BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya untuk menjajakan barang dagangannya tetapi juga menyebarkan agama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MAKNA KONOTATIF DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT PERIODE BULAN OKTOBER 2013 s.d. BULAN JANUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia memiliki daya pikat tersendiri bagi peneliti asing. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa adalah media atau medium, saluran, sarana, atau alat yang

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRATIWI AMALLIYAH A

22, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 dapat diungkapkan dengan makna sebagai representasi maksud emosional manusia yang tidak terbatas. Penggunaan bahas

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

PERUBAHAN MAKNA DAN FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA CETAK (Kajian Semantik Jurnalistik)

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2000: ) yakni publisitas yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai alat komunikasi bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aktivitas manusia tidak lepas dari kegiatan mengguakan bahasa. Selain berkomunikasi bahasa juga digunakan untuk mengekspresikan diri. Serta bahasa sebagai upaya untuk menyampaikan gagasan. Menurut Wijana (2015:2) bahasa merupakan salah satu alat yang paling penting yang dimiliki manusia dalam mengembangkan kebudayaan dan peradabannya. Bisa diambil contoh pada zaman kolonial para penjajah menjajah Indonesia tidak hanya mengambil Sumber Daya Alamnya (SDA) tetapi juga menyebarkan bahasa sebagai wujud luasnya daerah jajahannya. Begitu juga dengan para pedagang dari Arab yang singgah ke Indonesia. Tidak hanya untuk menjajakan barang dagangannya tetapi juga menyebarkan agama. Dari upayanya berdakwah itu masyarakat Indonesia diajari berbahasa Arab. Hal ini menjadikan banyak kata berbahasa Arab digunakan dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kata katulistiwa berasal dari bahasa Arab khat al-istiwa yang berarti garis imajinasi yang dibuat di tengah-tengah planet diantara kutub dan pararel terhadap poros rotasi planet (wikipedia. 2017). Berbeda halnya pada kata mangga pada umumnya mangga adalah buah yang berwarna kuning bila sudah matang dan dapat dijadikan asinan. Berbeda dengan bahasa Sunda istilah mangga berarti mempersilahkan sesuatu, seperti mempersilahkan makan, dan mempersilahkan duduk. Dari contoh tersebut memperlihatkan adanya persoalan yang terdapat pada kata yang digunakan, yaitu makna. Menurut 1

2 Kridalaksana (2009:148) menyatakan bahwa pengertian makna dibagi menjadi empat, yaitu (1) maksud pembicara, (2) pengaruh satuan bahasa dalam memahami persepsi atau perilaku manusia atau kelompok, (3) hubungan, dalam arti kesepadanan antara bahasa dengan alam diluar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukannya, (4) cara menggunakan lambang-lambang bahasa. Dalam perkembangan bahasa, kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran pemakaian bahasa. Manusia menggunakan kata atau kalimat sering kali menambahi dan merubah kosakata sesuai kebutuhannya menjadikan kata pun mengalami perubahan makna. Dalam setiap perubahan terdapat sebab-sebab yang mendasari perubahan tersebut. Menurut Chaer (2013: 131) terdapat sembilan sebab perubahan makna, yaitu (1) perkembangan dalam ilmu dan teknologi, (2) perkembangan sosial dan budaya, (3) perbedaan bidang pemakaian, (4) adanya asosiasi, (5) pertukaran tanggapan indra, (6) perbedaan tanggapan, (7) adanya penyingistilahn, (8) proses gramatikal, (9) pengembangan istilah. Sehubungan dengan sebab-sebab perubahan makna, jenis perubahan makna juga berpengaruh dalam pembentukannya. Menurut Chaer (2013:140) terdapat lima jenis perubahan makna, yaitu (1) meluas, (2) menyempit, (3) perubahan total, (4) penghalusan, dan (5) pengakasaran. Media massa atau jurnalistik dalam perkembangannya sangat berpengaruh dengan perkembangan bahasa. Sebagaimana menurut Alwasilah (2000:48) media massa sebagai institusi memiliki peran sosial politik yang sangat penting dalam dalam pembangunan bangsa, khususnya pendidikan bahasa. Media massa adalah salah satu alat mudah untuk menyebarkan bahasa. Seperti halnya peran pemerintah terhadap bahasa sangat berpengaruh karena dengan itu suatu negara akan memiliki bahasa

