ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x. 1.1 Latar Belakang...1

Abstrak. Kata-kata kunci: PPh Pasal 21, gross up, PPh terutang. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan pajak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

ABSTRAK. Kata Kunci : Pajak Penghasilan Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

ABSTRACT. Keywords: Income Tax article 21, Income Tax Payable, Take Home Pay, Gross Up. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan penting bagi negara untuk terus

BAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak dan Pajak Penghasilan. Universitas Kristen Maranatha

Judul : Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Pegawai Tetap dengan Menerapkan Metode Gross-Up sebagai Upaya Perencanaan Pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pajak memiliki peranan yang sangat penting. Pajak merupakan sumber

ABSTRAK. Kata Kunci : pajak penghasilan pasal 21, pendapatan tidak kena pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

RSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL. Per 31 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha melakukan pembangunan disegala bidang dengan melibatkan

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tax planning PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT.

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah

EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT ABS INDUSTRI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sistem ini dikenal dengna nama Self Assessment. Melalui sistem tersebut,

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. LINAS MANDIRI JOMBANG

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv. HALAMAN DECLARATION... v. KATA PENGANTAR...

ANALISIS PERBANDINGAN METODE GROSS UP

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memerlukan sumber daya alami, baik dari

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar dibandingkan penerimaan

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB 1 PENDAHULUAN. azas azasnya, jenis atau macam macam pajak yang berlaku di negaranya,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pasal 21 Pada PT. XYZ. : Dedi Sudjana NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

ABSTRACT. Keywords: Income Tax Act No. 36 In 2008, Income Tax Act No. 17 In 2000, income tax payable. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

Abstrak ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR ISTILAH... viii. KATA PENGANTAR...

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif

PERENCANAAN PAJAK ATAS PPh PASAL 21 KARYAWAN SEBAGAI STRATEGI PENGHEMATAN PAJAK PADA CV. MAJU JAYA BERSAMA SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara

3 Tipe Perhitungan Pajak Penghasilan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I PENDAHULUAN. No.10 Tahun 2000 tentang Peningkatan PTKP Wajib Pajak Pribadi. Sejalan dengan

vii Tinjauan Mata Kuliah

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

Transkripsi:

ABSTRAK Salah satu pajak yang merupakan penerimaan negara dan berasal dari pendapatan rakyat adalah Pajak Penghasilan (PPh). Sebagian besar perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba setinggi mungkin dengan cara membuat biaya maupun pajak menjadi serendah mungkin. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk menghemat pajak yang harus dibayarnya dengan cara melakukan penghematan PPh pasal 21. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan beberapa alternatif kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang ada, dan memilih kebijakan yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Penulis mengadakan penelitian pada PT. X, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi di Bandung. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan dalam besarnya PPh terutang dan take home pay yang diterima karyawan dalam setiap alternatif kebijakan perhitungan PPh pasal 21, yaitu kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang ditanggung karyawan, ditanggung perusahaan, ditunjang perusahaan dan di gross-up. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga diperoleh suatu gambaran yang jelas atas objek yang diteliti dan diolah untuk ditarik suatu kesimpulan. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan daftar gaji karyawan dan laporan laba rugi pada tahun 2005 sebagai dasar perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian ternyata PT. X menerapkan kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang di gross-up. Apabila perusahaan menggunakan kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang ditanggung karyawan, ditanggung perusahaan dan ditunjang perusahaan, maka akan terdapat perbedaan dalam hal PPh terutang dan take home pay karyawan. Kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang di gross-up lebih menguntungkan bagi perusahaan karena PPh terutang yang dihasilkan lebih kecil dan take home pay yang diterima karyawan lebih besar daripada PPh terutang dan take home pay yang dihasilkan oleh kebijakan perhitungan PPh pasal 21 lainnya. Penulis menyimpulkan bahwa perusahaan telah menerapkan kebijakan perhitungan PPh pasal 21 dengan tepat, karena kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang di gross-up lebih menguntungkan bagi perusahaan daripada kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang ditanggung karyawan, ditanggung perusahaan dan ditunjang perusahaan, khususnya dalam hal PPh terutang dan take home pay karyawan. Penulis menyarankan agar perusahaan tetap menggunakan kebijakan perhitungan PPh pasal 21 yang di gross-up. iii

