BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PUSAT KONVENSI DAN EKSHIBISI DI SURABAYA (CONVENTION AND EXHIBITION CENTER DISURABAYA) Dengan penekanan desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geologis, Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut,

RESOR KONVENSI DI KAWASAN PUNCAK, JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

SEMARANG CONVENTION HALL

BAB 1 PENDAHULUAN. Ayat tersebut merupakan sebuah anjuran kepada manusia untuk selalu

HOTEL DAN CONVENTION CENTER BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolok

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. : Penghubung satuan bahasa yang setara. ( KamusBahasa.org )

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULAN. tersebut diperkuat dengan salah satu misi Kota Batu tahun yaitu

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Bandung, 30 Juni 2012 Sabtu, 30 Juni 2012

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Objek. Berdasarkan pada beberapa ayat al-qur`an antara lain bahwa alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin sulit dikendalikan, sehingga hiruk pikuk kehidupan menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk jati diri yang sebenarnya sedang mereka jalani. Dengan bermain serta belajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. llaporan Tugas Akhir Perancangan Kembali Terminal Patria

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai century of fantasy. Di abad ini dunia penuh dengan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

CONVENTION HOTEL DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Simbiosis Kisho Kurokawa

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

EXHIBITION AND CONVENTION CENTER DI KABUPATEN JAYAPURA (SENTANI) STRUCTURAL EXPRESSION AS AESTHETIC FUNCTION

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan disektor pertanian, pariwisata, pendidikan, dan lain- lain, dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LaporanPerancangan Gedung Convention Centre di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan berbagai sektor kehidupan yang diiringi dengan pesatnya perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi menuntut kesiapan Indonesia khususnya Kota Batu untuk merespon perkembangan-perkembangan tersebut. Kota Batu sekarang bukan hanya tempat untuk wisata, dan rekreasi, akan tetapi kota Batu sekarang akan menjadi kota bisnis baru di kancah wilayah Jawa Timur. Dengan begitu upaya untuk membangun sektor sektor pembangunan dari segi industri atau perdagangan dan pariwisata merupakan sarana yang paling efektif dalam mempromosikan komoditi daerah atau negara ke pasar dunia. Dalam hal ini sektor pariwisata diupayakan menjadi dinamisator utama dalam pembangunan negara Indonesia, mengingat semakin banyaknya potensi yang dimilikinya. Potensi wisata baik yang berupa potensi alam, budaya, khasanah sejarah, dan sebagainya. Dapat diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan (asing) untuk berkujung ke Indonesia. Hal ini sangat tepat untuk daerah Kota Batu karena iklim yang dingin, sejuk dan segar membuat wisatawan tertarik berkunjung ke kota tersebut. Kota Batu sebagai Kota Wisata berpotensi besar dalam mendukung perkembangan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) merupakan industri yang banyak digunakan oleh berbagai macam organisasi dan perusahaan untuk mendukung kemajuan program-programnya. Perkembangan industri MICE 1

sangatlah tepat berada di Kota Batu, karena dengan kesejukan udara yang segar dan sejuk, panorama yang indah dikelilingi oleh banyak gunung yaitu, gunung Panderman, gunung Banyak, gunung Welirang, gunung Arjuno, gunung Bokong, serta banyaknya hotel dan dan villa sebagai fasilitas penunjang dari bangunan Convention center. Dengan demikian potensi yang ada tersebut memberikan daya tarik wisatawan yang akan mengadakan kegiatan MICE. Wisatawan yang berkunjung di Kota Batu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang menginap di tempat-tempat peristirahatan yang cukup signifikan. Dengan begitu kegiatan MICE juga mengalami peningkatan karena tidak lepas dari penginapanpenginapan (hotel dan villa). Hotel yang menjadi kegiatan MICE di Kota Batu masih belum ada yang memadai hanya ada beberapa hotel besar yang bisa mewadahi, namun tidak bisa dilakukan untuk skala nasional dan itu pun hanya kegiatan meeting dan incentive saja, untuk kegiatan convention dan exhibition tidak bisa diadakan di hotel karena daya tampungnya tidak cukup dan tidak mewadahi. Dengan demikian hotel-hotel yang ada di kota Batu yang cukup besar dan mempunyai fasilitas konfrence dan hall yang cukup luas yaitu, sebagai berikut; Tabel 1.1 Kapasitas hall/konfrence yang ada di Kota Batu Hotel Purnama Hotel Orchid s Nama Hotel 600 orang Kapasitas Hall/Konfrence 200-250 orang 2

