RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 APPENDICITIS (ICD X : K35.0) 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis. Jenis yang akut merupakan penyebab yang umum dari abdomen akut.penyebab utamanya adalah obstruksi/ penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia dari folikel limfoid, yang merupakanpenyebab terbanyak. Adanya fekolit dalam lumen apendiks. Adanya benda asing seperti cacing. Struktur karena fibrosisakibat peradangan sebelumnyamisalnya keganasan (karsinoma,karsinoid). 1. Kesadaran 2. Tanda-tanda vital (TD,N,Sh,RR) 3. Nyeri tekan Mc Burney 4. Anoreksia 5. Mual 6. Muntah 7. Demam 8. Konstipasi 9. Diare 1. Nyeri tekan McBurney 2. Rovsing sign 3. Spoas sign 4. Blumberg sign 5. Obturator sign 6. Rectal toucher 1. Memenuhi kriteria diagnosis 2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik 5. Diagnosis 6. Diagnosis Banding 7. Pemeriksaan Penunjang Apendicitis Akut 1. Simple acute gastroenteritis 2. Adenitis kelenjar mesentrium dan invaginasi 3. Urolitiasis dextra 4. UTI dextra 5. Atnekcitis 6. Kista ovarium 7. KET 8. Kolestisis akut 9. Perporasi ulkus duodeni 1. Pemeriksaan laboratorium a. Darah lengkap b. Masa perdarahan & pembekuan c. HBSag d. Urin lengkap e. Tes kehamilan (pada wanita usia produktif tanpa melihat status perkawinan) 1
2. Pemeriksaan Radiologi a. Rongen thorax b. Apendicogram c. Foto polos abdomen 8. Terapi 9. Edukasi 3. Pemeriksaan EKG 1. Tindakan operatif 2. Operasi dengan bius spinal atau bius umum 3. Open Apendiktomi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding dan pemeriksaan penunjang 2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi 3. Penjelasan Alternatif Tindakan 4. Penjelasan perkiraan lama dirawat 10. Prognosis Dubia ad bonam 11. Tingkat Evidensi II : Berdasarkan PPK Fakultas III : Berdasarkan Keilmuan Dokter IV : Kesepakatan di RS B : Direkomendasi dari Fakultas 12. Tingkat Rekomendasi C : Direkomendasi oleh Dokter D : Direkomendasi oleh RS 13. Penelaah Kritis 14. Indikator Medis 15. Kepustakaan a. SMF Ilmu Bedah RS Risa Sentra Medika b. Tim Mutu / Tim C.P 1. Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO) 2. Keluhan berkurang 3. Kesesuian dengan hasil PA 1. Kapita Selekta kedokteran edisi kedua, Media Aesculapius fakultas kedokteran UI 1989. 2. Buku ajar Ilmu Bedah, Sjamsu Hidayat 2
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik APPENDICITIS INFILTRAT (ICD X : K35.3) Apendicitis infiltrate adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum usus- usus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa ( appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke -4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum. 1. Kesadaran 2. Tanda-tanda vital (TD,N,Sh,RR) 3. Nyeri di daerah umbilicus atau periumbilikus 2. Anoreksia 3. malaise 4. Muntah 5. Mual 6. Demam 7. Konstipasi 8. Diare 9. Nyeri abdomen kanan bawah 1. Nyeri tekan McBurney 2. Rovsing sign 3. Spoas sign 4. Blumberg sign 5. Obturator sign 6. Rectal toucher 4. Kriteria Diagnosis 1. Memenuhi kriteria diagnosis 2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik 5. Diagnosis Appendicitis Infiltrat 6. Diagnosis Banding 7. Pemeriksaan Penunjang 1. Simple acute gastroenteritis 2. Adenitis kelenjar mesentrium dan invaginasi 3. Urolitiasis dextra 4. UTI dextra 5. Atnekcitis 6. Kista ovarium 7. KET 8. Kolestisis akut 9. Perporasi ulkus duodeni 1. Pemeriksaan laboratorium Darah lengkap Masa perdarahan & pembekuan HBSAg Urin lengkap Tes kehamilan ( pada wanita usia produktif tanpa 3
