BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB I PENDAHULUAN. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) berdistribusi normal dan Data yang akan diuji bersifat linier.

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Pencatatan transaksi pendistribusian Sparepart Automotive pada PT. Sinar

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal (Rochmawati Daud ; 2014 : 19).

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis atau penyakit pengapuran sendi adalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan pemasaran untuk menarik keinginan konsumen atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. orang semakin mudah saja menjalankan aktifitasnya. Komputer yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. membuat suatu keputusan. Penggunaan sistem pendukung keputusan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. termasuk disiplin Ilmu Hortikultura selain buah-buahan dan sayuran. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang diidentifikasikan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. software. Kombinasi antara hardware yang mendukung pemrosesan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dari ilmu komputer, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Artificial

BAB I PENDAHULUAN. keluhan tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Tentunya keluhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seorang pakar ditransfer ke dalam komputer, dan bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. di tentukan. Selain Perbankan ada juga BUMN seperti Perum Pegadaian yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System atau DSS) menggunakan CBIS (Computer based information system) yang fleksibel,

BAB I PENDAHULUAN. Kantor polisi dan pos polisi merupakan layanan bagi keamanan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan. mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh para ahli. Salah satu permasalahan yangd isentuh oleh sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara keseluruhan yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat ( carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun. Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut. Berdasarkan dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, dan beta. Hebb rule adalah aturan pelatihan yang paling awal dan paling sederhana untuk jaringan syaraf tiruan secara umum. Pada aturan hebb ini pelatihan yang terjadi yaitu dengan memodifikasi kekuatan sinapsis (bobot). Jika kedua syaraf kedua-duanya on pada waktu yang sama, maka bobot neuron akan bertambah (Yun Eninggar ; 2012 : 2). 1

2 Rumah Sakit Martha Friska adalah salah satu rumah sakit swasta yang cukup berkembang di medan. Dengan beberapa penjelasan tersebut mengenai penyakit thalamesia dan metode hebb rule untuk menentukan nilai kesusaian tingkat kepastian penyakit yang dialami oleh pasien. Maka penulis tertarik membangun aplikasi yang dapat membantu pihak rumah sakit martha friska. Maka penulis mengangkat sebuah judul Penerapan Metode Hebb Rule Dalam Mendiagnosa Penyakit Thalasemia Pada RSU. Martha Friska Medan. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala-gejala penyakit thalasemia. 2. Belum terdapat aplikasi yang dapat mendiagnosa pasien dengan akurat mengenai penyakit thalasemia. 3. Masih belum berkembangnya sebuah aplikasi sistem pakar dalam menentukan penyakit Thalasemia dengan menggunakan metode hebb rule. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

3 1. Bagaimana mempermudah penyebaran informasi pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai gejala-gejala penyakit thalasemia? 2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi dalam mendiagnosa penyakit Thalasemia dengan menggunakan metode hebb rule? I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang dikemukakan oleh penulis dalam melakukan penulisan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Input yang digunakan dari sistem yang dirancang adalah berupa data gejala thalasemia yang dialami oleh pasien, seperti : Pucat, Lemah serta mengalami lesu dan kelelahan, sesak nafas, anemia dan perut yang semakin membesar. 2. Metode yang digunakan dalam sistem yang dirancang ini adalah metode Hebb Rule, yaitu suatu metode yang menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta. 3. Output yang dihasilkan yaitu nilai kepastian penyakit thalasemia dan cara penanggulangannya. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi adalah macromedia dreamweaver dengan IDE yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi PHP dan Basis data yang digunakan yaitu MySQL.

4 I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk merancang dan membangung sistem yang dapat melakukan pengolahan data penyakit yang sesuai dengan gejala penyakit itu sendiri. 2. Untuk merancang sistem sebagai media penyebaran informasi pengetahuan dan pemahaman pihak rumah sakit akan gejala penyakit yang akan di diagnosa. 3. Untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi dalam menentukan penyakit Thalasemia dengan menggunakan metode hebb rule. I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini yaitu : 1. Sistem dapat melakukan pengolahan data penyakit yang sesuai dengan gejala penyakit itu sendiri sehingga menghasilkan informasi yang akurat. 2. Mempermudah penyebaran informasi pengetahuan dan pemahaman pihak rumah sakit akan gejala penyakit yang akan di diagnosa. 3. Aplikasi diagnosa gejala penyakit thalasemia dengan menggunakan metode hebb rule dapat memberikan refrensi untuk pihak rumah sakit dalam mengevaluasi penyakit thalasemia dan para peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian.

