KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

KEADAAN UMUM Sejarah

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

IDENTIFIKASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF HASIL PERSILANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guiinensis Jacq) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat

Lampiran 1. Anak Daun Normal dan anak Daun Menggulung

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemunculan Bunga. pada 8 Varietas Kelapa Sawit di Kebun Demblok PPKS

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR MAIMUNAH

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

SISTEM KEBUN PLASMA DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN PETANI PLASMA KELAPA SAWIT DI KEBUN BUNUT UNIT X SUNGAI BAHAR JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

Lampiran 1. Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Dkk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh:

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR SUMATERA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 59/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN KELAPA SAWIT VARIETAS AA- DP TOPAZ 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS SEI MANGKEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Memperhatikan: 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. sebagai traktaat Siak. Pada saat itu Siak dipimpin oleh seorang sultan yang bernama

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.10/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT

Transkripsi:

13 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada tanggal 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene Vereniging Van Rubber Planters ter Oostkust van Sumatera) dikemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil-hasil penelitian APA pada saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatera. Setelah Perang Dunia II sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar, sehingga pada tahun 1952 diadakan penyatuan dengan Deli Planters Vereniging. Pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda karena alasan politik dan ekonomi. Pada tahun 1957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU). APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan RISPA (Research Institute of the Sumatera Planters Association). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 247/UM/57 tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan di bawah Kementerian Pertanian RI yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan. Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM) dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan I - IX sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 353/Kpts/OP/12/1968 tanggal 20 Desember 1968. Pada tahun 1971 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan kepada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 503/Kpts/OP/12/1971 tanggal 5 Desember 1971. Sejak April 1976 RISPA mendapat biaya dari APBN dan mulai 1978 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diserahkan kepada Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian 133/Kpts/OP/12/1978.

Pada bulan November 1987 Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) didirikan di Jakarta. Balai-Balai Penelitian Perkebunan ditempatkan di bawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI. Dengan perubahan tersebut selanjutnya Balai Penelitian Perkebunan Medan disebut dengan Pusat Penelitian Perkebunan Medan atau disingkat Puslitbun Medan (Lubis, 2008) Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No. 084/Kpts/DPH/XII/92 tanggal 24 Desember 1992 tentang penataan pengelolaan unit pelaksana penelitian di lingkungan AP3I, maka pada 4 Februari 1993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan organisasi. Pada tahun 1993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah nama menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI). Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dalam suratnya No. 03/RA-APPI/II/1996, Pusat Penelitian Perkebunan lingkup Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia bertanggung jawab kepada Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengaawasan dari Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan (Lubis, 2008). PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan mulai dari pemuliaan tanaman, bioteknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agronomi, pengolahan hasil dan mutu, enjinering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi. Telah begitu banyak hasil yang dicapai dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional. 14 Lokasi dan Letak Geografis PPKS PPKS terletak di Marihat, Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Areal kompleks termasuk dalam konsesi PTPN IV.

PPKS Marihat mempunyai topografi lahan dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, curah hujan rata-rata 1 764 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 184 hari dan kisaran suhu minimum 20 ⁰C dan maksimum 29 ⁰C. Jenis tanah Podzolik dengan ph rata-rata 5.0-6.0. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan maka kebun PPKS Marihat termasuk ke dalam kelas lahan S1. 15 Keadaan Tanaman dan Lahan Kebun produksi yang dimiliki PPKS Marihat bekerja sama dengan PTPN IV. Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah 137.28 ha dengan rincian 110.27 ha untuk pohon induk dan 27.01 ha untuk pohon bapak. Jumlah pohon induk yang masih produktif hingga bulan November 2009 adalah 2 781 pohon dan pohon bapak 153 pohon. Jumlah pohon induk dan pohon bapak yang terdapat di PPKS Marihat dapat dilihat pada Tabel 1. No. Tabel 1. Jumlah Pohon Induk dan Pohon Bapak Berdasarkan Lokasi di PPKS Marihat Lokasi/Pos Tahun Tanam Jumlah Pohon (pohon) Jumlah Pohon Non Aktif (pohon) 1. Bah Jambi IV Pos 1 1987 147 21 2. Bah Jambi IV Pos 2 1987 140 56 3. Bah Jambi IV Pos 3 1987 200 27 4. Bah Jambi IV Pos 4 1987 359 52 5. Bah Jambi IV Pos 5 1988 213 10 6. Bah Jambi Afdeling III/93 1993 169 14 7. Bah Jambi Afdeling II/266 1989 57 6 8. Balimbingan Afd. I/95 1995 140 20 9. Bah Jambi Afd. IV/92 1992 136 11 10. Bah Jambi Afd. VII/96 1996 74 15 11. Bah Jambi VIII/2000A 2000 416 35 12. Bah Jambi VIII/2000B 2000 348 9 13. Marihat Afd. III/44B Pos 1 1986 215 27 14. Marihat Afd. III/44A Pos 2 1986 167 21 Total Pohon Induk 2 781 324 1. Benoa VII 83, 87 1974/1977 118-2. Benoa VIII 100 1976 23-3. Bah Jambi VIII/2000 2000 8-4. Bah Jambi II/92 1992 4 - Total Pohon Bapak 153 0 Sumber: Laporan Bulanan Pohon Induk PPKS Marihat