melihat status perkawinan 2. Pemeriksaan Radiologi Rontgen thorax Apendicogram Foto polos abdomen USG Abdomen CT Scan abdomen (apendiceal) 3. Pemeriksaan EKG 8. Terapi 9. Edukasi 1. Tindakan operatif 2. Operasi dengan bius spinal atau bius umum 3. Open Apendiktomi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding dan pemeriksaan penunjang 2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi 3. Penjelasan Alternatif Tindakan 4. Penjelasan perkiraan lama dirawat 10. Prognosis Dubia ad bonam 11. Tingkat Evidensi II : Berdasarkan PPK Fakultas III : Berdasarkan Keilmuan Dokter IV : Kesepakatan di RS 12. Tingkat Rekomendasi 13. Penelaah Kritis 14. Indikator Medis 15. Kepustakaan B : Direkomendasi dari Fakultas C : Direkomendasi oleh Dokter D : Direkomendasi oleh RS a. SMF Ilmu Bedah RS Risa Sentra Medika b. Tim Mutu / Tim C.P 1. Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO) 2. Keluhan berkurang 3. Kesesuian dengan hasil PA 1. Kapita Selekta kedokteran edisi kedua, Media Aesculapius fakultas kedokteran UI 1989. 2. Buku ajar Ilmu Bedah,, Sjamsu Hidayat 4
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis HERNIA INGUINALIS (ICD X : K40.0) Penonjolan sebagian dari organ maupun jaringan melewati pembukaan abnormal pada dinding sekitarnya.hernia paling sering terjadi pada dinding abdomen, tepatnya pada daerah yang aponeurosis dan fasianya tidak dilindungi oleh otot. Bagian tersebut terutama pada region inguinal, femoral umbilical linea alba, dan bagian bawah linea semilunaris 1. Adanya benjolan diselangkangan / kemaluan. 2. Nyeri pada benjolan 3. Mual 4. Muntah 1. Terdengar bising usus pada benjolan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri (tampak benjolan pada hernia) 2. Periksa cincin hernia dengan mengikuti fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis interna ( pada keadaan normal jari tidak akan dapat masuk) 3. Adanya penekanan massa pada ujung jari saat Penderita disuruh mengejan sedang bila menekan sisi jari maka diagnosanya adalah hernia inguinalis medialis. 3. Memenuhi kriteria diagnosis 4. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik 5. Diagnosis Hernia Inguinalis 6. Diagnosis Banding 7. Pemeriksaan Penunjang 8. Terapi 9. Edukasi 1. Hidrokel 2. Limfadenopati inguinal 3. Lipoma 1. Pemeriksaan laboratorium a. Darah lengkap b. Masa perdarahan & pembekuan c. HBSAg d. Urin lengkap 2. Pemeriksaan Radiologi a. Rontgen thorax b. EKG 1. Tindakan bedah elektif 2. Operasi dengan bius spinal atau bius umum 3. Open Herniotomi dengan mesh 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding dan pemeriksaan penunjang 5
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi 3. Penjelasan Alternatif Tindakan 4. Penjelasan perkiraan lama dirawat 10. Prognosis 1. Dubia ad bonam 11. Tingkat Evidensi II : Berdasarkan PPK Fakultas III : Berdasarkan Keilmuan Dokter IV : Kesepakatan di RS 12. Tingkat Rekomendasi B : Direkomendasi dari Fakultas C : Direkomendasi oleh Dokter D : Direkomendasi oleh RS 13. Penelaah Kritis 14. Indikator Medis 15. Kepustakaan c. SMF Ilmu Bedah RS Risa Sentra Medika d. Tim Mutu / Tim C.P Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO) Keluhan berkurang Kesesuian dengan hasil PA 1. Kapita Selekta kedokteran edisi kedua, Media Aesculapius fakultas kedokteran UI 1989. 2. Buku ajar Ilmu Bedah, Sjamsu Hidayat 6