BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cayana dan Sumang (408) meneliti bahwa perendaman dengan air kapur memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas tersebut tubuh kita membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu limbah yang dihasilkan dari Rumah Potong Ayam (RPA) adalah ceker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB 2 PRODUK DAN JASA

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Dari sekian

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

PENGARUH SUBSTITUSI DAGING SAPI DENGAN KULIT CAKAR AYAM TERHADAP DAYA IKAT AIR (DIA), RENDEMEN DAN KADAR ABU BAKSO SKRIPSI. Oleh:

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG WORTEL PADA PEMBUATAN BISKUIT DITINJAU DARI KADAR β-karoten, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

TELUR ASIN PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada sekelompok masyarakat disuatu tempat. Hal ini berkaitan erat dengan

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pencabutan gigi adalah sebesar 1:6 bahkan di beberapa daerah lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

MANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Manfa'at Buah-buahan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

7 Manfaat Daun Singkong

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun mudanya biasa dikukus untuk dijadikan lalap.

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerupuk Kaki Ayam / Ceker Ayam. Cakar ayam yang digunakan sebagai bahan baku kerupuk rambak kulit, harus dipilih cakar segar yang besar/gemuk, tidak cacat, kulitnya mulus (tidak ada luka atau terkena penyakit). Cayana dan Sumang (408) meneliti bahwa perendaman dengan air kapur memberikan kemekaran (13,33) yang lebih baik dibanding dengan perendaman dengan asam cuka (7,92). Analisis evaluasi penyuluhan digunakan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan efektifitas tingkat pengetahuan wanita tani. Hasilnya adalah terjadi efektifitas peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang mencapai 41,78% (cukup efektif). 2.2 Ceker Ayam Ceker atau cakar merupakan sisa pemotongan ayam setelah diambil karkasnya. Masyarakat mengkonsumsi ceker ayam sejauh ini terbatas untuk sop, semur, bacem,tetapi masih sangat jarang masyarakat mengkonsumsi kerupuk ceker, selain karena sulit didapat di pasar juga karena sulit dalam pengolahannya. Ceker ayam dijual murah di pasar-pasar yang dihasilkan dari Rumah Potong Ayam (RPA). Dengan nilai jual cakar ayam yang tidak terlalu besar maka perlu adanya alternatif pengolahan cakar ayam yang lebih memiliki nilai jual, salah satunya adalah pengolahan menjadi kerupuk ceker ayam. Kerupuk ceker ayam tergolong makanan ringan yang memiliki sifat renyah (keras tapi mudah patah). Kerenyahan inilah sebenarnya yang membuat kerupuk cakar ayam banyak disukai konsumen. Apalagi selain renyah, rasanya juga enak, tahan lama, praktis, dan dapat dinikmati kapan saja (terutama di saat santai) (Sutejo dkk, 400).

Ceker ayam (Sank) adalah suatu bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati, yang terdiri atas komponen kulit, tulang, otot, dan kolagen sehingga perlu diberikan sentuhan teknologi untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Selama ini, ceker ayam baru dimanfaatkan sebagai campuran sup dan krupuk ceker. Nilai tambah dari kedua produk tersebut masih rendah. Salah satu komponen ceker ayam yang berpotensi untuk dikembangkan adalah kulit kaki ayam mengingat memiliki komposisi kimia yang mendukung seperti kadar air 61,9%; protein 22,98%; lemak 1,6%; abu 3,49%; dan bahan-bahan lain 2,03% (Purnomo, 1992). Antigen antigenik dapat berikatan dengan antibodi, meski tidak merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap antigen. Sementara antigen imunogenik selain mampu berikatan dengan antibodi spesifik, juga mampu menghasilkan antibodi spesifik terhadap antigen. Antibodi terhadap antigen imunogenik inilah yang perlu dirangsang untuk mencegah keroposnya tulang. Dan antigen imunogenik dapat ditemukan di dalam kolagen yang tardapat pada ceker ayam. Betapa mengerikan jika tulang kita keropos, apalagi hidup tanpa tulang. Untuk itu dianjurkan agar kita menaruh perhatian terhadap tulang belulang kita sejak dini, karena masamasa kritis pembentukan tulang adalah sejak kanak-kanak, remaja hingga berumur 30 tahun. Dan disadari atau tidak, ceker ayam turut berperan penting dalam mencegah keroposnya tulang. Karena ceker ayam sangat kaya dengan nutrisi-nutrisi yang berfungsi untuk menjaga kinerja tulang dalam tubuh kita. Jangan pernah meremehkan ceker ayam, walaupun ia bersisik dan tidak berdaging. (cyber-flasher, 2012 ). 2.3 Manfaat Ceker Bagi sebagian orang ceker ayam dianggap kurang menarik untuk dikonsumsi sebagai makanan. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa ceker ayam adalah anggota tubuh

