BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara republik modern dan sekuler. 1. serta Bulgaria di barat laut. Luas: km 2, dan di antaranya 23.

dokumen-dokumen yang mirip
tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

SILABUS SEJARAH ASIA BARAT

BAB 1 PERANG DUNIA I

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan oleh latar belakang Negara yang berbeda. Penggunaan sistem. Islam (Masa Nabi Muhammad) dapat menciptakan masyarakat yang

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

SEJARAH ISLAM AHMADIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

KESINAMBuNGAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

ISLAM DAN HEGEMONI BARAT

ARSITEKTUR BYZANTIUM

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M)

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

PERANG SAUDARA DI RUSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB IV PERAN KELOMPOK BANI HASYIM DALAM GERAKAN REVOLUSI ABBASIYAH TAHUN 747 M. A. Keputusan Kelompok Bani Hasyim dalam Mendukung Revolusi Abbasiyah

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

A. Deskripsi Mata Kuliah:

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

L A T I H A N S O A L M A T E R I P E R A N G D U N I A I

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH. Oleh : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. Belanda yang kedua ke Indonesia, tahun 1598, dengan tujuan Banten dan Maluku.

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam. Pada periode. pertengahan umat Islam mengalami kemunduran baik bidang pendidikan,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota di kawasan Mediteranian terkenal cantik dan eksotis, namun metropolis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

PERANAN BEDIUZZAMAN SAID NURSI PADA KETERLIBATAN TURKI UTSMANI DALAM PERANG DUNIA I ( ) Oleh: Fitri Hastuti. Nim ABSTRAK

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transmisi Peradaban Yunani ke Islam Oleh: Eko Marhaendy*

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

SANGK AK AL A W A H Y U 9. Pdt Gerry CJ Takaria

Kemunduran Dan Perkembangan Politik Turki Uthmani

BAB I PENDAHULUAN. masanya dengan wilayah kekuasaan yang meliputi bagian utara Afrika, bagian

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Turki (Turkiye Cumhuriyeti) pada masa Kerajaan Usmani (Ottoman), Turki sebagai negara adikuasa berperan penting dalam sejarah pengembangan wilayah (futūḥāt) Islam. Turki berhasil menyebarkan Islam ke Eropa setelah menaklukkan Constantinopel pada tahun 1453. Masa pemerintahan Sulaiman I (1520-1566) merupakan puncak Turki Utsmani. Pada tahun 1923, Mustafa Kemal Ataturk memproklamasikan Turki menjadi negara republik modern dan sekuler. 1 Turki terletak di Eropa Tenggara dan Asia Kecil berbatasan dengan Georgia, Armenia, Azerbaijan, dan Iran di timur; Irak, Suriah, dan Laut Tengah di selatan; Laut Hitam di utara; Laut Aegea di barat; dan Yunani serta Bulgaria di barat laut. Luas: 780.580 km 2, dan di antaranya 23.764 km 2 di Eropa Tenggara. Penduduk: 68.893.918, sebagian besar di antaranya berasal dari kelompok etnik Turki. Agama: Islam (99,8%). Ibukota: Ankara. 2 1 Syahrin Harahap, Turki, Ensiklopedi Islam, ed. Nina M. Armando, et al. (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), 145. 2 Ibid., 146.

2 Persinggungan Islam dengan Turki melalui sejarah panjang, sejak abad pertama Hijriah hingga suku Turki menjadi penganut dan pembela Islam. Pengaruh Turki dalam dunia Islam semakin terasa pada masa pemerintahan al-musta sim (640 H/1242 M-656 H/1258 M), khilafah terakhir Dinasti Abbasiyah. Sejak masa itu bangsa Turki dari berbagai suku senantiasa terlibat dalam jatuh bangunnya berbagai dinasti di daerah atau tempat mereka bertempat tinggal dan mengabdi. 3 Kerajaan Usmani (Ottoman). Dalam sejarah umat Islam, Turki memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam pengembangan wilayah (futūḥāt) Islam. Turki pernah menjadi negara adikuasa di dunia, yaitu ketika berada di puncak keemasannya pada masa Kerajaan Usmani. Turki juga menaklukkan Constantinopel (Istanbul), mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium), dan selanjutnya membawa Islam ke Eropa. Di samping itu, Turki juga mempunyai jasa besar dalam bidang arsitektur, kebudayaan, dan ekonomi. 4 Kerajaan Turki Usmani merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar dalam Islam pada masanya sekitar tahun 1500-1800 M. Dua kerajaan besar lainnya yang dimaksud ialah Kerajaaan Syafawi di Persia dan Kerajaan Mughol di India. 5 3 Ibid., 146. 4 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 248-249. 5 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam : Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1998), 14.