Hotel Kartika 200 orang Sumber: Hasil survey (2013) Dari hasil survey di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Kota Batu hanya mempunyai ruang konfrence saja tetapi tidak ada ruang pameran, dan pertunjukan yang cukup memadai baik skala regional maupun nasional. Dengan demikian Batu sangat membutuhkan fasilitas MICE yang cukup mewadahi. Industri MICE merupakan salah satu bagian dari pariwisata, MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) adalah suatu bentuk upaya adanya kegiatan yang mengakomodasikan beberapa karakter kegiatan bisnis seperti pertemuan, konvensi, pameran dan perjalanan insentif dalam suatu kemasan produk wisata (Pamullasari,2002:1). Hal ini menjadi dasar ide perancangan bangunan Convention and Exhibition center untuk mewadahi kegiatan MICE tersebut. Pada dasarnya Convention and Exhibition center merupakan bagian dari kegiatan MICE yang menampung berbagai fasiitas-fasilitas kegiatan bisnis. Dengan begitu tingkat daya tarik wisatawan sudah bukan lagi sekedar rekreasi biasa, tetapi lebih berorientasi pada tingkat pengembangan diri dan kebutuhan bersosialisasi dengan wisatawan lainnya dalam sebuah konvensi atau pertemuan. Dijelaskan dalam al-qur an yaitu sebagai berikut: Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat 3

berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS.al-Baqoroh [2]:125) Ayat tersebut merupakan sebuah perintah bahwa suatu rumah (bangunan) itu supaya dijadikan tempat berkumpul dan tempat berlindung, serta menjadikan rumah (bangunan) sebagai tempat yang dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah swt. Dengan dalil atau dasar ayat di atas, maka bangunan harus dapat dirancang menjadi sebuah hubungan vertikal antara manusia dengan Allah swt, agar selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada-nya. Dengan demikian sebuah perancangan diharapkan bisa memberikan nilai-nilai keislaman agar semua manusia bisa lebih mendekatkan diri dan bertaqwa, mendekatkan diri kepada Allah swt. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah swt dalam surat Adz dzaariyaat: Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (menyembah) kepada-ku" (QS. Adz dzaariyaat [51]:56). Penyelenggaraan MICE yang berupa convention and exhibition center sebagai fasilitas yang bisa mewadahi berbagai kegiatan bisnis (Meeting, Congresses, Exhibition) diharapkan dapat menjadi dinamisator bagi perkembangan industri ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan seperti pariwisata, hiburan, transportasi, dan sebaginya. Dari konteks hubungan di atas, 4

dapat dilihat bahwa adanya bisnis MICE yang sudah berlangsung sekian lama di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan sebagainya. Hal ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan karena didukung oleh adanya tempat wisata lain selain tempat konvensi dan pertemuan tersebut. Kegiatan MICE merupakan perpaduan antara kegiatan bisnis (Meeting, Congrees, Exhibition) dan rekreasi. Melalui kegiatan MICE tersebut para pengguna/pengunjung disamping mengikuti rapat atau pertemuan, sebagian waktunya juga dapat dimanfaatkan untuk menikmati produk-produk wisata di daerah Kota Batu, dan yang lebih utama MICE ini digunakan untuk para pengunjung agar dapat saling mengenal antara satu dengan yang lain dari bangsa maupun suku-suku yang berbeda sehingga dapat memahami perbedaan-perbedaan yang ada, dengan demikian nantinya tidak akan ada lagi perselisihan-perselisihan yang terjadi. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah dalam surat (Al Hujaraat): Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al Hujaraat [49]:13). Kota Batu memiliki potensi sebagai kota yang sejuk dan segar yang 5

