RANGKUMAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

PROSES PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI FIGRYD CUSTOM CLOTHES DI CV. DINAR JAYA ABADI RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Program Pendidikan Diploma III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

S I L A B U S. SKS : 3 Kode Mata Kuliah : MKB 1201

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB IV KESIHPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

PENGGUNAAN ANALISIS BIAYA VARIABEL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRODUKSI PADA PT. PTJ KANTOR WILAYAH SIDOARJO

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG. Diskusi, dan 3. Cara penggolongan biaya

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT ERINDO UTAMA PRIGEN PASURUAN (AQUASE) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN GRESIK TUGAS AKHIR

SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan batik NAKULA SADEWA belum menghitung harga pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Akuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT. STARS INTERNASIONAL SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya ,3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE PROCESS COSTING STUDI KASUS PADA PT. XYZ

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK GARMENT DARI PIHAK KETIGA PADA CV. MADIN PRATAMA

ACARA PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA & PRAKTIKUM (AKN) KK / 4 SKS

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA CV. BAYU CAHAYA ABADI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat terhindar dari kerugian yang timbul akibat adanya persaingan yang. sehingga akan meningkatkan laba perusahaan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SITI JAZILAH

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PERUM. PERHUTANI KBM INK SURABAYA TUGAS AKHIR

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PG. PRAJEKAN BONDOWOSO SKRIPSI

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Bab I Pendahuluan 1. Bab 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Indonesia, pemerintah berusaha

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENENTUAN LABA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA JUAL RELATIF

Transkripsi:

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA DEPARTEMEN SPINNING PT. MERTEX INDONESIA DI MOJOKERTO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MUHAMMAD HUSNUL KHULUQ NIM : 2009410011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2012

PENGESAHAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Nama : Muhammad Husnul Khuluq Tempat, Tanggl Lahir : Mojokerto, 12 November 1990 NIM : 2009410011 Jurusan Program Pendidikan Program Studi Judul : Akuntansi : Diploma III : Akuntansi : Penentuan Harga Pokok Produksi pada Departemen Spinning PT. Mertex Indonesia di Mojokerto Disetujui dan Diterima baik oleh: Dosen Pembimbing Ketua Program Diploma Tanggal : 28 Februari 2012 Tanggal : 28 Februari 2012 Bayu Sarjono, SE.,Ak. M.Ak., BKP Kautsar Riza S.SE.,Ak.,MSA.,BKP

1 Latar Belakang Biaya merupakan suatu pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa. Jika besarnya biaya telah diketahui, perusahaan akan dapat menentukan berapa keuntungan atau kerugian yang dihasilkan atas suatu kegiatan usaha pada periode tertentu. Biaya juga akan memberikan suatu penilaian terhadap keefektifan dan keefesienan kegiatan perusahaan. Ketepatan dalam perhitungan biaya merupakan hal utama yang harus dilakukan oleh suatu entitas bisnis, terutama pada perusahaan manufaktur dimana terdapat 3 elemen pokok biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Setiap elemen biaya tersebut sangat mempengaruhi harga pokok produksi. Apabila biaya produksi naik akan diikuti oleh kenaikan harga pokok produksi, sehingga menimbulkan dampak lebih lanjut yaitu penurunan laba perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, sebab apabila manajer atau pimpinan perusahaan kurang tepat menentukan perhitungan harga pokok produksi dimana harga pokok produksi terlalu tinggi, maka otomatis harga jual akan tinggi pula. Dengan tingginya harga jual kemungkinan pesanan berkurang dan konsumen akan beralih ke perusahaan lain. Akibatnya dari hal tersebut volume penjualan akan berkurang sehingga tujuan perusahaan yang tidak tercapai. Oleh sebab itu, kesalahan perhitungan harga pokok produksi harus dihindarkan agar diharapkan akan terjadi penghematan biaya dan optimalisasi biaya sehingga perusahaan

2 berjalan dengan baik dan kontinuitas serta rutinitas perusahaan berjalan lebih terjamin. Sedangkan PT. Mertex Indonesia adalah salah satu perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang bergerak dalam bidang penjualan tekstil di Indonesia. PT. Mertex Indonesia di Mojokerto merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan tekstil besar di Jepang yang bernama SHIKISHIMA BOOSEKI (SHIKIBO-Ltd). Oleh sebab itu, selain Penulis pernah melakukan kegiatan pemagangan di perusahaan tersebut, Penulis pun merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penentuan Harga Pokok Produksi di PT. Mertex Indonesia di Mojokerto. Namun, karena perusahaan ini memiliki data-data yang lengkap dan terdiri dari beberapa departemen yang cukup banyak dalam proses produksinya, maka Penulis pun hanya melakukan penelitian terkait Penentuan Harga Pokok Produksi pada Departemen Spinning. Rangkuman Pembahasan Setiap jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Mertex Indonesia pada dasarnya memiliki harga pokok produksi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kebutuhan baik jenis maupun jumlah bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain untuk setiap jenis produk. Biro Akuntansi sebagai penanggung jawab ketersediaan pelaporan keuangan PT. Mertex Indonesia, baik laporan keuangan internal maupun eksternal, telah menunjuk Bagian Produksi masing-masing bagian sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perhitungan harga pokok produksi (termasuk