3 Bangsa Turki Usmani yang kemudian menjadi penguasa Usmani berasal dari Asia Tengah, termasuk suku Kayi, salah satu kabilah Turki yang amat terkenal. Pada abad ke-11, mereka bermigrasi ke arah barat dan menetap di Akhlat (Iran Utara). Kemudian kabilah ini melanjutkan perjalanan ke Anatolia (Asia Kecil) yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Seljuk Konya (Iconium) yang dipimpin oleh Alauddin Kay- Qubadh (Kaikobad;1219-1237). Ia memberi hak bagi mereka untuk mendiami Sugyat, daerah perbatasan dengan Bizantium. 6 Setelah Sultan Alauddin meninggal (1300), orang Turki segera memproklamasikan kemerdekaan Kerajaan Usmani dengan Usman I sebagai sultannya. Wilayahnya mencakup bekas kekuasaan Dinasti Seljuk. 7 Salah satu sumbangan terbesar Kerajaan Usmani bagi penyebaran Islam adalah penaklukan kota benteng Constantinopel, ibukota Romawi Timur (1453). Penaklukan terjadi pada masa Muhammad II (1451-1481), yang terkenal dengan gelar al-fatih (Sang Penakluk). Dengan dikuasainya kota itu, futūḥāt ke Eropa memperoleh sukses. Dan ibukota Kerajaan Turki Utsmani dipindah di Istanbul dan menjadi pusat tetapnya kekuasaan Kerajaan Turki Utsmani hingga kelak sampai berganti menjadi Republik. 8 Setelah tinggal beberapa saat hingga musim gugur di lembah Nil, tempat ia mengunjungi piramida, Iskandariyah, dan tempat-tempat 6 Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam: Imperium Turki Usmani, terj. Muhammad Labib Ahmad (Jakarta: Kalam Mulia, 1988), 2. 7 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 130. 8 Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki (Jakarta: Logos, 1997), 55-59.

4 menarik lainnya, Sang Penakluk Agung ini kembali ke Konstantinopelibukota Utsmani sejak tahun 1453-sambil membawa sang khalifah. Beberapa waktu kemudian, karena menyalahgunakan dana yang dipercayakan kepadanya, al-mutawakkil di tahan di penjara sampai diperbolehkan kembali ke Kairo oleh putra dan penerus Salim, yaitu Sulayman yang baik hati. Dia wafat di Kairo pada 1543. Kematiannya itu menandai berakhirnya sejarah kekhalifahan semu Abbasiyah. Apakahsebagaimana terungkap dalam beberapa sumber yang diragukan kebenarannya-ia mengalihkan kuasanya ke Sultan Utsmani atau tidak, fakta yang ada menyebutkan bahwa penguasa Turki di Konstantinopel secara bertahap menerapkan hak-hak istimewa khalifah untuk dirinya dan akhirnya mengambil alih gelar khalifah itu sendiri. Meskipun beberapa pengganti Salim berlaku layaknya khalifah-mereka juga disebut Khalifahpemakaian jabatan itu hanyalah pelengkap, dan tidak diakui diluar wilayah kekuasaannya. Dokumen dipolmatik pertama yang diketahui, menggunakan istilah khalifah untuk sultan Utsmani, dan mengakui wewenang keagamaannya atas wilayah umat Islam di luar Turki, adalah perjanjian Russo-Turki dan Kuchuk Kainarji yang ditandatangani pada 1774. 9 Puncak keemasan Kerajaan Usmani terjadi pada pemerintahan Sulaiman I (1520-1566) yang terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung atau Sulaiman al-qanuni. Di bawah pemerintahannya berhasil disatukan 9 Philip K Hitti, History of The Arabs; From The Earliest Times to Present, terj. R. Cecep Lukman Yasin (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010), 898-902.

