Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:

dokumen-dokumen yang mirip
UJI BEBERAPA INSEKTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN KUMBANG BERAS (Sitophylus oryzae) (Coeloptera: Curculionidae) DI LABORATORIUM SKRIPSI

J. Agrisains 10 (1) : 28-34, April 2009 ISSN :

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Waktu pelaksanaan bulan Maret sampai

Adne Yudansha, Toto Himawan dan Ludji Pantja Astuti

Karakter Morfologi Necrobia spp. (Coleoptera ; Cleridae) Pada Beberapa Jenis Bahan Simpanan

Pendahuluan Latar Belakang Beras adalah bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Pemerintah melalui Bulog selalu berusaha

PERKEMBANGAN Sitophilus oryzae LINNAEUS (COLEOPTERA: CURCULIONIDAE) PADA BERBAGAI JENIS PAKAN

PENGARUH PERLAKUAN OVEN GELOMBANG PADA BERBAGAI TINGKATA DAYA DAN WAKTU TERHADAP MORTALITAS Tribolium castaneum Herbst DAN KANDUNGAN TEPUNG TAPIOKA

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

III. BAHAN DAN METODE

1 Muhammad Syaifullah Hiola, , Rida Iswati, Fahria Datau, Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian

Alumni Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP **) Staf Pengajar Peminatan Entomologi Kesehatan FKM UNDIP ***)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

KETERTARIKAN HAMA Sitophilus oryzae PADA BERAS, JAGUNG PIPILAN KACANG TANAH, KACANG KEDELAI, DAN KOPRA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis beras tidak memberikan pengaruh

TINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir.

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA ENTOMOPATOGEN PADA LARVA Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) DI LABORATORIUM SKRIPSI. Oleh :

Pengaruh Kepadatan Populasi Sitophilus oryzae (L.) terhadap Pertumbuhan Populasi dan Kerusakan Beras

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

Indikator Mutu Benih dan Reaksi Varietas Srikandi Kuning dan Putih oleh Tekanan Hama Kumbang Bubuk (Sitophilus zeamais Motsch)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

EFEKTIVITAS BEBERAPA INSEKTISIDA NABATI TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI HAMA Sitophilus oryzae L. PADA SIMPANAN BERAS

BAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%

III. BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN POPULASI Sitophilus zeamais Motsch. (COLEOPTERA: CURCULIONIDAE) PADA EMPAT KULTIVAR BERAS MARYANA JAYANTI PASARIBU

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

UJI PATOGENITAS JAMUR

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

Pengaruh Periode Penyimpanan Beras terhadap Pertumbuhan Populasi Sitophilus oryzae (L.) dan Kerusakan Beras

PREFERENSI PADA MEDIA PENELURAN DAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI TELUR Sexava nubila STAL. (ORTHOPTERA; TETTIGONIDAE)

DENGAN MENGGUNAKAN DAUN SIRSAK

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan April 2016 hingga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di

POTENSI DAUN SERAI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA Callosobruchus analis F. PADA KEDELAI DALAM SIMPANAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus

MODIFIKASI ATMOSFER DENGAN KONSENTRASI CO 2 TERHADAP PERKEMBANGAN Sitophilus zeamais SELAMA PENYIMPANAN JAGUNG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

Evaluasi daya repelensi daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap hama gudang Sitophilus oryzae L. (Coleoptera : Curculionidae)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

KEMAMPUAN Actinote anteas Doub. (Lepidoptera:Nymphalidae) SEBAGAI SERANGGA PEMAKAN GULMA

TINJAUAN PUSTAKA AIP + 3 H 2 O PH 3 + AI(OH) 3. Mg 3 P H 2 O 2 PH Mg(OH) 2

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

KORELASI POPULASI Sitophylus oryzae Linn.(Coleoptera:Curculionidae) DENGAN BEBERAPA FAKTOR PENYIMPANAN BERAS BULOG DI MEDAN

UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK

III. METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI KUALITAS DEDAK YANG DISIMPAM DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN

PENGARUH INSEKTISIDA BOTANI BERBENTUK SERBUK BIJI TERHADAP HAMA KUMBANG Callosobruchus chinensis L. (Coleoptera: Bruchidae) PADA BENIH KACANG HIJAU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERLAKUAN DAYA DAN WAKTU OVEN GELOMBANG MIKRO TERHADAP MORTALITAS SERANGGA