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.iii KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL.ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN.xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3 1.4 Kegunaan Penelitian... 4 1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis 4 1.6 Metode Penelitian... 7 1.6.1 Sumber Data.. 7 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data 8 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 9 2.1 Pengertian Pajak. 9 2.1.1 Definisi Pajak. 9 2.1.2 Fungsi Pajak.. 11 2.1.3 Penggolongan Pajak.. 12 2.1.4 Asas Pemungutan Pajak 13 vi

2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak. 14 2.1.6 Syarat-Syarat Pemungutan Pajak.. 15 2.2 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21.. 16 2.2.1 Wajib Pajak PPh Pasal 21. 16 2.2.2 Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21..18 2.2.3 Objek Pajak PPh Pasal 21. 19 2.2.4 Tidak Termasuk Objek Pajak PPh Pasal 21. 22 2.2.5 Pemotong Pajak PPh Pasal 21.. 22 2.3 Biaya-Biaya Dalam Perhitungan PPh Pasal 21. 24 2.3.1 Tidak Termasuk Biaya-Biaya Dalam Perhitungan PPh Pasal 21. 25 2.4 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). 26 2.5 Tarif Pajak Penghasilan. 28 2.6 Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21. 30 2.6.1 Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 33 2.7 Alternatif Perhitungan PPh Pasal 21. 34 2.7.1 Contoh Perhitungan dengan Menggunakan Empat Alternatif Perhitungan PPh Pasal 21. 36 2.7.2 Pemilihan Alternatif Perhitungan PPh Pasal 21 39 2.8 Pengaruh Penerapan Kebijakan PPh Pasal 21 terhadap PPh Terutang Badan.. 40 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 42 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 42 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan.. 42 vii

3.3 Metode Penelitian 50 3.3.1 Operasionalisasi Variabel... 50 3.3.2 Teknik Pengumpulan Data. 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 54 4.1 Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 yang Diterapkan Oleh Perusahaan.. 54 4.2 Alternatif-Alternatif Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21. 59 4.3 Pengaruh Penerapan Alternatif-Alternatif Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 Bagi Perusahaan 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78 5.1 Kesimpulan. 78 5.2 Saran 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (Undang-Undang No. 17 Tahun 2000).. 27 Tabel 2.2 Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (Peraturan Menteri Keuangan No. 564/KMK.03/2004)...27 Tabel 2.3 Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (Peraturan Menteri Keuangan No. 137/PMK.03/2005). 28 Tabel 2.4 Tarif Pajak Atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. 29 Tabel 2.5 Tarif Pajak Atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Badan dan BUT... 29 Tabel 2.6 Rumus Gross-up.... 35 Tabel 2.7 Contoh Perhitungan Empat Alternatif PPh Pasal 21........ 37 Tabel 4.1 Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 yang di Gross-up 57 Tabel 4.2 Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Karyawan... 62 Tabel 4.3 Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan. 67 Tabel 4.4 Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 yang Ditunjang Perusahaan 69 Tabel 4.5 Pemilihan Alternatif Kebijakan Perhitungan PPh Pasal 21 71 Tabel 4.6 Perhitungan PPh Terutang Menggunakan Kebijakan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Karyawan.. 73 Tabel 4.7 Perhitungan PPh Terutang Menggunakan Kebijakan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan 74 Tabel 4.8 Perhitungan PPh Terutang Menggunakan Kebijakan PPh Pasal 21 yang Ditunjang Perusahaan... 75 Tabel 4.9 Perhitungan PPh Terutang Menggunakan Kebijakan PPh Pasal 21 yang di Gross-up.. 76 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian 77 ix

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X.. 53 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ./2000 Lampiran 2 Peraturan Menteri Keuangan No. 564/KMK.03/2004 Lampiran 3 Peraturan Menteri Keuangan No. 137/PMK.03/2005 Lampiran 4 Perhitungan Tunjangan Pajak yang di Gross-up pada Tabel 4.1 xi