BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. praktek kehidupan yang lebih cocok dengan situasi yang sedang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran berolahraga bukan hanya akan mendapat kesehatan jasmani saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem keolahragaan Nasional. Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. Keolahragaan Nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai keolahragaan. Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk menghantarkan peserta didik mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Sekolah juga dipercaya sebagai satu-satunya cara agar manusia pada zaman sekarang dapat hidup lebih baik dimasa yang akan datang. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada proses belajar mengajar di kelas

Kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk membawa peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelaah lebih dalam, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal ini bisa dipahami karena membawa peserta didik ke arah perubahan yang diinginkan. Dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat banyak unsur yang saling berkaitan dan menentukan dalam proses belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum pengajaran, tes dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan belajar mengajar. Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapain prestasi belajar yang optimal, sehingga dapat membuat siswa semangat dan tekun belajar. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai aktivitas jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pertumbuhan watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional, kegiatan jasmani di sekolah wajib diikuti oleh semua siswa. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar sekolah. Salah satu mata pelajaran yang populer yang terdapat di kurikulum pendidikan jasmani baik ditingkat SD, SMP, SMA maupun SMK yaitu Permainan bola basket. Olahraga permainan bola basket adalah sebuah permainan yang sederhana. Rahasia permainan bola basket yang baik adalah melakukan hal- hal sederhana dengan sebaik- baiknya. Pada kesan pertama mungkin saja permainan bola basket terlihat sangat sulit, tetapi jika dipelajari dengan kesungguhan sampai akhir maka segala sesuatunya akan menjadi jelas serta mudah dipahami. Bola basket merupakan jenis olahraga yang akhir- akhir ini begitu cepat perkembangannya dan banyak menarik perhatian didalam kehidupan, khususnya kaum remaja.

Permaianan bola basket pertama kali diciptakan pada abad ke- 19 oleh Dr. James Naismith. Permainan ini adalah salah satu cabang olahraga yang popular didunia, karena bola basket ini adalah olahraga yang menyenangkan, kompetitif, menghibur dan menyenangkan. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yaitu 5 lawan 5. Keterampilan perorangan seperti tembakan, umpan, dribel, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan adalah persyaratan untuk berhasil dalam olahraga ini. Karena permainan ini membutuhkan kemampuan untuk gerak, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan. Gerakan- gerakan yang dilakukan dalam permainan ini adalah gerakan-gerakan manipulatif yang memerlukan perkembangan dari gerak lokomotor. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 7 Medan khususnya pada saat proses pembelajaran bola basket materi shooting, siswa melakukan shooting masih kurang baik. Dimana kekurangannya adalah tembakan atau tolakan bola pada ring basket selalu tidak tepat pada sasaran. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan karena guru kurang kreatif dalam memodifikasi peralatan, hal ini terlihat antara interaksi siswa tidak ada, siswa tidak riang, dan tidak bersemangat, hal ini tentu dikarenakan jumlah bola yang tidak sebanding dengan jumlah siswa. Tentu ini akan sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan belajar, yang mengakibatkan hasil akhir pembelajaran shooting bola basket dalam permainan bola basket kurang baik.

Masalah tersebut tidak boleh dibiarkan berkelanjutan oleh karena itu perlu berbagai upaya yang dapat menunjang keberhasilan siwa dalam proses belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan modifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Strategi dalam mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk memperolah hasil belajar yang baik, keberhasilan proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh strategi pembelajarannya, alasan rasional menggunakan media modifikasi adalah bahwa siswa akan melihat pemahaman yang lebih baik mengenai pembelajaran shooting dan akan lebih tertarik pada materi shooting dalam permainan bola basket jika siswa dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi- materi yang diajarkan. Namun penggunaan media modifikasi saat ini sangat jarang dilaksanakan dalam proses pembelajaran disekolah. Menurut Bahagian dan Suherman (1992:12). modifikasi adalah sebuah pendekatan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang dapat memperlancar atau mempermudah siswa dalam belajar. Cara ini dimaksud untuk menuntut, mengarahkan siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang lebih tingggi. Komponen- komponen yang penting dalam pendidikan jasmani yang dimodifikasi menurut Assuie ( dalam tim dosen Unimed 2006:2) meliputi: 1) Ukuran, bentuk peralatan yang digunakan, 2) Lapangan permainan, 3) Waktu bermain atau lamanya permainan, 4) Peraturan permainan, 5) Jumlah pemain. Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan kasmani. Diharapkan mereka dapat

menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi. Bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarinya. Perkembangan atau kematangan dimaksud mencakup kematangan fisik, psiskis maupun keterampilannya. Memodifikasi merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam pembelajaran penjas mengingat dalam pembelajaran penjas diperlukan suatu bentuk kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep melalui praktek menguasai gerakan yang dipelajari atau penemuan secara langsung penerapan media modifikasi bola pada pokok bahasan tersebut antara lain bertujuan agar siswa mampu memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari permasalahan yang sedang terjadi. Didalam penggunaan media bola, guru berusaha meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan suatu modifikasi bola plastik yang bertujuan untuk mengenalkan materi bola basket untuk meningkatkan hasil belajar shooting bola basket pada siswa, karena menurut pemantauan peneliti juga berdasarkan konsultasi pada bulan februari 2013 dengan Bapak Drs. Timbul Hutauruk sebagai guru pendidikan jasmani yang mengajar di SMA Negeri 7 Medan bahwa kurangnya sarana dalam pembelajaran mengakibatkan tidak efektifnya proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak

aktif dan tidak termotifasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk memaksimalkan proses belajar dengan memodifikasi media pembelajaran bola basket. Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Bola Basket Dengan Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1). Rendahnya minat belajar siswa, 2). Gaya mengajar yang monoton, 3). Kurangnya pengelolaan kelas terhadap siswa. 4). Kurangnya sarana dan prasarana dalam belajar, 5). Tidak kreatifnya guru dalam memodifikasi bola dalam belajar, 5). Rendahnya prestasi belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasi, maka peneliti membatasi masalah pada penggunaan modifikasi bola plastik dalam upaya meningkatkan hasibelajar shooting bola basket siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan menggunakan modifikasi bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar shooting bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/2014? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang disampaikan diatas, tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar shooting bola basket dengan menggunakan modifikasi bola plastik pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berharap: 1. Bagi siswa, untuk menambah pengetahuan, wawasan dan menciptakan pembelajaran shooting dalam permainan bola basket lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penelitian ini diharapkan, membantu guru pendidikan jasmani SMA Negeri 7 Medan, untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelola sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran seperti apa yang diharapkan.

3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilakukan serta hasil yang diberikan membawa dampak positif terhadap perkembangan sekolah yang berdampak pada peningkatan hasil belajar sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan meningkatkan keberhasilan siswa berarti meningkatkan mutu sekolah. 4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.