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

KAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

UJI ALAT PENGGILING TIPE FLAT BURR MILL PADA KOMUNITAS BERAS, KETAN PUTIH DAN KETAN HITAM

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

PENGARUH LAMANYA INOKULASI

SKRIPSI OLEH: NENY YANTI SIREGAR AGROEKOTEKNOLOGI - HPT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

PENGGUNAAN BEAUVERIA BASSIANA DAN BACILLUS THURINGIENSIS UNTUK MENGGENDALIKAN Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) DI LABORATORIUM

PENGARUH SUHU PENGERINGAN DAN SUHU PEMBEKUAN TERHADAP MUTU KEMIRI YANG DIPECAH SECARA MEKANIS

SPESIES, PERBANDINGAN KELAMIN, DAN CIRI MORFOLOGI PENGGEREK POLONG KEDELAI Etiella sp., DI KEBUN PERCOBAAN NGALE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) SEBAGAI INSEKTISIDA ORGANIK HAMA KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menghasilkan tingkat penolakan yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. Permasalahan Hama Sitophilus zeamais. Arti Penting Hama

BERAS DAN JAGUNG PIPILAN (CHARACTERICS OF IMAGO

KAJIAN ASPEK TINGKAH LAKU SERANGGA HAMA KUMBANG BUBUK Sitophilus zeamays DI LABORATORIUM. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENGARUH VOLUME AIR PERENDAMAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) SKRIPSI

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

METODE PENYIMPANAN BENIH MERBAU (Intsia bijuga O. Ktze) Method of Seeds Storage of Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) ABSTRACT PENDAHULUAN

PERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD

Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perbedaan kedalaman dan berat awal di perairan Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Transkripsi:

Mortalitas Sitophilus oryzae L. pada Beras Suluttan Unsrat, Ketan Putih, dan Beras Merah di Sulawesi Utara (Mortality of Sitophilus oryzae L. in Suluttan Unsrat, white glutinous, and brown rice in North Sulawesi) Stevani B. Fara 1)*, J. Pelealu 1), J. M. E. Mamahit 1) 1) Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado 95115 *Email korespondensi: stevaniefar@yahoo.co.id Diterima 31 Januari 2016, diterima untuk dipublikasikan 29 Februari 2016 Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan persentase mortalitas imago Sitophilus oryzae pada tiga jenis beras. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Tiga macam beras yang digunakan adalah Suluttan Unsrat 2, ketan putih, dan beras merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mortalitas imago S. oryzae pada Beras Suluttan 24,68%, Beras Ketan 6,38% dan Beras Merah 2,09%. Kata kunci: beras, mortalitas, Sitophilus oryzae Abstract This research was conducted to determine the mortality percentage of adult Sitophilus oryzae on three types of rice. The Completely Randomized Design experiment consisted of 3 treatments and 6 replication. Three types of rice, i.e. Suluttan Unsrat 2, white glutinous, and brown rice were used in this experiment. The results showed that the mortality percentage of adult S. oryzae in Suluttan Unsrat, white glutinous, and brown rice were 24.68, 6.38 and 2.09%, respectively. Keywords: mortality, rice, S. oryzae PENDAHULUAN Komoditas pascapanen merupakan tahapan akhir dari kegiatan produksi hasil pertanian dan organisme pengganggu juga merupakan masalah pada tahap ini. Masalah pascapanen merupakan salah satu masalah utama dalam meningkatkan produksi hasil pertanian, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kuatitas maupun kualitas bahan pascapenen dipengaruhi oleh berbagai factor, antara lain organisme pengganggu yang disebut hama dan penyakit tanaman. Hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman atau hasil panen menjadi terganggu pertumbuhannya, hasil tidak maksimal dan mati atau menyebabkan hasil pertanian berkurang, menjadi rusak dan tidak dapat dikonsumsi (Manueke 2012). Kehadiran organisme pengganggu dalam komoditas pascapanen sudah ada sejak dari proses panen, pengeringan, pengangkutan, sortasi, pengepakan atau pengisian dalam wadah penyimpanan dan penyimpanan. Berbagai jenis organisme pengganggu dapat menginfestasi bahan pascapanen dan kehadirannya pada bahan tersebut sangat sulit dibatasi dan dideteksi sejak awal, terutama organisme dari golongan serangga (Syarief dan Halid 1993).

