BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang wahana belajarnya melalui aktifitas fisik, tetapi dalam pelaksanaan pembelajarannya pendidikan jasmani tidak lepas dari pada pengembangan aspek kognitif dan afektif selain psikomotor sebagai sasaran utama dalam pendidikan jasmani. Senada dengan hal tersebut dalam KTSP (2006) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Dengan demikian jelas bahwa tujuan dari pada pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah tidak hanya merujuk pada peningkatan dan pembekalan aspek psikomotor, melainkan juga sebagai wahana dalam membina mental, spiritual emosional dan juga intelektual melalui melalui aktivitas belajar mengajar yang berindikasi bergerak dan bermain sambil belajar. 2.1.2 Hakekat Gerak Dasar Tujuan utama pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah untuk meningkatkan kebugaran siswa. Kebugaran pada manusia akan 1
memberikan dampak yang baik terhadap kesehatan manusia itu sendiri, untuk itu dalam BSNP (2007: 703) dijelaskan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Gerak dasar merupakan gerak yang bersifat umum yang apabila dikuasai oleh siswa sekolah dasar, akan menjadi landasan yang kukuh untuk dapat mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Gerak dasar lokomotor merupakan gerak yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Gerak dasar non lokomotor merupakan gerak yang dilakukan di tempat (tidak berpindah tempat). Sementara itu gerak dasar manipulatif merupakan gerak untuk bertindak melakukan sesuatu bentuk gerak dari anggota badannya secara lebih terampil atau gerak yang berhubungan dengan penggunaan alat. 2.1.3 Hakikat Senam Senam berasala dari bahasa Inggris disebut Gymnastic yang dari kata gymnos. Dalam melakukan gerakan senam dilakukan di ruangan khusus yang disebut gymnasium. Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur (http://ml.scribd.com/doc/58752922/makalah-senam). Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah banyak dikenal di masyarakat.kadang kala senam diartikan oleh sebagian masyarakat 2
awam serupa dengan gerak badan, contohnya senam kebugaran jasmani (SKJ) yang telah diprogramkan disetiap sekolah dan juga senam aerobic disetiap instansi perkantoran dan juga swasta. Asumsi di atas hanyalah memberikan pembatasan bahwa olahraga senam merupakan aktivitas fisik yang bertujuan untuk membugarkan tubuh atau dengan kata lain aktivitas olahraga secara total dengan unsur pendidikan yang sangat minim. Di samping itu ada pula yang mengasumsikan bahwa senam merupakan olahraga pertandingan yang semua gerakannya mengandung unsur akrobatik, sehingga mengutamakan kesempurnaan gerak dan unsur keindahan, atau dengan kata lain bahwa antara teknik arus dan tempo gerak senam menghasilkan rangkaian gerakan yang indah dipandang (kalestenik), dan juga ditunjang dengan gerakan yang cepat dan eksplosif (tumbling).di samping itu senam dibagi pula dalam beberapa kategori antara lain adalah senam lantai. Senam lantai (floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai denganistilah senam lantai,maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralaskanmatras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu benda. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1meter untuk menjaga keamananpesenamyang baru melakukan latihan atau rangkaiangerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, atau rol depanmenumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke depan atau ke 3
belakang. Selaras dengan penjelasan di atas Simanjuntak, dkk (2008:2) mendefnisikan bahwa senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dilakukan secara sadar, dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian secara harmonis. Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa senam merupakan serangkaian aktivitas gerakan yang di dalamnya mengandung unsur keindahan sehingga untuk membelajarkan kepada siswa khususnya siswa sekolah dasar tidak mesti dengan bentuk-bentuk gerakan yang sebenarnya, mengingat dalam senam itu sendiri resiko untuk cidera mudah terjadi, untuk itu dalam konteks pembelajarannya perlu untuk dimodifikasi. 2.1.4 Hakikat Guling Depan Pada prinsipnya bahwa guling depan atau lebih dikenal dengan nama rol depan merupakan bagian dari pada dasar gerakan dalam senam lantai. Dengan demikian maka tidak menutup kemungkinan rol depan merupakan salah satu bentuk keindahan gerakandalam senam itu sendiri. Menurut muhajir (2002:145) bahwa rol depan merupakan gerakan guling depan yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu guling depan dengan awalan jongkok, dan awalan berdiri. Gerakan rol ke dpan tersebut dilakukan dengan meletakkan posissi punggung di atas matras dengan rentetan gerakan yaitu tengkuk, punggung, pinggang dan bigian panggul belakang. Roll depan mernutu Muhajir (2002:145) merupakan gerakan berguling kedepan atas belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dengan panggul 4
bagian belakang) latihan roll depan dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu Roll Depan dengan sikap awal jongkok, dan sikap awal dengan berdiri. Selanjutnya Saripudin (1996:173) mengemukakan guling depan adalah bentuk gerak mengguling kedepan yang penggulingannya mulai dari tengkuk,atau kuduk punggung, pinggang, panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki. Senada dengan hal ini Roji (2004:116) gerakan berguling adalah bergerak dengan cara membulatkan badan sedemikian rupa sehingga badan padat bergerak berguling seperti badan bulat. Dari ketiga uraian ahli di atas dapat di simpulkan Roll Depan adalah gerakan berguling kedepan di mulai dari tengkuk, punggung, dan panggul bagian belakang yang bentuknya seperti benda bulat yang di akhiri dengan sikap jongkok atau berdiri. Adapun gerakan roll depan adalah gerakan yang sering dilakukan pada latihan senam lantai. Gerakan ini memerlukan keterampilan dengan menggunakan matras, lapangan rumput, maupun pasir sebagai tempat latihan.hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suyati (2002:423) yang mengatakan bahwa latihan senam lantai dapat dilakukan dalam ruang (bangsal), dapat juga dilakukan di lapangan rumput atau di pasir.untuk menjaga keamanan dan keselamatan paling baik latihan senam dilakukan di atas matras. Dalam melakukan senam lantai memerlukan beberapa cara. Menurut Muhajir (2002: 423) latihan senam lantai dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Mula-mula sikap jongkok kaki rapat, letakkan tangan di depan ujung kaki kira-kira 40 cm. 5
2. Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala hingga dagu menyentuh dada. 3. Ketika panggul menyentuh matras peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok. Berikut adalah contoh dalam bentuk gambar: (Gb 3. Keterampilan Dasar Rol Depan) 2.1.5 Hakikat Modifikasi Pembelajaran pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan di sekolah pada umumnya masih terkesan tidak efektif (Muchtar, 1995:23). Sebagian besar ditingkat sekolah dasar guru pendidikan jasmani belum terbenahi secara baik, dan gaya mengajar yang diterapkan oleh guru pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan di lapangan cenderung konvensional. Model pembelajaran dimaksud terpusat pada guru (Teacher Centered) yaitu dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru, dan latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh siswa sesuai dengan inisiatif sendiri. Oleh karena itu pendekatan pembelajaran modifikasi sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan 6
kesehatan di sekolah dasar, karena sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar gerak siswa, dan proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana dengan baik dan efisien. Karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap perkembangan dan karakteristik anak, sehingga siswa yang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani penuh kegembiraan karena menikmati kepuasan (Lutan, 1997:10). 2.5 Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: melalui modifikasi alat pembelajaran maka keterampilan gerak dasar guling depan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolangodapat ditingkatkan. 2.6 Indikator Kinerja Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu apabila keterampilan gerak dasar guling depan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolangodapat ditingkatkan 75%. 7
8