ayam yang berhubungan langsung dengan sampah dan kotoran. Padahal banyak sekali manfaat serta kandungan gizi yang terdapat dalam ceker ayam yang berguna bagi tubuh kita terutama bagi tulang ( Adina,1990 ). Selama ini penyakit yang banyak berhubungan dengan tulang adalah osteoporosis yaitu suatu penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan menjadi mudah retak serta patah akibat masa tulang yang rendah. Osteo artinya tulang, sedangkan Porosis artinya berpori atau berlubang. Padahal selama ini yang kita ketahui bahwa untuk mencegah keropos tulang cukup dengan kalsium saja. Dan sebenarnya hal itu tidak cukup hanya dengan mengonsumsi kalsium saja, karena kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar. Sedangkan bagian penting adalah bagian dalam tulang yang akan menentukan kekuatan tulang bagian luar yang dibentuk oleh zat yang bernama hydroxyapatite, yaitu zat yang komponennya sama dengan komponen tulang dan lapisan keras mamalia. Hydroxyapatite adalah makanan untuk tulang yang berasal dari tulang binatang. Secara logika, memang makanan yang tepat untuk tulang adalah tulang. Dan salah satu makanan yang banyak mengandung hydroxyapatite adalah ceker ayam ( Adina, 1999). 2.4 Kandungan Ceker Ayam Kandungan zat kolagen (chicken collagen extract) pada ceker ayam setara aktivitasnya dengan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor. Kolagen ceker ini bisa menurunkan kadar renin dalam plasma sehingga tidak mengakibatkan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Penderita hipertensi sangat dianjurkan mengonsumsi ceker ayam. Kandungan Hydroxyapatite yang merupakan salah satu makanan untuk tulang. Karena itu, dengan mengonsumsi ceker ayam selain dapat memelihara kekuatan tulang dan mencegah osteoporosis dapat pula untuk menjaga elastisitas kulit. Kandungan protein kolagen yang terdapat dalam ceker ayam sangat bagus

untuk pertumbuhan balita. Karena protein kolagen pada ayam memiliki antigen yang bersifat imunogenik yang mampu menghasilkan antibodi (Purnomo, 1992). 2.1 Cabe Rawit Cabe rawit dikenal memiliki rasa paling pedas dibandingkan saudara-saudaranya. Ini karena cabe rawit memiliki kadar kapsaisin paling tinggi. Namun, justru rasa pedas dan panas yang dihasilkan inilah, cabe rawit sangat berkhasiat melancarkan aliran darah, menambah nafsu makan, melegakan hidung tersumbat, mengeluarkan dahak, mengobati migrain. Untuk pemakaian luar, rasa panas cabe bisa digunakan untuk mengobati rematik, campuran obat gosok, meringankan masuk angin ( Anneahira,2011 ). 2.6 Lada Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. PT. Natural Nusantara berupaya membantu meningkatkan produksi tersebut secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3,2011). Lada hitam, kaya akan antioksidan, efektif mengontrol tekanan darah dan detak jantung dengan tingkat tinggi kalium. Lada juga tinggi zat besi yang penting dalam produksi sel-sel darah yang sehat. Merica mengandung vitamin A dan vitamin C dan juga kaya antioksidan lainnya seperti karoten yang bekerja untuk membantu tubuh melawan kanker dan penyakit lainnya. Manfaat kesehatan dari lada hitam diperkirakan untuk memperpanjang itu menjadi agen pertempuran kanker. Piperin, ditemukan dalam biji merica, efektif melawan perkembangan

kanker. Ini bahan kimia tertentu bekerja dengan mengganggu mekanisme dalam sel kanker yang memungkinkan tumor untuk maju dalam ukuran ( Aspek K-3,2011) 2.7 Uji organoletik Didalam bahan makanan terdapat zat zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dan kelangsungan hidup. Namun demikian sebenarnya manusia memerlukan makanan tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan tubuh secara fisik tetapi juga memuaskan panca indra cecapan ( Winarno dkk, 1980 ). Aroma dan cita rasa bahan makanan timbul karena adanya senyawa kimia. Cita rasa dari suatu bahan makanan meliputi 3 komponen yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut, tekstur serta konsistensi suatu bahan ( Winarno dkk, 1980 ). Sifat perbedaan umumnya dikaitkan dengan tiga hal yaitu, struktur, tekstur, dan konsistensi. Strukutur merupakan sifat komponen bahan pangan, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut ( pada waktu digigit, dikunyah, dan ditelan ) ataupun perabaan dengan jari, sedangkan konsistensi berhubungan dengan sifat karakteristik bahan seperti tebal, tipis dan halus ( Kartika dkk, 1988 ).