Fara dkk., Mortalitas 27 Serangga Sitophilus oryzae L. ialah salah satu hama pascapanen utama yang merusak biji-bijian yang disimpan. Serangga S. oryzae ialah hama primer pada beras. Selain itu, S. oryzae juga menyerang jenis pakan lain misalnya jagung, gandum, kedelai, kacang tanah, kacang kapri dan kopra. Pakan yang disukai serangga ini mempunyai tingkat kerusakan yang lebih besar dan hal ini ditunjukkan oleh hubungan yang berbanding lurus (linear). Kerusakan yang terjadi pada bahan simpan tersebut dapat berupa kerusakan kuantitatif seperti penurunan berat bahan, dan mengakibatkan kerusakan kualitatif seperti perubahan warna, kontaminasi kotoran, bau tidak enak dan penurunan kandungan gizi (Mangundihardjo 1978 dalam Antika et al. 2014). Sifat serangga hama S. oryzae adalah polifagus, yaitu mampu memakan lebih dari satu jenis pakan. Oleh karena itu, perlu dilihat mengenai mortalitas S. oryzae pada tiga jenis beras, sehingga dapat diketahui mortalitas imago dan tingkat kesukaan pada tiga jenis beras. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi dan Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mulai dari bulan April sampai bulan November 2015. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah timbangan manual, toples kecil (berukuran 11 x 15 cm) sebanyak 18 buah ayakan, lup, pisau, wadah plastik, termohigrometer, grain moisture meter, mikroskop, oven, beras ketan putih, beras merah biasa, beras Suluttan Unsrat 2, kain sifon putih, karet, serangga S. oryzae dan alat tulis-menulis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masingmasing perlakuan diulang sebanyak enam kali. Perlakuan yang dimaksud adalah 3 macam beras, yaitu Suluttan Unsrat 2, ketan putih, dan beras merah. Untuk menghitung mortalitas imago S. oryzae, menggunakan rumus: P = a a + b x100% P: Persentase kematian imago a: Jumlah imago yang mati b: Jumlah imago yang hidup (Siregar et al. 2005). Data persentase mortalitas imago S. oryzae yang diperoleh dianalisis varians, dan untuk mengetahui tingkat signifikan, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Persiapan meliputi penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan di Laboratorium Entomologi dan Hama Tumbuhan. Pakan untuk pengujian yang dipakai adalah beras jenis Suluttan Unsrat 2, beras jenis ketan putih, dan beras merah. Pakan yang digunakan disterilisasi menggunakan oven pada suhu 80 0 C dalam waktu 20 menit untuk mencegah terhindar dari kontaminasi organisme lain. Oven dipanaskan terlebih dahulu selama 30 menit sebelum sterilisasi pakan. Perbanyakan serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi dan Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado. Serangga S. oryzae dipelihara (rearing) di dalam toples. Serangga untuk perbanyakan diperoleh dari tempat penyimpanan beras di Pasar Bersehati Manado.