5 wilayah yang meliputi Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas Sungai Danube, dengan tiga lautan, yakni Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam. Namun dalam masa selanjutnya, Turki memasuki fase kemunduran; satu demi satu daerah kekuasaannya melepaskan diri, karena tidak ada sultan yang sekuat sebelumnya. 10 Khalifah Muhammad VI (Wahiduddin) menjabat sebagai khalifah di tengah kecamuk Perang Dunia I, diatara kekalahan bertubi-tubi yang menimpa Negara Utsmani, sampai-sampai Sekutu dapat menduduki Istambul yang jatuh untuk pertama kalinya sejak ditaklukkan Sultan Al- Ghazi Muhammad Al-Fatih. Italia pun menduduki satu bagian dari selatan Anatolia. Sementara Yunani menduduki bagian barat Anatolia ditambah Trakia. Maka, Negara Utsmani menyerah. 11 Deimikianlah, dalam waktu memerintah yang sebentar saja Ittihat ve Terakki Cemiyeti sudah menyia-nyiakan Negara Utsmani, membuatnya mengalami kemunduran sekian abad, serta mengenakan padanya pakaian kehinaan dan kekalahan yang memalukan. 12 Pada eranya, Khalifah Muhammad VI didekati Mustafa Kemal yang pernah menemaninya dalam plesiran di Berlin, sewaktu ia masih menjadi putra mahkota. Mustafa Kemal pun memengaruhi sang Khalifah, 10 Harahap, Ensiklopedi Islam, 145-146. 11 Tim Riset Studi Islam Mesir, Ensiklopedi Sejarah Islam Jilid 2 (Jakarta: Al-Kautsar, 2013), 253. 12 Ibid., 254.

6 sehingga ia tidak ingin bernasib sama seperti Khalifah sebelumnya. Ia pun menyerahkan jabatannya sebagai Khalifah kepada Abdul Majid II putra mendiang Khalifah Abdul Aziz. 13 Dalam lima ribuan tahun lalu, ribuan perang telah terjadi dan miliaran kehidupan telah musnah, ironisnya itu di era modern ditandai dengan kodifikasi hukum dan kebiasaan perang dan pertumbuhan tubuh norma-norma internasional. Pencapaian perang yang merusak belum pernah terjadi sebelumnya, warisan ini tidak menunjukkan hilangnya meomentum pada saat ini. Total perang dibuat jalan menuju wacana internasional, dengan adanya 2 perang dunia saja sudah membunuh sekitar 50 juta jiwa. Termasuk banyak warga sipil yang memiliki sedikit atau tidak ada peran dalam pertempuran berdarah pemerintah mereka mengingat data suram dan sejarah konflik bersenjata. Pentingnya pengaturan pelaksanaan perang tidak dapat diragukan, hukum perang dengan perang keunikannya dalam mempertahankan hak-hak, membuah badan aturan-aturan yang nyata untuk situasi pertempuaran yang mendasar, dan memberikan peraturan lebih lanjut yang signifikan bagi mereka yang menghadapi konflik bersenjata tak tergantikan. 14 Perang Dunia I, 1914 1918. Lantaran sengketa besar itu adalah pembunuhan (28 Juni 1914) terhadap Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo oleh seorang nasionalis Serbia. Permusuhan 13 Ibid., 254. 14 Jackson Nyamuya Maogoto, War Crimes and Realpolitik: International Justice from World War I to the 21st Century (London: Lynne Rienner Publisher, 2004), 1.

7 timbul dengan perlahan-perlahan, tetapi pada akhir musim panas 1914, negara-negara Serikat (yakni: Inggris, Perancis, Rusia, Serbia, Montenegro, dan Jepang) terlibat di dalam suatu sengketa umum dengan negara-negara Sentral (yakni: Jerman, Austria-Hongaria, dan Kemaharajaan Usmania). 15 Negara-negara dominion Inggris-Kanada, Australia, Selandia Baru dan Persatuan Afrika Selatan mengadakan mobilisasi, demikian juga negara-negara milik Perancis di Afrika. India jajahan Inggris juga masuk dalam kancah peperangan. Pada bulan Mei 1915 Italia berbalik bergabung dengan Sekutu. Portugal dan Rumania pada tahun 1916 melibatkan diri pula dalam peperangan di pihak Sekutu. 16 Penulis akui sudah cukup banyak tulisan yang membahas mengenai sejarah Kekhalifahan Turki Utsmani. Akan tetapi tulisan tersebut belum ada yang sampai menyentuh mengenai masalah Keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. Ini penting untuk dikaji karena dari kejadian tersebut menjadi sebuah pemicu permasalahan-permasalahan yang terjadi selanjutnya di dunia Islam. B. Rumusan Masalah Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini maka penulis mengambil beberapa permasalahan yang berkaitan dengan topik utama 15 Hasan Syadili, Ensiklopedi Umum (Yogyakarta: Kansius, 1993), 318. 16 Adi Negoro, Ensiklopedi Nasional Indonesia (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1994), 33.