memiliki banyak villa dan hotel serta tempat wisata seperti: Jatim Park, Cangar, Selekta, Coban Rondo, Coban Rais, dan sebagainya. Potensi ini sangat memungkinkan kota Batu sebagai kota pariwisata di Jawa Timur. Namun dikota Batu tersebut masih belum ada fasilitas convention atau exhibition center yang memadai dan representatif. Walaupun di hotel-hotel sudah tersedia area konvensi atau hall namun itu hanya sebatas sebagai fasilitas pelengkap saja dari hotel tersebut dan kapasitasnya tidak memadai untuk skala nasional. Persyaratan khusus untuk bangunan convention and exhibition center pada dasarnya tidak ada, akan tetapi dapat melihat dari persyaratan-persyaratan yang ada di MICE dan bisa juga melihat pada studi banding yang ada (bab berikutnya). Dengan demikian kota Batu membutuhkan wadah/tempat yang dibangun khusus untuk keperluan konvensi/pertemuan, pameran, serta aktifitas yang bersifat masal baik itu bersifat terbuka maupun tertutup. Dengan adanya perancangan bangunan Batu convention and exhibition center untuk menjawab permasalahan di atas, yang menjadi perhatian lain dalam perancangan bangunan convention and exhibition center adalah bagaimana perancangan bangunan tersebut harus memiliki nilai-nilai ke-islaman yang memiliki orientasi terhadap ketauhidan Allah swt. sebagai salah satu aspek hubungan vertikal antara manusia dengan Allah swt. hubungan horizontal antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Selain menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan inovasi teknologi sekarang ini agar dapat bersaing dalam skala nasional. Kemudian terkait dengan tema objek rancangan yaitu convention and 6

exhibition center, tema yang diambil adalah high-tech architecture. Fungsinya untuk melakukan perancangan convention and exhibition center dengan menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan inovasi teknologi masa kini. Alasan menggunakan tema high tech karena bangunan ini menampung sekian banyak orang yang membutuhkan kekokohan dan kekuatan pada bangunan sehingga tema perancangan yang sesuai adalah high tech architecture, dengan pemanfatan dan penggunaan teknologi tinggi atau canggih masa kini. Dengan demikian nantinya dapat mendukung perancangan bangunan gedung pertemuan dan pameran ini. Hal ini didorong oleh perkembangan dan persaingan global, serta kemajuan teknologiyang menuntut kesiapan Kota Batu sebagai wadah MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) dengan menggunakan perancangan bangunan Convention and Exhibition Center yang dapat bermanfaat dimasa kini dan masa yang akan datang.bangunan dengan high-tech menjadikan bangunan dengan penampilan yang inovatif dengan kecanggihan teknologi modern serta memiliki nilai-nilai keindahan dan fungsi yang lebih komplit. Keterkaitan ilmu arsitektur tersebut dijelaskan dalam Al-Quran yaitu sebagai berikut, Artinya: Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya 7

kecuali dengan kekuatan (QS. Ar rahman [55]:33). Penjelasan ayat di atas merupakan bagaimana seseorang yang akan berusaha dengan apa yang diinginkan maka harus ikhtiar dan berjuang dengan kekuatan. Maksud dari kekuatan ini ialah ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun agama dan sebagainya. Dengan begitu maka seseorang akan memperoleh kemudahan yang diinginkannya. Seperti dijelaskan dalam surat Al insyirah, Artinya: Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain (QS. Al insyirah [94]:5-7). Ayat tersebut menjelaskan bahwa apabila kita telah selesai mengerjakan segala urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat, Sehingga sangatlah penting perancangan objek ini memiliki konsep yang terkandung pada Al-Quran tersebut. Terkait dengan tema high tech architecture pada ayat di atas sudah terkandung yang mana high tech merupakan kecanggihan teknologi untuk memudahkan bagi penggunanya. Dengan begitu perancangan ini diharapkan bisa mengingatkan manusia kepada Yang Maha Pencipta. Dengan begitu maka Allah swt memberikan kemudahan-kemudahan dalam urusan duniawi. Kaitannya dengan tema yang diambil adalah high tech architecture, yaitu dapat melakukan perancangan Convention and Exhibition Center dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini, memberi kemudahan- 8