28 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2016, VOL. 6 NOMOR 1 a b Gambar 1. a. Imago betina dan b. Imago jantan (Buatone 2010). Perbanyakan serangga S. oryzae dilakukan dengan media beras sebanyak 250 g yang diletakkan dalam toples berukuran 11 x 15 cm, kemudian diinfestasi dengan 50 ekor imago S. oryzae berumur 7 14 hari (Antika et al. 2014). Permukaan toples ditutup dengan kain sifon agar imago S. oryzae tidak terbang keluar. Setelah 7 hari infestasi, imago S. oryzae dipindahkan dari dalam toples, kemudian ditunggu sampai imago F1 (keturunan pertama) muncul untuk digunakan dalam penelitian. Imago baru yang didapat dari hasil perbanyakan dibedakan antara serangga jantan dan betina. Pemisahan serangga jantan dan betina dilakukan berdasarkan bentuk rostrum atau moncong dan bentuk ujung abdomen imago S. oryzae (Gambar 1). Serangga yang dipakai dalam pengujian sebanyak 5 pasang imago dalam 250 g beras pada masing-masing toples. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang persentase mortalitas serangga hama S. oryzae pada tiga jenis beras menunjukkan bahwa rata-rata persentase mortalias imago serangga hama S. oryzae pada beras Suluttan Unsrat 2 sebanyak 24,68%, pada beras ketan 6,38%, dan pada beras merah sebanyak 2,09% (Tabel 1). Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa persentase mortalitas serangga hama S. oryzae pada beberapa jenis beras berpengaruh sangat nyata. Uji lanjut dengan BNT 5% menunjukkan bahwa persentase mortalitas S. oryzae pada beras Suluttan Unsrat 2 berbeda dengan mortalitas pada beras ketan dan pada beras merah. Persentase mortalitas S. oryzae pada beras ketan tidak berbeda dengan pada beras merah. Mortalitas imago S. oryzae sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan pakan yang tersedia. Dalam kondisi normal, sumber makanan atau pakan menjadi permasalahan utama bagi serangga tersebut dan juga dipengaruhi oleh faktor suhu dan kadar air (kelembaban). Walaupun demikian, sebagian besar serangga ini dapat hidup pada berbagai bahan simpan dan terdapat variasi kelimpahan atau mortalitas yang berbeda. Mortalitas imago serangga hama S. oryzae dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian pakan seperti butiran pakan yang terlalu keras atau kandungan nutrisi di dalam pakan yang kurang sesuai. Di samping itu mortalitas imago juga mempengaruhi jumlah imago baru yang muncul, yaitu mortalitas imago berbanding terbalik dengan jumlah imago yang muncul (Antika et al. 2014).

Fara dkk., Mortalitas 29 Tabel 1. Rata-Rata persentase mortalitas imago S. oryzae Rata-rata ± sd Perlakuan (%) Suluttan 24.68±10.06 a Ketan 6.38± 4.87 b Beras merah 2.09±1.17 b Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama adalah berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%. Tersedianya pakan yang cukup dan cocok bagi kehidupan serangga hama S. oryzae menyebabkan populasi hama akan meningkat. Sebaliknya bila makanan tidak cocok bagi hama tersebut, populasi hama tidak akan berkembanga seperti pada kondisi normal, sehingga mortalitas akan tinggi. Ketidakcocokan makanan dapat timbul karena kurangnya kandungan unsur yang diperlukan, rendahnya kadar air dalam kandungan makanan, permukaan material yang keras dan bentuk materialnya (Kartasapoetra 1991). KESIMPULAN Rata-rata persentase mortalitas imago S. oryzae tertinggi pada beras Suluttan Unsrat 2 (24,68%), diikuti pada beras ketan (6,38%), dan pada beras merah hanya 2,09%. Persentase mortalitas imago dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kualitas beras dan faktor lingkungan berupa suhu dan kelembaban, serta kadar air yang terkandung dalam beras tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah memberikan beasiswa dalam penyelesaian studi termasuk pembiayaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Antika SRV, Pantjadan L, Rachmawati R (2014). Perkembangan Sitophilus oryzae Linnaeus (Coleoptera: Curculionidae) pada berbagai jenis pakan. Jurnal HPT 2(4):2338-4336 Buatone S (2010) Biological control of rice weevils (Sitophilus oryzae L.) in stored milled rice by the extracts of mintweed, kitchen mind and kaffir lime. Thesis. Suranaree University of Technology. Flint ML, Bosch RVD (1990) Pengendalian hama terpadu. Kanisius Yogyakarta Kartasapoetra AG (1991) Hama hasil tanaman dalam gudang. Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Kedua. Jakarta Manueke J (2012) Studi preferensi, karakter morfologi, dan profil DNA Sitophilus spp (Coleoptera: Curculionidae) pada komoditas pascapanen. Disertasi. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Siregar AZ, Tobing MC, Pinde Lumongga (2013) Pengendalian Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) dan Tribolium castaneum (Coleoptera: Tenebrionidae) dengan beberapa serbuk biji sebagai insektisida botani ramah lingkungan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan Syarief R, Halid H (1993) Teknologi penyimpanan pangan. Penerbit ARCAN. Jakarta