Pohon induk merupakan tanaman kelapa sawit yang digunakan sebagai tetua betina dalam persilangan kelapa sawit. Tetua betina yang digunakan merupakan varietas Dura terpilih hasil seleksi sebelumnya. Pohon bapak merupakan tanaman kelapa sawit yang digunakan sebagai tetua jantan dalam persilangan kelapa sawit. Tetua jantan yang digunakan merupakan varietas Pisifera terpilih hasil seleksi pemulia tanaman. PPKS Unit Marihat juga memiliki kebun produksi komersil. Lokasi kebun tersebut tersebar di beberapa daerah di Sumatera Utara dan Riau. Luas kebun komersil yang dimiliki adalah 881.46 ha, tetapi yang produktif hanya 548.57 ha. Lokasi kebun produksi dan luas areal yang dimiliki PPKS Marihat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kebun Produksi Kelapa Sawit di PPKS Marihat No Sub station Lokasi Luas (ha) Produktif (ha) Keterangan 1 Sijambujambu Sumatera Utara 21.00 21.00 D P 2 Teluk Dalam Sumatera Utara 40.00 35.00 DP 3 Pulau Maria Sumatera Utara 4.75 4.75 DP 4 Pargarutan Sumatera Utara 45.86 45.00 DP 5 Simirik Sumatera Utara 4.58 4.58 DP 6 Padang Madarsyah Riau 402.20 102.17 DP 7 Kalianta Riau 93.10 83.40 Dura, DD,DP 8 Dalu-Dalu Riau 269.97 252.00 DP/DD, DT TT MK Total 881.46 548.57 Sumber : PPKS Marihat 16 Struktur Organisasi PPKS dipimpin oleh seorang direktur yang dibantu oleh kepala bidang penelitian, kepala biro umum/ SDM, kepala bidang usaha dan kepala satuan unit strategis (SUS). Kepala bidang penelitian membawahi tujuh kelompok penelitian, yaitu Kelompok Penelitian Pemuliaan Tanaman, Kelompok Penelitian Bioteknologi Tanaman, Kelompok Penelitian Proteksi Tanaman, Kelompok Penelitian Ilmu

Tanah dan Agronomi, Kelompok Penelitian Pengolahan Hasil dan Mutu, Kelompok Penelitian Engineering dan Lingkungan, serta Kelompok Penelitian Sosial Ekonomi, yang masing-masing diketuai oleh seorang ketua kelompok peneliti dan kepala urusan penelitian. Kepala biro umum/sdm membawahi tiga urusan yaitu urusan SDM dan hukum, urusan akuntansi dan keuangan, dan urusan rumah tangga. Kepala bidang usaha membawahi unit usaha Marihat, unit usaha Medan, urusan pengembangan usaha dan promosi, urusan pelayanan dan konsultasi, serta urusan laboratorium dan pelayanan. Kepala bidang SUS membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Disamping itu, direktur dibantu oleh kepala urusan satuan pengawasan intern (SPI) yang dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Struktur organisasi PPKS dapat dilihat pada Lampiran 2. 17