BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu media yang digunakan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya sastra merupakan sebuah karya seni. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Konflik merupakan bagian dari sebuah cerita yang bersumber pada

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJUAN UMUM TERHADAP NOVEL HER SUNNY SIDE, PSIKOANALISA SIGMUND FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan struktur bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP CERITA NOVEL HIDAMARI NO KANOJO KONSEP AJARAN KONFUSIANISME, STUDI PRAGMATIK SASTRA DAN SEMIOTIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengkajian terhadap karya sastra berarti penelaahan, penyelidikan, atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

Alfred Adler. Individual Psychology

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan secara faktual dengan narasi oleh tokohnya sendiri. Sasaran utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya novel adalah sebuah karya sastra yang membangun sebuah dunia yang utuh sesuai dengan keinginan pengarangnya. Dunia tersebut dapat dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata. Seperti yang diungkapkan oleh Lacan via Endraswara (2013:129) bahwa sastra adalah ekspresi jiwa melalui kata-kata. Dibalik kata-kata terdapat pengalaman psikoanalisis yang dalam. Pengalaman tersebut tersirat dalam susunan kata yang dipadupadankan di dalam bahasa sastra. Stanton (1965: 44) mengatakan bahwa novel biasanya menyajikan perkembangan karakter secara rinci, situasi sosial yang sangat kompleks, hubungan yang melibatkan banyak karakter, peristiwa kompleks yang tidak diketahui selama beberapa tahun, atau hubungan kompleks yang melibatkan banyak orang. Rangkaian peristiwa inilah yang membentuk dunia dalam novel menjadi suatu keutuhan karena kemampuannya dalam menggabungkan sebuah subjek yang kompleks secara menyeluruh. Dunia di dalam novel tersebut terdapat lakon atau peran layaknya manusia di dalam dunia nyata yang dinamakan tokoh. Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi yang merupakan ciptaan pengarang atau gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Tokoh dalam novel pada dasarnya sama dengan manusia yang ada di alam nyata yaitu, memiliki sifat tiga dimensi, 1

2 dimensi fisiologis, dimensi sosiologis, dan dimensi psikologis (Wiyatmi, 2006: 30) Tokoh dalam novel dianggap sebagai rekaan manusia pada alam nyata yang dibuat sedemikian rupa oleh pengarang sehingga tokoh tersebut juga mengalami masalah dan konflik yang mempengaruhi kelakuan dalam kepribadian si tokoh tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wiyatmi (2006: 31) mengenai dimensi psikologis tokoh yang meliputi mentalitas, ukuran moral, keinginan dan perasaan pribadi, sikap dan kelakuan (tempramen), dan intelektualitas (IQ). Sastra dan psikologi dapat bersimbiosis dalam perannya terhadap kehidupan karena keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu, mengurusi manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Keduanya menjadikan pengalaman manusia sebagai telaah (Endraswara, 2008:15). Simbiosis ini dapat dilihat pada novel Hidamari no Kanojo karya Koshigaya Osamu melalui tokohnya yang bernama Watarai Mao. Hidamari no Kanojo adalah sebuah novel karya Koshigaya Osamu. Koshigaya adalah salah satu penulis modern Jepang. Beliau lahir di Tokyo tahun 1971. Pada awal karirnya, Koshigaya menulis sebuah novel fantasi yang berjudul Bonus Track. Melalui karyanya tersebut, Koshigaya mendapatkan penghargaan khusus dalam ajang Japan Fantasy Novel Award tahun 2004. Hidamari no Kanojo adalah karyanya yang ketiga. Novel ini diterbitkan tahun 2008. Pada tahun 2013, novel ini diangkat ke film layar lebar dengan pemain utama Ueno Juri dan Matsumoto Jun. Novel ini bergenre fantasi. Tokoh utama yang diciptakan