3 didalamnya adalah alokasi biaya). Dalam menjalankan tugasnya, Bagian Produksi ini mengambil data (khususnya data mengenai biaya) yang telah terkumpul di Bagian Akuntansi Umum pada periode sebelumnya sebagai budget awal untuk kemudian dialokasikan ke masing-masing produk yang dihasilkan PT. Mertex Indonesia dalam rangka menentukan harga pokok produksi untuk setiap produk tersebut. Selama menentukan harga pokok produksi tentunya menunggu konfirmasi dari direksi apakah disetujui atau tidak dalam penerapan alokasi biayanya. Setelah harga pokok produksi ini diketahui nilai untuk masingmasing produk, maka Bagian Produksi akan mengirimkan kembali hasil perhitungan ini kepada Bagian Akuntansi Umum khususnya Bagian Keuangan. Tahap-tahap Perhitungan Harga Pokok Produksi Dari data yang diperoleh dari bagian keuangan maka diketahui nilai dari harga pokok produksi antara periode yang satu dengan periode yang lain selalu berbeda. Hal ini dapat terjadi karena adanya aktivitas kegiatan produksi perusahaan setiap periode yang berbeda- beda, selain itu dapat diakibatkan pula perubahan harga bahan baku setiap periodenya. Adapun tahap-tahap utama dalam menentukan harga pokok produksi untuk masing-masing produk dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pembentukan Pusat Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada PT. Mertex Indonesia dimulai dengan pembentukan pusat biaya (cost centers). Pusat biaya disusun berdasarkan

4 pada struktur organisasi yang ada, serta dengan memperhatikan alur proses produksi. A. Jenis Pusat Biaya Sesuai dengan jenis hubungannya dengan unit produksi, secara garis besar pusatpusat biaya tersebut meliputi: a) Pusat biaya prasarana tidak langsung (unit service) yaitu unit penunjang yang memberi pelayanan/ service kepada unit yang lain. b) Pusat biaya prasarana langsung (utilias) yaitu unit yang memproduksi produk utilitas. c) Pusat biaya unit produksi yaitu unit yang menghasilkan produk. 2. Penetapan Dasar Alokasi Setelah melakukan pembentukan pusat biaya, tahap berikutnya adalah memposting/mencatat biaya yang terjadi di masing-masing pusat biaya yang nantinya pada akhir periode biaya-biaya tersebut akan diolah oleh Biro Akuntansi. a) Biaya Langsung Departemen b) Biaya Tidak Langsung Departemen c) Dasar Mengalokasikan Biaya untuk Masing-masing Pusat Biaya Untuk mengalokasikan biaya dari suatu biaya ke pusat biaya lainnya dilakukan dengan menggunakan alokasi dasar tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan manggunakan dasar alokasi tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan manfaat yang paling logis, dan wajar dimulai dari Pusat Biaya Unit Service, Pusat Biaya Unit Utilitas dan Pusat Biaya Unit Produksi.

5 3 Proses Alokasi Biaya Proses alokasi biaya pada PT. Mertex Indonesia dilakukan dengan metode langsung. Metode ini mengansumsikan bahwa Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung ke departemen produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut. Biaya tetap juga dialokasikan secara langsung ke departemen produksi, akan tetapi sesuai proporsi kapasitas normal atau praktis departemen produksi. 5. Perhitungan Harga Pokok Produksi Produk C/T C/T merupakan salah satu jenis benang yang dihasilkan di PT. Mertex Indonesia dimana produk tersebut merupakan salah satu bahan baku dari pembuatan kain cotton. A. Biaya Langsung pada Departemen Spinning Berikut Penulis sajikan macam-macam biaya langsung yang timbul pada Produk C/T di Departemen Spinning Tabel 1 BIAYA LANGSUNG PADA DEPARTEMEN SPINNING (Dalam US$) NO JENIS BIAYA JUMLAH I Raw Material (Used) 18.241.235 II Trans. In Import Expense 3.169.363 III Waste Disposal 13.538.843 IV Electric power cost 12.748.425 V Labour cost 31.362.355 VI Repair cost 8.331.353 VII Equipment cost 13.531.985 VIII Pack cost 15.983.756 Sumber : PT. Mertex Indonesia

