 dengan wawasan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dicanangkan sejak tahun 2003. Selanjutnya, pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru Republik Indonesia yang profesional wajib memiliki tiga kompetensi, berkualifikasi S1 atau Diploma 4, bersertifikat pendidik (Pasal 8 dan 9 UU No. 14 tahun 2005). Tiga komponen tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Harapan mutu pendidikan dasar dan menengah akan meningkat yang tercermin dari nilai ujian akhir sekolah maupun nasional, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan pula mutu pendidikan di Indonesia. Walaupun mutu lulusan pada semua jenjang pendidikan masih rendah, namun sesungguhnya potensi peserta didik secara individu cukup tinggi, hal ini ditandai oleh berhasilnya beberapa siswa meraih berbagai kejuaraan dalam olimpiade international bidang sains dan matematika. Berdasarkan data asal sekolah peserta yang berhasil menjadi juara olimpiade, ternyata pada umumnya mereka berasal dari sekolah-sekolah yang memiliki sistem pembinaan yang baik dan ditunjang oleh guruguru yang berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki potensi yang baik, tetapi karena ditangani oleh suatu proses pembelajaran yang kurang berkualitas dan belum optimal ditunjang dengan prasarana dan sarana pendidikan, maka mutu lulusannya pada umumnya masih rendah. Berkenaan dengan mutu pendidikan, maka pemikiran akan tertuju pada pelaksanaan pendidikan yaitu pihak sekolah atau yang lebih mengkhusus lagi tertuju pada guru. Hal ini wajar dan logis, sebab guru merupakan pemegang kendali utama dalam

3 pelaksanaan pendidikan. Di tangan guru seluruh orang tua dan masyarakat bertumpu untuk keberhasilan anak-anaknya dalam memperoleh pelayanan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Peranan guru di dalam proses pembelajaran di sekolah tidak dapat dipisahkan dari kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja guru penting dan berhubungan erat dengan mutu dan jumlah lulusan di suatu sekolah. Oleh karena itu, perubahan kinerja guru mempunyai dampak langsung terhadap perilaku siswa. Berdasarkan prasurvei di SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah pada Bulan Maret 2010 diperoleh data sebagai berikut. Tabel 1. Jumlah Lulusan SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2004/2005 2008/2009 Tahun Pelajaran Peserta Lulus % L P Total L P Total Lulus Tidak Lulus 2004/2005 12 12 24 11 12 23 96 4 2005/2006 10 12 22 9 11 20 91 9 2006/2007 7 10 17 7 10 17 100-2007/2008 12 12 24 11 12 23 96 4 2008/2009 10 14 24 8 13 21 88 12 Sumber: SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah, 2010 Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pada Tahun Pelajaran 2004/2005 persentase kelulusan SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah sebesar 96 persen, menurun menjadi 91 persen pada Tahun Pelajaran 2005/2006, meningkat menjadi 100 persen pada Tahun Pelajaran 2006/2007, kemudian terus menurun dalam dua tahun pelajaran terakhir (2007/2008 dan 2008/2009) masing-masing 96 persen dan 88 persen.

4 Tabel 2. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2004/2005 2008/2009 Mata Pelajaran Rata-Rata Nilai Kelulusan 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 Bhs. Indonesia 4,34 4,67 5,43 4,27 4,23 Matematika 3,09 3,91 3,27 2,68 3,24 IPA 4,02 3,56 3,9 3,66 3,23 IPS 3,39 3,3 4,86 4,3 3,55 PKn 5,24 4,13 4,16 - - Rerata 4,02 3,91 4,32 3,73 3,56 Sumber: SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah, 2010 Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kecenderungan turunnya mutu lulusan, yaitu Tahun Pelajaran 2004/2005 sebesar 4,02,tahun 2005/2006 sebesar 3,91,tahun 2006 / 2007 sebesar 4,32, tahun 2007 / 2008 sebesar 3,73, dan tahun 2008 / 2009 sebesar 3,56. Menurut Rianto (2007: http://www.sumenep.go.id/berita_c.php?pid=4180), faktor guru mempengaruhi rendahnya mutu lulusan SD sebesar 80 persen. Lebih lanjut dikatakan bahwa banyak guru SD tidak menguasai metode-metode pengajaran, guru hanya tahu metode pembelajaran versi monolog. Hal senada pernah dilontarkan Ki Supriyoko di Media Indonesia edisi 21 Mei 2005, menyatakan bahwa menurut hasil publikasi The International Baccalaureate Organization (IBO) badan internasional yang berpusat di Switzerland (administrasi) dan di Inggris (riset, kurikulum dan assesmen) yang memberi pengakuan dengan menerbitkan nama-nama sekolah yang berkualitas internasional di seluruh dunia salah satu sebab rendahnya mutu lulusan SD di Indonesia adalah kelayakan guru yang mengajar tidak memadai, hanya 21,07 persen guru