3 oleh Koshigaya adalah seekor kucing yang berubah menjadi manusia. Koshigaya berimajinasi sedemikian rupa dalam penciptaan karakter utamanya, sehingga muncul tokoh yang bernama Watarai Mao. Novel ini menceritakan tentang bertemu kembalinya teman masa SMP setelah sepuluh tahun tidak bertemu dan di dalam perjalanannya, tokoh utama novel ini berubah menjadi wanita karir yang sukes, pintar, disenangi banyak orang, dan mempunyai banyak teman. Watarai Mao, seorang tokoh utama perempuan dalam novel Hidamari no Kanojo karya Koshigaya Osamu, mempunyai dimensi psikologis seperti yang dikatakan oleh Wiyatmi. Tokoh rekaan ini mempunyai kehidupan yang kompleks sebagaimana layaknya manusia. Teman-temannya menilai Watarai Mao mempunyai kelainan mentalitas karena desas-desus mengenai perilakunya yang dianggap aneh seperti suka berjalan-jalan malam hari dengan tidak mengenakan pakaian. Watarai Mao juga bercita-cita untuk bersekolah di Universitas Tokyo. Selain itu, Watarai Mao juga mempunyai perasaan pribadi terhadap Okuda Kosuke, teman yang selalu membantunya belajar pada saat SMP. Watarai Mao secara umum digambarkan layaknya wanita Jepang masa kini. Ia dapat bersekolah, bekerja di sebuah perusahaan, dan memutuskan dengan siapa akan menikah. Akan tetapi, semua itu tidak ia capai dengan mudah. Ada sebuah perubahan besar yang membuat Watarai Mao menjadi wanita Jepang masa kini. Watarai Mao mempunyai masa lalu yang tidak jelas. Ia ditemukan oleh keluarga Watarai dalam kondisi terlantar di jalan. Watarai Mao tidak mengingat jati dirinya, dari mana ia berasal, dan siapa keluarganya. Oleh karena itu, Watarai

4 Mao didianogsa oleh dokter mengidap penyakit amnesia retrograde yaitu, hilangnya ingatan mengenai kenangan di masa sebelum kejadian traumatik terjadi. Ia juga tidak dapat menjalankan kehidupan pertamanya di SMP karena ia tidak dapat bersosialisasi dengan baik dan ia juga tidak dapat mendapat mengikuti pelajaran dengan baik sehingga ia dijuluki Si Bodoh. Sepuluh tahun kemudian Watarai Mao berubah menjadi wanita yang pintar dan sukses. Perubahan inilah yang menyebabkan penulis menjadi tertarik untuk meneliti tokoh Watarai Mao. Teori Adlerian adalah sebutan untuk teori yang diciptakan oleh Adler. Adler mempunyai pendapat manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior. Suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan pada orang lain (Feist&Feist, 2010: 81). Oleh karena itu, perasaan menyatu dengan orang lain (minat sosial) sudah menjadi sifat manusia dan merupakan standar akhir untuk kesehatan psikologis. Kondisi inferior yang dibawa setiap orang membuat mereka berusaha untuk mengkompensasikan kelemahannya dengan segala cara. Dalam hal ini usaha kompensasi ini ditentukan oleh gaya hidup dan usaha untuk mencapai kesempurnaan (superior). Adler berpendapat bahwa manusia mengharapkan untuk bisa mencapai kesempurnaan atau superioritas. Setiap orang mempunyai motif atau dorongan superiornya masing-masing yang bersifat universal dan tidak terbatas. Adler percaya bahwa motif atau dorongan superior ini adalah sebuah usaha untuk meninggalkan perasaan rendah diri. Superior di sini bukanlah kekuatan untuk melebihi orang lain, melainkan usaha untuk mencapai keadaan diri yang

5 sempurna dan tidak harus selalu berkompetisi dengan orang lain. Superioritas ini adalah superior atas diri sendiri. Daya penggerak yang utama dalam hidup manusia adalah dinamika yang mengungkapkan sebab individu berperilaku, yakni dorongan atau motif untuk mencapai superior atau kesempurnaan. 1 Hal mengenai superioritas tersebut terjadi pada Watarai Mao. Watarai Mao mempunyai rasa rendah diri ketika SMP. Ia berusaha untuk mengkompensasi rasa rendah diri itu dan berhasil menjadi individu yang superior 10 tahun kemudian. Perubahan diri Watarai Mao dari inferior menuju superior dan motif superioritas dari tokoh Watarai Mao ini akan diteliti dengan menggunakan teori psikologi indivual Adler. Teori Adler dapat menjelaskan bagaimana seorang yang inferior akan selalu mengejar kesuperioritasnya dan bagaimana motif atau dorongan superioritasnya mempengaruhi aspek kehidupannya. 1.2 Rumusan Masalah Melalui latar belakang tersebut, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apa yang menyebabkan Watarai Mao berubah menjadi individu superior? 2) Bagaimana motif superioritas Watarai Mao mempengaruhi kehidupannya? 1.3 Tujuan Penelitian ini mempunyai 2 tujuan. Tujuan praktis dan tujuan teoretis. Tujuan praktis penelitian ini adalah untuk memperkenalkan novel Hidamari no Kanojo kepada khalayak pembaca. Sedangkan tujuan teoretis penelitian ini untuk 1 http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/196010151987101- ZULKIFLI_SIDIQ/PSIKOLOGI_INDIVIDUAL_ALFRED_ADLER.pdf

