Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) Pasal 21 kitab Hakim-Hakim dalam susunan Tabernakel adalah Tabut Perjanjian yang terdiri dari Tutup Pendamaian dan Peti Perjanjian. Kalau kita merenungkan Hakim-Hakim pasal 21 ini sepertinya tidak layak untuk dituliskan dalam kitab suci ini, karena pasal 21 ini mengkisahkan bagaimana bangsa yang besar, umat pilihan Allah yaitu Israel, menyumpahi saudaranya sendiri yaitu suku Benyamin dan suku Benyamin terancam lenyap dari bangsa Israel. Tetapi demikanlah sudah tercatat dan kita harus mencari tahu apa maksud dari ayat ayat dalam pasal 21 ini. Jika orang yang berpikiran najis merenungkan ayat-ayat dalam firman Tuhan seperti pada kitab Hakim-hakim pasal 21, kitab Kidung Agung dan beberapa kitab lainnya, maka semuanya akan menjadi najis. Tetapi kalau dengan pikiran yang suci kita merenungkan ayat-ayat ini maka hasilnya akan menjadi suci dan benar. Untuk mengerti penjelasan dari pasal ini, kita harus berpedoman kepada pola tabernakel, dimana dalam pola tabernakel ini posisi pasal 21 ini adalah Tabut Perjanjian. Tutup pendamaian dengan 2 kerub berbicara Allah Anak, Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, sementara Peti Perjanjian berbicara Sidang Jemaat yang dalam puncaknya disebut Pengantin Wanita Anak Domba Allah, yaitu kehidupan kehidupan yang telah ditebus oleh darah Yesus, disucikan dan dikuduskan bagaikan peti yang disalut emas bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar berbicara tentang perbuatan dan bagian dalam berbicara tentang hati, dengan kata lain perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus bagaikan emas yang menyalut mulai dari dalam sampai bagian luar. 1 / 8
Hakim-hakim pasal 21 dimulai dari Hakim-hakim pasal 19 dan pasal 20, dimana pasal 20 ini menceritakan tentang peperangan orang Israel melawan suku Benyamin oleh karena perbuatan Lewi yang memotong-motong mayat seorang wanita menjadi 12 bagian ( Hakim-hakim pasal 19 ). Dalam penyerangan I dan II, orang Israel terpukul kalah meskipun jumlah mereka jauh lebih besar dari suku Benyamin. Tetapi pada penyerangan III barulah orang Israel meraih kemenangan. Suku Benyamin ditumpas habis, baik manusia maupun hewan, dan segala kota yang terdapat di sana dimusnahkan dengan api ( Hakim-hakim 20 : 48 ). Dan yang tinggal dari suku Benyamin adalah 600 orang laki-laki karena mereka berpaling lari ke padang gurun dan ke bukit batu Rimon. Hakim-hakim 20 : 48 Tetapi orang-orang Israel kembali kepada bani Benyamin dan memukul mereka dengan mata pedang, baik manusia baik hewan dan segala sesuatu yang terdapat di sana. Juga segala kota yang terdapat di sana mereka musnahkan dengan api. Bangsa Israel meraih kemenangan setelah mereka datang kepada Tuhan dan menangis kemudian mereka berpuasa sampai senja hari dan mempersembahkan korban bakaran serta korban keselamatan di hadapan Tuhan (Hakim-hakim 20 : 26). 2 / 8
Sering kali dalam menghadapi suatu persoalan, kita memakai kekuatan atau kemampuan yang kita miliki tetapi setelah mengalami kegagalan, setelah mengalami jalan buntu, barulah kita ingat kepada Tuhan dan memohon pertolongannya. Setelah orang Israel gagal pada penyerangan I dan II barulah mereka bersungguh-sungguh datang kepada Tuhan. Demikian juga kita, jika kita gagal dalam memecahkan suatu masalah, cepat datang kepada Tuhan dengan menangis, berpuasa sampai senja dan sembah Dia. Suku Benyamin yang tersisa adalah 600 orang dan mereka ini semua laki-laki sementara orang Israel telah bersumpah di Mizpa bahwa mereka tidak akan memberikan anak perempuannya kepada orang Benyamin untuk menjadi istri (Hakim-hakim 21 : 1). Hal ini terjadi karena perbuatan dari orang Lewi tersebut yang mengakibatkan timbulnya masalah bagi bangsa Israel yaitu suku Benyamin akan lenyap dan ini bisa membuat jumlah suku dari bangsa Israel menjadi berkurang satu suku sehingga bangsa Israel menjadi tinggal 11 suku saja. Hal ini tidak boleh terjadi sebab kalau kurang dari 12 suku maka bukan bangsa Israel lagi namanya. Hal ini sama dengan yang terjadi pada para rasul Tuhan dimana Yudas Iskariot berkhianat sehingga jumlah rasul berkurang satu, dan kekurangan ini harus segera diisi dan dicari penggantinya sebab jumlah rasul harus tetap genap 12 orang ( Kisah para rasul 1 : 15 26 ). Dalam Wahyu 21, fondasi/dasar dari kota Yerusalem Baru terdiri atas 12 batu dasar dan di atas 12 batu dasar ini tertulis nama ke 12 rasul tersebut ( Wahyu 21 : 14 ) dan di pintu gerbang kota Yerusalem Baru tertulis nama ke 12 suku Israel ( Wahyu 21 : 12 ). Jadi baik para rasul maupun suku bangsa Israel harus tetap genap berjumlah 12 supaya kota itu kokoh, kuat dan tidak goyah. 3 / 8
Hakim-hakim 21 : 1 Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorang pun dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang Benyamin menjadi isterinya." Wahyu 21 : 14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. Wahyu 21 : 12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Sebagaimana sidang jemaat Tuhan pada gereja mula-mula ( Kisah para rasul 2 ), setelah mereka bertobat, dibaptis, dipenuhkan Roh Kudus, merekapun bertekun pada pengajaran para rasul dari 12 rasul dan tidak boleh kurang dari 12 sebab kalau sampai kurang dari 12 maka pengajaran itu tidak lengkap dan pengajaran yang tidak lengkap tidak akan mampu menopang sidang jemaat dengan kokoh. Jadi sebagai sidang jemaat kita harus memastikan bahwa kita berada pada pengajaran yang lengkap. 4 / 8