5 di SD negeri yang layak mengajar, dan 28.94 persen di SD swasta di tahun 2004. Kemudian dapat dilihat dalam tabel selanjutnya mengenai guru yang mengajar di SD Negeri Kedatuan. Tabel 3. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Guru di SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2008/2009 No. Nama Guru L/P Pendidikan Keterangan 1. Karmin, A.Ma.Pd L D2 2. Ponirin, A.Ma.Pd. L D2 SPG = 1 org (7,14%) 3. Sriningsih, A.Ma. P D2 SMK = 1 org (7,14%) 4. Mesinem, A.Ma.Pd. P D2 SMA = 1 org (7,14%) 5. Hermanto, A.Ma.Pd. P D2 D2 = 10 org (71,43%) 6. Susilo, A.Ma.Pd. L D2 S1 = 1 org (7,14%) 7. Suyadi, A.Ma.Pd. L D2 Jumlah = 14 org (100,00%) 8. Desi Satriyaningrum, S.P. P S1 9. Juwari, A.Ma.Pd. L D2 10. Warsiani, A.Ma.Pd. P D2 11. Muslim L SPG 12. Didik Santoso L SMK 13. Dwi Meliyana, A.Ma. P D2 14. Deni Hermawan L SMA Sumber: SD Negeri Kedatuan Kec. Bekri Kab. Lampung Tengah, 2010 Berdasarkan data tersebut di atas, diduga kinerja guru yang menyebabkan adanya kecenderungan penurunan jumlah siswa yang lulus dan penurunan rata-rata nilai kelulusan. Kinerja guru dapat diartikan sebagai kapabilitas guru dalam melakukan aktivitasnya sebagai seorang pendidik. Kapabilitas dimaksud meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan pembelajaran. Agar kapabilitas tersebut dapat tercapai maka menurut Pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005, seorang guru harus memiliki kualifikasi tertentu, kompeten sebagai seorang guru dan memiliki sertifikasi sebagai seorang pendidik. Selain itu, seorang guru juga harus sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

6 Menurut Pasal 9 UU No. 14 Tahun 2005, kualifikasi akademik yang dimiliki guru minimal adalah program sarjana atau diploma empat. Kualifikasi terbanyak guru SD Negeri Kedatuan adalah lulusan D2 sebesar 71,43 persen atau 10 orang guru, S1 7,14 persen atau 1 orang guru, dan selebihnya masing-masing 7,14 persen atau 1 orang guru lulusan S1, SMA, SMK, dan SPG. Antara kualifikasi pendidikan banyak belum memenuhi syarat, karena hal tersebut dapat diimbangi dengan kinerja guru yang maksimal D2 10 Guru. Menurut Pasal 10 UU No. 14 Tahun 2005, kompetensi yang harus dimiliki seorang guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Hal ini dijelaskan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 29 ayat (2) bahwa pendidik pada tingkat SD sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan sertifikat profesi guru untuk SD. Oleh sebab itu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Hubungan Kinerja Guru dengan Mutu Lulusan di SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang berkaitan dengan kecendrungan turunnya mutu lulusan dari tahun ke tahun dapat di identifikasikan beberapa masalah, yaitu: 1. kualifikasi guru berhubungan dengan mutu lulusan 2. Kinerja guru berhubungan dengan mutu lulusan 3. Peran kepala sekolah terhadap kinerja para guru berhubungan dengan mutu lulusan 4. peran serta masyarakat masih rendah. 5. Sarana dan prasarana kurang mencukupi 6. Kepedulin pemerintah terhadap kondisi sekolah sangat kurang C. Batasan Masalah Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kinerja guru dengan mutu lulusan SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010. D. Rumusan Masalah Dengan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini: Bagaimanakah hubungan kinerja guru dengan mutu lulusan SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010?

8 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelas hubungan kinerja guru dengan mutu lulusan di SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep-konsep ilmu Pendidikan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan, kajiannya tentang pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila karena berkaitan dengan kinerja seorang guru untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu tinggi. b. Kegunaan Praktis 1. Penelitian ini berguna sebagai masukan pada guru dan kepala sekolah di SD 2. Negeri Kedatuan dalam upaya meningkatkan mutu lulusan SD Negeri Kedatuan 3. Kecamatan Bekri Lampung Tengah. 4. Bagi peneliti sebagai calon guru sangat berguna untuk menambah pengetahuan 5. dan wawasan tentang kinerja guru 6. Bagi pemerintah sangat berguna untuk bahan pengambilan kebijakan

9 F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu kependidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan yang mengkaji pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila karena berkaitan dengan kinerja seorang guru untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu tinggi. 2. Ruang Lingkup Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah. 3. Ruang Lingkup Objek Objek dalam penelitian ini adalah kinerja guru dan mutu lulusan SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah. 4. Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SD Negeri Kedatuan Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah

10 5. Ruang Lingkup Waktu Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak tanggal dikeluarkannya surat izin penelitian oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan terselesaikannya skripsi ini.