kemudahan bagi pengguna/pengunjung dan dapat menjadikan Convention and Exhibition Center memiliki tampilan dengan menonjolkan kecanggihan teknologi modern yang memiliki nilai-nilai keindahan, kekokohan, fungsi yang lebih komplit serta jangkauan pasar yang lebih luas. Serta memberikan fasilitas yang lebih baik dan nyaman serta aman. Dengan adanya hal itu maka pengunjung bisa memiliki rasa minat yang lebih untuk menggunakan gedung pertemuan dan pameran ini. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari perancangan Batu Convention and Exhibition Center ini adalah, 1. Bagaimana rancangan Batu Convention and Exhibition Center sehingga akan menjadi sebuah gedung pusat pertemuan dan pameran dengan skala nasional di Kota Batu yang menerapkan tema high-tech architecture? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penyusunan, pengkajian dan pembahasan tentang Perancangan Batu Convention and Exhibition Center memiliki beberpa manfaat dan tujuan yang ingin dicapai, diantaranya sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Tujuan dalam peracangan objek ini yaitu, sebagai berikut: Merancang Batu Convention and Exhibition Center yang akan menjadi sebuah gedung pusat pertemuan dan pameran dengan skala nasional 9

dalam segi perancangan arsitektur dan juga dapat menerapankan tema high-tech architecture. 1.3.2 Manfaat Kemudian untuk manfaat perancangan objek ini adalah sebagai berikut: Mengetahui ilmu tentang Convention and Exhibition Center yakni, fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan seluruh kebutuhan yang ada dalam gedung pertemuan dan pameran Dapat melakukan perencanan Convention and Exhibition Center dengan skala nasional Dapat merancang Batu Convention and Exhibition Center dengan disain yang bertema high-tech architecture yang berintegrasi keislaman dalam segi rancangan arsitektur Mewadahi kegiatan wisata MICE atau kegiatan lainnya yang membutuhkan fasilitas hall, auditorium, atau ballroom, dan sebagainya. sehingga upaya untuk memenuhi pengguna/pengujung bisa merasa nyaman dan dapat terpenuhi segala kebutuhannya. Menambah daya tarik dan minat para wisatawan lokal maupun asing agar menggunakan jasa gedung pertemuan dan pameran yang nantinya dapat menambah sektor perekonomian dan industri serta kemajuan kota Batu Memperlancar kegiatan wisata yang berkaitan dengan kegiatan MICE dengan adanya gedung konvensi ini yang sesuai dengan perancangan arsitektur Menjadi dinamisator bagi perkembangan industri MICE di Kota Batu 10

Dengan dasar teori dan orientasi pada al-quran dan as-sunnah diharapkan rancangan objek ini dapat memiliki nilai-nilai keislaman yang cukup dan membawa manfaat/berkah di dunia dan di akhirat 1.4. Batasan Penyusunan, pengkajian dan pembahasan tentang perancangan Batu Convention and Exhibition Center ini memiliki batasan-batasan yakni sebagai berikut: Bahasan pada objek perancangan yaitu Batu Convention and Exhibition Center yang terletak di kota Batu dengan skala nasional Kajian Pembahasan merupakan kajian perancangan Batu Convention and Exhibition Center yang akan menjadi salah satu gedung pertemuan dengan skala nasional yang diharapkan bisa memadai suatu aktifitas MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition Batasan pembahasan dan perancangan Batu Convention and Exhibition Center hanya pada aspek penyedia jasa sebuah bangunan/gedung dari Meeting, Incentive, Convention and Exhibition Batasan kajian Pembahasan Batu Convention and Exhibition Center ini dibatasi dengan tema yaitu High-tech architecture, agar menjadi bangunan dengan teknologi modern dan masa kini 11