Demikan juga halnya yang terjadi pada suku Benyamin, suku ini terancam lenyap. Lalu bangsa Israel merasa kasihan kepada suku Benyamin ini sehingga Israel menolong suku Benyamin dengan memberikan anak-anak gadis Yabesh Gilead (Hakim-hakim 21 : 11 14), tetapi masih kurang karena para anak gadis tersebut berjumlah 400 orang. Lalu Isreal memerintahkan suku Benyamin yang belum mendapat istri supaya pergi menghadang perempuan Silo yang keluar untuk menari di kebun anggur ( Hakim-hakim 21 : 20-21 ). Setelah masing-masing suku Benyamin ini mendapat istri maka pulanglah mereka kepada milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali. Hakim-hakim 21 : 11 14 21:11 Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas." 21:12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan. 21:13 Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka. 21:14 Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka. 5 / 8
Hakim-hakim 21 : 20-21 21:20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur. 21:21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin. Ke 600 orang yang tersisa dari peperangan lari ke bukit Rimon dan mereka terluput. Bukit Rimon sekarang ini berbicara korbannya Kristus. Jadi pengertian rohaninya dari ayat ini adalah siapapun yang bersalah, terlebih lagi kalau dia sudah berstatus anak Tuhan, maka cepat datang kepada Tuhan ( lari ke bukit Rimon ) untuk minta ampun dan berdamai dengan Tuhan supaya nama kita yang sempat tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba Allah tidak terhapus. Kalau nama kita belum tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba Allah, ketika kita datang kepada Tuhan dan berdamai dengan Tuhan maka nama kita pun akan tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba Allah. Setiap orang yang sudah bertobat dan sudah lahir baru maka namanya akan tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba Allah. Sebagaimana negara memberikan akte kelahiran bagi anak yang baru lahir maka Tuhan pun akan mencatat nama nama kita yang telah lahir baru. Lahir baru itu artinya bertobat dan dibaptis, jadi pertobatan dan baptisan kita harus benar supaya nama kita ada tercatat dalam kitab kehidupan dan roh kita dapat melintasi laut kaca ( Wahyu 4 : 6, bulletin edisi ke 2 tentang Laut Kaca ) supaya kita bisa bertemu dengan Mempelai Pria Sorga kita. Kalau bukit Rimon berbicara korban Kristus maka kebun anggur berbicara darah Yesus dan juga berbicara mempelai. 200 orang suku Benyamin belum mendapatkan istri dan mereka pergi menghadang di kebun anggur, arti rohaninya adalah korban Kristus dalam hal perdamaian belum cukup untuk mendapatkan hak waris, kita harus 6 / 8
masuk kepada kabar Mempelai yaitu kabar Penyucian. Kabar Mempelai disebut kabar penyucian karena berbicara tentang nikah atau nikah rohani. Nikah secara jasmani saja harus ada tanda-tanda kesucian ( suci dalam perkataan atau tidak ada lagi dusta, tidak ada lagi yang disembunyikan semuanya sudah diselesaikan sebelum masuk dalam nikah, sebab nikah anak-anak Tuhan adalah rahasia ( Efesus 5 : 31-32, tentang rahasia nikah & rahasia ibadah, silahkan baca pada buletin ke 5 - Rahasia Nikah dan Rahasia Ibadah (Bagian I & II)*), terlebih lagi nikah secara rohani harus suci, tak bercacat, tak berkerut dan tak bernoda, dengan kata lain harus sempurna ( Matius 5 : 48 ). *(Buletin ke 5 belum masuk dalam website ini, tapi jika Saudara membutuhkan topik ini, silahkan kirim e-mail ke : pondokdaun@rocketmail.com ) Jadi kita tidak hanya diampuni tapi juga harus disucikan supaya kita tidak lagi mengulangi perbuatan-perbuatan dosa kita yang kita perbuat di masa-masa yang lampau. Penyucian bukan hanya terjadi sekali saja tapi akan terus berlanjut sampai tiba Pesta Nikah Anak Domba Allah. Selama kita masih merasakan kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuan, selama itu pula kita membutuhkan Kabar Mempelai atau Kabar Penyucian. Selama kita memegang Kabar Penyucian maka sebagaimana terjadi pada suku Benyamin yang akhirnya mendapatkan kembali hak waris mereka ( pulang dan kembali ke milik pusaka mereka ), maka kitapun akan mendapat hak waris kita. 7 / 8
Tuhan tahu kalau kita pernah berbuat salah, Tuhan tahu kalau kita pernah gagal, tapi kalau hati kita rindu akan Kabar Penyucian, mau disucikan ( dipisahkan dari perbuatan dosa ), mau diperbaiki, mau dikuduskan ( mentahbiskan hidup untuk kemuliaan bagi Tuhan ), maka Tuhan juga tidak akan memindahkan hak waris itu kepada orang lain. Jangan takut dan gentar, hak kita aman di tangan Tuhan. Layani saja Tuhan dengan setia dan bersungguh-sungguh sampai Maranatha maka Tuhan akan menyertai sampai akhir zaman. TUHAN YESUS memberkati kita. 8 / 8