5 I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Sistem Yang Ada Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu data gejala penyakit thalasemia. a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan pada masalah diagnosa penyakit thalasemia. Pengamatan dilakukan pada bagian rekam medis di RSU Martha Friska Medan. b. Sampel Disini penulis mengambil beberapa contoh dokumen atau berkas yang diperlukan, khususnya data gejala penyakit thalasemia yang di derita oleh pasien. c. Wawancara (Interview) Penulis melakukan interview langsung kepada pihak administrasi rekam medis dan Dr. Achyar, SpAN mengenai gejala penyakit thalasemia dan penanggulangannya.

6 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Dilakukan studi pustaka yaitu mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs internet mengenai metode Hebb Rule. I.4.2. Prosedur Perancangan Langkah-langkah Tata cara yang akan dilakukan untuk menciptakan sistem pakar penentuan penyakit thalasemia dengan metode hebb rule mulai dari awal hingga akhir adalah seperti yang ditunjukan dalam Gambar I.1. Gambar I.1. Prosedur Perancangan Sistem

7 1. Analisis Kebutuhan Sesuai dengan penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada pada sistem pakar tersebut yang hendak dibangun adalah data gejala thalasemia yang dialami oleh pasien, seperti : Pucat, Lemah serta mengalami lesu dan kelelahan, sesak nafas, anemia dan perut yang semakin membesar. 2. Spesifikasi dan Desain Adapun spesifikasi software dan hardware yang digunakan untuk merancang sistem adalah menggunakan PHP sebagai tools pemrogramannya dan MySQL sebagai DBMS nya. Aplikasi yang dibuat dapat digunakan pada komputer, dengan hardware minimum adalah processor setara dualcore dan Memori 2GB, dengan sistem operasi Microsoft Windows XP SP3/Vista/7. 3. Implementasi dan Verifikasi Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masingmasing blok sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu. 4. Validasi Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem pakar secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan

8 kemampuan aplikasi yang akan dirancang dengan hardware yang digunakan. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan. I.4.3. Uji Coba Penulis melakukan pengujian terhadap sistem yang akan dirancang untuk mengetahui tingkat kesalahan dan keakuratan sistem. Pengujian sistem menggunakan blackbox testing. Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian blackbox, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya ( interface), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output). I.5. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran penulis mengenai aplikasi diagnose gejala thalasemia menggunakan metode hebb rule belum ada penelitian terdahulu yang melakukan penelitian serupa. Berikut adalah jurnal penelitian terkait penyakit kanker darah yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah :

9 Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Nama/Tahun Judul Hasil 1 Mukhlis Ramadhan (2011) 2 Meiry Yanti Sihombing Sistem Pakar Dalam Mengidentifikasi Penyakit Kanker Pada Anak Sejak Dini dan Cara Penanggulangannya Perbedaan : Penulis membahas mengenai penyakit yang berbeda yaitu penyakit thelasemia dengan metode Hebb rule Sistem Pakar Berbasis Web Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Mahasiswa Kedokteran Untuk Penyakit Kanker Darah Pada Anak Perbedaan : Penulis membahas mengenai penyakit yang berbeda yaitu penyakit thelasemia dengan metode Hebb rule Dengan PHP dan mysql sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang sistem. Pembangunan sistem pakar dalam menentukan penyakit kanker sangat cocok dengan menggunakan metode rule base dan inferense forward chaining dimana pelacakan tersebut dimotori oleh data masukkan keluhan pasien dan selanjutnya akan dibuat gambaran kesimpulannya. Sistem pakar yang dirancang agar berguna bagi mereka yang taraf ekonominya di bawah, karena sistem pakar yang dirancang untuk digunakan oleh orang awam sekalipun untuk menentukan penyakit melalui diagnosa yang dirancang dalam sistem pakar. Sistem pakar berbasis web dapat digunakan untuk membantu mahasiswa kedokteran atau ahli medis sebagai media atau alat bantu pembelajaran mengenai kanker darah pada anak. Pada fitur utama yaitu konsultasi pengguna melalui kasus, sistem akan memberikan solusi mengenai kasus tersebut berupa penjelasan penyakit dan terapi yang harus dilakukan. Sistem dapat melakukan modifikasi data seperti menambah data, mengubah data, dan menghapus data, baik untuk data penyakit, gejala, maupun terapi.dari segi tampilan antarmuka

10 sistem menggunakan tampilan yang seragam, dengan letak link yang tetap di setiap halamannya. Hal ini dilakukan agar pengguna tidak merasa kesulitan dalam menggunakannya I.6. Lokasi Penelitian Penulis melakukan kegiatan Riset di RSU. Martha Friska yang beralamat di Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6 No. 91 Pulo Brayan - Medan Sumatera Utara Indonesia Telp : +62-61 661-0910, Fax : +62-61 6612005. I.7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem pakar, UML, ERD dan normalisasi.

11 BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.