3 identitas sendiri. Dalam perkembangan media massa berita yang banyak diantaranya setiap hari ialah politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, kesehatan, hiburan dan lainnya. Dari topik-topik berita yang paling banyak diberitakan tersebut, peneliti memilih berita politik karena hampir selalu ada pada berita utama pada setiap pemberitaan di media elektronik maupun cetak terutama pada surat kabar. Tidak hanya itu manurut Chomsky (dalam Rokhman dan Surahmat, 2016: 16) mengemukakan bahwa bahasa pemerintah yang korup selalu bersayap. Artinya, bahasa politik itu mengandung dua arti yang tidak langsung dapat ditangkap oleh pendengarnya. Chomsky merumuskan setidaknya ada dua bentuk arti dalam bahasa politik. Yang pertama arti yang seharusnya, sebagaimana istilah yang sesuai pengertiannya dengan kamus. Yang kedua arti dokrinal, yakni arti dari suatu kata, sebagaimana kata itu digunakan untuk melayani kekuasaan politik yang ada. Hal inilah yang menjadikan istilah politik yang muncul dan menarik untuk dipahami. Majalah Tempo adalah majalah berjenis berita dan politik yang berskala nasional. Tampo juga merupakan majalah pertama yang tidak berafiliasi dengan pemerintah (Wikipedia, 2007). Mengusung jenis berita politik, menjadikan majalah ini mempunyai independensi dalam berbahasa yang memunculkan istilah politik yang menarik untuk dianalisis. Istilah politik menjadi salah satu aspek berkembangnya bahasa. Majalah sebagai salah satu sarana pertumbuhan dan perkembangan bahasa. Seperti pada penjelasan diatas tentang bahasa pemerintah korup cenderung bersayap. Istilah politik yang digunakan dalam berita majalah Tempo juga bersayap, misalnya pada rubrik Nasional edisi 6-12 Maret 2016. Peneliti menemukan istilah suap, istilah yang terdapat pada konteks kalimat berikut:

4 E1(1) Suap itu diduga untuk menunda pengiriman salinan putusan kasasi perkara korupsi pembangunan pelabuhan di Nusa Tenggara Barat 2007-2008 dengan terdakwa Ichasan Suaidi, Direktur PT Citra Gading Asritama.(MT/Mar/JSKK/32) Data E1(1) mempunyai sebab perubahan makna perbedaan tanggapan. Suap mepunyai makna secara umum yaitu memasukan makanan ke dalam mulut (Pusat Pembinaan dan Pengmbangan Bahasa, 2007). Contohnya memasukan makanan pada mulut balita. Dewasa ini istilah suap mengalami perubahan menjadi lebih rendah maknanya. Dalam bidang politik suap bisa diartikan memberikan uang sogokan untuk tujuan tertentu. Perubahan suap mempunyai arti memasukan makanan kedalam mulut untuk tujuan memberikan rasa kenyang kemudian berubah maknanya menjadi memberikan uang sogokan. Bisa diistilahkan istilah suap mengalami makna peyoratif. Jenis perubahan makna suap termasuk dalam jenis perubahan makna meluas. Dari awalnya hanya memiliki satu makna karena beberapa faktor berubah menjadi mempunyai makna lebih dari satu. Begitu pula perubahan makna terdapat pada istilah panen yang terdapat pada konteks kalimat berikut: E1(8) Panen fulus dimulai dua hari sebelum pertemuan Setya. (MT/Mar/ATMS/41) Istilah panen memiliki sebab perubahan makna perbedaan bidang pemakaian. Biasanya istilah panen berlaku dalam bidang pertanian. Panen memiliki arti mengambil hasil atau memetik hasil pertanian (Pusat Pembinaan dan Pengmbangan Bahasa, 2007: 822). Bila dilihat dalam konteks kalimat tersebut panen yang dimaksud yaitu panen uang. Pada bidang politik istilah panen biasa diartikan adalah uang sogokan yang biasanya ini diberikan pada saat akan pemilihan umum atau pemilihan ketua untuk tujuan tertentu baik kelompok maupun perorangan. Karena istilah tersebut