6 mengetahui apa yang menyebabkan Watarai Mao berubah menjadi individu superioritas serta bagaimana motif tersebut dapat mengubah Watarai Mao menjadi individu superioritas. 1.4 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka digunakan untuk menjaga keorisinilan sebuah penelitian. Sejauh yang penulis temukan, belum ada yang meneliti novel Hidamari no Kanojo karya Koshigaya Osamu dengan Teori Adlerian. Akan tetapi, banyak penelitian yang menggunakan teori superioritas Adler. Sebelumnya sudah ada yang meneliti dengan menggunakan teori ini yaitu, skripsi Sulastriningsih dengan judul Tinjauan Psikologi Individual Tokoh Utama Mou Koe Nanka Iranai To Omotta Fiksi Autobiografi Karya Ohashi Hiroe Berdasarkan Teori Adler pada tahun 2012. Perbedaan penelitian ini dengan yang sebelumnya adalah penelitian skripsi Sulastriningsih lebih menekankan pada pemaparan karakter yang ditunjukkan oleh tokoh utama dari autobiografi yang diteliti, sementara penelitian ini lebih menekankan pada proses bagaimana tokoh utama dalam novel Hidamari no Kanojo ini berjuang menjadi seseorang yang superior. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu pemaparan data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka. Objek material yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Hidamari no Kanojo karya Koshigaya Osamu yang diterbitkan oleh SHINCHOSA Publishing tahun 2008.

7 Objek formal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Psikologi Individual Adler. Penelitian ini pertama diteliti dengan menggunakan teori strukturalisme. Menurut A. Teeuw (1991: 61), analisis struktural merupakan suatu tahap dalam penelitian sastra yang tidak dapat dihindari. Analisis struktural yang dilakukan hanya sebatas tema, penokohan, dan latar. Latar secara langsung mempengaruhi tokoh dan terkadang dapat memperjelas tema (Stanton, 1965:26). Latar yang akan dianalisis adalah latar sosial karena latar sosial sudah mencakup unsur tempat, waktu, dan sosial budaya (Nurgiyantoro, 2010: 234). Sementara itu, penokohan juga berhubungan dengan analisis psikologi dan penokohan erat berhubungan dengan tema (Nurgiyantoro, 2010:173). Tokoh utama dalam sebuah cerita mempunyai tugas untuk menyampaikan tema yang dimaksudkan pengarang. Penyampaian tema dalam suatu karya fiksi dilakukan melalui tingkah laku, pikiran, perasaan, dan berbagai peristiwa yang dialami tokoh (Nurgiyantoro, 2010: 74-75). Kemudian, penelitian ini diteliti dengan menggunakan Teori Psikologi Adler yang meliputi rasa rendah diri dan kompensasi, finalisme fiktif, berjuang untuk menjadi superior, minat sosial, gaya hidup, dan daya kreatif. Keenam hal tersebut dapat mengungkap apa yang menyebabkan seseorang berubah menjadi individu superior dan bagaimana motif superior mempengaruhi segala aspek kehidupannya.

8 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri atas 5 bab. Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penyajian. Bab 2 berisi landasan teori. Landasan teori ini berisi Teori Strukturalisme dan Teori Psikologi Individual Adler. Bab 3 berisi sinopsis dan analisis struktural yang meliputi tema, latar, dan penokohan. Bab 4 berisi analisis psikologi tokoh Watarai Mao. Bab 5 berisi penutup yang berisi kesimpulan dari analisis bab-bab sebelumnya.