6 B. Penerimaan Alokasi Biaya pada Departemen Spinning (Produk C/T) Dikarenakan banyaknya Pusat Biaya pada PT.Mertex Indonesia, serta banyaknya biaya yang mempengaruhi dan keterbatasan dalam menyajikan alokasi biaya secara berurutan, maka hanya dapat disajikan Pusat Biaya tertentu yang secara langsung memberikan alokasi biaya kepada produk C/T berdasarkan prosentase. Besarnya alokasi biaya yang diterima oleh Departemen Spinning pada produk C/T dari Pusat Biaya sebesar prosentase alokasi dikalikan dengan total biaya masing-masing Pusat Biaya itu sendiri. Total biaya untuk setiap Pusat Biaya diatas merupakan angka gabungan antara langsung masing-masing Pusat Biaya yang dijumlahkan dengan alokasi biaya yang diterima dari Pusat Biaya lainnya. Sisa dari prosentase alokasi pada produk C/T tersebut dialokasikan ke produk yang lain, sehingga jumlah prosentase alokasi total secara keseluran sebesar 100 persen. C. Harga Pokok Produksi C/T Jumlah Unit Ekuivalen pada produk C/T, sudah ditetapkan oleh bagian produksi berdasarkan budget periode yang lalu karena produk C/T merupakan salah satu baha/n baku dalam pembuatan produk yang lain di PT. Mertex Industri. Sehingga Bagian Produksi telah menetapkan jumlah tersebut sesuai dengan kebutuhan yang digunakan pada Departemen Weaving. Perhitungan Harga Pokok Produksi per unit merupakan hasil bagi dari Total Harga Pokok Produksi yang dibagi dengan jumlah unit tersebut. Sehingga

7 penentuan Harga Pokok Produksinya dapat ditelusuri secara terperinci. Total Biaya Produksi $17.504 diperoleh dari penjumlahan biaya langsung dengan biaya setelah alokasi ($ 11.901 + $ 5.602 ). Total Biaya Produksi sebesar $17.504 inilah yang nantinya akan digunakan dalam penentuan Harga Pokok Produksi di Departemen selanjutnya yakni Departemen Spinning. Kesimpulan Setelah melakukan kegiatan penelitian selama kurang lebih satu bulan (Agustus 2011), maka dapat disimpullkan bahwa proses penentuan Harga Pokok Produksi pada Departemen Spinning PT. Mertex Indonesia adalah sebagai berikut: a) Biro Akuntansi sebagai penanggung jawab ketersediaan pelaporan keuangan PT. Mertex Indonesia, baik laporan keuangan internal maupun eksternal, telah menunjuk Bagian Produksi masing-masing Departemen sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perhitungan harga pokok produksi (termasuk didalamnya adalah alokasi biaya). b) Perhitungan harga pokok produksi pada PT. Mertex Indonesia dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : 1) Pembentukan cost center 6 8 2) Penetapan dasar alokasi 3) Proses alokasi

8 c) Semua pusat biaya mempunyai beban biaya, yang disebut sebagai biaya langsung pusat biaya. Artinya, biaya-biaya tersebut dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat dari mana asal pusat biayanya.. Saran Dari hasil kegiatan penelitian mengenai proses penentuan Harga Pokok Produksi pada Departemen Spinning di PT. Mertex Indonesia yang telah dilakukan, berikut saran yang diharapkan mampu memberi manfaat di masa mendatang bagi PT. Mertex Indonesia adalah sebagai berikut: a) Dalam perhitungan harga pokok produksi yang menggunakan job order costing, sebaiknya pada Departemen tersebut menggunakan biaya standar (standart cost) agar dapat mempermudah Bagian Akuntansi dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok produksi pun dapat diperkirakan dan dihitung secara tepat. b) Membuat pedoman tertulis dan informasi khusus terkait harga pokok produksi di PT. Mertex Indonesia sehingga memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui garis besar dan informasi penentuan dan perhitungan harga pokok produksi melalui pedoman tersebut.

9 DAFTAR RUJUKAN Adolph Matz and Milton F.Usry. 1997. Cost Accounting Planning and Control. Eight Edition. Ohio : South Western Publishing.Co. Carter, William K. 2009. Cost Accounting. Edisi Keempat belas. Diterjemahkan oleh Kriste. Jakarta : Salemba Empat. Farid, M., et al. 2008. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surabaya : STIE Perbanas Surabaya Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya,edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.. 1994. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Jilid I. Cetakan kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga Phillip E. Fess and Carl s. Warren. 1989. Accounting Principles. Fifteenth Edition. Dallas: South-Western Publishing Co. R. A. Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok Buku I. Edisi Ke-2. Yogyakarta: BPFE-UGM. Riwayadi. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Padang : Andalas University Press.