8 Keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana kronologi terjadinya Perang Dunia I? 2. Apa yang menjadi faktor Kekhalifahan Turki Utsmani melibatkan diri dalam Perang Dunia I? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah: 1. Dapat mengetahui kronologi terjadinya Perang Dunia I 2. Dapat mengetahui yang menjadi faktor Kekhalifahan Turki Utsmani melibatkan diri dalam Perang Dunia I D. Kegunaan Penelitian Semoga dalam penulisan skripsi ini dapat memberikan kegunaan penelitian diantaranya adalah: 1. Memberikan sebuah fakta-fakta yang otentik mengenai kejadian Perang Dunia I, dengan harapan agar pembaca dapat mengetahui mengenai keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. 2. Memberikan kontribusi bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bidang kesejarahan.

9 3. Dapat dijadikan bahan referensi di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora maupun perpustakaan pusat UIN Sunan Ampel Surabaya, dalam kajian sejarah dunia. E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik Penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan sejarah dan politik. Pendekatan sejarah yang di dalamnya terdapat eksplanasi kritis dan kedalaman pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa masa lampau bisa terjadi. Sehingga nantinya akan di dapat fakta-fakta sejarah mengenai bagaimana kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I dan mengapa Kekhalifahan Turki Utsmani melibatkan diri dalam Perang Dunia I. Pendekatan politik berfungsi untuk mengungkapkan berbagai alasan politis dibalik keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. Untuk kerangka teoritiknya penulis sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Ralp Dahrendorf. Teori konflik mengatakan masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus di antara unsur-unsurnya. Teori konflik melihat bahwa setiap elemen memberikan sumbangan terhadap disintegrasi sosial. Teori konflik menilai keteraturan yang terdapat dalam masyarakat itu hanyalah

10 disebabkan karena adanya tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa. 17 Konflik adalah bagian dari kehidupan sosial masyarakat dan benarbenar riil ada. Banyak item yang menjadi penyebab dan pemicu terjadi konflik antara lain, kalah bersaing. Lazimnya yang mengawali terjadi konflik adalah pihak yang kalah bersaing. Simel dan Coser menyatakan bahwa konflik adalah bagian dari realitas sosial dan sesuatu yang wajar dan dapat menjelaskan hal-hal yang tadinya tertutup menjadi terbuka. 18 Dari kejadian konflik, pihak-pihak yang terlibat dapat mengambil manfaatnya. Konflik sosial mungkin didefinisikan sebagai berjuang untuk meraih atau memperoleh status, kekuasaan dan sumber-sumber yang langka dimana maksud dari pihak-pihak yang konflik tidak hanya sebatas mencapainya tetapi juga usaha yang bertujuan meredakan, menghalangi atau mengeliminasi rival mereka. Konflik jenis ini bisa terjadi antara individu, antar kelompok atau antar individu dengan kelompok. Konflik internal kelompok dan konflik antar kelompok merupakan fenomena abadi dalam kehidupan sosial. Weber menyatakan bahwa konflik tidak dapat dibuang dari kehidupan sosial dan perdamaian tak lebih dari sekedar mengubah bentuk konflik atau mengubah bentuk antagonis atau mengubah objek konflik 17 George Ritzer, Sosiologi, Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: CV. Rajawali, 1985), 30-32. 18 Robby I Chandra, Konflik Dalam Kehidupan Sehari-hari (Yogyakarta: Kanisius, 1992), 17.

11 atau pada akhirnya mengubah ke bentuk kesempatan-kesempatan seleksi. Dalam hal ini perang dunia merupakan sebuah bentuk konflik sosial yang terjadi karena distribusi berbagai nilai-nilai dan barang-barang yang langka seperti income, status, kekuasaan, otoritas atau posisi. Peluang-peluang terjadinya konflik ini perlu dianalisis secara tersendiri, terpisah dari sikap dan pandangan pribadi seperti rasa dendam, benci, agresif, dan sentimen. 19 Dalam peristiwa keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani di Perang Dunia I harus dilihat ketika terjadi pertengkaran dalam rangka mengejar klaim-klaim dan harapan untuk memperoleh objek (mengambil kembali wilayah kekuasaannya). Bagi Kekhalifahan Turki Utsmani ini dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu dan sarana inilah yang dipandang efektif sambil mengabaikan sarana tertentu lainnya. F. Penelitian Terdahulu Pembahasan tentang Turki pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Setidaknya ada empat mahasiswa yang pernah membahas tentang Turki, antara lain: 19 Abdullah Khozin Afandi, Memahami Teori Konflik (Surabaya: Alpha, 2007), 32-34.