5 digunakan dalam bidang lainnya dan dapat terbantu menjadikan istilah panen memiliki makna baru atau makna lain disamping makna lainnya. Sedang jenis perubahan makna pada istilah panen termasuk dalam jenis perubahan meluas. Istilah tersebut berkembang tidak hanya memiliki satu makna tapi juga memiliki beberapa makna, tergantung pada konteks kalimatnya. Kalimattersebut terdapat pada majalah Tempo pada rubrik Nasional edisi 13-19 Maret 2016. Perubahan makna perbedaan bidang pemakaian juga terjadi pada istilah partai dalam konteks kalimat berikut: E5(23) Menurut dia, Jailani punya peran besar dalam kasus dugaan suap pada politikus partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Damayanti Wisnu Putranti. (MT/Apr/BSKB/32) Perubahan makna istilah partai yaitu mempunyai sebab perbedaan bidang pemakaian. Istilah partai merupakan perkumpulan segolongan orang yang seasas, sehaluan dan setujuan (Pusat Pembinaan dan Pengmbangan Bahasa, 2007: 831). Menurut Kaelola (2009: 219) istilah partai merupakan perkumpulan orang-orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan terutama di bidang politik partisipasi. Meski dalam bidang olahraga istilah partai disebut sebagai penggolongan pertandingan, namun istilah partai lebih banyak digunakan dalam bidang politik terutama ilmu politik. Istilah partai dalam bidang ilmu politik yang dimaksud merupakan partai politik. Menurut Friedrich (dalam Budiardjo, 2008: 404) partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil dan materil. Sedang jenis perubahan makna istilah partai termasuk pada jenis perubahan meluas. Pada konteks kalimat diatas istilah partai yang dimaksud yaitu menunjuk salah satu

6 partai politik. Karena istilah partai mengalami perluasan lebih dari satu makna menjadikan istilah partai tidak bisa berdiri sendiri. Meskipun istilah partai dalam bidang olahraga kurang populer. Kalimat tersebut terdapat pada majalah Tempo rubrik Nasional edisi Edisi 3-9 April 2016. Pada kesempatan lain peneliti membaca majalah Tempo pada rubrik Nasional edisi 3-9 April 2016. Perubahan makna juga terjadi pada istilah senayan yang terdapat dalam konteks kalimat berikut: E5(33) Karena alasan itu, Abdul percaya pada pengakuan Amran bahwa ia menjadi pihak yang akan mengelola proyek aspirasi dana politikus Senayan. (MT/Apr/PPTS/38) begitu juga istilah senayan memiliki sebab perubahan makna adanya asosiasi. Istilah senayan merupakan tempat di kelurahan Kebayoran Baru Jakarta Selatan kini disebut gelanggang olahraga Gelora Bung Karno (GBK). Makna adanya asosiasi juga bisa berkenaan dengan tempat. Dan jenis perubahan makna istilah senayan termasuk dalam jenis meluas. Perubahan makna meluas merupakan suatu proses perubahan makna yang dialami sebuah kata yang tadinya mengandung makna khusus, kemudian meluas menjadi makna umum. Berdasarkan fenomena yang ditemukan peneliti pada majalah Tempo edisi bulan Maret April 2016 terkait istilah politik. Peneliti berasumsi bahwa majalah Tempo pada rubrik Nasional edisi Maret - April 2016 mempunyai banyak istilah politik yang mengalami perubahan makna. Perubahan makna yang bisa memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indoensia. Untuk mengetahui benar atau tidaknya asumsi tersebut, diperlukan kajian secara empirik dan mendalam. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian Sebab dan Jenis Perubahan Makna Istilah Politik pada Rubrik Nasional Edisi Bulan Maret April 2016.

7 B. Rumusan Masalah Melalui uraian singkat pada latar belakang masalah, peneliti dapat merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu: 1. Bagaimana sebab-sebab perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret - April 2016? 2. Bagaimana jenis-jenis perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret - April 2016? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. mendeskripsikan sebab-sebab perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret - April 2016. 2. mendeskripsikan jenis-jenis perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret - April 2016. D. Manfaat Penelitian Melalui bahasa orang dapat mengerti, memahami, menikmati perkembangan bahasa yang bermakna. Mengerti atau tahu apa yang dimaksud oleh peneliti. Memahami atau tahu benar apa yang sampaikan peneliti. Menikmati proses perkembangan bahasa yang bermakna. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di bidang ilmu bahasa (linguistik) terutama tentang teori semantik mengenai makna. Semantik adalah

8 ilmu yang mempelajari tentang makna. Penelitian ini mempelajari tentang sebab dan jenis perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret-April 2016. b. Bermanfaat untuk menambah wacana pengetahuan dan wawasan studi semantik mengenai sebab dan jenis perubahan makna istilah politik. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan sumber informasi bagi peneliti mengenai sebab dan jenis perubahan makna bahasa dan harapan peneliti dapat menambah referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian mengenai perubahan makna istilah politik. b. Dapat mempelajari sebab dan jenis perubahan makna istilah politik pada rubrik Nasional dalam majalah Tempo edisi bulan Maret-April 2016.