12 1. Sri Indah Purwaningsih yang berjudul Gerakan Modernisasi Turki Muda, fokus pembahasannya mengenai aktivitas Gerakan Turki Muda mengadakan modernisasi di Kerajaan Turki. 2. Luluk Nuzulia yang berjudul Aktivitas Turki Muda Di masa Turki Utsmani yang fokus pembahasannya juga tentang Gerakan Turki Muda mulai awal munculnya dan aktivitas yang dilakukannya serta peranan Mustafa Kemal dalam membantu gerakan tersebut di masa Abd. Hamid II. Kedua skripsi ini pembahasannya hampir mirip karena sama-sama membahas tentang Gerakan Turki Muda. 3. Sulaiman yang berjudul Sekularisasi di Turki Sejarah Timbulnya dan Pengaruhnya terhadap Pemikiran Soekarno di judul dapat dipahami bahwa ia membahas mengenai studi komparatif dengan membandingkan pemikiran sekularisme yang ada di Turki dengan pemikiran Presiden Soekarno di Indonesia yang dirasa ada kemiripan. 4. Nawira yang berjudul Pergantian Bentuk Kesultanan ke Republik Dan Penghapusan Khalifah di Turki dalam pembahasannya ia membahas mengenai proses terhapusnya Kesultanan di Kerajaan Turki Usmani dan membahsa berdirinya Republik Turki sampai terhapusnya khilafah. Dari semua penelitian terdahulu memang sama-sama membahas Turki namun bukan mengenai keterlibatan kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. Dalam pembahasan skripsi ini penulis berusaha

13 membahas mengenai kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I beserta dinamika dan alasan keterlibatannya. G. Metode Penelitian Gilbert J. Graham berpendapat, yang dinamakan metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilai secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis 20. Berdasarkan pendapat tersebut, pembahasan skripsi ini berusaha untuk merekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti yang menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. 21 Dalam penulisan ini metode yang digunakan penulis adalah metode sejarah atau historis 22 yaitu: 1. Heuristik, yaitu suatu kegiatan menghimpun data-data dari sumbernya. Penulis mengumpulkan berbagai bentuk sumber dari literatur-literatur yang terkait mengenai permasalahan utama yaitu kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I dan alasan keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. Penulis 20 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 43. 21 Sumadi Suryabata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), 16. 22 Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Jakarta: Yayasan Indayu, 1978), 36-42.

14 lebih banyak mendapat literatur yang berbahasa Inggris daripada bahasa Indonesia dengan bentuk e-book. 2. Kritik Sejarah, yaitu menyelidiki keotentikan sejarah baik bentuk maupun isinya. Penulis menyelidiki literatur-literatur yang telah diperoleh terutama berkaitan dengan permasalahan kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I dan alasan keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I. Berdasarkan hal tersebut penulis mendapatkan beberapa fakta sejarah yang dapat dipercaya keotentikannya. 3. Interpretasi yaitu menetapkan makna yang berhubungan dari fakta yang diperoleh sesuai dengan pembahasan. Dalam fase ini penulis akan menginterpretasikan atau menafsirkan mengenai kajian yang telah diteliti yaitu permasalahan kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I serta alasan Kekhalifahan Turki Utsmani melibatkan diri dalam Perang Dunia I. Menggunakan beberapa pendekatan yang penulis anggap sesuai dengan topik pembahasan. 4. Historiografi atau Penyajian, yaitu mendiskripsikan hasil-hasil di atas dalam bentuk tulisan. Pada tahap akhir ini penulis mendapatkan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk tulisan sejarah menjawab permasalahan mengenai kronologi keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I dan alasan keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I.

15 H. Sistematika Bahasan Dalam penulisan penelitian karya yang berjudul Keterlibatan Kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia 1 (1914-1918 M) ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Hal ini ditujukan agar pembahasan mudah difahami sesuai bab yang tersedia. Adapun bab-bab itu adalah sebagai berikut: Pertama, Bab I. Bab ini merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, motode penelitian dan sistematika bahasan. Kedua, Bab II. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang terjadinya Perang Dunia I, terdiri dari dua sub bab: sebab-sebab terjadinya Perang Dunia I dan meletusnya Perang Dunia I. Ketiga, Bab III. Bab ini akan menjelaskan tentang keterlibatan kekhalifahan turki utsmani dalam Perang Dunia I yang dalam bab ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu: awal perang, kronologi keterlibatan kekhalifahan Turki Utsmani dan akhir perang. Keempat, Bab IV. Bab ini merupakan bab yang memuat alasan keterlibatan kekhalifahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I, yang terdiri dari: keputusan untuk perang dan pan-turanianisme. Kelima, Bab V. Bab kelima merupakan bagian terakhir atau penutup dari penelitian ini. Bab ini memuat kesimpulan dan saran.